Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KASUS KELOLAAN PADA NY.

A
DENGAN GASTRITIS
DI RUANG AL-MARWAH RSI IBNU SINA
PADANG

OLEH :
NAMA : FEBBY IRIANTI DESKI
NIM : 1913929
KELOMPOK : G
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2019/2020
 DEFINISI GASTRITIS
Penyakit ini merupakan suatu peradangan
pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung (Utami, 2014).

 ETIOLOGI GASTRITIS
dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko
antara lain oleh pola makan, infeksi
Helicobacter pylori dan mycobacteria spesies,
stress, alkohol, merokok, kafein, serta obat-
obatan anti inflamasi nonsteriodal, radiasi &
kemoterapi,dll (La Ode, 2012).
 ANATOMI FISIOLOGI GASTER/ LAMBUNG
Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :
Osteum kardiak, Fundus fentrikuli, Korpus
ventrikuli, Kurvatura minor, Kurvatura mayor,
dan Antrium pilorus

 Fungsi gaster antara lain :


 Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan,
dan menghaluskan makanan oleh peristaltik
lambung dan getah lambung
 Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus
dengan semua makan dicairkan dan dicampurkan
dengan asam hidroklorida.,dll
 Patofisiologi gastritis
 Gastritis Akut
Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan
menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk
menghasilkan mukus mengurangi produksinya.
Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi
mukosa lambung agar tidak ikut tercerna respon mukosa
lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi
diantaranya vasodilitasi sel mukosa gaster. Lapisan
mukosa gaster terdapat enzim yang memproduksi asam
klorida atau HCl, terutama daerah fundus.Vasodilitasi
mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl
meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri,
rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan
mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan
sekresi mukus dapat berupa pengelupasan. Pengelupasan
sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi memicu
timbulnya pendarahan. Pendarahan yang terjadi dapat
mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti
sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi
menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah pendarahan
(Saroinsong,dkk, 2014).
 MANIFESTASI KLINIK GASTRITIS
Secara lebih detail gejala-gejala penyakit
gastritis adalah:
 Rasa terbakar dilambung dan akan menjadi semakin
parah ketika sedang makan.
 Mual-mual
 Muntah
 Kehilangan nafsu atau selera makan
 Merasa lambung sangat penuh sehabis makan
 Berat badan menurun
 Lemas
 Kembung
 Hingga peradangan lambung (Utami , 2014).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GASTRITIS

 Radiology: sinar x gastrointestinal bagian atas


 Endoskopy : gastroscopy ditemukan mukosa
yang hiperemik
 Laboratorium: mengetahui kadar asam
hidroklorida
 EGD (Esofagagastriduodenoskopi): untuk
perdarahan gastritis
 Feses: tes feses akan positif H. Pylory

 DLL
PENATALAKSANAAN GASTRITIS

 Penatalaksanaan secara keperawatan


meliputi:
 Tirah baring
 Mengurangi stress
 Diet
Pasien dengan gastritis superficial
yang kronis biasanya berespon
terhadap diet sehingga harus
menghindari makanan yang
berbumbu banyak atau berminyak
(La Ode, 2012).
KOMPLIKASI GASTRITIS

 Jika dibiarkan tidak terawat gastritis akan


dapat mengakibatkan pepitc ulcers dan
pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk
gastritis kronis dapat mengakibatkan resiko
kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan
secara terus menerus pada dinding lambung dan
perubahan pada sel-sel dinding lambung.
Kebanyakan kanker lambung adalah
Adenocarcinomas, yang bermula pada sel-sel
kelenjar dalam mukosa. (La Ode, 2012).
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN GASTRITIS

 PENGKAJIAN
 Identitas Pasien Meliputi :
 Nama :
 Usia :
 Jenis kelamin :
 Jenis pekerjaan :
 Alamat :
 Suku/bangsa :
 Agama :
 Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan
rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang
gastritis, maka akan menganggap remeh penyakit ini,
bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut
biasa dan akan memakan makanan yang dapat
menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
 Keluhan Utama
Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan bawah.

 Riwayat Kesehatan :
 Riwayat kesehatan sekarang
Klien masuk ke rumah sakit biasanya mengeluh
nyeri ulu hati sebelah kanan bawah, mual, muntah,
serta kembung. Klien tampak lemas terus
bersendawa dan kehilangan nafsu makan.
 Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya klien mempunyai pola hidup yang tidak
sehat seperti pola makan yang tidak baik dan tidak
teratur, pernah mengkonsumsi alkohol, rokok dan
kafein serta pernah memakaia obat penghilang rasa
nyeri secara terus menerus, dan stres yang
berkepanjangan
 Riwayat kesehatan keluarga
Ada riwayat penyakit Diabetes mellitus, hipertensi,
dll
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : tampak kesakitan pada


pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan di kwadran
epigastrik.
 B1(breath) : takhipnea
 B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi
perifer lemah, pengisian perifer lambat, warna kulit
pucat.
 B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat
kesadaran dapat terganggu, disorientasi, nyeri
epigastrum.
 B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan
cairan.
 B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri
ulu hati, tidak toleran terhadap makanan pedas.
 B6 (bone) : kelelahan, kelemahan
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
 Aktivitas / Istirahat
 Gejala : kelemahan, kelelahan
 Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons
terhadap aktivitas)
 Sirkulasi
 Gejala : kelemahan, berkeringat
 Tanda : hipotensi (termasuk postural), takikardia,
disritmia (hipovolemia / hipoksemia), nadi perifer lemah,
pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi),
warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah
kehilangan darah), kelemahan kulit / membran mukosa,
berkeringat (menunjukkan status syok, nyeri akut,
respons psikologik)
 Integritas ego
 Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan,
hubungan kerja), perasaan tak berdaya.
 Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat,
berkeringat, perhatian menyempit, gemetar, suara
gemetar.
 Eliminasi
 Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit
sebelumnya karena perdarahan gastroenteritis
(GE) atau masalah yang berhubungan dengan
GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis,
bedah gaster, iradiasi area gaster. Perubahan
pola defekasi / karakteristik feses.
 Tanda :
 nyeri tekan abdomen, distensi
 bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan,
hipoaktif setelah perdarahan.
 karakteristik feses : diare, darah warna gelap,
kecoklatan atau kadang-kadang merah cerah,
berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi dapat
terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).
 haluaran urine : menurun, pekat.
 Makanan / Cairan
 Gejala :
 anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang
diduga obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan
luka duodenal).
 masalah menelan : cegukan
 nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
 Tanda :
 muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah,
dengan atau tanpa bekuan darah, membran mukosa
kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk
(perdarahan kronis).

 Neurosensi
 Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena
sinar, kelemahan.
 Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang
dari agak cenderung tidur, disorientasi / bingung,
sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume
sirkulasi / oksigenasi).
 Nyeri / Kenyamanan
 Gejala :
 nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa
terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai
perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distres samar-
samar setelah makan banyak dan hilang dengan
makan (gastritis akut).
 nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar
ke punggung terjadi 1-2 jam setelah makan dan
hilang dengan antasida (ulkus gaster).
 nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke
punggung terjadi kurang lebih 4 jam setelah makan
bila lambung kosong dan hilang dengan makanan
atau antasida (ulkus duodenal).
 Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area
yang sakit, pucat, berkeringat, perhatian
menyempit
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Radiology: sinar x gastrointestinal bagian atas


 Endoskopy : gastroscopy ditemukan muksa yang
hiperemik
 Laboratorium: mengetahui kadar asam
hidroklorida
 EGD (Esofagagastriduodenoskopi): untuk
perdarahan gastritis
 Analisa gaster: dapat dilakukan untuk
menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas
sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan
asam hidroklorik dan pembentukan asam
noktura
 DLL
 Penatalaksanaan
 Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi

 Berikan terapi antasida dan antibiotik

 Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil

 Berikan analgesik jenis cair topikal

 DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Nyeri Akut bd. Agen cedera biologis (mukosa
lambung teritasi)
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d kurang asupan makanan
 Ansietas b.d Perubahan status kesehatan
LAPORAN KASUS

 NAMA MAHASISWA : FEBBY IRIANTI DESKI


 NIM : 1913929
 RUANG PRAKTEK : AL-MARWAH
 TANGGAL PENGKAJIAN : 21 SEPTEMBER 2019
 PENGKAJIAN
 Identitas Pasien
 Nama : Ny.A
 Umur : 74 Tahun
 Agama : Islam
 Jenis kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : IRT
 Status perkawinan : Kawin
 Alamat : Jln Usang, Sungai sapih
 Tanggal masuk : 20 September 2019
 Yang mengirim : Langsung
 Cara masuk : IGD
 Diagnosa medis : Gastritis
 Keluhan Utama
 Ny. A masuk ke rumah sakit melalui IGD pada tanggal 20
September 2019 dengan keluhan utama perut terasa nyeri,
mual, muntah 7 kali, mencret 7 kali dalam sehari. Ny.A
mengatakan sering terlambat makan, SMRS sudah 3 hari
nafsu makan kurang setiap makan muntah, makan hanya 2
sdm.
 Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Sekarang
 Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21 September
2019 Ny.A masih mengeluh nyeri ulu hati dirasakan terus
menerus, nyeri tumpul, nyeri tidak menjalar, skala nyeri 4.
Disertai perut kembung, mual, muntah 6 kali dan mencret
6 kali dalam sehari. Ny.A mengaku muntah terjadi sesaat
setelah makan. Ny. A mengatakan akibat nyeri yang
dirasakan mempengaruhi aktifitas fisik dan pola tidurpun
terganggu yang mana Ny.A sering merasa gelisah, tidur
tidak nyenyak, dan sering terjaga pada malam hari. Ny.A
mengalami penurunan nafsu makan, diit yang dihabiskan
hanya 2-3 sendok porsi yang diberikan, dan merasa lemah.
Ny.A tampak meringis menahan nyeri dan terus
bersendawa.
 BAB : konsistensi lembek, warna kuning, riwayat BAB
hitam tidak ada
 BAK : lancar, warna kuning, nyeri saat berkemih tidak
ada
 BB sebelum sakit : 58 kg

 BB sesudah sakit : 54 kg

 TTV meliputi TD= 140/80 mmhg, nadi= 80 x/i, RR= 20

x/i suhu= 37 0C
 Riwayat Kesehatan Dahulu
 Ny. A mengatakan memiliki riwayat penyakit Magh
dan Ny. A tidak memiliki Riwayat alergi terhadap
makanan atau obat-obatan
 Riwayat Kesehatan Keluarga
 Ny. A mengatakan tidak ada keluarga yang
mengalami penyakit gastritis sebelumnya dan tidak
ada riwayat peyakit keturunan DM dan hepatitis.
 Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Ny.A tampak lemah
 Kesadaran : Compos mentis
 TB = 156 cm BB= 54 kg (sebelum sakit 58 kg)
 Tanda–tanda vital :
 TD= 140/80 mmhg, nadi= 80 x/i, RR= 20 x/i suhu= 37 0C
 Kepala :
 I : Bentuk simetris, pergerakan tidak kaku dapat
digerakkan ke kiri dan kanan, tidak terdapat luka
pada kulit kepala
 P : tidak teraba benjolan dikepala
 Rambut :
 I : tidak ada ketombe atau kotoran dan rambut
beruban
 Mata :
 I : bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, pupil
dan reflek cahaya baik, palpebra tidak edema.
 P : tidak teraba pembengkakan di mata
 Hidung :
 I : bentuk simetris, tidak terdapat secret atau benda
asing, tidak ada cuping hidung
 A : tidak teraba pembengkakan pada hidung
 Mulut
 I : mulut cukup bersih, mukosa bibir tampak kering dan tidak
ada perdarahan dan peradangan
 P : tidak teraba pembengkakan pada mulut
 Telinga
 I : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada alat
bantu dengar
 P : tidak teraba pembengkakan pada telinga
 Leher
 Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar
tiroid, tidak dapat peradangan dan leher dapat digerakkan
secara anatomis
 Paru-paru
 I : Pergerakan dinding dada simetris
 P : fremitus kiri dan kanan sama
 P : sonor
 A : tidak ada suara tambahan Ronkhi dan wheizing
 Jantung
 I : Ictus cordis tidak tampak
 P : Ictus cordis tidak teraba di rc V
 P : Batas jantung tidak teraba
 A : Terdengar bunyi lup dup, S1 dan S2 reguler
 Abdomen
 I : bentuk simetris, abdomen terlihat bersih tidak
terdapat luka.
 A : bising usus 16 kali/menit (normal 8-12 kali/menit)
 P : nyeri tekan di ulu hati
 P : abdomen kembung/timpani saat di perkusi
 Ekstremitas
 Ekstremitas atas : dapat digerakkan dengan baik
dan ekstremitas atas dekstra terpasang infus
 Ekstremitas bawah : keduanya dapat digerakkan
dengan baik tapi keadaan Ny.A yang lemah terpaksa
Ny.A istirahat total di tempat tidur
 Integumen
 Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi dan
memar, turgor kulit baik
 Neurologi : status mental / GCS 15
 Genitalia : tidak terpasang kateter
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

 Makan
 Di rumah : 3 kali/hari, dihabiskan, nasi, sayur, lauk dan
buah
 Di RS : Nafsu makan berkurang, porsi makan tidak
dihabiskan (1/2 porsi), diet lambung + rendah serat,
frekuensi 3×MU + 2×MS, makanan lunak, rute : oral
 Minum
 Di rumah : Minum air putih, 1500-2000 cc/hari
 Di RS : Air putih + susu, 1500-2000 cc/hari
 Eliminasi (BAK)
 Di rumah : 3-4 kali/hari, 750-1000 cc/hari, kekuningan
 Di RS : 3-4 kali/hari, 750-1000 cc/hari, kekuningan
 Eliminasi (BAB)
 Di rumah : 1 kali/hari, kuning, padat
 Di RS : 6 - 8 kali/hari, kuning, encer
 Mandi
 Di rumah 2 kali/hari, dan di RS hanya di lap basah
 Mencuci rambut
 Di rumah 1 kali/hari, dan di RS tidak dilakukan
 Gosok gigi :
 Di rumah 2 kali/hari, dan di RS 2 kali/hari
 Gunting kuku
 Di rumah 1 kali/seminggu, dan di RS tidak dilakukan
 Istirahat Tidur
 Siang
 Di rumah tidur nyenyak, jam 14.00-16.00 dan di RS Ny.A
mengeluh susah tidur karena merasa nyeri, tidur selama 1 jam
 Malam
 Di rumah tidur nyenyak, jam 21.00-05.00 dan di RS Ny.A
mengatakan tidak nyenyak, sering terbangun, tidur selama 2-3
jam
 Aktifitas
 Di rumah Ny.A bebas melakukan aktifitas dan di RS Ny.A
hanya duduk dan berbaring di tempat tidur..
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Hasil pemeriksaan Labor


 Tanggal 20 september 2019
 Darah Rutin : Hemoglobin 13,6 g/dl,

Leukosit 19.500/mm3, Trombosit


233.0000/mm3, Hematokrit 40 %.
 Glukosa Sewaktu : 107 mg/dl

 Tanggal 21 september 2019


 SGOT 21µ/1, SGPT 12 µ/1, kreatinin darah
1,2 mg/dl, ureum darah 20 mg/dl
 O2 kalium 3,4, Natrium 130 m mol/l, klorida

serum 93 m mol/l
PENATALAKSANAAN

 Therapy :
 Inf. RL 8 jam/kolf
 Inj. Omz 1×1 flc (24)
 Inj. Ceftriaxone 2×1 gr (12,24)
 Inj.Ondandentron 3×1 (06,14,22)
 R/O : sucralfate syr 3×1
 Diit :
 Jenis diet : diet lambung + rendah serat
 Frekuensi : 3×MU + 2×MS, makanan lunak rute :
oral
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri Akut b.d Agen cedera biologis (mukosa


lambung teritasi)
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d kurang asupan makanan
 Ansietas b.d perubahan status kesehatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai