Syok Obstetri
Syok Obstetri
Pendahuluan
Syok obstetrik merupakan syok yang dijumpai dalam masa kehamilan yang
disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya
Gejala klinik syok pada umumnya sama yaitu tekanan darah menurun, nadi
cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis, sesak nafas, pengelihatan kabur,
gelisah, dan akhirnya oliguria/anuria.
DEFINISI
Perdarahan
Infeksi berat
Solusio plasenta
Emboli air ketuban
Supine hipotensive syndrom
Abortus
Inversio uteri
PATOFISIOLGI
•Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan akut dengan cara mengaktifkan 4 sistem major
fisiologi tubuh: sistem hematologi, sistem kardiovaskular, sistem renal dan sistem neuroendokrin.
•Sistem kardiovaskular awalnya berespon kepada syok hipovolemik dengan meningkatkan denyut
jantung, meninggikan kontraktilitas myocard, dan mengkonstriksikan pembuluh darah jantung.
•Respon ini timbul akibat peninggian pelepasan norepinefrin dan penurunan tonus vagus (yang
diregulasikan oleh baroreseptor yang terdapat pada arkus karotid, arkus aorta, atrium kiri dan
pembuluh darah paru.
•Sistem urogenital (ginjal) merespon dengan stimulasi yang meningkatkan pelepasan rennin dari
apparatus justaglomerular.
•Syok Anafilatik
Yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi /hipersensitif terhadap obat-obatan.
Penyebab syok yang lain seperti emboli air ketuban, udara atau thrombus,
•Syok Endotoksik/septic
Merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan oleh lepasnya toksin.Penyebab utama adalah
infeksi bakteri gram nagatif.Sering dijumpai pada abortus septic, korioamnionitis, dan infeksi pascapersalinan .
FAKTOR RESIKO
•Ketuban pecah yang lama, sisa konsepsi yang tidak keluar, dan instrumentasi
saluran urogenital merupakan faktor resiko yang lain untuk terjadinya sepsis.
PENANGANAN AWAL
Transfusi Darah
Pemeriksaan Laboratorium
Setelah stabilisasi pasien tercapai, sambil tetap rnelanjutkan penanganan tersebut diatas dan
memantau tanda vital, cari penyebab syok. Karena syok hipovolemik akibat perdarahan hebat
yang disebabkan oleh kegagalan kontraksi uterus, sisa plasenta, robekan dinding uterus atau
jalan lahir maka menghentikan sumber perdarahan dari organ-organ tersebut merupakan
terapi kausatif yang defenitif.
PENANGANAN LANJUTAN
Setelah sumber perdarahan ditemukan, hentikan perdarahan, upayakan kondisi pasien tetap
stabil. Lakukan pernantauan lanjut tanda vital dan kemajuan pengobatan. Perhatikan produksi
urine, keseimbangan cairan dan sesuaikan pengobatan dengan perubahan kondisi pasien
KESIMPULAN
• Syok obstetrik merupakan syok yang dijumpai dalam masa kehamilan yang disebabkan baik
oleh perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya. Gejala klinik syok pada umumnya sama
yaitu tekanan darah menurun, nadi cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis, sesak
nafas, pengelihatan kabur, gelisah, dan akhirnya oliguria/anuria.
• Keadaan syok sulit di definisikan, hal ini berhubungan dengan sindrom klinik yang dinamis,
yang di tandai dengan perubahan sehubungan penurunan sirkulasi volume darah yang
menyebabkan ketidaksadaran jika tidak ditangani dapat menyebabkan kematian sehingga
membutuhkan tindakan segera dan intensif.
• Prinsip dalam tatalaksana syok obstetrik adalah penanganan awal, pemeriksaan tanda vital,
pembebasan jalan nafas, dan meninggikan posisi tungkai.Bila setelah itu ternyata tak tampak
secara jelasperbaikan kondisi syok pada pasien atau minimnya ketersedian pasokan cairan
dan medikamentosa atau adanya gangguan fungsi peralatan yang dibutuhkan bagi upaya
pertolongan lanjutan, sebaiknya pasien dipindah ke ruang perawatan intensif atau disiapkan
untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
•
Thank You