Anda di halaman 1dari 9

4 POLA HIDUP SEHAT AGAR TETAP BAHAGIA

SAAT LANSIA
• LAKUKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN SECARA BERKALA
• LAKUKAN AKTIFITAS FISIK
• NUTRISI HARUS TERPENUHI
• KENDALIKAN STRES
Saat masih bekerja, mungkin Anda menjadi salah satu orang
dengan tingkat stres yang tinggi. Hal ini tentunya sangat
berpengaruh pada pola hidup Anda di kemudian hari.
Mulai mengendalikan dan mengelola stres dengan
manfaatkan hari libur sebaik-baiknya
• Makanan yang masuk ke dalam tubuh juga
mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Asril
berpendapat terlalu banyak makan bisa
memunculkan banyak penyakit.
• Oleh sebab itu, sebelum memasuki masa lansia,
sebaiknya Anda mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang. Untuk mengatur gizi sesuai dengan
kebutuhan, Anda dapat berkonsultasi dengan
ahlinya.
• Diet rendah kolesterol dan hindari lemak jenuh
• Usia senja tidak bisa menjadi alasan untuk berhenti
melakukan aktivitas fisik. Menurut Asril, setiap orang
sebaiknya melakukan aktivitas fisik minimal tiga kali
seminggu selama 30 menit.
• Porsi latihan fisik yang dilakukan tentunya berbeda-beda.
Artinya, bagi mereka yang memasuki masa lansia, latihan
fisik yang dilakukan bisa berupa jalan santai, sepeda statis,
dan sebagainya.
• "Dan untuk lansia, sebaiknya bekerja saja seperti biasanya.
Itu kan bisa juga untuk sosialisasi, agar tidak stres," Asril
menambahkan.
• Seiring bertambahnya usia, setiap orang pun akan semakin
banyak mengalami masalah pada tubuhnya, salah satunya
menumpuknya plak di pembuluh darah.
• Oleh sebab itu, Asril mengatakan sebaiknya pemeriksaan
kesehatan mulai dilakukan sebelum memasuki usia senja, seperti
cek gula darah, kolesterol, dan sebagainya. Dia menjelaskan,
orang yang berusia di bawah 40 dapat melakukan pemeriksaan
kesehatan dua atau tiga tahun sekali.
• "Tapi ketika masuk usia 40 hingga 50, sebaiknya rutin lakukan
pemeriksaan kesehatan setiap tahun. Apalagi kalau sudah usia 60
ke atas atau lansia, sebaiknya pemeriksaan kesehatan dilakukan
dua kali setahun," Asril menegaskan.
• Menjadi tua tidak dapat dihindari maka sejak usia produktif sebaiknya
memperhatikan pola makan dan gaya hidup yang dijalankan secara konsisten hingga
usia tua. Nutrisi dan gizi haruslah seimbang.  Jika ingin sehat, dr. Yosef menyarankan
beberapa hal, seperti sebisa mungkin asupan bukan dari  makanan olahan (pilih raw
food), kurangi garam, gula, karbo, lemak, dan santan. Katanya lagi, jika resolusi Anda
adalah ingin hidup sehat, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencoba  menu
sehat. Supaya tahu menu yang tepat, yaitu yang sesuai dengan profil kesehatan
Anda,  cobalah mengunjungi ahli gizi karena karena setiap orang memiliki kebutuhan
nutrisi yang berbeda. 
• Adapun yang dimaksud dengan gaya hidup sehat, misalnya kemampuan mengelola
stres, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, cukup istirahat, deteksi penyakit
kritis sejak dini dengan melakukan cek kesehatan secara berkala atau medical
checkup. Lansia pun sebaiknya tetap berolah raga secara rutin. Olah raga yang dapat
dilakukan adalah yang non kompetitif dan low impact, seperti meditasi, yoga,
berenang ringan, jalan sehat, atau bersepeda dengan durasi 1 jam  dan dapat
dilakukan 3-4 x seminggu.  
• Jangan lupa matahari pagi yaitu sebelum pukul 09.00 dengan durasi sekitar
15 menit. Sinar matahai pagi dapat mengaktifkan pro vitamin D menjadi
vitamin D yang berfungsi menyerap kalsium.  Perkuat juga otot punggung
sedini mungkin dengan cara latihan beban ringan ataupun olahraga yang
memaksimalkan tubuh sendiri tanpa menggunakan beban tambahan dari
luar (calisthenics).
•  Lansia Jangan Sampai Merasa Terasing
• Menjadi tua bukan perkara mudah. Apalagi, jika berada di kota besar.
Ketika masih berada dalam rentang usia produktif, kita cenderung sibuk
dengan aktivitas. Saat masa lansia tiba dan tidak lagi melakukan  kegiatan
rutin, jumlah teman pun mulai berkurang hingga merasa sendiri. Hal-hal
semacam ini  bisa membuat mereka merasa terasing. Beberapa lansia
mungkin beranggapan bahwa mereka adalah kelompok non produktif yang
membebani banyak orang. 
• Jika ini terjadi pada orang tua Anda, sadarilah mereka butuh merasa bahagia karena
bukan hanya aspek fisik saja yang diperlukan untuk menunjang keseharian lansia.
Tetapi, ada kebutuhan lain yang perlu dipenuhi, seperti perhatian dan penghargaan.
Untuk itu,  lansia sebaiknya tetap aktif mengikuti kegiatan sosial, terlibat dalam
berbagai kesibukan yang ringan, dan biasakan untuk membaca. 
• Carilah kegiatan  menyenangkan yang dapat dilakukan sebagai hobi atau rutinitas
sehari-hari karena pensiun tanpa memiliki kegiatan rutin yang menyenangkan akan
membuat otak menurunkan kesiapan mental, menurunkan ambang kesadaran, dan
mempercepat kepikunan. Kegiatan positif yang rutin dilakukan tentu akan membantu
menyegarkan jiwa, membuat otak tetap aktif, dan terhindar dari post power syndrom.
• Beberapa lansia mungkin sulit mengikuti pola ini karena kesibukan kerja di masa muda
dahulu. Tidak memiliki banyak waktu  untuk bersosialisasi dengan keluarga atau
lingkungan dan  terbiasa menjadi pribadi yang individual. Akhirnya,  di masa tua
menjadi kesepian dan merasa canggung ketika harus bersosialisasi dengan
lingkungannya saat ini. 
• Oleh sebab itu, sejak usia kita masih berada di masa produktif
sebaiknya mulai membiasakan diri untuk   membagi waktu antara
bekerja dan beraktivitas di luar pekerjaan. Tetaplah jaga hubungan
baik dengan orang lain dan bangun kedekatan dengan keluarga,
kerabat, dan teman. Kebiasaan -kebiasan baik semacam ini
dampaknya sangat baik hingga usia lanjut. 
• Deteksi Penyakit Sejak Dini Dengan Pemeriksaan Berkala
• Gangguan kesehatan atau penyakit kadan bisa saja tidak disertai
dengan gejala awal. Sebaliknya, gejala yang muncul terjadi pada saat
gangguan kesehatan berada pada tahap serius. Demi mengurangi
risiko semacam ini, lakukan  pemeriksaan kesehatan secara berkala
agar dapat diketahui gejala gangguan kesehatan dan lebih berpeluang
untuk ditangani/disembuhkan.

Anda mungkin juga menyukai