10 Tingkat Pendapatan Vonny Persulessy, Merupakan penelitian - Pengetahuan ibu tentang gizi merupakan salah satu - Pengetahuan ibu tentang gizi
dan Pola Makan Abdillah Mursyid, observasional dominan yang mempengarhui perilakuk seseorang. dengan status balita tidak
Berhubungan Agus Wijanaka dengan rancangan Pengetahuan ibu tentang gizi yang merupakan menunjukkan hubungan yang
dengan Status Gizi cross sectional. variable luar pada penelitian ini tidak menunjukkan bermakna
Balita di daerah hubungan yang bermakna meskipun jumlah ibu yang
Nelayan Distrik memiliki pengetahuan baik lebih banyak (41,5%)
Jayapura Utara Kota daripada ibu yang memiliki pengetahuan kurang.
Jayapura
Pembahasan
Hubungan konsumsi zat gizi dengan
Gambaran tingkat pendidikan atau tingkat pengetahuan ibu di daerah
pengetahuan ibu terhadap masalah gizi di pesisir
daerah pesisir
Berdasarkan artikel review yang kami lakukan, tingkat Tingkat pendidikan atau pengetahuan ibu tidak
pendidikan orang tua sangat berpengaruh pada masalah gizi yang memiliki hubungan yang signifikan dengan konsumsi
ada di masyarakat pesisir terutama balita. Dengan tingkat zat gizi. Faktor lain yang menyebabkan konsumsi zat
pendidikan yang tinggi ibu akan lebih tau bagaimana cara gizi anak balita yang berbeda dimana konsumsi energi
melakukan pola asuh yang baik pada anaknya dan tahu asupan apa
tergolong defisit berat sedangkan konsumsi protein
yang dibutuhkan oleh anaknya. Ibu yang memiliki status
tergolong diatas kebutuhan yakni faktor penyakit
pendidikan rendah cenderung kurang memperhatikan asupan dan
pola asuh yang diberikan kepada anaknya sehingga masalah gizi infeksi, dimana sangat mempengaruhi konsumsi zat
pada anak tersebut akan mudah mengahmpirinya. gizi pada anak balita, selain itu perilaku daripada anak
Dari masalah tersebut tentu saja harus ada intervensi yang balita yang setelah bermain tanah tidak mencuci
dilakukan, karena pendidikan formal sudah tidak bisa diulang tangannya langsung makan makanan yang diberikan
untuk orang tuanya, sehingga para orang tua terutama ibu harus kepadanya
diberikan edukasi dan sosialisai mengenai asupan gizi yang baik
untuk anaknya dan bagaimana memberikan pola asuh yang baik,
sehingga masalah gizi karena tingkat pendidikan yang rendah bisa
teratasi.
Hubungan kejadian stunting dengan Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu
tingkat pengetahuan ibu di daerah pesisir terhadap Status Gizi
Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor Tingkat pengetahuan gizi ibu merupakan suatu
penyebab kejadian stunting pada balita. Pengetahuan adalah hal yang sangat penting dalam pemenuAhan gizi
hasil tahu terhadap suatu objek yang telah dilakukan keluarga. Tingkat pengetahuan gizi ibu yang baik akan
pengindraan oleh seseorang. Pada manusia, mata dan telinga mempermudah dalam pelaksanaan tanggung jawab
adalah alat indra yang paling banyak menangkap atau pemilihan jenis pangan yang mengandung gizi yang
memperoleh informasi. Pengetahuan secara kognitif baik untuk seluruh keluarga. Sebaliknya, jika tingkat
merupakan domain yang penting dalam membentuk tindakan pengetahuan gizi ibu rendah, maka akan mempengaruhi
seorang (Notoatmodjo,2012 dalam Olsa et al., 2018).17. pola perilaku makan bagi keluarga. Pengetahuan ibu
Seorang ibu dengan pengetahuan yang baik tentang gizi dapat tentang kebutuhan gizi yang baik akan diiringi dengan
menurunkan kejadian stunting pada anak. Ia mampu perilaku pemberian makanan yang bergizi. Pengetahuan
memberikan nutrisi baik yang diperlukan sang anak untuk bisa didapatkan dari berbagai sumber informasi yang
tumbuh kembangnya. Informasi atau pengetahuan tentang ada seperti TV, surat kabar, dan lain-lain. Dengan
gizi dapat diperoleh dari mana saja. Dapat berasal dari tenaga demikian, tingkat pengetahuan gizi ibu berhubungan
kesehatan secara langsung saat melakukan penyuluhan, dari dengan status gizi.
internet maupun dari buku.
Pengaruh Pemberian Intervensi Penyuluhan terhadap
Peningkatan Pengetahuan Gizi
Masalah gizi merupakan masalah yang cukup serius.
Biasanya anak-anak menjadi kelompok yang rawan akan
masalah gizi. Masalah gizi dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak-anak. Oleh karena itu, perlunya upaya
penanganan untuk masalah gizi. Salah satu upaya penanganan
masalah gizi adalah dengan dilakukannya penyuluhan gizi
kepada masyarakat. Penyuluhan gizi merupakan prinsip
pemasaran yang bersifat edukatif serta bertujuan untuk
memperbaiki kesadaran gizi. Selain itu, penyuluhan gizi dapat
menjadi dasar terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang pada akhirnya dapat dihasilkan perilaku
peningkatan gizi yang baik. Banyak metode yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan. Hanya perlu
penyesuaian terhadap sasaran penyuluhan. Salah satu contohnya
adalah penyuluhan yang dilakukan pada kelompok ibu-ibu
dengan menggunakan metode audio visual.
Intervensi Pendidikan di Daerah Pesisir
Dari segi tingkat pendidikan masyarakat pesisir sebagian besar masih rendah. Serta kondisi
lingkungan pemukiman masyarakat pesisir, khususnya nelayan masih belum tertata dengan baik dan
terkesan kumuh. Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai nelayan
yang diperoleh secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Karakteristik masyarakat nelayan
terbentuk mengikuti sifat dinamis sumberdaya yang digarapnya, sehingga untuk mendapatkan hasil
tangkapan yang maksimal, nelayan harus berpindah-pindah. Kondisi masyarakat nelayan atau
masyarakat pesisir merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara ekonomi, sosial
(khususnya dalam hal akses pendidikan dan layanan kesehatan), dan kultural dibandingkan dengan
kelompok masyarakat lain. Karakteristik yang dimiliki masyarakat di daerah pesisir adalah keras,
keras dan emosional tinggi, tertutup dan sulit menerima perubahan, namun di sisi lain mereka adalah
seorang pekerja keras.
Intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan penyuluhan menggunakan media audio visual
agar bisa lebih mengerti maksud dari informasi yang disampaikan, selanjutnya dilakukan simulasi
setelah mendapatkan pengetahuan atau informasi dari informan. Penyuluhan diselenggarakan di
tempat yang nyaman sesuai kondisi yang ada, karena di daerah pesisir cenderung panas.
Intervensi Pendidikan di Dataran Rendah Intervensi Pendidikan di Daerah Pegunungan
Tingkat pendidikan masyarakat di daerah pegunungan
Pendidikan di daerah dataran rendah relatif maju
masih tergolong rendah. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
dibandingkan dengan daerah di dataran lainnya. Hal tersebut
diakibatkan adanya keterbatasan biaya, sarana dan prasrana. Hal ini
dikarenakan di dataran rendah sarana dan prasarana yang menunjang
terlihat dari minimnya sarana pendidikan, jumlah sekolah dan guru
pendidikan sudah memadai, serta di daerah dataran rendah mudah
yang terbatas. Biaya yang tinggi dan kemampuan ekonomi
melakukan mobilisasi pelajar. Di daerah dataran rendah khususnya di
masyarakat yang rendah merupakan penyebab utama masyarakat
daerah pedesaan adat istiadat merupakan suatu tradisi yang masih
tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atau
dilakukan oleh masyarakat secara turun-temurun. Hubungan antar
perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang rendah menjadikan
warga di masyarakat pedesaan sangat akrab. Namun, berbeda dengan
masyarakat tidak punya pilihan pekerjaan lain kecuali bekerja sebagai
masyarakat kota hubungan antar warganya sangat renggang bahkan
petani. Bila tingkat pendidikan masyarakat rendah maka tingkat
kadang dengan tetangga tidak saling mengenal.
kesejahteraan masyarakat juga rendah karena tingkat pendidikan
Intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan
berhubungan dengan pendapatan masyarakat. Karakteristik
penyuluhan menggunakan media sosial dan tatap muka secara
masyarakat di daerah pegunungan hidup saling bergotong royong,
langsung. Penggunaan media sosial dimanfaatkan untuk lebih
bersahaja, sederhana, santun, guyub, tidak terlalu konsumtif, jarang
menyebarkan informasi mengenai gizi. Penyuluhan secara tatap
terjadi pergesekan antar warga akibat persaingan, dan cenderung
muka juga dilakukan agar masyarakat dapat lebih mengerti mengenai
memiliki suara yang lebih besar atau kuat.
gizi dan setelahnya dapat diadakan simulasi terkait gizi.
Intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan penyuluhan yang disesuaikan topiknya dengan masalah
gizi dan sumber daya yang ada di pegunungan. Seperti peningkatan
pengetahuan terkait gizi di daerah pesisir dan pemanfaatan sumber
daya hasil pertanian dan perkebunan untuk pemenuhan gizi seimbang,
sehingga topik dapat lebih relevan dengan penduduk pegunungan.
Kesimpulan
Permasalahan gizi merupakan suatu permasalahan yang cukup serius. Banyak faktor
yang mempengaruhi terjadinya masalah gizi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
tingkat pengetahuan gizi ibu. Tingkat pengetahuan gizi ibu yang baik akan memberikan
status gizi yang baik pula terhadap anaknya. Dengan tingkat pengetahuan gizi yang baik, ibu
tersebut dapat memberikan nutrisi yang nutrisi baik yang diperlukan sang anak untuk
tumbuh kembangnya. Informasi atau pengetahuan tentang gizi dapat diperoleh dari mana
saja. Salah satunya dapat berasal dari penyuluhan gizi. Penyuluhan gizi merupakan prinsip
pemasaran yang bersifat edukatif serta bertujuan untuk memperbaiki kesadaran
gizi.Permasalahan gizi merupakan suatu permasalahan yang cukup serius. Banyak faktor
yang mempengaruhi terjadinya masalah gizi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
tingkat pengetahuan gizi ibu. Tingkat pengetahuan gizi ibu yang baik akan memberikan
status gizi yang baik pula terhadap anaknya. Dengan tingkat pengetahuan gizi yang baik, ibu
tersebut dapat memberikan nutrisi yang nutrisi baik yang diperlukan sang anak untuk
tumbuh kembangnya. Informasi atau pengetahuan tentang gizi dapat diperoleh dari mana
saja. Salah satunya dapat berasal dari penyuluhan gizi. Penyuluhan gizi merupakan prinsip
pemasaran yang bersifat edukatif serta bertujuan untuk memperbaiki kesadaran gizi.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat dilakukan adalah dengan penguatan kegiatan penyuluhan gizi
kepada kelompok ibu-ibu. Penyuluhan dilakukan dengan berbagai metode yang
disesuaikan dengan jenis sasaran target penyuluhan.
Thanks!
Do you have any questions?