Anda di halaman 1dari 22

Jenis Kalimat dan Kal

imat Efektif
“Oleh Kelompok 6”

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Dosen Bahasa Indonesia

Dr. Aslinda, M. Hum


Anggota Kelompok 6
Saddam Umara Kalif
2010113100

Husnul Feruza
2010712005

Rahmi Yenni
2010532039

Febrian Jasmi
2010531020
Topik 1
Jenis Kalimat
Jenis Kalimat
Jenis kalimat dibagi berdasarkan

Berdasarkan Pengucapan 4
- Kalimat Langsung
- Kalimat Tidak Langsung
Berdasarkan Fungsi
Subjeknya
3
- Kalimat Aktif
Berdasarkan Bentuk
- Kalimat Pasif
- Kalimat Tunggal
- Kalimat Majemuk
2
Berdasarkan Isi
- Kalimat Tana
1 - Kalimat Berita
- Kalimat Perintah
- Kalimat Seruan
Berdasarkan Bentuk
Terbagi atas :

Kalimat Tunggal Kalimat Majemuk

Kalimat tunggal adalah kalimat Kalimat majemuk adalah


yang terdiri atas satu klausa kalimat yang terdiri minimal
atau satu susunan struktur dua atau lebih kalimat tunggal.
subjek—predikat. Hal yang Kalimat majemuk terbagi
menjadi tanda bahwa kalimat menjadi dua jenis, yaitu
tersebut merupakan kalimat kalimat majemuk setara dan
tunggal, yaitu dengan adanya kalimat majemuk
satu informasi saja yang didapat bertingkat.Kalimat majemuk
dari kalimat tersebut. Berikut dibagi lagi menjadi :
contoh kalimat tunggal: - Kalimat majemuk setara
Orang itu guru kami. (S – P) - Kalimat majemuk bertingkat
Andin sedang membuat surat
lamaran. (S– P--O)
Permisi! (P)
Pembagian Kalimat Majemuk
Terbagi atas 2 :

Pada jenis kalimat ini induk kalimat (klausa


utama) dapat berdiri sendiri, sedangkan anak
kalimat (klausa subordinatif) tidak bisa. Oleh
karena itu, anak kalimat sangat bergantung
dengan induk kalimat agar dapat memberikan
infronasi yang jelas.
Majemuk Setara Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk bertingkat


adalah kalimat yang adalah kalimat yang terdiri
memiliki dua klausa yang atas induk kalimat dan anak
kedudukannya setara. Jenis kalimat atau istilah lain dalam
kalimat ini dapat ditandai linguistik adalah klausa
dengan bentuk utama dan klausa
konjungsi dan, tetapi, subordinatif
serta, atau, dan sedangkan.
Contoh Kalimat Majemuk
A. Kalimat .Majemuk Setara
- Santi .menjahit baju dan Yuli membuat jus.
- Winda makan soto ayam, tetapi David makan ayam bakar
B. Kalimat Majemuk Bertingkat
- Supriyanto tetap berangkat — (induk kalimat)meskipun — (konjungsi)
hari telah gelap — (anak kalimat)

Supriyanto tetap berangkat meskipun hari telah gelap. 

- Ketika hujan turun — (anak kalimat)Hermawan masih berada di atas bus —

( induk kalimat )

Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus.


Berdasarkan Isi
Terbagi atas 4 : Kalimat Tanya (Kalimat Interogatif)
Kalimat Berita (Kalimat Deklaratif)
Kalimat tanya adalah kalimat yang
Kalimat berita adalah kalimat yang
berfungsi untuk mencari tahu tentang
berfungsi untuk menyampaikan
suatu informasi atau jawaban dari
informasi atau pernyataan. Ciri-ciri
respon lawan bicara. Ciri-ciri dari
dari jenis kalimat berita, di antaranya
kalimat ini di antaranya (1) berisi
(1) berisi informasi, (2) intonasinya
pertanyaan, (2) tanggapannya berupa
netral, (3) tulisan diakhiri tanda baca
jawaban, (3) dalam ragam tulis, kalimat
titik (.). Berikut contoh kalimat berita:
ini diakhiri tanda baca tanya (?).
1. Agung sedang mengejar pencuri
berikut contoh kalimat tanya:
motor.
- Bagaimana keadaan kamu
2. Aku tidak ingin ikut ke pasar.
sekarang?
- Kapan kamu akan menyelesaikan
pekerjaan rumah?
Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif) Kalimat Seruan
Kalimat perintah adalah kalimat yang Kalimat seruan adalah kalimat yang
berfungsi memberikan perintah untuk bertujuan untuk mengungkapkan
melakukan sesuatu. Ciri-ciri dari kalimat perasaan. Ada beberapa ciri dari jenis
perintah di antaranya (1) berisi perintah, kalimat seruan, di antaranya bernotasi
(2) intonasinya perintah (agak naik), (3) tinggi dan diakhiri dengan tanda baca
tanggapannya bentuk perbuatan seru. Berikut contoh kalimat seruan:
(tindakan), (4) kalimatbini diakhiri tanda - Wah, kamu hebat sekali!
baca seru (!). Berikut contoh kalimat - Hore, kita menang!
perintah:
- Segera rapikan kamarmu!
- Ayo kita berangkat sekarang!
Berdasarkan Pengucapan
Terbagi atas :

Kalimat Langsung Kalimat Tidak Langsung

Kalimat langsung adalah Kalimat tidak langsung


kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang
secara langsung tanpa adanya menceritakan kembali ucapan
perantara. Dalam ragam tulis, yang pernah dikatakan orang
kalimat langsung ditandai lain . Adapun ciri-ciri dan
dengan tanda baca petik dua kalimattak langsung
(“…”) yang berfungsi untuk diantaranya (1) tidak
membedakan dengan kalimat menggunakan tanda petik, (2)
penjelas. Berikut contoh kalimat ada penggunaankata ganti
langsung: orang, (3)bisa ditambah
“Apa kamu besok ingin aku konjungsi bahwa.Berikut
antar ke toko?” tanya Febby contoh kalimat tidak langsung:
“Kemarin aku bertemu dengan “ Dia berkata kalau hari ini
Sarah di kampus.” akan turun hujan”
Berdasarkan Fungsi Subjeknya
Terbagi atas :

Kalimat Aktif Kalimat Pasif


Kalimat aktif adalah kalimat Kalimat pasif adalah kalimat
yang unsur subjeknya melakukan yang unsur subjeknya
tindakan. Adapun ciri-ciri yang diberikan suatu tindakan atau
dapat kenali dari kalimat aktif, pekerjaan. Imbuhan yang
yaitu memiliki imbuhan me- atau biasanya terdapat dalam
ber- dan memiliki pola kalimat S- kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-
P-O atau S-P-O-K. Berikut contoh an, atau ter-kan. Jenis kalimat
kalimat aktif: ini diikuti oleh kata
- Maryam membeli buah-buahan depan oleh:
-Afifah sedang makan di restoran. Risma diantar oleh Ami.
Aku kelelehannya
Pembagian Kalimat Aktif
Terbagi atas 2 :

Kalimat Aktif Transitif Kalimat Aktif Intransitif


Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif Kalimat aktif intransitif adalah kalimat
yang dapat diikuti atau disisipi oleh unsur aktif yang tidak dapat disisipi dengan
objek. Dalam kalimat aktif transitif biasanya unsur objek. Kalimat ini menggunakan
menggunakan imbuhan me– pada predikat yang berimbuhan ber-. Kalimat
prediketnya. ini pun tidak bisa diubah menjadi bentuk
Selain itu, kalimat ini dapat diubah menjadi kalimat pasif:
kalimat pasif. predikatnya: Kakak bermain di depan rumah.
- Para petani menanam sayur- Ibu Salsa kelelahan setelah seharian bekerja
membawa oleh-oleh dari Bandung. terlalu keras.
Topik 2
Kalimat Efektif
Pengertian Kalimat Efektif
\

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan


sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara.
Artinya, kalimat yang dipilih penulis/pembicara harus dapat
digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud, atau informasi
kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara
sama oleh pembaca atau pendengar.
Syarat-Syarat Kalimat Efektif
1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian
agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek,
pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak
memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan
susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kita
tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan
susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari
kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Kesepadanan Struktur
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang
dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat
tersebut.
Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari
subjek.
Contoh:
Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah
menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang
bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tida
k efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal terseb
ut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Contoh Kata Jamak:
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa
yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.
Contoh Kata Sinonim:
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.

Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk 
lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu,
jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk—sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat tersebut
akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah
berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-,
selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
mengolahnya. (efektif)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan
subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus
tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek
penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat
tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat
perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
5. Kelogisan Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang
kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat.
Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar
pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai