Anda di halaman 1dari 17

JENIS-JENIS FUNGISIDA

OLEH
DR. IR.NI’MATULJANNAH AKHSAN, MP
PS. AGROEKOTEKNOLOGI FAPERTA UNMUL
Berdasarkan bahan penyusunnya; secara umum
fungisida ada 2 digolongkan yaitu:
1. Fungisida Kimia terdiri dari:
 Fungisida Kimia alamiah

 Fungisida Kimia sintetik (Fungisida anorganik

dan fungisida organik)


2. Fungisida non kimia terdiri dari:
 Fungisida Botani (Pestisida nabati)

 Fungisida Hayati (mikroorganisme antagonis)


FUNGISIDA KIMIA ALAMIAH
(MERUPAKAN SENYAWA ANORGANIK)
1. Belerang Murni (Microthiol 80 WG)
Dari Bumi dalam bentuk sulfida dan sulfat. mengendalikan
seperti Streptomyces scabies (Penyakit kudis kentang), Oidium
heveae (embun tepung pada karet).
Fungisida belerang murni paling aman, kompatibel dengan fungisida
lain dan insektisida juga bisa sebagai insektisida dan akarisida.

2. Belerang kapur (Bubur California)


Merupakan campuran rebusan belerang500 g , kapur 400 g dan
dalam 1Liter air . Air dari endapannya yang digunakan sebagai
fungisida, insektisida dan akarisida. Bekerja menghambat siklus
Krebs sehingga merusak metabolisme jamur.
FUNGISIDA KIMIA SEMISINTETIK DAN
KIMIA SINTETIK

1, Berdasarkan kandungan senyawanya ada Fungisida anorganik dan


Fungisida organik
2. Berdasarkan cara kerjanya ada Fungisida kontak dan Fungisida sistemik

A. Fungisida Anorganik

Termasuk belerang, kapur atau campuran keduanya, Senyawa lain logam


seperti tembaga (Cu), Air raksa (Hg).

Contoh: CuSO4, Copper Oxy Chloride (COC), Karbonat tembaga


(Copper Carbonate), Karbonat tembaga (Copper carbonate), Oksida
tembaga ( Cuprous oxide) dan Bubur Bordeaux (BB).
BUBUR BORDEAUX (BB)
 Fungisida ini sangat murah, mudah pembuatannya dan sangat populer, bertahan
hingga 100 tahu sejak dipublikasikan tahun 1882, karena banyak patogen dapat
dikendalikan.
 Mengendalikan jamur Plasmodiopora viticola (Embun tepung daun anggur),
Phytophthora infestans (kentang, tomat), Hemileia vastatrix (karat daun kopi) ,
Colletotrichum coffeanum (antraknose kopi), dll
 Banyak formulasi yang dibuat, tergantung sasaran dan umur tanamannya. Salah
satunya, perbandingan 4 Pound terusi (CuSO4): 4 pound kapur tohor (CaO): 50
galon air
 1 pound = 0,454 kg.......1 galon = 4,55 liter

 BB inkompatible dengan banyak insektisida


 Setelah dicampur harus digunakan sebelum 24 jam. Lebih dari itu campuran
akan mengkristal.
 Senyawa Cu mendenaturasi protein/enzim pada tubuh jamur sehingga
mengganggu proses metabalisme
B. Fungisida Organik
a. Tembaga
- Copper linoleat , fungisida ini daya racunnya rendah dan
fitotoksik pada apel, peach dan pir. Juga sebagai bakterisida.
Mengendalikan penyakit, embun tepung, bercak daun
bersudut, hawar daun.
- Copper naphthenate, fungisida ini digunakan sebagai
pengawet kayu. Daya racunnya tinggi LD50 nya: 6mg/kg.
Menyebabkan luka kulit dan mata, fitotoksik thdp daun.
Mengedalikan Cercospora invitro
- Copper oxinate, digunakan untuk pengawet kayu. LD100 nya
4700 mg/kg, daya racunnya rendah, dapat menyebabkan
iritasi kulit dan mata. Mengendalikan antraknos, embun
tepung, busuk buah alternaria dan kudis apel.
b. Air Raksa (Merkuri)
Fungisida merkuri organik juga sangat beracun (R-Hg+),
salah satu turunannya adalah:
 Phenyl Mercury Acetate (PMA), nama dagangnya Ceresan

sebagai seed treatmen LD50 nya 24 mg/kg. Menyebabkan


iritasi kulit, dapat merusak ginjal, syaraf dan otak. Sudah
dilarang penggunaannya.

c. Belerang
Fungisida golongan belerang organik disebut fungisida
karbamat. Daya fitotoksisitas yang sangat rendah, hingga
saat ini masih diproduksi.
d. Karbamat
Fungisida belerang organik pertama kali ditemukan tahun
1931 yaitu Tiram,diikuti oleh fungisida lainnya.
Fitotoksisitasnya rendah
 Turunan dari asam ditiokarbamat, anggotanya: Ferbam,

Ziram, Thiram, Nabam, Zineb, Maneb, Mankozeb, dsb.


Merupakan fungisida yang banyak diformulasi dengan
berbagai merk dagang.

Tiram (Tetra Metil Tiouram Disulfida), formulasinya D, G,


EC, F dan WP. Merk dagangnya Fernasan, Arasan,
Formide. LD50 nya 780 mg/kg daya racun rendah.
Merupakan fungisida protektan, kebanyakan untuk seed
treatment,
FUNGISDA SISTEMIK

Fungisida sistemik: Fungisida yg dapat melalui kutikula dan dapat


terserap oleh tanaman atau bersifat mobile yi, bisa ditranslokasikan dari
tempat aplikasi ke bagian tanaman yg lain, atau bergerak dari akar ke
daun mll Xilem.
Fungsinya mencegah/menghambat perkembangan penyakit --Fugisida
kemoterapeutan.
Fungisida sistemik harus memenuhi syarat (Cremlyn , 1977), senyawa
tersebut harus:
1. Fungisidal atau dapat dirubah menjadi senyawa beracun dalam tanaman
2. Mempunyai ffitotoksisitas yang sangat rendah, karena terserap tanaman
3. Dapat terserap akar, daun atau biji sebelum ditranslokasikan ke bagian
tanaman lain.
TRANSLOKASI FUNGISIDA SISTEMIK
Sebelum
Sebelum ditranslokasi
ditranslokasi ke
ke seluruh
seluruh bagian
bagian tanaman,
tanaman, Fungisida
Fungisida penetrasi
penetrasi dulu
dulu melalui
melalui
kutikula.
kutikula.
Umumnya
Umumnya caracara translokasi
translokasi (mode
(mode of
of tranlocation)
tranlocation) ke
ke atas
atas melalui
melalui aliran
aliran transpirasi
transpirasi
dan
dan terakumulasi
terakumulasi didi tepi
tepi daun,
daun, sebagian
sebagian ditranslokasi
ditranslokasi ke
ke bawah.
bawah.

Translokasi
Translokasi fungisida
fungisida sistemik
sistemik dalam
dalam tanaman
tanaman dapat
dapat dibagi
dibagi 33 (Crowdy,
(Crowdy, 1977)
1977) yaitu:
yaitu:
1.
1. Masuk
Masuk ke
ke bagian
bagian jaringan
jaringan tanaman
tanaman yang
yang bebas.
bebas.
2.
2. Pergerakan
Pergerakan di
di dalam
dalam apoplas,
apoplas, pada
pada bagian
bagian sel
sel yang
yang tidak
tidak hidup,
hidup, didi luar
luar
protoplasma,
protoplasma, didi dalam
dalam lumen
lumen pada
pada jaringan
jaringan pengangkut
pengangkut serta
serta trakea
trakea xilem.
xilem.
Pergerakannya
Pergerakannya pasif,
pasif, berjalan
berjalan bersama
bersama translokasi
translokasi air`dan
air`dan mineral,
mineral, tidak
tidak
memerlukan
memerlukan energi
energi metabolik,
metabolik, disebut
disebut translokasi
translokasi ke
ke atas
atas (Upward
(Upward translocation)
translocation)
3.Pergerakan
3.Pergerakan simplas.
simplas. DiDi dalam
dalam bagian
bagian sel
sel yang
yang hidup,
hidup, pergerakan
pergerakan aktif,
aktif, memerlukan
memerlukan
energi
energi metabolik.
metabolik. Pergerakan
Pergerakan dalam
dalam phloem
phloem bersama
bersama hasil
hasil fotosintesis,
fotosintesis, disebut
disebut
downward
downward translocation.
translocation.

Selain
Selain itu
itu ada
ada juga
juga fungisida
fungisida sistemik
sistemik yang
yang translokasi
translokasi ke
ke atas
atas dan
dan ke
ke bawah.
bawah.
JENIS-JENIS FUNGISIDA SISTEMIK

 Oksatin (Oxathiin)
 Fungisida sistemik pertama kali ditemukan (1966),
Kelompok ini terdiri dari karboksin dan oksikarboksin.
 Karbonsin (merek dagang Planax), berdaya racun
rendah, LD50 3820 mg/kg, digunakan untuk
mengelola penyakit gosong (smut) (Ustilago nuda)
pada barley di India.
 Oksikarboksin (merek dagang Vitavax), berdaya racun
rendah, LD50 2000 mg/kg, digunakan mengelola
penyakit karat pada buncis (Uromyces phaseoli) dan
Rhizoctonia solani pada kentang.
 Strobilurin atau fungisida Qal
 Fungisida baru yang diisolasi dari jamur payung
Strobilurus tenacellus.

 Tergolong dalam kelompok azoxystrobin. Merek


dagangnya Amistar.
 Fungsinya mempertahankan diri thdp mikroba lain,
meningkatkan pertumbuhan tanaman, menghambat
menguningnya daun (senesens)
ANTIBIOTIK
Merupakan metabolit skunder dari mikroorganisme yang menghambat dan
membunuh mikroorganisme lain, misalnya bakteri, jamur atau amuba yg hidup
berdekatan maupun di dalam sel. Sebagian besar berpengaruh thdp biosintesis
protein.

Kasugamisin dan Blastisidin S (menghambat sintesis protein) digunakan utk


mengelola penyakit blast (Pyricularia oryzae).

Blastisidin S diisolasi dari Streptomyces griseochromogenes.


Sikloheksimid, antibiotik yang dapat dari kultur Streptomyces griseus.

Antibiotik yang paling banyak digunakan mengelola prokariotik (bakteri) adalah


Streptomycin dan tetrasiklin.

Oksitetrasiklin digunakan utk mengelola penyakit karena mikoplasma dan


spiroplasma.
STREPTOMISIN (STREPTOMYCIN)

 Antibitik bakteri ini diisolasi dari filtrat kultur


Streptomyces griseus.

 Direkomendasikan untuk pengelolaan penyakit hawar


bakteri (Xanthomonas campestris, penyakit layu bakteri
pada cabai, tomat, jahe dan kentang (Ralstonia
solanacearum), layu bakteri pada tembakau (Erwinia
carotovora), penyakit hawar daun padi (Xanthomonas
campestris p.v. oryzae), penyakit bercak daun jarak pagar
(Xanthomonas ricinicola).
GRISEOFULVIN

 Griseofulvin diisolasi dari Penicillium


griseofulvum adalah antibiotik penting,
mempunyai spektrum lebar, terutama dipakai
untuk pengelolaan Botrytis cinerea pada lettuce
dan Alternaria solani pada tomat.

 Daya racunnya merusak khitin.


 Griseofulvin mempunyai daya racun lebih rendah
dari pada streptomisin dan sikloheksimid.
TUGAS (MERUPAKAN BAGIAN PENILAIAN DARI NILAI UAS)

Setiap mahasiswa membuat tulisan tentang fungisida/insektisida, diketik. Minimal 5


halaman. Tidak boleh copy paste dari temannya.
Pilih salah satu tema di bawah ini.
1. Fungisida hayati (agent hayati), cukup satu jenis mikroorganisme

2. Fungisida nabati (botani), cukup satu jenis tumbuhan .

3. Atraktan,

4. repelant,

5. Disinfektan,

6. Desikan,

7. Feromon,

8. Defolian,

9. Zat Pengatur Tumbuh.

Isi tentang: Apa bahannya/organismenya, apa sasarannya, bagaimana cara kerjanya ?


Boleh diambil dari hasil penelitian/jurnal, dituliskan sumbernya.

Dikumpulkan paling lambat sebelum minggu tenang UAS, via WA.


Bukti fisiknya disimpan untuk dikumpulkan ke loker ibu apabila kondisi sudah normal.
SE L E SA I

Anda mungkin juga menyukai