Anda di halaman 1dari 15

EKONOMI MANAJERIAL

BAB 3
PERILAKU KONSUMEN
Oleh Kelompok II
Ella Marsella
Nailah Ratu Fasya Islamy
Mulfi Hidayat
Jannatun Rayyan
Definisi Perilaku Konsumen
 Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang
berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu
konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan
pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Hal yang
paling mendalam dari perilaku konsumen adalah Teori
pilihan ( Choice Theory) yang memahami seberapa
rasional orang dalam membuat keputusan/pilihan.
Model Utilitas Cardinal
 Metode atau konsep utilitas mengacu kepada
pengungkapan dan pengukuran kepuasaan
konsumen sebagai akibat memiliki, menggunakan,
mengkonsumsi atau memperoleh manfaat (benefit)
dari suatu barang atau jasa
 Setiap barang dan jasa dikatakan mempunyai
utilitas jika barang dan jasa tersebut mempunyai
kapasitas pemuasan keinginan dan kebutuhan bagi
konsumen.
Fungsi Total Utilitas
 Utilitas (utility) adalah suatu perolehan kepuasan bagi
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Kepuasan total merupakan Keseluruhan jumlah kepuasan
yang dicapai atau diterima oleh setiap konsumen dari
mengkonsumsi sejumlah barang/jasa per periode waktu,
Suatu fungsi total utilitas menunjukkan hubungan
kepuasaan yang diperoleh dari produk dan tingkat
konsumsinya. Fungsi total utilitas yang diterima
konsumen dapat dijelaskan dengan pendekatan tabulasi,
grafik atau dengan persamaan-persamaan matematis.
Konsep Marginal Utilitas
 Marginal utilitas dapat didefinisikan sebagai perubahan
dalam total utilitas sebagai akibat (hasil) dari perubahan
(tambahan) I unit konsumsi barang atau jasa per periode
waktu Dalam kasus peningkatan konsumsi, marginal
utilitas berarti tambahan kepuasan (extra statisfaction)
yang dicapai dari ekstra unit konsumsi per periode waktu.
sebaliknya dalam kasus penurunan unit konsumsi, MU
(marginal utilitas) mencerminkan jumlah penurunan dalam
total utilitas sebagai akibat penurunan dalam tingkat atau
unit konsumsi suatu komoditas (barang) oleh seorang
konsumen (individu).
Teori Utilitas Ordinal
 Pendekatan utilitas ordinal (ordinal utility) atau biasa di
sebut Kurva Indeferen merupakan peralatan analisis yang
utama dalam ekonomi mikro dan ekonomi manajerial
untuk menelaah permintaan konsumen terhadap barang
yang akan dibeli untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginannya. Indifference curve hanya efektif untuk
mengulas interrelasi utilitas antara 2 (dua) barang atau
jasa yang dikonsumsikan pada periode waktu tertentu.
TINGKAT SUBSTITUSI MARGINAL
 Tingkat substitusi marginal atau marginal rate of substitution (MRS) adalah
tingkat dimana konsumen rela mensubstitusikan konsumsi satu unit barang
tertentu dengan satu unit barang lainnya untuk mempertahankan tingkat atau
kepuasaan total yang sama.
KEPUASAN MAKSIMUM BAGI KONSUMEN

 Kombinasi utilitas maksimum (maximum


utility) dapat diperoleh dari hasil identifikasi
kemiringan (lereng) antara line of attainable
combination dan kurva indiferen. Secara
grafis kepuasan maksimum dari kombinasi
barang yang dikonsumsi oleh konsumen
dapat dicapai pada saat suatu indifference
curve (kurva indiferen) bersinggungan
dengan garis anggaran (budget line).
Penentuan Kuantitas unit yang
dikonsumsi untuk memaksimumkan
untilitas
PENGARUH PERUBAHAN PENDAPATAN TERHADAP PEMBELIAN KONSUMEN

 Kurva konsumsi pendapatan (ICC) adalah


kurva yang menggambarkan kombinasi
maksimum utilitas yang diperoleh
konsumen dari produk-produk yang
ditambah unit konsumsinya pada berbagai
level (tingkat) pendapatan alternatip
dimana faktor-faktor lain tidak berubah
(normal goods). Slope ICC adalah positif
untuk produk-produk normal dan negatif
untuk barang-barang inferior (inferior
goods).
 Engel Curve adalah suatu kurva yang
menggambarkan pengaruh atau efek dari
perubahan pendapatan (incomes changes)
terhadap kuantitas untuk memperoleh
utilitas maksimal dari suatu produk yang
dapat dibeli konsumen pada saat variabel
lain tidak berubah.
Pengukuran Kepuasan Konsumen
 Tujuan pengukuran kepuasan konsumen sebenarnya adalah untuk mengetahui dan
menterjemahkan karakteristik konsumen secara empiris ke dalam bentuk yang dapat
dianalisis oleh pengambil keputusan (manajer).
 Komponen pengukuran kepuasan konsumen dapat bervariasi menurut para ahli, namun
dalam tulisan ini hanya dibatasi pada komponen:
 Peristiwa kepuasan yang dapat diamati (empirical event)
 Penggunaan angka ( numerikal) untuk menggambarkan tingkat kepuasan yang diperoleh,
konsumen dan
 Penetapan aturan pemetaan tertentu( spesifik)
Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen
Penggunaan angka (numerik)
ditujukan untuk memberi arti
bagi ciri-ciri yang menjadi
pusat perhatian untuk diteliti
tingkat kepuasannya. Aturan
pemetaan yang menyatakan
arti terhadap kejadian empiris
(kepuasan), misalnya aturan
pemetaan adalah 1 (satu)
untuk konsumen yang tidak
puas, 2 untuk tidak puas, 3
untuk sedang (netral), 4
untuk konsumen yang puas
dan 5 untuk konsumen yang
menyatakan sangat puas.
Seperti :
Prosedur Pengukuran Kepuasan
 Prosedur pengukuran kepuasan konsumen terdiri dari 6 (enam)
langkah (kuncoro, 2003), yakni: (1) Mengisolasi kejadian empiris;
(2) Mengembangkan konsep kepentingan; (3) Mendefinisikan
konsep secara konstitutip dan operasional; (4) Mengembangkan
skala pengukuran; (5) Mengevaluasikan skala berdasarkan reabilitas
dan validitasnya dan (6) Penggunaan skala.
 Untuk kepuasan konsumen pengukurannya yang paling penting
diakomodir adalah dapat diketahui secara kuantitatif tingkat
kepuasan terhadap penawaran produk perusahaan. Setiap skala yang
digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen setidak-tidaknya
merupakan salah satu empat alternatif tingkat pengukuran berikut
yakni: (1) Nominal; (2) Ordinal; (3) Interval; (4) Rasio.

Anda mungkin juga menyukai