Anda di halaman 1dari 16

TERAPI LATIHAN

OSTEOARTHRITIS PADA LUTUT


DEFINISI OA:
• Penyakit degenerasi sinovial yg menyebabkan
kerusakan kartilago dan tumbuhnya tulang baru pd
permukaan persendiaan dan kekakuan sendi
(Reksoprodjo, 2006 & Sunarto, 1994 di kutip
Darmojo,2000)
Etiologi

1. OA PRIMER (BELUM DI
KETAHUI PENYEBABNYA)
2. OA SEKUNDER
- Overused
- Injury berulang
- Overweight
- Herediter
Patologi :
• OA sebagian besar merupakan kondisi non iflamasi dgn
perjalanan bertahap dan semakin degeneratif  mengganggu
aktvitas fungsional
• Tanda dan gejala khas OA pada tahap awal meliputi kerusakan
pada kartilago hialin mekanisme kerusakan kartilago
melalui pemecahan serabut kolagen & disorganisasi
proteoglikan  kartilago mengabsorbsi air  keretakan pd
permukaan kartilago  fibrilasi  retakan saling menyatu 
kepingan kartilago mengelupas ke dlm rongga sendi
sumbatan rasa tidak nyaman & penurunan LGS  cairan
sinovial akan mengabsorbsi kepingan kartilago  kartilago
hialin lebih tipis dan terus menipistidak ada kartilago tersisa
 tulang menjadi halus dan licin akibat gesekan antar tulang
Lanjutan,,,,
• Ujung tulang berubah  proses degeneratif  penipisan kaput
femoral & condylus tibia
• Sebagai akibat tulang licin dan halus tadi mengakibatkan 
kista di subkondral (tepat di bawah permukaan) tl  stimulasi
tekanan pd tulang yg terpajan  taji osteofit  menggangu
LGS
• Iritasi dari fragmen tl dlm sendi  sinovitis  hipertrofi 
kehilangan kemampuan menghasilkan cairan  penurunan
nutrisi u/kartilago hialin
• Ligamen sekitar lutut  inflamasi dan degenerasi
• Otot sekitar sendi lutut yg terkena mjd atrofi akibat tidak di
gunakan  nyeri dan keterbatasan LGS

Gambaran Klinis OA
• Nyeri (saat menopang beban)
• Kekakuan setelah inaktivitas pulih dengan gerakan
• Penurunan LGS spasme otot, kontraktur, sumbatan
tulang
• Atrofi otot, kelemahan dan spasme tidak di gunakan
& peregangan yg berlebihan
• Deformitas & pembesaran sendi
• Krepitus sendigesekan antar tulang/disintegrasi
kartilago
• Penurunan fungsi/kehilangan fungsi nyeri dan
kelemahan otot
Diagnosa OA

Kriteria OA (Altman, 1991)


1. Nyeri lutut beberapa hari sampai bulan
2. Krepitasi
3. Morning stiffnes < 30 menit
4. Umur > 38 tahun
5. Pembesaran tulang
6. Px Lab : leukocyt PNM .2000/mm3
7. Px RO; Osteofit
 OA bila memenuhi kriteria 1 dan 7 atau 1,2,3 dan 6
Kriteria OA (Schumacher, 1991)
1. Usia > 50 tahun
2. Morning stiffnes < 30 menit
3. Krepitasi
4. Nyeri tekan pada tulang
5. Pembesaran tulang
6. Sekitar sendi tidak teraba hangat
 Positif OA bila memenuhi minimal 3 kriteria
• Kriteria OA menurut Kellgren – Lawrence (Allbar,
2004)
1. Grade I, ragu-ragu tanpa osteofit, permukaan
sendi normal
2. Grade II, minimal, osteofit sedikit pd tibia dan
patella dan permukaan sendi meyempit asimetris
3. Grade III, moderat, adanya osteofit moderta pd
beberapa tempat, permukaan sendi menyempit,
dan tampak sklerosis subkondral
4. Grade IV, berat, osteofit yang besar, permukaan
sendi meyempit secara komplit, sklerosis
subkondral berat dan kerusakan permukaan sendi
Problematika Fisioterapi

1. Body function and Body Structure :


Adanya nyeri lutut baik berupa nyeri tekan atau gerak
sehingga menimbulkan keterbatasan gerak LGS UNTUK
GERKAN FLEKSI dan EKSTENSI lutut serta penurunan
kekautan otot akibat kurangnya aktivitas gerak
2. Activity Limitation:
Aktivitas jongkok, duduk ke berdiri, berjalan , naik turun
tangga akan menyebabkan gangguan karena nyeri
3. Participation restriction:
Penderita tidak dapat beraktivitas di lingkungannya
baik di lingkungan sekitar maupun lingkungan kerja
Pengukuran

• Nyeri  VAS (100mm)


• Pengukuran lingkar segmen
• Pengukuran LGS ISOM
• Pengukuran kekuatan otot
• Pengukuran kemampuan
fungsionalWomac, Jette
• Metode Delorme (Arnheim & Prentice, 1993):
• - 10 reps@ 50 % of 1 RM
• - 10 reps@ 75 % of 1 RM
• - 10 reps@ 100 % of 1 RM
• Sunaryo B. Sastradimaja (2002):
- Lat. Isometric quadriceps selama 4 mg
- Tahanan 70% dari 1 RM
- Kontraksi selama 6 detik sebanyak 10 x
- Antar pengulangan rest selama 20 detik
- Frekuensi 3 x seminggu selama 4 mg
- Di lakukan pd fleksi 60⁰ (williams and Lissner, 1977)
• Angela Tulaar (2006) OA lutut derajat 2:
- Latihan isometrik dan isotonik dgn beban 60%
dari 1 RM pada gerak sendi lutut 90⁰- 30⁰ fleksi, di
tahan pada posisi 30⁰ fleksi dan di lakukan sampai
lelah dgn 10 detik istirahat untuk setiap gerakan
- F; 3 x/mg slm 6 mg
- Manfaat: meningkatkan kekuatan otot quadriceps
sebesar 40,23 %, perbaikan nyeri 71,62%,
perbaikan kecepatan jalan sebesar 22,72%
• Lat. Isotonic American geriatrics society
(2001):
- (1) Repetisi 8-10 x, (2) intensitas 40-80% 1 RM
(3) 1 set (4-6), pengulangan, (4) frekuensi 3
x/minggu, (5) selama 4 mg
• Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai