READING
Oleh : Willy Rizal B./ J510195003
Tito Andri/ J510195012
Novita Dwi S./ J510195020
Ulil Absor/ J5101950102
Pembimbing : dr. Heryuristanto, Sp.OG
Identitas Jurnal
2
Click icon to add picture
ABSTRAK Hasil
• Morbiditas ibu dan perinatal (16% dan 33%) dan
penyebab tersering adalah hiperbilirubinemia (23%),
RDS (21%)
Latar Belakang • Kematian perinatal terlihat pada 15% dan terutama
Penelitian study analitik observasional karena RDS (53%).
untuk mengetahui faktor yang • Dua puluh lima (25%) neonatus dilahirkan dengan
mempengaruhi prognosis,komplikasi, operasi caesar. Indikasi utama dari malpresentation
ibu dan janin pada kasus KPD caesar (36%) diikuti oleh gawat janin (24%)
4
Insidensi PROM Komplikasi PROM
Terjadi pada sekitar 10% dari semua
kehamilan dan pada 70% kasus aterm IBU
PPROM, suatu kondisi yang terjadi pada Korioamnionitis,
3% dari semua kehamilan dan persalinan disfungsional,
bertanggung jawab atas sekitar 30% dari peningkatan angka sesar,
perdarahan postpartum
semua persalinan prematur
dan
PPROM menjadi komplikasi 3-8%
endometritis
kehamilan dan menyebabkan sepertiga
dari kelahiran prematur meningkatkan
risiko prematuritas dan menyebabkan JANIN
penyakit membran
komplikasi perinatal dan neonatal
hialin,
lainnya dengan risiko 1-2% kematian perdarahan
janin. intraventrikuler,
sepsis,
prolaps tali pusat dan
gawat janin
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui
morbiditas dan
Mengamati hasil mortalitas
Mempelajari
ibu dan perinatal pada Mempelajari
komplikasi
perinatal pada PPROM dan cara persalinan
maternal pada
pasien dengan pada PPROM
PPROM; Mempelajari
PPROM
cara persalinan
pada PPROM
6
Sumber data Click icon to add picture
8
Analisis statistik
9
HASIL
10
Cara persalinan menurut paritas tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan
pada kelompok ND dan outlet forsep
tetapi LSCS lebih banyak pada
multipara dibandingkan pada primipara.
11
kematian perinatal adalah 15%.
Dalam penelitian ini morbiditas perinatal Penyebab tersering adalah RDS (53%) diikuti
adalah 33%. oleh sepsis (26,7%) dan asfiksia lahir (20%).
Penyebabnya bervariasi antara lain Dalam studi ini diamati bahwa dengan
hiperbilirubinemia (69,6%), sindrom meningkatnya durasi PPROM, morbiditas dan
gangguan pernapasan RDS (63%), sepsis mortalitas perinatal juga meningkat. Morbiditas
(30%). perinatal sebesar 60,71% dan mortalitas perinatal
sebesar 28,57% dengan interval PPROM hingga
persalinan lebih dari 36 jam.
12
13
DISKUSI
14
Kasus yang dipesan dan tidak dipesan
STATUS SOSIAL EKONOMI Dalam studi ini kasus yang tercatat adalah 16%
dan kasus yang tidak tercatat 84%.
Pasien dengan status sosial ekonomi rendah sebanyak Dalam kasus yang tidak tercatat, ada kurangnya
58% dan status sosial ekonomi menengah 30%. perawatan antenatal yang menyebabkan
sebanding dengan penelitian Shehla yaitu 68,23% dan kurangnya identifikasi faktor risiko berulang
31,77% seperti PPROM, persalinan prematur, aborsi yang
masing-masing studi telah menunjukkan bahwa cacat diinduksi dan penatalaksanaannya.
pada selaput ketuban terjadi karena status sosial Selain itu, infeksi urogenital tidak terdeteksi dan
ekonomi rendah yang terkait dengan faktor-faktor diobati karena kurangnya perawatan antenatal
seperti malnutrisi, aktivitas berlebihan, kebersihan yang menyebabkan PPROM.
yang buruk, stres, paritas tinggi, infeksi genitourinari
berulang dan anemia. TOPIC 02 COMES HERE
Risiko PPROM meningkat dengan menurunnya aktivitas
antibakteri pada cairan ketuban pasien dengan status
sosial ekonomi rendah.
15
KESEIMBANGAN
• Durasi PPROM berbanding terbalik dengan usia kehamilan saat ketuban pecah.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa di awal masa kehamilan (23-28 minggu), 30-
40% kehamilan akan meningkat lebih dari satu minggu setelahnya.
• PPROM. 20% akan maju selama lebih dari 4 minggu. Sebaliknya, pada masa gestasi
(32-34 minggu) lebih sedikit wanita yang melahirkan setelah satu minggu dan 40%
akan melahirkan dalam 3 hari. Dalam penelitian ini 48% melahirkan dalam 24 jam,
24% melahirkan dalam 36 jam dan 28% setelah 36 jam.
INDIKASI LSCS
• Dalam penelitian ini LSCS dilakukan pada 25% kasus, dengan indikasi
utama malpresentation 28% diikuti oleh fetal distress 24%, kegagalan
induksi 12% dan letak transversal 8% yang sebanding dengan penelitian
Kamala Jayaram, indikasinya adalah gagal induksi, gawat janin dan
malpresentation.
INVESTIGASI UNTUK BUKTI INFEKSI
Investigasi seperti jumlah total, protein C-reaktif dan swab vagina yang tinggi untuk kultur dan
sensitivitas dilakukan untuk mengevaluasi bukti infeksi
Leukositosis dapat dipengaruhi oleh kehamilan dan persalinan. Perkiraan CRP tampaknya menjadi
alat pemantauan yang andal (Carroll).
Tetapi dalam penelitian yang lebih rinci, WBC dan CRP merupakan prediktor yang buruk untuk
keberadaan cairan ketuban positif atau kultur darah janin.
Pada penelitian ini 10 kasus flora normal vagina, 4 kasus E. coli, 2 kasus Klebsiella, 2 kasus streptokokus grup
B, 1 kasus staphylococcus aureus, 1 kasus staphylococcus negatif koagulase, 1 kasus staphylococcus
koagulase positif, dan 2 kasus staphylococcus positif koagulase dan 2 kasus. kasus spesies candida diisolasi.
AFI <5 DAN LSCS
22
Click icon to add picture
23
Click icon to add picture
THANK YOU