Anda di halaman 1dari 22

CASE SCIENCE SESSION

PERSALINAN PRETERM

Rizkha Amaliya 1740312275

Preseptor : dr. Yulia Margareta Sari, Sp.OG

Februari 2019 1
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sampai saat ini mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi preterm atau prematur masih sangat tinggi

di seluruh dunia.

Setiap tahun di dunia, diperkirakan 15 juta bayi lahir prematur dan jumlah ini terus meningkat.

Komplikasi persalinan prematur adalah penyebab utama kematian pada anak di bawah usia 5 tahun, dan

bertanggungjawab atas sekitar 1 juta kematian anak pada tahun 2015.

3
BATASAN MASALAH
Makalah ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis,
penatalaksanaan, komplikasi, dan pencegahan dari kahamilan preterm.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi,
diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, dan pencegahan dari kahamilan preterm.

METODE PENULISAN
Metode yang digunakan adalah tinjauan kepustakaan dengan merujuk pada berbagai literatur.
4
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI PERSALINAN PRETERM

WHO,2015 • Persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu.

• Kontraksi uterus regular yang diikuti dengan dilatasi


serviks yang progresif dan/atau penipisan serviks pada
ACOG,2016 kehamilan kurang dari 37 minggu.
• Saat kelahiran kelahiran terjadi diantara minggu ke 20
hingga 37 minggu kehamilan, disebut kelahiran preterm.
EPIDEMIOLOGI

• Persalinan prematur diperkirakan 15 juta setiap


tahun.
• Hampir satu juta anak meninggal setiap tahun akibat
komplikasi kelahiran prematur di mana lebih dari 60%
kelahiran prematur terjadi di Afrika dan Asia Selatan.
WHO,2017 • Sementara itu, negara-negara berpenghasilan
rendah, rata-rata terjadi 12% bayi lahir prematur,
sedangkan di negara-negara berpenghasilan tinggi
hanya 9%.
• ndonesia masuk kedalam 5 besar negara dengan
jumlah persalinan preterm terbanyak, 675.700 kasus.
• Persalinan preterm terjadi pada 1 dari 10 bayi yang lahir di
CDC,2016 Amerika Serikat.

• Jumlah kematian neonatal (bayi umur 0-28 hari), tercatat


181 kasus.
• Kematian bayi neonatal dini (0-6 hari) sebesar 78,5%.
Riskesdas,2007 • Proporsi terbesar disebabkan oleh gangguan/kelainan
pernafasan (respiratory disorders), dan selanjutnya urutan
kedua oleh prematuritas dan ketiga disebabkan oleh sepsis.
Etiologi dan Faktor resiko
Penelitian
Penelitian
PATOFISOLOGI
Jalur plasenta-
Infeksi
vaskular

Stres psikososial Regangan uterus


dan pekerjaan (kehamilan
berat multipel)
Diagnosis
• Kontraksi yang berulang sedikitnya stiap 7-8 menit sekali, atau 2-3
kali dalam 10 menit.
• Adanya nyeri pada punggung bawah (low back pain.)
• Perdarahan bercak.
• Perasaan menekan pada daerah serviks.
• Pemeriksaan serviks menunjukan telah trejadi pembukaan
sedikitnya 2 cm, dan penipisan 50-80%.
• Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina iskiadika.
• Selaput ketuban pecah, merupakan tanda awal persalinan preterm.
• Terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu.
PENATALAKSANAAN

TIRAH • Kepentingan istirahat disesuaikan dengan kebutuhan


ibu
BARING

• Hidrasi oral maupun intravena sering dilakukan untuk


mencegah persalinan preterm, karena sering terjadi
HIDRASI hipovolemik pada ibu dengan kontraksi premature,
walaupun mekanisme biologisnya belum jelas.
DAN SEDASI • Preparat morfin dapat digunakan untuk mendapatkan
efek sedasi .
Pemberian Tokolitik

Mencegah mortalitas dan morbiditas Beberapa macam obat yang dapat


pada bayi prematur. digunakan sebagai tokolisis :
Memberi kesempatan bagi terapi Nifedipin
kortikosteroid untuk menstimulir Magnesium Sulfat
surfaktan paru janin.
Cyclooxygenase 2 inhibitor
Memberi kesempatan trasnfer
intrauterin pada fasilitas yang lebih Atosiban
lengkap. Beta2-sympathomimetics
Optimalisasi personel. Progesteron
• Untuk pematangan surfaktan paru janin, menurunkan kejadian
Kortikosteroid RDS, kematian neonatal dan perdarahan intraventrikuler.
• Betametason, Deksametason

• Pada ibu dengan ancaman persalinan preterm dan terdeteksi


adanya vaginosis bakterial, pemberian klindamisin ( 2 x 300 mg
Antibiotik sehari selama 7 hari) atau metronidazol ( 2 x 500 mg sehari
selama 7 hari), atau eritromisin (2 x 500 mg sehari selama 7 hari)

Perencanaan • Untuk kehamilan <32 minggu sebaiknya ibu dirujuk ke tempat


yang mempunyai fasilitas neonatal intensive care unit (NICU).
persalinan
Pencegahan Persalinan Preterm
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
22

Anda mungkin juga menyukai