Penjualan Angsuran Barang Dagangan
Penjualan Angsuran Barang Dagangan
Dagangan
Esrie A.N.Limpeleh ,SE.MM
Pengertian Penjualan Angsuran Barang
Dagangan
• Penjualan angsuran barang dagangan proses akuntansinya
hampir sama dengan penjualan angsuran aktiva tetap.
Perbedaannya terletak pada hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat perputaran barang dagangan lebih cepat dari
aktiva tetap.
2. Penjualan angsuran barang dagangan tidak
memperhitungkan tingkat bunga angsuran.
3. Metode laba yang digunakan hanya satu yaitu Metode
Laba diakui secara proporsional dengan penerimaan kas
(cicilan).
Ketentuan Akuntansinya :
1. Laba diakui sebesar prosentase laba kotor dikalikan kas yang direalisasi
dari penjualan angsuran (proporsional dengan penerimaan kas).
2. Piutang angsuran diberi tanda tahun terjadinya agar dapat
diidentifikasi dengan jelas hubungannya dengan Laba Kotor yang
direalisasi pada tahun yang bersangkutan dengan piutang tersebut.
3. Transaksi penjualan angsuran barang dagangan sering terjadi dari
tahun ke tahun sehingga didalam neraca harus diberi tanda tahunnya.
4. Laba Kotor belum direalisasi (LKBD), harus diberi tanda tahunnya agar
jelas hubungannya dengan piutang angsuran tahun terjadinya.
5. Pencatatan persediaan barang dagangan dapat menggunakan metode
Fisik atau metode perpetual.
Contoh Kasus
•
• PT.KELPO
• Neraca
• 1 Desember 2016
•
• Aktiva Kewajiban
• Kas Rp. 400.000 Hutang Dagang Rp. 1.000.000
• Piutang Dagang Rp.1.200.000 LKBD thn 2014 (20%) Rp. 200.000
• Piutang Angsuran thn 2014 Rp. 800.000 LKBD thn 2015 (25%) Rp. 240.000
• Piutang Angsuran thn 2015Rp. 800.000 LKBD thn 2016 (20%) Rp. 600.000
• Piutang Angsuran thn 2016 Rp.1.200.000 Modal Saham Rp.4.000.000
• Persediaan barang dagangan Rp.2.400.000 Laba ditahan Rp. 760.000
• Total Aktiva Rp.6.800.000 Total Hutang & modal Rp6.800.000
•
• Transaksi-transaksi yang terjadi adalah selama tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
1. Penjualan untuk tahun 2016 adalah terdiri dari penjualan Rp.2.400.000. dan
penjualan angsuran Rp.3.000.000
2. Jumlah Piutang yang tertagih selam tahun 2016 adalah:
• Piutang Dagang Rp. 800.000
• Piutang Angsuran thn 2014 Rp. 400.000
• Piutang angsuran thn 2015 Rp. 600.000
• Piutang angsuran thn 2016 Rp. 800.000
3. Biaya –biaya operasi selam tahun 2016 adalah Rp.400.000
4. Penghapusan piutang untuk tahun 2016 sejumlah Rp.500.000 yang terdiri dari :
• Penghapusan piutang regular Rp. 200.000
• Penghapusan piutang angsuran tahun 2014 Rp. 200.000
• Penghapusan piutang angsuran tahun 2015 Rp. 100.000
5. Kebijakan penjualan yang ditempuh oleh perusahaan adalah :
Harga pokok penjualan 60% dari penjualan sedangkan hpp penjualan angsuran
adalah 80% dari penjualan angsuran.
• Diminta :
1. Buatlah jurnal penjualan angsuran dengan
Metode Laba diakui secara proporsional
dengan penerimaan kas.
2. Buatlah Laporan Keuangan
Keterangan Jurnal
4. Penghapusan piutang akan mempengaruhi LKBD sebesar prosentase laba kotornya. LKBD yang didebit adalah prosentasenya
dikalikan jumlah piutang yang akan dihapus
Penghapusan piutang Rp.435.000
LKBD thn 2014 Rp. 40.000
LKBD thn 2015 Rp. 25.000
Piutang Dagang Rp. 200.000
Piutang angsuran thn 2014 Rp.200.000
Piutang angsuran thn 2015 Rp.100.000
•
• Mencatat jurnal penyesuaian yang meliputi:
5. Mencatat HPP penjualan dan penjualan angsuran
• Penjualan 60% x Rp.2.400.000
• Angsuran 80% x Rp. 3.000.000