Anda di halaman 1dari 3

BUDAYA ORGANISASI PT PERTAMINA (PERSERO)

 Sejarah
 Tonggak sejarah Pertamina diawali sekitar tahun 1950-an, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Angkatan
Darat yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara untuk mengelola lading
minyak di wilayah Sumatera. Pada 10 Desember 1957, perusahaan tersebut berubah nama menjadi PT
Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga
saat ini. Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina. Kemudian, PN
Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina)
pada 20 Agustus 1968.

VISI MISI
Menjadi Perusahaan Menjalankan Usaha Minyak, Gas, Serta
Energi Nasional Kelas Energi Baru dan Terbarukan Secara
Dunia Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip-Prinsip
Komersial Yang Kuat
Makna dari logo Pertamina adalah:
 Warna biru memiliki arti andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
 Warna hijau memiliki arti sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
 Warna merah memiliki arti keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam
kesulitan.
Simbol grafis memiliki arti:
 Bentuk anak panah menggambarkan aspirasi organisasi Pertamina untuk senantiasa bergerak ke depan, maju
dan progresif. Simbol ini juga mengisyaratkan huruf “P” yakni huruf pertama dari Pertamina.
 Tiga elemen berwarna melambangkan pulau-pulau dengan berbagai skala yang merupakan bentuk negara
Indonesia
TATA NILAI 6C PERTAMINA
 Video :
ETIKA USAHA, PERILAKU DAN PANDUAN DEWAN
Etika Usaha dan tata perilaku (code of conduct) ini disusun untuk menjadi
acuan perilaku bagi komisaris, direksi dan pekerja sebagai insan Pertamina
dalam mengelola perusahaan . Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku
(Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk:
1. Mengidentifikasi nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi
perusahaan
2. Menjabarkan Tata Nilai Perusahaan 6C sebagai landasan etika yang harus
diikuti oleh insan Pertamina dalam melaksanakan tugas
3. Menjadi acuan perilaku insan Pertamina dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab serta berinteraksi dengan stakeholders perusahaan
4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan Pertamina dapat menilai
dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan
dalam bertindak.

Board Manual yang merupakan salah satu Softstructure Good Corporate


Governance (GCG) sebagai penjabaran dari pedoman Tata Kelola
Perusahaan (code of corporate governance) yang mengacu pada Anggaran
Dasar Perseroan. Board Manual yang merupakan naskah kesepakatan
antara direksi dan komisaris bertujuan:
1. Menjadi rujukan pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-
masing organ.
2. Meningkatkan kualitas dan efektifitas hubungan kerja antar organ
3. Menerapkan asas-asas GCG yakni Transparansi, akuntabilitas,
responsibilititas, independensi, dan fairness.

Anda mungkin juga menyukai