Anda di halaman 1dari 9

BAB II

ORIENTASI UMUM

2.1 Profil Perusahaan

Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) adalah perusahaan yang baru saja
beroperasi di agustus 2018 ini, namun seluruh sumber daya manusia yang
menggerakkan roda bisnis dan kegiatan operasi wilayah sanga sanga sebaga
wilayah kerjanya, merupakan orang orang yang berpengalaman sebagai perintis
bisnis LNG di indonesia bersama operator WK, sanga sanga sebelumnya. Dengan
sumber daya manusia yang dimiliki tersebut, menghantarkan PHSS menjadi
produsen LNG pertama di Indonesia di era Gross Split.
PHSS melanjutkan pencapaian VICO sebagai perusahaan yang dinamis,
senantiasa berkembang, serta mengembangkan semangat dan visi melalui tenaga
kerja yang kompeten dan cerdas. Bersamaan dengan kualitas tenaga kerja yang
dimilikinya, PHSS berupaya untuk menjadi pelopor dibidang HSE.
PHSS telah mengelola WK sanga sanga sejak Agustus 2018 dengan lokasi
wilayah kerja di Teluk Kutai yang terletak di Kalimantan Timur dan memiliki luas
wilayah sekitar 1.942 km persegi. Sepanjang beroperasi, WK sanga sangan telah
memproduksi gas lebih dari 12.6 TCF dan minyak sebanyak 0,4 Milyar barrel dari
lapangan lapangan produksi di Badak, Mutiara, Semberah, Nilam, Pamaguan,
Lampake, & Beras.
Gambar 2.1 Area operasi PHSS

2.2 Sejarah Singkat Wilayah Kerja Sanga Sanga


Lebih dari 4 tahun lalu, suatu perusahaan minyak swasta berhasil membuat
penemuan tidak terduga. HUFFCO ( yang kemudian berubah menjadi VICO
Indonesia ) tengah mencari minyak di area Teluk Kutai di delta Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur, dan melakukan pemboran sumur pertamanya, yang
menemukan hidrokarbon. Sumur tersebut tidak menghasilkan minyak sebagai
mana yang di harapkan, namun justru menyediakan cadangan gas bumi yang
sangat besar
Kegiatan eksplorasi tersebut dimulai tiga tahun sebelumnya ketika Roy M.
Huffington, pengusaha minyak dari Texas & General Arch Sproul, pembisnis dari
Virginia menandatangani KBH dengan Pertamina untuk mengeksplorasi 631.000
hektar delta Sungai Mahakam, dengan tujuan untuk menemukan cadangan
minyak. Mereka memulai eksplorasi minyak di delta Sungai Mahakam dengan
dukungan dari mitra usaha PT Ultramart Indonesia, PT Union Texas East
Kalimantan, dan PT Universe Tankships.
Pada bulan Februari 1972, mereka berhasil menemukan lapangan Badak yang
luas. Temuan tersebut merupakan salah satu capaian penting dalam sejarah
perkembangan industri energy di indonesia. Sumber daya gas dilapangan badak
terletak ditengah hutan Kalimantan Timur yang jauh dari perdaban. Terlepas dari
kondisi tersebut, Huffington dan Sprouse bersama dengan Perusahaan Mobil Oil
( perusahaan yang menemukan lapangan gas raksasa di Arun ) dan Direktur
Utama Pertamina, Dr. Ibnu Sutowo, tetap bertekad untuk mengolah gas bumi
tersebut menjadi LNG untuk kemudian dikirimkan melalui kapal khusus ke
Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Pertamina, dengan didukung oleh VICO dan
mitra pekerjanya, melangsungkan kontrak dagang LNG selama 20 tahun yang
dimulai pada Desember 1973 dengan lima perusahaan utikitas dan perusahaan
besi asal Jepang, serta mndirikan pabrik pencairan di Bontang, di pesisir
Kalimantan Timur.
Pengiriman pertama gas LNG yang dihasilakn dari lapangan badak adalah
pengiriman kejepang pada Agustus 1977. Pengiriman tersebut hanya berjarak lima
setengah tahun sejak sumber daya gas bumi tersebut di temukan di Bontang. Hal
ini menjadikan bontang sebagai daerah penghasil LNG pertama di Indonesia yang
di komersialisasikan. Sejak penemuan awalnya di tahun 1972, VICO Indonesia
telah melakukan lebih dari 1000 sumur. Cadangan migas yang ditemukan berada
di lapangan Badak, Nilam, Mutiara, Semberah, Pamaguan, Beras dan Lampake.

2.3 Tinjauan Umum Perusahaan


PHSS berkomitmen untuk menunjukkan kinerja usaha yang berkualitas dan
bertanggung jawab sesuai dengan tata kelola Perusahaan, baik di dalam maupun
di luar lingkungan Perusahaan. Praktik tata kelola Perusahaan dapat membantu
PHSS dalam meraih nilai-nilai dasar Perusahaan, yakni peningkatan nilai para
pemangku kepentingan dalam jangka panjang.
PHSS bekerja dengan giat agar dapat menunjukkan citra perusahaan yang
disegani karena menjalankan usaha yang bertanggung jawab dan berperan sebagai
warga korporat yang baik. Hal ini berarti setiap insan PHSS harus senantiasa
berlaku sesuai dengan hokum, peraturan internal dan kebijakan bisnis, serta secara
aktif berkontribusi pada penciptaan budaya transparansi, akuntabilitas, dan
tanggung jawab dalam mengambil keputusan.
Prinsip-prinsip tersebut tidak hanya diterapkan secara internal oleh insan
PHSS saja, namun setiap insan PHSS juga harus mendorong mitra kerja dan
pemangku kepentingan untuk menerapkan standar etika perilaku yang sama
baiknya.

2.4 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan


2.4.1 Visi
Menjadi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Kelas Dunia
2.4.2 Misi
Melaksanakan pengelolaan asset dan portofolio usaha minyak dan gas bumi
secara efisien, efektif, professional dan berdaya laba tinggi, serta memberikan
nilai tambah bagi pemangku kepentingan.

2.5 Tujuan Pendirian Perusahaan


Mengendalikan, mengelola asset dan mengelola kegiatan usaha bisnis hulu
Pertamina di dalam negeri untuk wilayah kerja eks-terminasi yang diserahkan
oleh Pemerintah kepada PT Pertamina (Persero), kecuali untuk wilayah kerja eks-
terminasi yang sebelumnya sudah dikelola oleh afiliasi PT Pertamina (Persero).

2.6 Tata Nilai


Pertamina memiliki tata nilai sebagai komitmen perusahaan untuk mewujudkan
visi dan misinya berdasarkan standar global dan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Nilai-nilai Pertamina
disebut dengan 6C, yang terdiri dari Clean, Competitive, Confident, Costumer
Focus, Commercial, dan Capable dan nilai-nilai ini wajib diketahui dan menjadi
pedoman bagi seluruh karyawan dalam beraktivitas.

2.7 Safety Golden Rules


2.7.1 Patuh
Anda dan Saya PATUH pada hukum, kebijakan, peraturan dan prosedur.

2.7.2 Intervensi
Anda dan Saya harus segera melakukan INTERVENSI terhadap tindakan
tidak aman dan yang menyalahi peraturan.

2.7.3 Peduli
Anda dan Saya PEDULI pada setiap orang di sekitar kita. Melakukan
Intervensi & Peduli atas tindakan/ kondisi tidak aman harus dilakukan sebagai
upaya mencegah terjadinya kejadian lebih parah sesuai piramida kecelakaan.

2.8 CORPORATE LIFE SAVING RULES (CLSR 11 + 3 PHSS)

2.8.1 Tools & Equipment


Pastikan peralatan dan perlengkapan layak pakai, terawat dan sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan.

2.8.2 Zone Position Safe


Pastikan Anda bekerja di area serta di posisi aman.

2.8.3 Permit to Work


Setiap pekerjaan wajib mempunyai ijin kerja sesuai dengan resikonya.

2.8.4 Isolation
Pastikan energi sudah diisolasi sebelum melakukan pekerjaan, dengan
aturan Lock Out, Tag Out dan Discharge Test.

2.8.5 Confined Space


Pastikan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja yang valid sebelum masuk ke
dalam ruang terbatas.

2.8.6 Lifting Operation


Pastikan operasi pengangkatan terencana, terawasi dan dilaksanakan oleh
personil yang berkompeten.
2.8.7 Fit to Work
Pastikan anda memenuhi persyaratan medis dan fit untuk bekerja sesuai
pekerjaan.

2.8.8 Working at Height


Pastikan tersedia alat pencegah jatuh saat bekerja di ketinggian.

2.8.9 Personal Floatation Device


Pastikan pelampung digunakan saat bekerja di area yang memiliki bahaya
tenggelam.

2.8.10 System Override


Pastikan mendapatkan ijin dan otorisasi sebelum melakukan override/
bypass atau menonaktifkan/ disabling safety critical equipment.

2.8.11 Asset Integrity


Pastikan fasilitas telah dilakukan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan sesuai
dengan prosedur dan peraturan.

2.8.12 Driving Safety


Pastikan menerapkan aturan berkendara aman pada saat mengemudi
menggunakan kendaraan.

2.8.13 Ground Distrubance


Pastikan semua prosedur saat melakukan penggalian/gangguan tanah
dilakukan dengan benar.

2.8.14 Management of Change


Pastikan setiap langkah-langkah dalam manajemen perubahan dilakukan
terhadap perubahan sementara atau permanen terhadap organisasi, personil,
sistem, proses, prosedur, peralatan, material.

2.9 Makna Logo PT. Pertamina (Persero)

Logo dari PT. PERTAMINA (Persero) memiliki makna adalah sebagai berikut.

Gambar 2.2. Logo Pertamina


Sumber : pertamina.com/intranet

1. Elemen logomembentuk huruf P yang keseluruhan merupakan presentasi


bentuk panah, dimaksudkan sebagai PERTAMINA yang bergerak maju dan
progresif.
2. Warna-warna yang berani menunjukan langkah besar PERTAMINA dan
aspirasi perusahaan akan massa depan yang lebih positif dan dinamis, dimana :
a. MERAH
Melambangkan keuletan, dan ketegasan serta keberaniaan dalam
menghadapi berbagai macam kesulitan.
b. HIJAU
Melambangkan sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
c. BIRU
Melambangkan handal, dapat dipercaya dan dapat dipertanggung
jawabkan.
3. Tulisan PERTAMINA dengan pilihan huruf yang mencerminkan kejelasan dan
transparan serta keberaniaan dan kesungguhan dalam bertindak sebagai wujud
positioning PERTAMINA baru.
2.10 Struktur Pertamina Hulu Sanga Sanga Southen Area Department

MANAGER
SUSENO / YUDI IRAWAN

SENIOR SUPERVISIOR
MINGGUS DWINANTO / RACHMAD

SUPERVISIOR WELL SUPERVISIOR PLANT


MOH. ZAELANI / EKO NURSANDRA
SUMANTO / RIYANTO SANGA PAKPAHAN / SAMSUDI

2.11 Sarana dan Fasilitas


OPERATOR
Mutiara Central Plant
Untuk menunjang pengoperasian Mutiara Central Plant maka dibangun sarana
penunjang MCP antara lain :
a. Pembangkit Tenaga Listrik ( Power Plant )
Listrik yang dihasilkan berasal dari pembangkit listrik Tenaga Fuel Gas yang
terdiri dari 6 Unit dan 1 unit Fuel Diesel dengan kapasitas masing-masing
Engine 210 - 480 KW (380 volt). Berfungsi untuk menghasilkan daya listrik
untuk fasilitas Pekerja dan kebutuhan Operational Mutiara Central Plant.
b. Pengolahan Air
Water Treatment Plant terdiri dari satu unit yang berfungsi untuk Air
kebutuhan sehari-hari.
c. Air Compressor
Terdiri dari 4 unit VLP – Comp, AG – Comp, LP – Comp 2 standby MP –
Comp 3 (1 runing 2 standby)yang menghasilkan udara bertekanan dihasilkan
untuk membantu proses pengaliran gas yang dihasilkan oleh compressor.
d. Fasilitas Tangki
Tangki penampungan berjumlah 9 unit dengan total kapasitas sebesar 10.000
bbls untuk menampung Crude Oil hasil dari proses produksi Mutiara Central
Plant berupa Crude Oil.
e. Laboratorium
Laboratorium sangat diperlukan sebagai kontrol hasil produk yang akan
mempengaruhi mutu, mulai dari spesifikasi bahan baku sampai pada uji data
sampel yang lakukan harian dan spesifikasi dari Mutiara Central Plant.

Anda mungkin juga menyukai