Anda di halaman 1dari 22

DINAMIKA SEDIMENTASI

LINGKUNGAN DARAT (TERESTRIAL)

Dhea Adisty Pratami


20/467358/PTK/13419
• Lingkungan Pengendapan Terestrial (Darat) :
• 1. Gurun (Eolian)
• 2. Fluvial (Alluvial Fan and Rivers)
• 3. Lacustrine (Lake)
• 4. Glacial

Nichols (2009)
LINGKUNGAN GURUN (EOLIAN)

• Daerah yang kering


• Tekanan udara cukup rendah dan dikontrol oleh
angin
• Proses utama sedimentasi di daerah gurun yaitu
adalah angin, air dan transport gravitasi.
• Di gumuk pasir akan menghasilkan struktur
sedimen berupa ripple (kecil) & dunes (besar)

Boggs (2006)
SUB- LINGKUNGAN GURUN

Jenis Lingkungan Gurun dibagi menjadi


tiga Sub – Lingkungan (Ahlbrandt and
Fryberger, 1982) :
- Dune
- Interdune
- Sand sheet

Boggs (2006)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN EOLIAN

• Lingkungan pengendapan di daerah kering:


yaitu material kasar diendapkan pada kipas
aluvial, dan membentuk akumulasi sedimen.
• Sedimentasi pada daerah kering atau arid ini
berasosiasi dengan endapan ephemeral lake,
alluvial fan dan ephermal river sediments.
• Merupakan contoh sub lingkungan yang
terbentuk di gurun dan proses nya tidak
sepenuhnya di kontrol oleh angin tapi dikontrol
oleh proses-proses air yang bersifat
intermittent.
• Karakteristik endapan eolian yaitu ditunjukkan
dengan litologi sand dan shale, mineral uatama
lingkungan pengendapan ini yaitu mineral Nichols (2009)
kuarsa.
LINGKUNGAN FLUVIAL

• Endapan fluvial juga disebut sebagai endapan alluvial dan mencakup bahasan
yang cukup luas, sedimen yang dihasilkan berasal dari aktivitas sungai, aliran
dan proses gravitasi terkait.
• Endapan sejenis ini terjadi dengan berbagai kondisi iklim yaitu dimulai dari
daerah gurun, humid dan daerah glasial.
• Sistem fluvial dapat dimasukkan ke salah satu dari dua pengaturan yang luas
yaitu kipas alluvial (Alluvial Fan) dan sungai (River).
ALLUVIAL FAN

• Alluvial Fan atau sering disebut kipas alluvial


berbentuk kerucut yang terbentuk di sebuah tekuk
lereng di tepi dataran alluvial.
• Alluvial fan dibentuk oleh pengendapan dari aliran
air dan sedimen yang berasal dari alam yaitu
berupa erosional yang berdekatan dengan
cekungan. Kipas alluvial ini juga dapat terbentuk di
delta dan sebaran sistem sungai yang besar.
• Proses pengendapan kipas alluvial ditentukan oleh
ketersediaan jumlah air dan jenis sedimen yang
dibawa dari feeder canyon dan gradien pada
permukaan kipas alluvial.

Boggs (2006)
• Diagram skematis yang menggambarkan fitur pengendapan
(A) debris – flow dan (B) stream flow.
• Debris – flow dengan karakteristik poorly sorted dan lacking
dalam struktur sedimen kecuali ada kemungkinan reverse
graded bedding. Debris flow biasanya membeku dan
berhenti mengalir setelah jarak transportasi yang relatif
pendek melalui lereng yang lebih rendah dari fan.
• Stream flow semakin jauh dari fidder canyon atau source
maka akan banyak fluidanya. Transportasinya menunjukkan
transportasi sungai atau stream flow. Menunjukkan juga
bahwa semakin ke hilir energinya semakin rendah.

Boggs (2006)
A. B.

RIVER (SUNGAI)

• Boggs (2006) mengklasifikasikan


sungai menjadi tiga jenis utama
berdasarkan bentuk channel yaitu :
A. Meandering (single-channel),
B. Braided (multiple-channel), C.

C. Anastomosing
PERKEMBANGAN SISTEM
FLUVIAL

• Gambar a. Alluvial fan akan berkembang menjadi braided serta


berkembang menjadi meandering. Semakin lama sedimentasi
maka akan terus berjalan dari tempat sedimentasi kemudian
menjadi daerah sumber atau source dan mengalami erosi.

• Gambar b. Prinsipnya dari hulu ke hilir sistem sedimen cukup


banyak berkembang sistem braided akan menjadi berkembang
menjadi sungai meandering di coastal plain dan akan
berkembang menjadi daerah transisi.
SUNGAI MEANDERING
a

Gambar a menunjukkan arus utama sepanjang


garis thalweg yang mengerosi pada satu sisi
dan mengendap pada sisi lain.

Gambar b menunjukkan proses erosi dan


b
pengendapan pada satu kelokan sungai
meander.
SUNGAI MEANDERING

• Gambar tersebut menunjukkan perkembangan sungai bermeander


dengan membentuk danau tapal kuda dan pergeseran saluran sungai
pada suatu dataran alluvial (avulsion)
SUNGAI TERANYAM (BRAIDED RIVER)

• Sungai teranyam tidak berbelok dan


relatif lurus. Pengendapannya berupa
pasir dan gravel terjadi pada tubuh
saluran.
SUNGAI
ANASTOMOSING

• Sungai anastomosing bersifat multi channel


dan relative dangkal. Pengendapan di sungai
ini didominasi oleh mud.
• Karakteristik endapan kipas fluvial dan alluvial :
. litologi - konglomerat, batu pasir dan batu lumpur
. mineralogi - variabel, seringkali belum matang secara komposisi
. tekstur – sangat sedikit debris flow
. geometri - lembaran kipas angin, sungai berbentuk lensa
. struktur sedimen - perlapisan silang dan laminasi pada channel deposit
. palaeocurrents - menunjukkan arah aliran dan kemiringan pengendapan
. fosil - fauna tidak umum, mungkin fosil tumbuhan umum pada fasies dataran banjir
. warna - kuning, merah dan coklat karena pengoksidasi kondisi
. asosiasi fasies - endapan kipas aluvial dapat dikaitkan dengan danau sementara dan bukit
pasir aeolian, sungai mungkin berhubungan dengan danau, delta atau fasies muara
LINGKUNGAN DANAU (LACUSTRINE)

• Lingkungan danau memiliki kesetimbangan iklim yang cukup dominan yaitu proses fisika, kimia dan biologi yang komplek serta faktor
iklim yang cukup dominan.
• Proses Fisika Input dari sungai, gelombang, arus, dan pengendapan.
• Proses Kimia Pengendapan secara kimiawi
• Proses Biologi Produk biologi (oksigen, flora, fauna) dan endapan organic.

Sistem sedimentasi danau dapat terbentuk pada kondisi tektonik berupa crustal subsidence, rift zone, continental sag basin, foreland dan
backard basin.

Boggs (2006)
LINGKUNGAN DANAU (LACUSTRINE)
DANAU
TERBUKA

• Danau berdasarkan mekanisme


sedimentasinya dibedakan menjadi dua
yaitu danau terbuka dan danau tertutup.
• Danau terbuka memiliki aliran air keluar
dengan garis pantai yang relative stabil.
Terjadi kesetimbangan antara air yang
masuk ditambah dengan pengendapan
dengan air yang keluar, ditambah
penguapan. Endapan dominan siliklastik.
DANAU TERTUTUP

• Danau tertutup memiliki system hidrologi terbatas, dan dikontrol oleh


banjir musiman. Endapan danau tertutup umumnya berupa lumpur
karbonat, lanau, dan pasir yang berkembang bersama dengan endapan
evaporit, stromatolite, travertine dan tufa.
LINGKUNGAN GLACIAL

• Lingkungan glasial yang tepat


didefinisikan sebagai semua area yang
bersentuhan langsung
dengan es glasial. Lingkungan Ini dibagi
menjadi zona berikut:
• (1) zona basal atau subglasial dipengaruhi
oleh kontak dengan dasar,
• (2) zona supraglacial, yaitu permukaan
atas gletser,
• (3) zona kontak es di sekitar margin
gletser, dan
• (4) zona englacial di dalam interior gletser.
LINGKUNGAN GLACIAL

• Deposisi lingkungan di sekitar pinggiran gletser dipengaruhi oleh pencairan


es tetapi tidak bersentuhan langsung dengan es.
• Lingkungan ini membentuk lingkungan proglasial, yang meliputi
glaciofluvial, glaciolacustrine, dan glaciomarine (di mana gletser meluas ke
laut).
• Daerah yang melampaui dan tumpang tindih dengan lingkungan proglasial
adalah lingkungan periglasial.
• Zona basal gletser dicirikan oleh erosi dan pencabutan dasar. Puing-puing
yang dihilangkan oleh erosi dimasukkan ke dalam alas gletser. Puing-puing
ini menyebabkan peningkatan gesekan dengan alas saat gletser bergerak
dan Transportasi sedimen dengan es adalah sejenis
dengan demikian membantu abrasi dan erosi pada bedengan. transportasi aliran fluida, meskipun es mengalir
• Kontak supraglacial dan zona es adalah zona pencairan atau ablasi di mana sangat lambat sebagai pseudoplastik non-
puing-puing englacial yang terbawa oleh gletser menumpuk saat gletser Newtonian viskositas tinggi.
mencair.
• Lingkungan glaciofluvial terletak di bawah lereng dari bagian depan
gletser dan ditandai dengan air lelehan yang berfluktuasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai