Nichols (2009)
LINGKUNGAN GURUN (EOLIAN)
Boggs (2006)
SUB- LINGKUNGAN GURUN
Boggs (2006)
LINGKUNGAN PENGENDAPAN EOLIAN
• Endapan fluvial juga disebut sebagai endapan alluvial dan mencakup bahasan
yang cukup luas, sedimen yang dihasilkan berasal dari aktivitas sungai, aliran
dan proses gravitasi terkait.
• Endapan sejenis ini terjadi dengan berbagai kondisi iklim yaitu dimulai dari
daerah gurun, humid dan daerah glasial.
• Sistem fluvial dapat dimasukkan ke salah satu dari dua pengaturan yang luas
yaitu kipas alluvial (Alluvial Fan) dan sungai (River).
ALLUVIAL FAN
Boggs (2006)
• Diagram skematis yang menggambarkan fitur pengendapan
(A) debris – flow dan (B) stream flow.
• Debris – flow dengan karakteristik poorly sorted dan lacking
dalam struktur sedimen kecuali ada kemungkinan reverse
graded bedding. Debris flow biasanya membeku dan
berhenti mengalir setelah jarak transportasi yang relatif
pendek melalui lereng yang lebih rendah dari fan.
• Stream flow semakin jauh dari fidder canyon atau source
maka akan banyak fluidanya. Transportasinya menunjukkan
transportasi sungai atau stream flow. Menunjukkan juga
bahwa semakin ke hilir energinya semakin rendah.
Boggs (2006)
A. B.
RIVER (SUNGAI)
C. Anastomosing
PERKEMBANGAN SISTEM
FLUVIAL
• Lingkungan danau memiliki kesetimbangan iklim yang cukup dominan yaitu proses fisika, kimia dan biologi yang komplek serta faktor
iklim yang cukup dominan.
• Proses Fisika Input dari sungai, gelombang, arus, dan pengendapan.
• Proses Kimia Pengendapan secara kimiawi
• Proses Biologi Produk biologi (oksigen, flora, fauna) dan endapan organic.
Sistem sedimentasi danau dapat terbentuk pada kondisi tektonik berupa crustal subsidence, rift zone, continental sag basin, foreland dan
backard basin.
Boggs (2006)
LINGKUNGAN DANAU (LACUSTRINE)
DANAU
TERBUKA