Anda di halaman 1dari 15

MOLA HIDATIDOSA

DI SUSUN OLEH :

Ikhwantika Sunengsih Carifin


Ratna Ismaya
PENGERTIAN
MOLA HIDATIDOSA

Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan


yang berkembang tidak wajar dimana kadang
ditemukan janin ataupun tidak ditemukan janin
dan hampir seluruh vili korialis mengalami
perubahan berupa degenerasi hidropik.
Mola hidatidosa mudah dikenal yaitu
berupa gelembung–gelembung putih, tembus
pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran
bervariasi dari beberapa milimeter sampai
satu atau dua sentimeter
KLASIFIKASI MOLA HIDATIDOSA
Molahidatidosa Mola Hidatidosa
Gambaran Komplit Inkomplit

Kariotipe 46 XX atau 46 XY Umumnya 69, XXX


atau 69, XXY
Patologi :
1. Janin Tidak ada Sering dijumpai sering
2. Amnion,RBC Janin Tidak ada di jumpai
3. Edema Vilus Difus bervariasi, fokal
4. Proliferasi Bervariasi, Bervariasi, fokal,
Tropoblas ringan – berat ringan – sedang

Gambaran Klinis Gestasi mola Missed abortion


Diagnosis 50% besar untuk masa Kecil untuk masa
Ukuran uterus kehamilan kehamilan
USG Snow storm Honey comb
Penyulit medis Serin appearance
Penyakit pascamola 20% Jarang
Kista teka < 5-10%
Gambaran
MOLA
HIDATIDOSA
PENYEBAB DAN FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor predisposisnya antara lain : 


- Usia.
PENYEBABNYA - Sosial ekonomi rendah.
GENETIK
- Paritas tinggi.
- Defisiensi protein.
- Infeksi virus dan 
- Riwayat
TANDA DAN GEJALA
KLINIS
1. Pendarahan pervaginam yang berulang,
darah cenderung bewarna cokelat,
pada keadaan lanjut terkadang keluar
gelembung mola
2. Mual muntah
3.Pembesaran uterus lebih besar pada
umumnya
4.Tidak di temukan janin pada
palpasi dan tidak terdengar bunyi detak
jantung janin sekalipun uterus sudah
membesar setinggi pusar atau lebih
Penegakan Diagnosis Anamnesis
01 - Amenore
- Mual muntah
- Perdarahan pervaginam
- Perut terasa lebih besar
- Tidak terasa pergerakan janin
- Tanda pasti kehamilan :
Negatif

Uji Sonde
02 Sonde (penduga rahim)
dimasukkan pelan-pelan dan
hatihati ke dalam kanalis servikalis
dan kavum uteri. Bila tidak ada
tahanan, sonde diputar setelah
ditarik sedikit, bila tetap tidak ada
tahanan, kemungkinan adanya
mola
Lanjutan …
Labotaratorium
03
Kadar β-hCG : Lebih dari normal

04 USG
Tidak tampak kantung
janin maupun bagian dari
janin. Seluruh cavum uteri
berisi gambaran vesikuler
KOMPLIKAS
I
1. Pendarahan hebat
2. Anemia
3. Syok hipovolemik
4. preeklampsia (eklampsia)
avena &B atau al 0,FC per
dan menegah terjadinya
ASUHAN KEBIDANAN

u segera dilakukan evakuasi ja
1. salah satu tanda kehamilan mola adalah terjadinya perdarahan
pervaginam bagi bidan yang bekerja secara mandiri antisipasi memburuknya
 keadaan ibu harus dilakukan memberikan cairan intravena RL dan NaCl
perlu dilakukan untuk memperbaiki keadaan ibu dan mencegah terjadinya
perdarahan.

ujukan ke tingkat pelayanan k
2. kehamilan mola perlu segera dilakukan evakuasi jaringan mola Maka bidan
harus melakukan rujukan ke tingkat pelayanan kesehatan memadai dengan
BAKSOKUDO (Bidan, Alat, Keluarga, Surat, Obat, Kendaraan, Uang, Donor
Darah)

, "lat, eluarga, .urat, Gbat,


PENANGANAN
1. Perbaikan keadaan umum
a. pemasangan infus dan uterotonika (10 UI oksitosin dlm
500 ml RL ,40-60 tetes /menit) , sehingga pengecilan rahim
dapat mengurangi perdarahan.
b. transfusi darah : memperbaiki syok atau anemia & menghilangkan /
mengurangi penyulit seperti preeklampsia .
2. Pengeluaran jaringan mola (dilihat dari usia penderita dan paritas)
(kuratage/vakum kuratage)
Histerektomi (bila umur tua & paritas ↑)
3. Pengobatan profilaksis dengan sitostatika (kemoterapi)
Untuk menghindari terjadinya degenerasi ganas, perlu diberikan profilaksis
dengan sitostatika (kemoterapi) Methotraxate (MTX) atau Actinomycin D ( perlu
perawatan dan pengawasan di RS)
4. Pemeriksaan tindak lanjut
Tes hCG harus mencapai normal setelah evakuasi.(pengawasan 1 tahun), Untuk
tidak mengacaukan pemeriksaan selama periode ini pasien dianjurkan untuk
tidak hamil dulu
Pengawasan prakuretase
Lamanya Pengawasan berkisar 1 sampai 2 tahun, untuk menghindari keganasan setelah
molahidatidosa. Untuk tidak mengacaukan pemeriksaan pasien dianjurkan untuk tidak hamil
dulu dengan memakai alat kontrasepsi.

Pengawasan secara Berkala


1. Pemeriksaan Ginekologi
Dilakukan 1 minggu setelah pengeluaran jaringan mola. Sekurang – kurangnya
pemeriksaan diulang setiap 4 minggu.
2. Pemeriksaan ß-hCG
Dilakukan setiap minggu atau 2 minggu sekali sampai kadar ß-hCG menjadi
negatif lalu diperiksa ulang selama 1 bulan sekali dalam 6 bulan pertama. Dan 2
bulan sekali dalam 6 bulan selanjutnya. (baiknya kembali normal dalam 14 minggu
setelah evakuasi)
3. Pemeriksaan Foto toraks
Dilakukan setiap 4 minggu.
Apabila hasil pemeriksaan dalam batas normal, Pemantauan dihentikan dan ibu diperbolehkan
hamil setelah 1 tahun.
PENCEGAHAN
AWAL
1. Memberikan Konseling
2. Memberi jeda selama 6 bulan
sampai 1 tahun untuk mencoba
hamil lagi.
3. Hindari hamil diusia Tua
4. Melakukan pemeriksaan rutin
kehamilan kepada bidan/ dokter
untuk mengetahui sejak dini
adanya kelainan pada kehamilan
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai