Anda di halaman 1dari 10

JUAL BELI MODEL

TECHNOPRENEURSHIP
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DISUSUN OLEH :
 MAYA ARDILA
 SRI UTARI
 UTARI RAHMA SALSABILA
 ANGGER BANGU SAJIWO
 ZWITSA BELLA RATU
JUAL BELI
Jual beli secara umum merupakan pemindahan
hak milik berupa barang atau harta kepada pihak
lain dan menggunakan uang sebagai salah satu
alat tukarnya.

Secara Etimologis pengertian jual beli adalah


menukar harta dengan harga lainnya. Secara
Terminologis pengertian jual beli adalah transaksi
penukaran selain dengan fasilitas dan
kenikmatan.
TECHNOPRENEURSHIP
Technopreneurship adalah sebuah wirausaha/
inkubator bisnis berbasis teknologi, model materi ini
merupakan strategi terobosan baru untuk mensiasati
masalah pengangguran intelektual yang semakin
meningkat.

Inkubator bisnis merupakan wadah atau tempat


mahasiswa dan pekerja belajar membuat perusahaan,
disana mereka dapat belajar, membuat jaringan dan
alat untuk membuat kesuksesan usaha. Inkubator bisnis
sendiri didefinisikan sebagai “proses dukungan bisnis
untuk menjadi lebih cepat mencapai kesuksesan”.
PERSPEKTIF
Perspektif atau sudut pandang sebenarnya dapat
diartikan sebagai cara seseorang dalam menilai
sesuatu yang bisa dipaparkan baik secara lisan
maupun tulisan. Hampir setiap hari orang-orang
selalu mengungkapkan perspektif dan sudut
pandang mereka mengenai berbagai macam hal.

Sebagai contoh, orang yang selalu memberikan


sudut pandangnya mengenai sesuatu melalui
media sosial, dengan cara memperbaharui
statusnya hingga mengomentari status teman atau
saudaranya.
Tujuan dari inkubator bisnis adalah
melahirkan perusahaan sukses yang dapat
meninggalkan program bantuan keuangan
dan mampu berdiri sendiri, lulusan incubator
bisnis akan melahirkan wirausahawan yang
mampu menciptakan lapangan kerja,
mengkomersialisasikan teknologi dan
penguatan ekonomi local dan nasional.
Hukum Islam adalah suatu
bentuk peraturan bedasarkan
ketentuan Allah SWT dan sunah
Nabi Muhammad SAW yang
HUKUM bersifat mengikat semua orang
yang beragama Islam tanpa
ISLAM terkecuali, baik remaja, dewasa,
ataupun orang tua.
JUAL BELI MODEL TECHNOPRE
NEURSHIP PERSPEKTIF MASYARAKAT

Syarat Orang yang Melakukan Jual Beli Model Technopreneurship


adalah saling ridha . Dalam jual beli jenis apapun, dianggap tidak
sah hukumnya jika salah satu dari penjual atau pembelinya
terpaksa yang bukan dalam hal yang benar.

Allah SWT berfirman dalam QS an-Nisaa 29: “Hai orang-orang


yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah
kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu”
Rasulullah SAW bersabda:“Sesungguhnya jual
beli itu atas dasar suka sama suka.”(HR Ibnu
Hibban dan Ibnu Majjah dan lainnya). Namun,
jika pemaksaan tersebut atas dasar pemaksaan
yang benar, maka jual beli itu dianggap sah.

Seperti jika ada seorang hakim yang


memaksanya menjual hak miliknya untuk
menunaikan kewajiban agamanya, maka
paksaan ini adalah paksaan yang di dasarkan
atas kebenaran. Keridhaan para pihak, penjual
dan pembeli pada Technopreneuship ini bisa
dicek dari jejak obrolan chatting atau pesan
(message) yang dilakukan oleh para pihak.
Jika pembeli tertarik terhadap produk atau
barang yang ditawarkan penjual, maka mereka
bisa mengirim pesan atau menyapa penjual
lewat fasilitas dan media komunikasi yang
tersedia.

Jejak pesan atau chatting ini juga bisa menjadi


dasar bukti hukum apabila dikemudian hari
terdapat kerugian yang diterima oleh salah satu
atau kedua pihak, misalnya penipuan. Kecuali
apabila jejak chatting dan message tersebut
telah dihapus atau dihilangkan dengan berbagai
cara oleh pihak pihak tertentu.

Thank You Sobat
Ambyarku-!!!

10

Anda mungkin juga menyukai