Anda di halaman 1dari 18

Efektivitas bubuk kunyit (Curcuma

longa) terhadap penyembuhan luka


pada tikus putih (Rattus novergicus)

dr. Hermiaty Nasruddin, M.Kes


Abstrak: Latar Belakang dan Tujuan: Luka adalah hilangnya atau rusaknya beberapa
jaringan tubuh. Proses penyembuhan luka yang kemudian terjadi pada jaringan yang
rusak dibedakan menjadi tiga fase, yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan
faserenovasi, yang disana-pemodelandari jaringan. Salah satu tanaman obat berkhasiat
yang dimanfaatkan masyarakat adalah kunyit (Curcuma longa) merupakan salah satu
tanaman obat yang memiliki khasiat dan kegunaan yang cukup banyak. Senyawa utama
yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah minyak atsiri dankurkuminoid.
Kurkuminoid memiliki anti inflamasi, antitumor prometer, efek antioksidan,
antimikroba dan antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian topikal bubuk kunyit (Curcuma longa) terhadap luka pada tikus putih (Rattus
novergicus). Metode: Penelitian dengan judul Uji Efektivitas Pemberian Bubuk Kunyit
(Curcuma longa) terhadap Penyembuhan Luka pada Tikus Putih (Rattus novergicus)
adalah jenis penelitian eksperimental dengan desain uji klinis untuk mengetahui apakah
kunyit dapat menyembuhkan luka pada tikus putih. Hasil: Dari hasil analisis data
didapatkan perbandingan yang signifikan antara bubuk kunyit (Curcuma longa) dan 0,9%.
NaCllarutan. Namun berdasarkan penilaian pengurangan panjang luka menggunakan
grafik terdapat perbandingan antara keduanya. Dimana penyembuhan luka pada
kelompok yang diberi bubuk kunyit (Curcuma longa) lebih lambat dibandingkan
kelompok yang diberi 0,9%.NaCl larutan. Kesimpulan: Pemberian bubuk kunyit
(Curcuma longa) efektif mempercepat penyembuhan luka tetapi lebih lambat jika
dibandingkan dengan 0,9% NaCl solusi dalam sayatan.

Kata kunci: Curcuma longa, NaCl 0,9% Solusi, Rattus novergicus, Luka
PENGANTAR
Definisi:

Luka adalah kerusakan atau rusaknya


keutuhan jaringan yang disebabkan oleh
alat fisik atau mekanis. Setiap luka
menyebabkan peradangan, yang
merupakan reaksi tubuh terhadap
cedera.
PENGANTAR
Proses penyembuhan luka

Penyembuhan luka merupakan suatu proses perbaikan atau


pemulihan suatu defek pada suatu organ atau jaringan yang
sangat kompleks dan dinamis serta tidak terbatas pada letak
luka, tetapi juga mempengaruhi seluruh sistem organ dalam
tubuh, baik secara fisik, tingkat seluler dan molekuler.

Proses penyembuhan luka dapat dibagi menjadi tiga tahap:


• fase inflamasi
• fase proliferasi
• renovasi tahap
PENGANTAR
Beberapa faktor berperan dalam
mempercepat penyembuhan
faktor internal
faktor eksternal: irigasi luka
menggunakan larutan fisiologis (0,9%
NaCl), dan penggunaan obat-obatan
sintetis dan alami
Jamu yang sering digunakan masyarakat
untuk menyembuhkan luka adalah
PENGANTAR
Kunyit (Curcuma longa)

Kunyit (Curcucma longa) merupakan tanaman obat yang


mempunyai khasiat dan kegunaan yang cukup banyak seperti
dalam penyembuhan luka, sakit lambung (maag) dan obat
herbal pada kanker. Senyawa utama yang terkandung dalam
kunyit adalahatsiri minyak esensial dan kurkuminoid.
-Atsiri minyak esensial: mengandung seskuiterpen alkohol,
turmerone, dan zingiberene.dll
-Kurkuminoid: mengandung senyawa kurkumin dan
turunannya yang meliputi desmetoksi-curcumin dan
bidesmetoksi-curkumin
BAHAN DAN METODE

Penelitian yang berjudul “Menguji Efektivitas


Pemberian Bubuk Kunyit pada Penyembuhan Luka
pada Tikus” ini merupakan penelitian jenis
eksperimental dengan desain uji klinis untuk
mengetahui apakah kunyit dapat menyembuhkan
luka pada mencit.
Pada penelitian ini hewan uji yang digunakan adalah
tikus jantan (Rattus norvegicus.dll) Berumur 3-4
bulan dan berat 200 sampai 250 gram.
Pemilihan umur 3-4 bulan karena kisaran umur
tersebut mewakili umur dewasa pada mencit.
BAHAN DAN METODE

Pemilihan jenis kelamin jantan dilakukan untuk


menghindari pengaruh hormonal yang umumnya
terjadi pada mencit betina.
Tikus yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah
tikus yang memiliki kesehatan umum baik dengan ciri
mata bercahaya, bulu tidak berdiri, dan aktif. tingkah
laku.
Tikus yang menunjukkan tanda-tanda penyakit
dikeluarkan
HASIL

Luka sayatan pada punggung tikus putih


dengan ukuran yang sama untuk masing-
masing tikus dalam 3 kelompok. Ukuran
luka sayatan sepanjang 3 cm.
Penilaian penyembuhan luka dilakukan
dengan mengukur panjang luka
menggunakan alat ukur elastis sehingga
bisa mengikuti bentuk tubuh tikus putih.
HASIL

Hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa


kelompok yang diberi perlakuan menggunakan kontrol
positif, bubuk kunyit dan kontrol negatif mengalami
perubahan panjang luka yang berbeda beda setiap
hari.
HASIL
1. Kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kelompok kontrol
tidak diobati atau kontrol negatif terdapat perbedaan perubahan
panjang luka setiap hari dimana nilai p <0,05, sehingga dapat
disimpulkan kontrol positif terbukti dapat mempercepat luka.
penyembuhan jika dibandingkan dengan kontrol negatif.
2. Untuk bubuk kunyit dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif,
terdapat perbedaan panjang luka hari ke-2, ke-4, dan ke-6 dimana nilai
p <0,05. Kemudian bila dibandingkan antara kelompok kontrol positif
dan kelompok kontrol yang diberi bubuk kunyit juga terdapat
perbedaan panjang luka pada hari ke-4, ke-5, dan ke-6 dengan hasil
pengujian menunjukkan nilai p <0,05 pada hari tersebut.
3. Perbedaan luka dari hari ke hari pada tiap kelompok. Kelompok
kontrol negatif mengalami perubahan panjang luka yang signifikan
pada hari ke-1 hingga hari ke-5 dibandingkan dengan hari ke-nol. Hal
tersebut dibuktikan dengan nilai p <0,05.
HASIL
Bila dibandingkan perubahan panjang luka masing-
masing kelompok, kelompok kontrol positif memiliki
pemendekan panjang luka yang lebih tinggi
dibandingkan kelompok kontrol bubuk kunyit dan
kontrol negatif. Dengan rata-rata pemendekan
panjang luka 2,2 mm (NaCl 0,9%), 1,76 mm (bubuk
kunyit, dan 0,18 (kontrol negatif) dibandingkan dari
hari ke nol sampai hari ke 6. Hal ini menunjukkan
bahwa kontrol positif lebih efektif dalam proses
penyembuhan luka diikuti dengan bubuk kunyit dan
kontrol negatif.
DISKUSI
Luka yang diberikan pada tikus putih akan menjalani
proses penyembuhan yang ditandai dengan
memperpendek panjang luka dari hari pertama hingga
hari terakhir.
Kontrol positif memiliki penyembuhan luka yang efektif.
Selain kontrol positif, penelitian ini juga membuktikan
bahwa bubuk kunyit juga memiliki kemampuan untuk
mengatasi peradangan akut. Kandungan bubuk kunyit
(kurkuminoid) menunjukkan efek antiinflamasi dengan
menghambat sintesis dan pelepasan mediator inflamasi
seperti prostaglandin, histamin, dan serotonin. Sehingga
mempercepat proses penyembuhan luka.
DISKUSI
Selain efek antiradang, kandungan bubuk kunyit
(kurkuminoid) juga memiliki efek lain yaitu antioksidan,
antimikroba, antijamur, dan penghambat sel kanker.
Sehingga manfaat tersebut dapat melindungi luka dan
mempercepat proses penyembuhan luka.
Pada kelompok yang diberi bubuk kunyit rata-rata
penutupan luka lebih baik dari pada kelompok kontrol
negatif. Kemudian pada penelitian ini kontrol positif juga
memiliki rata-rata penutupan luka yang lebih baik
daripada kontrol negatif.
Namun jika kelompok yang diberi bubuk kunyit
dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, maka hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kontrol positif lebih
efektif dalam proses penyembuhan luka dibandingkan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian saya tentang
efektivitas pemberian bubuk kunyit terhadap
penyembuhan luka pada tikus, dapat disimpulkan
bahwa: Bubuk kunyit berpengaruh signifikan
terhadap penyembuhan luka pada tikus.
Berdasarkan data dan uji statistik yang diperoleh,
bubuk kunyit dapat mempengaruhi rata-rata
pemendekan panjang luka pada tikus mencapai
17,6 mm.
Berdasarkan data dan uji statistik yang diperoleh,
kontrol positif menunjukkan rata-rata
pemendekan luka mencapai 2,2 mm
KESIMPULAN
Berdasarkan data dan uji statistik yang dilakukan
didapatkan rata-rata pemendekan luka hanya 0,18 mm
Perbandingan bubuk kunyit, kontrol positif, dan kontrol
negatif pada penelitian ini menunjukkan bahwa masing-
masing kelompok memiliki pengaruh yang berbeda
dimana kontrol positif yang digunakan lebih efektif
dalam proses pemendekan luka dibandingkan dengan
bubuk kunyit dan kontrol negatif. Namun, antara bubuk
kunyit dan kontrol negatif menunjukkan bahwa
keefektifan bubuk kunyit lebih berpengaruh terhadap
pemendekan luka pada mencit.
TERIMA KASIH
Lorem ipsum dolor sit amet consectetuer Lorem ipsum dolor sit amet consectetuer Lorem ipsum dolor sit amet consectetuer
adipiscing elit. adipiscing elit. adipiscing elit.

2015 2016 2017 2018 2019

Lorem ipsum dolor sit amet consectetuer Lorem ipsum dolor sit amet consectetuer
adipiscing elit. adipiscing elit.

Judul Lorem Ipsum Dolor

Anda mungkin juga menyukai