Materi Pemeriksaan Pajak
Materi Pemeriksaan Pajak
1
UNDANG-UNDANG KUP
UU Nomor 6 Tahun 1983
+
1 Januari 2008
Daluwarsa penetapan
paling lama akhir 2013
Pasal 64 4
HAK DAN KEWAJIBAN TERTENTU YANG BERLAKU
UU 28 TAHUN 2007 & PP 74 TAHUN 2011
Pasal 64 5
HAK DAN KEWAJIBAN TERTENTU YANG BERLAKU
UU 28 TAHUN 2007 & PP 74 TAHUN 2011
Untuk pengungkapan
Persyaratan & prosedur pengungkapan ketidakbenaran perbuatan yg
ketidakbenaran perbuatan Ps. 7 PP 74/2011 disampaikan setelah
31 Deember 2011
Pasal 64 6
NPWP dan Pengukuhan PKP
Persyaratan Persyaratan
Subjektif Objektif
Persyaratan bagi subjek Pajak yg
Persyaratan yg sesuai WAJIB menerima/ memperoleh
dengan ketentuan penghasilan/ diwajibkan untuk
PAJAK melakukan pemotongan/
mengenai subjek Pajak pemungutan sesuai dgn
dalam UU PPH ketentuan UU PPH
7
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Kewajiban Mendaftarkan Diri
Syarat Objektif
Syarat Subjektif
Pasal 2 8
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Wanita Kawin
Wanita Kawin yg Memiliki Penghasilan
Pasal 2 10
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK PP 74/2011
Warisan Yang Belum Terbagi
Menggunakan
Diwakili oleh
Pemeriksaan Verifikasi
Pasal 4 13
WP TU
E RTEN
T
a. OP telah meninggal dunia & tidak meninggalkan warisan;
b. Bendahara pemerintah yg tidak lagi memenuhi syarat sebagai WP;
c. OP yg telah meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
d. WP memiliki lebih dari 1 NPWP untuk menentukan NPWP yg dapat digunakan sebagai
sarana administratif dlm pelaksaan hak & pemenuhan kewajiban perpajakan;
e. WP badan kantor perwakilaN perusahaan asing yg tidak mempunyai kewajiban PPh
Badan yg telah menghentikan kegiatan usahanya;
f. Warisan yg belum terbagi dalam kedudukan sebagai subjek pajak sudah selesai dibagi;
g. Wanita yg sebelumnya telah memiliki NPWP & menikah tanpa membuat perjanjian
pemisahan harta & penghasilan serta tidak ingin melaksanakan hak & memenuhi
kewajiban perpajakannya terpisah dari suaminya;
h. WP BUT yg telah menghentikankegiatan usahanya di Indonesia;
i. PKP yg telah dipusatkan tempat terutangnya PPN di tempat lain;
j. PKP yg pindah alamat ke wilayah kerja kantor DJP lainnya; atau
k. PKP yg sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai PKP.
l. WP lain yang diatur dalam PMK.
14
Pengertian Verifikasi
Pemenuhan kewajiban
Serangkaian Pajak Subjektif & Objektif
Kegiatan
Pengujian Penghitungan &
pembayaran pajak
Menerbitkan skp
Menerbitkan/ menghapus
Dalam rangka NPWP
Mengukuhkan/ mencabut
pengukuhan PKP
PMK-146/PMK.03/2012 15
Pengertian
Surat yang berisi tentang:
Surat
Hasil Verifikasi
Pemberitahuan Koreksi atas kewajiban Perpajakan WP
Hasil Verifikasi Dasar koreksi
Perhitungan sementara pokok Pajak
(SPHV)
Pemberian Hak kepada WP untuk hadir dalam PAHV
Laporan Hasil Laporan yang berisi tentang pelaksanaan dan hasil Verifikasi
Verifikasi Disusun oleh petugas Verifikasi
Ringkas, jelas, sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan Verifikasi
(LHV)
16
Tujuan Verifikasi
Menerbitkan NPWP Sacara jabatan
Menerbitkan surat
ketetapan Pajak
17
Verifikasi Untuk Menerbitkan NPWP secara Jabatan
Kegiatan
Menentukan apakah WP
sudah tdk lagi memenuhi Apabila diperoleh data/informasi yg
syarat Subjektif & menunjukkan adanya Hak & Kewajiban
Objektif perpajakan, terhadap WP dapat diterbitkan
skp dan/ STP
Pencocokan Konfirmasi
data/informasi dat/informasi
19
Verifikasi Untuk Mengukuhkan PKP
Atas Permohonan WP
Secara Jabatan
WP OP sebagai
WP OP WP OP sebagai Pengusaha Pengusaha
sesuai hasil kegiatan WP Badan
sebagai (termasuk WP sebagai
ektensifikasi yang dilakukan
Pengusaha secara massal OPPT) Pengusaha
( termasuk hasil SPN)
Pengujian kelengkapan dokumen terkait dengan identitas Pengujian Kelengkapan dokumen izin usaha
pengusaha ( surat izin usaha perdagangan, surat izin
(KTP Pengusaha, KTP Pengurus, akta pendirian, surat usaha konstruksi)
keterangan domisili)
Pengujian kesesuaian dokumen izin
Pengujian kebenaran status pengusaha, kebenaran usaha dengan kegiatan usaha yang
alamat, kebenaran keberadaan, (Peta lokasi dilakukan (gambaran kegiatan usaha,
kegiatan usaha, foto tempat kegiatan usaha) 20
data peredaran usaha, daftar harga)
Verifikasi Untuk Mencabut Pengukuhan PKP
Secara Jabatan ATAU Atas permohonan WP
Untuk tertib administrasi dan atau menguji pemenuhan persyaratan subjektif dan objektif sebagai PKP
Pasal 24 24
MENGISI DAN MENYAMPAIKAN SPT
Adalah KEWAJIBAN
CONTOH
PT ABC membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh Tahun 2008 pada tanggal 20
Februari 2010, yg semula menyatakan jumlah Pajak terutang sebesar Rp. 100 juta
& kredit Pajak sebesar Rp. 80 juta, dibetulkan seharusnya jumlah Pajak Terutang
sebesar Rp. 130 juta dan kredit Pajak tetap. Kekurangan pembayaran Pajak sebesar
Rp. 30 juta dibayar pada tanggal 18 Februari 2010.
Dari kasus di atas maka PT ABC dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar:
2% x 10 x Rp. 30.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00
Jumlah bulan dihitung sejak 1 Mei 2009 – 18 Februari 2010 = 10 bulan
30
Akibat Administratif Pembetulan SPT Tahunan
Dalam hal; Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Masa yang
mengakibatkan utang Pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan atas jumlah Pajak
yang kurang bayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
(Pasal 8 ayat 2a UU KUP)
CONTOH
PT ABC membetulkan sendiri SPT Tahunan PPN Masa Maret 2012 pada tanggal 20
November 2012, yg semula menyatakan jumlah Pajak Keluaran yg harus dipungut
sendiri sebesar Rp. 100 juta & kredit Pajak sebesar Rp. 80 juta, dibetulkan
seharusnya jumlah Pajak Keluaran sebesar Rp. 130 juta dan kredit Pajak tetap.
Kekurangan pembayaran Pajak sebesar Rp. 30 juta dibayar pada tanggal 18
November 2012.
Dari kasus di atas maka PT ABC dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar:
2% x 7 x Rp. 30.000.000,00 = Rp. 4.200.000,00
Jumlah bulan dihitung sejak 1 Mei 2012 – 18 November 2012 = 7 bulan
31
PEMBETULAN SPT WP Membetulkan SPT dgn
PP 74/2011 Menyampaikan pernyataan tertulis
TIDAK YA
SK Pengurangan
Ketetapan Pajak
WP membetulkan SPT WP tidak membetulkan SPT
SK Pembatalan
Ketetapan Pajak
Jangka waktu
3 bulan
SK Pembetulan
Sejak tanggal
Stempel Pos pengiriman Dirjen Pajak
Putusan Banding Diterima secara langsung Memperhitungkan Rugi
Fiskal
Putusan PK
Pasal 6 33
PEMBETULAN SPT
Kompensasi Pembetulan PP 74/2011
j en P ajak
Dir
i tu ngkan
perh
Mem i Fiskal
rug
2. Dalam hal proses Banding & Peninjauan Kembali Dirjen Pajak menyampaikan
rugi fiskal tersebut ke badan peradilan Pajak
Pasal 6 34
Mengungkapkan Ketidakbenaran Pengisian SPT
3
35
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PERBUATAN (1)
PP 74/2011
Wajib
Pengungkapan Pajak
Ketidakbenaran
Perbuatan
Tidak sesuai
dgn keadaan
Usulan Penyidikan
yg
sebenarnya
Dirjen Pemeriksaan
Pajak Bukper Terbuka
tetap dilanjutkan Sesuai dgn
keadaan yg
≥ Dengan temuan
pemeriksaan Bukper
sebenarnya
Pemeriksaan
Bukper
Terbuka Laporan Pemberitahuan
Hasil Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penyidikan
Bukper
Pemeriksaan Terdapat
Bukper data lain
Pasal 7 36
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PERBUATAN (2)
PP 74/2011
Syarat:
Kemauan sendiri
Ditandatangani WP
Pernyataan tertulis
Penghitungan kekurangan Pajak
dalam format SPT
Sepanjang mulainya penyidikan
belum diberitahukan kpd SSP kurang Bayar
penuntut umum
SSP denda sebesar 150%
Dirjen Pajak
37
Mengungkapkan Ketidakbenaran Pengisian SPT
38
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PENGISIAN SPT
PP 74/2011
Syarat: Ditandatangani WP
Pasal 8 39
PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
PP 74/2011
Wajib Pajak
Menggunakan
•Pembayaran secara
elektronik
•Pembayaran melalui
anjungan Tunai Mandiiri, atau
•Media lainnya
Kas Negara
Pasal 9
40
MENYELENGARAKAN PEMBUKUAN
Adalah KEWAJIBAN
41
MENYELENGGARAKAN PENCATATAN
Adalah KEWAJIBAN
42
PEMBUKUAN DAN PENCATATAN
43
YANG WAJIB PEMBUKUAN
pasal 28 angka 1 dan 2 UU KUP
44
PEMBUKUAN DALAM BAHASA ASING DAN MATA UANG SELAIN RUPIAH
(Per. Menkeu No: 196/PMK. 03/2007 sttd No. 24/PMK.011/2012
Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya yang beroprasi berdasarkan kontrak
dengan Pemerintah RI sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan pertambangan selain pertambangan minyak dan gas bumi;
Wajib Pajak Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang beroprasi berdasarkan ketentuan
peraturan Perundang-undangan pertambangan minyak dan gas bumi;
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang memerlukan reksa dana dalam denominasi satuan mata
uang Dollar Amerika Srikat dan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan
Pendaftaran dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan Perundang-undangan pasar modal;
45
PEMBUKUAN DALAM BAHASA ASING DAN MATA UANG SELAIN RUPIAH
(Per. Menkeu No: 196/PMK. 03/2007 sttd No. 24/PMK.011/2012
u s ah a tetap
Bentuk
WP yang mendaftarkan emisi sahamnya baik sebagian maupun seluruhnya di
bursa efek LN
46
PEMBUKUAN DALAM BAHASA ASING DAN MATA UANG SELAIN RUPIAH
(Per. Menkeu No: 196/PMK. 03/2007 sttd No. 24/PMK.011/2012
Penyelenggaraan pembukuan dgn menggunakan bahasa Inggris & satuan mata uang Dollar AS
oleh WP harus terlebih dahulu mendapat izin tertulis dari Menteri Keuangan, kecuali bagi WP
dlm rangka Kontrak Karya atau WP dlm rangka Kontraktor Kontrak Kerja Sama;
Izin tertulis diperoleh WP dgn mengajukan Surat Permohonan kepada Kepala Kanwil, paling
lambat 3 (tiga) bulan:
Sebelum tahun buku yang diselenggarakan dgn menggunakan bahasa Inggris & satuan Mata
Uang Dollar AS tersebut dimulai; atau
Sejak tanggal pendirian bagi WP baru untuk Bagian Tahun Pajak / Tahun Pajak Pertama
** paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal 2 feb 2012
Kepada Kantor Wilayah atas nama Menteri Keuangan memberikan keputusan atas
permohobab dimaksud paling lama 1 (satu) bulan sejak permohonan dari WP diterima secara
lengkap;
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan belum ada keputusan maka permohonan
dianggap diterima & Kepala Kantor Wilayah atas nama Menkeu menrbitkan keputusan
pemberian izin
47
KETENTUAN MENGENAI PENCATATAN
Pasal 28 UU KUP
₍1 ₎
Harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan
keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya
₍3Pencatatan
₎ terdiri dari data yg dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau
penerimaan bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung
jumlah Pajak yg Terutang, termasuk penghasilan yg bukan objek Pajak dan atau yg
dikenakan Pajak yg bersifat final.
48
YANG TIDAK WAJIB PEMBUKUAN TETAPI WAJIB
MENYELENGGARAKAN PENCATATAN
Pasal 28 angka 2 UU KUP
₍1 ₎
Wajib Pajak orang pribadi melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yg sesuai
dgn ketentuan perundang-undangan Perpajakan diperbolehkan menghitung
penghasilan neto dgn menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.
49
PENYIMPANAN DOKUMEN
Buku, catatan, & dokumen
Adalah HAK*)
51
KEWENANGAN dan TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK
KEWENANGAN
₍₎1
Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
₍2₎ Tata cara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diantaranya mengatur
tentang pemeriksaan ulang, jangka waktu pemeriksaan, kewajiban menyampaikan surat
pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak, dan hak Wajib Pajak untuk hadir
dalam pembahasan akhir pemeriksaan dalam batas waktu yang ditentukan
PMK-17/PMK. 03/2013
TUJUAN PEMERIKSAAN
1 Dan/
2
atau
53
RUANG LINGKUP
Jenis Pajak:
Satu, beberapa, atau seluruh jenis Pajak
Pemeriksaan untuk
menguji kepatuha
pemenuhan Kewajiban Masa / Tahun Pajak:
Perpajakan Satu atau beberapa Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun
lalu maupun tahun brajalm
54
Kriteria Pemeriksaan
Pemeriksaan
SPT Rugi
Menguji
Kepatuhan
Penggabungan,
Penggabungan, peleburan,
peleburan, pemekaran,
pemekaran, likuidasi,
likuidasi, pembubaran,
pembubaran, atau
atau akan
akan meninggalkan
meninggalkan Indonsia
Indonsia
untuk
untuk selama-lamanya
selama-lamanya
Wajib
Wajib Pajak
Pajak melakukan
melakukan perubahan
perubahan tahun
tahun buku/
buku/ metode
metode pembukuan/
pembukuan/ karena
karena dilakukannya
dilakukannya
penilaian
penilaian kembali
kembali aktiva
aktiva tetap
tetap
Dapat
dilakukan Tidak
Tidak menyampaikan/
menyampaikan/ menyampaikan
menyampaikan SPT
SPT melampaui
melampaui jangka
jangka waktu
waktu dalam
dalam Surat
Surat Teguran
Teguran yang
yang
terpilih untuk
terpilih untuk dilakukan
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan berdasarkan
berdasarkan analisis
analisis risiko
risiko
Wajib
Wajib Pajak
Pajak menyampaikan
menyampaikan Surat
Surat Pemberitahuan
Pemberitahuan yg
yg terpilih
terpilih untuk
untuk dilakukan
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan
berdasarkan
berdasarkan analisis
analisis risiko
risiko
55
Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Resitusi Pasal Selain Pasal
17B UU KUP 17B UU KUP
PENENTUAN JENIS
PEMERIKSAAN DIATUR OLEH
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
56
Pemeriksaan Restitusi Pasal 17B UU KUP
57
Standar Pemeriksaan
58
STANDAR PEMERIKSAAN
59
STANDAR PEMERIKSAAN
a) Persiapan yg baik, sesuai dg tujuan Pemeriksaan
b) Pemeriksaan dilaksanakan dg melakukan pengujian
berdasarkan metode & teknik Pemeriksaan sesuai dg
Standar Umum program Pemeriksaan (audit program) yg telah disusun
c) Temuan pemeriksan harus didasarkan pada bukti
kompeten yg cukup berdasarkan ketentuan per UU
Perpajakan
d) Dilakukan oleh suatu tim pemeriksa Pajak yg terdiri dari
seorang supervisor, seorang ketua tim, dan seorang atau
Standar lebih anggota tim, dan dalam keadaan tertentu ketua tim
dapat merangkap sebagai anggota tim
Pelaksanaan e) Dapat dibantu oleh seorang atau lebih yg memiliki
keahlian tertentu, baik yg berasal dari Direktur Jenderal
Pajak, maupun yg berasal dari Instansi diluar Direktorat
Jenderal Pajak yg telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal
Pajak, sebagai tenaga ahli
f) Dapat dilakukan secara bersama-sama dg tim pemeriksa
Standar dari Instansi lain
g) Dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak,
Pelaporan tempat tinggal/ tempat kedudukan Wajib Pajak, tempat
kegiatan usaha/ pekerjaan bebas Wajib Pajak,
dan/tempat lain yg dianggap perlu oleh Pemeriksa Pajak
h) Dilaksanakan pada jam kerja & apabila diperlukan dapat
dilanjutkan di luar jam kerja
i) Pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam
bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan
60
STANDAR PEMERIKSAAN
a) LHP disusun ringkas & jelas, memuat ruang lingkup
atau pos-pos yg diperiksa sesuai dgn tujuan
Standar Umum Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak yg
didukung temuan yg kuat tentang ada atau tidak
adanya penyimpangan terhadap peraturan
perundang-undangan Perpajakan, dan memuat pula
pengungkapan informasi lain yg terkait dgn
pemeriksaan.
Standar b) Laporan hasil pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban Perpajakan antara lain
Pelaksanaan mengenai:
1. Penugasan Pemeriksaan
2. Identitas Wajib Pajak
3. Pembukuan/ pencatatan Wajib Pajak
4. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
5. Data/ informasi yg tersedia
6. Buku & Dokumen yg dipinjam
Standar 7. Materi yg diperiksa
Pelaporan 8. Uraian hasil Pemeriksaan
9. Ikhtisar hasil Pemeriksaan
10. Penghitungan Pajak Terhutang
11. Simpulan & Usul Pemeriksaan Pajak.
61
Kewajiban Pemeriksa
Kewajiban Pemeriksa
1.
1. Menyampaikan
Menyampaikan SuratSurat Pemberitahuan
Pemberitahuan 5. Menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib
Pemeriksaan
Pemeriksaan (Pemeriksaan lapangan)
(Pemeriksaan lapangan) atau
atau surat
surat Pajak dalam bentuk Berita Acara hasil Pertemuan
panggilan (Pemeriksaan Kantor) kepada
panggilan (Pemeriksaan Kantor) kepada Wajib Wajib 6. Menyampaikan SPHP
Pajak
Pajak 7. Memberikan hak hadir kepada WP dalam rangka
2.
2. Memperlihatkan
Memperlihatkan TandaTanda Pengenal
Pengenal Pemeriksa
Pemeriksa Pajak
Pajak Pembahasan Hasil Akhir Pemeriksaan pada waktu
& surat Perintah Pemeriksaan
& surat Perintah Pemeriksaan yg telah ditentukan
3.
3. Memperlihatkan
Memperlihatkan SuratSurat yg
yg berisi
berisi perubahan
perubahan Tim Tim 8. Menyampaikan Kuesioner pemeriksaan kepada
Pemeriksa
Pemeriksa Pajak
Pajak kepada
kepada WPWP apabila
apabila susunan
susunan tim
tim Wajib Pajak
Pemeriksa
Pemeriksa Pajak
Pajak mengalami
mengalami perubahan
perubahan 9. Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam
4.
4. Melakukan
Melakukan pertemuan
pertemuan dgn dgn Wajib
Wajib Pajak
Pajak dalam
dalam memenuhi Kewajiban Perpajakannya sesuai
rangka
rangka memberikan
memberikan penjelasan
penjelasan mengenai:
mengenai: dengan ketentuan Peraturan Perundang-
•• Alasan dan tujuan pemeriksaan
Alasan dan tujuan pemeriksaan undangan Perpajakan dengan menyampaikan
•• Hak
Hak && Kewajiban
Kewajiban Wajib
Wajib Pajak
Pajak selama
selama & & saran secara tertulis
setelah pelaksanaan Pemeriksaan
setelah pelaksanaan Pemeriksaan 10. Mengembalikan Buku atau catatan, dokumen
•• Hak
Hak Wajib
Wajib Pajak
Pajak untuk
untuk mengajukan
mengajukan yang dipinjam dari WP
permohonan
permohonan untuk dilakukan pembahasan
untuk dilakukan pembahasan 11. Merahsiakan kepada Pihak lain yg tidak berhak
dgn tim Quaility Assurance Pemeriksaan segala sesuatu yg diketahui atau diberitahukan
Kewajiban Pemeriksa
dgn tim Quaility Assurance Pemeriksaan
dalam
dalam hal
hal nterdapat
nterdapat hasil
hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan yg yg WP dalam rangka Pemeriksaan
belum
belum disepakati
disepakati antara
antara pemeriksa
pemeriksa Pajak
Pajak
dgn
dgn Wajib
Wajib Pajak
Pajak pada
pada saat
saat Pembahasan
Pembahasan
akhir
akhir Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan
•• Kewajiban
Kewajiban dari WP
dari WP untuk
untuk memenuhi
memenuhi
permintaan
permintaan buku, catatan, dan/atau
buku, catatan, dan/atau
dokumen
dokumen yg menjadi dasar pembukuan/
yg menjadi dasar pembukuan/
pencatatan,
pencatatan, dan dokumen lainnya, yg
dan dokumen lainnya, yg akan
akan
dipinjam dari
dipinjam dari WPWP
62
Hak Wajib Pajak
Hak WP
memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksaan
Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah 6. Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan Pemeriksaan pada waktu yg telah
2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk ditentukan
memberikan Surat pemberitahuan 7. Mengajukan permohonan untuk
Pemeriksaan sehubungan dengan dilakukan pembahasan dgn Tim Quality
Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan Assurance Pemeriksaan, dalam hal
3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk masih terdapat hasil Pemeriksaan yg
Memperlihatkan Surat yg berisi belum disepakati antara Pemeriksa
Perubahan tim Pemeriksa Pajak apabila Pajak dengan Wajib Pajak pada saat
susunan tim Pemeriksa mengalamai Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Perubahan 8. Memberikan pendapat atau penilaian
Hak WP
4. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh
memberikan penjelasan tentang alasan Pemeriksa Pajak melalui pengisian
& tujuan Pemeriksaan Kuesioner Pemeriksaan.
63
Wewenang Pemeriksa
Pemeriksaan Lapangan
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan,
dokumen
2. Mengakses dan/ atau mengunduh data 1. Memanggil WP untuk datang ke kantor
yang dikelola secara elektronik DJP
3. Memasuki & memeriksa tempat atau 2. Melihat/ meminjam buku atau catatan,
ruang, yang diduga digunakan untuk dokumen
menyimpan buku/ catatan/ dokumen/ 3. Meminta kepada Wajib Pajak untuk
uang/ barang memberi bantuan guna kelancaran
4. Meminta Kepada Wajib Pajak untuk Pemeriksaan
memberi bantuan guna kelancaran 4. Meminta keterangan lisan dan/atau
Pemeriksaan tertulis drai wajib Pajak
5. Melakukan penyegelan tempat atau 5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan
Pemeriksaan Kantor
ruang tertentu serta barang bergerak yang dibuat oleh Akuntan Publik
dan/atau tidak bergerak melalui Wajib Pajak
6. Meminta keterangan lisan dan/atau 6. Meninta keterangan dan/atau bukti
tertulis dari Wajib Pajak yang diperlukan dari pihak ketiga yg
7. Meminta keterangan dan/atau bukti yg mempunyai hubungan dengan WP
diperlukan dari pihak ketiga yg melalui Kepala UP2
mempunyai hubungan dengan WP
melalui kepala UP2
64
Kewajiban Wajib Pajak
Pemeriksaan Lapangan
1. Memperlihatkan/ meminjamkan buku, 1. Memenuhi panggilan untuk datang
catatan, dokumen menghadiri pemeriksaan
2. Memberi kesempatan Pemeriksa untuk 2. Memperlihatkan/ meminjamkan
mengakses/ mengunduh data elektronik catatan/ dokumen
3. Memberi kesempatan pemeriksa untuk 3. Memberi bantuan guna kelancaran
memasuki tempat/ ruang yg patut pemeriksaan
diduga digunakan sebagai tempat 4. Menyampaikan tanggapan secara
menyimpan buku/ catatan/ dokumen/ tertulis atas SPHP
uang/ barang 5. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan
4. Memberi bantuan guna kelancaran yang dibuat oleh Akuntan Publik
Pemeriksaan Kantor
pemeriksaan 6. Memberikan lisan/ tertulis yang
5. Menyampaikan tanggapan secara diperlukan
tertulis atas SPHP
6. Mmberikan keterangan lisan/ tertulis
yang diperlukan
65
Jangka Waktu Pemeriksaan
SPHP
7 Hari
Tanggapan Tertulis
Perpanjangan 3 Hari
Jangka waktu sejak Penyampaian
Surat Pemberitahuan Jangka waktu sejak Tanggapan tertulis
Pemeriksaan 3 Hari
tanggal SPHP
disampaikan/sejak WP Undangan Pembahasan
datang memenuhi
disampaikan sampai
Akhir
panggilan s.d. tgl SPHP dengan tanggal LHP
disampaikan
Pembahasan Akhir
2 Bulan
JANGKA WAKTU JANGKA WAKTU PEMBAHASAN Risalah
PENGUJIAN AKHIR & PELAPORAN Pembahasan
3 Hari
KANTOR LAPANGAN Permohonan
4 Bulan+ 2 6 Bulan+ 2 2 BULAN Pembahasan
Bulan Bulan
Dgn QA
Pembahasan
WP K3S MIGAS WP GRUP Tim QA
Panggilan
INDIKASI TRANSFER Penandatanganan BA
PRICING/TRANSAKSI 3 Hari
KHUSUS LAIN
(2 BULAN) Penandatangan BA
KANTOR LAPANGAN
4Bulan+3x 6 Bulan+3x6
6 Bulan Bulan LHP 66
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PEMERIKSAAN
LAPANGAN
Alasan
Apabila terkait dengan:
a. Pemeriksaan Lapangan diperluas ke
Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau
Tahun Pajak lainnya WP K3S MIGAS WP GRUP
b. Terdapat konfirmasi atau permintaan
data dan/atau keterangan pihak ketiga
c. Ruang lingkup Pemeriksaan meliputi INDIKASI TRANSFER PRICING/
TRANSAKSI KHUSUS LAIN
seluruh jenis Pajak
d. Berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2
67
Jangka Waktu Pemeriksaan
PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PEMERIKSAAN KANTOR
Alasan:
Apabila dalam Pemeriksaan Kantor
ditemukan Indikasi transaksi yang
a. Pemeriksaan Kantor diperluas ke Masa terkait dengan transfer Pricing
Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun dan/atau transaksi khusus lain yang
Pajak lainnya berindikasi adanya rekayasa transaksi
b. Terdapat konfirmasi atau permintaan keuangan, pelaksanaan Pemeriksaan
data dan/atau keterangan pihak ketiga Kantor diubah menjadi Pemeriksaan
c. Ruang lingkup Pemeriksaan meliputi Lapangan
seluruh jenis Pajak
d. Berdasarkan pertimbangan Kepala
UP2
Dalam hal dilakukan
perpanjangan jangka waktu
pengukujian Pemeriksaan
Lapangan atau Pemeriksaan
Kantor Kepala UP2 harus
menyampaikan Pemberitahuan
2 BULAN secara tertulis Kepada Wajib Pajak
68
Penyelesaian Pemeriksaan
PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN
Membuat LHP
Menghentikan Sebagai dasar
Pemeriksaan penerbitan surat
Dengan membuat ketetapan Pajak dan
LHP SUMIR atau STP
69
Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP Sumir
A WP Tidak ditemukan/ tidak memenuhi panggilan
WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat
Pemeriksaan Lapangan
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan
Pemeriksaan ditangguhkan, karena ditindaklanjuti dengan Pemeriksaan Bukper terbuka dan Pemeriksaan Bukper
B tersebut:C
Pemeriksaan ditangguhkan karena ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai tindak lanjut pemeriksaan
C Bukti Permulaan tertutup dan penyidikan tersebut dihentikan karena memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam (Pasal 44B UU KUP)
D Pemeriksaan Ulang tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah Pajak yang telah ditetapkan dalam
Surat Ketetapan Pajak Sebelumnya
WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat
Pemeriksaan Lapangan
Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan
WP ditemukan dan pemeriksaan belum dapat diselesaikan s.d berakhirnya jangka waktu atau perpanjangan
C jangka waktu pengujian
D Pemeriksaan ditangguhkan, karena ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Bukper terbuka dan pemeriksaan
Bukper tersebut:
Dilanjutkan penyidikan namun penyidikan dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44A UU KUP
Dilanjutkan penyidikan dan penuntutan serta telah terdapat putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap
E Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan Penyidikan sbd tindak lanjut Bukper tertutup, dan
penyidiknya …………………
Dilanjutkan penentuan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum 71
Penyelesaian Pemeriksaan
72
Penyelesaian Pemeriksaan
73
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)
74
Alur Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan
Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan
Surat Ketetapan
Nota Hitung Pajak (SKPKB, Pelaksanaan
SKPN, SKPLB) Pengujian
(Metode & Teknik
Pemeriksaan)
Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan
76
SURAT PANGGILAN DALAM
RANGKA
SURAT PEMERIKSAAN
PANGGILAN DALAM
RANGKA PEMERIKSAAN
77
Pemeriksaan wajib melakukan pertemuan
dengan Wajib Pajak/ Wakil atau Kuasa WP
untuk menjelaskan:
• Alasan dan tujuan pemeriksaan
• Hak & Kewajiban Wajib Pajak selama &
setelah pelaksanaan Pemeriksaan
• Hak Wajib Pajak mengajukan Permohonan
untuk dilakukan pembahasan dgn Tim
Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal
terdapat hasil Pemeriksaan yg belum
disepakati antara tim pemeriksa Pajak
dengan Wajib Pajak dalam pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
• Buku , catatan, dan/atau dokumen yg
menjadi dasar pembukuan/ pencatatan, dan
dokumen lainnya, yg akan dipinjam dari
Wajib Pajak
Pertemuan Dengan Wajib Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak
Pajak
WP Menolak ttd
78
Peminjaman Dokumen
1
1 bulan
2
3 minggu
3 2 minggu
a. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan
dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas
Wajib Pajak, atau Objek yang terutang Pajak
b. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan memberi bantuan
guna kelancaran pemeriksaan dan/atau
c. Memberikan keterangan yang lain yang diperlukan
Buku, catatan dan dokumen, serta data, informasi, dan keterangan lain tersebut wajib dipenuhi oleh
Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan sejak permintaan disampaikan
Apabila dalam mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta,
WP terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakannya, maka kewajiban untuk merahasiakan itu
ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan.
Dalam hal WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas tidak memenuhi
ketentuan tersebut dapat dihitung secara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-
undangan Perpajakan
81
Peminjaman Dokumen
WP tidak atau hanya
menyerahkan sebagian dari,
buku, catatan, dan dokumen
yang wajib dipinjamkan
Tidak
Tidak dapat
dapat dihitung
dihitung Dapat
Dapat dihitung
dihitung
berdasarkan
berdasarkan bukti
bukti berdasarkan
berdasarkan bukti
bukti
kompeten
kompeten yang
yang cukup
cukup kompeten
kompeten yang
yang cukup
cukup
WP OP yang melakukan
kegiatan usaha
atau pekerjaan
bebas
Pemeriksaan Pajak datap meminjam
Penghasilan Kena Penghasilan Kena
Tindak tambahan buku, catatan dan/atau
Pajak Dihitung secara Pajak dihitung secara
Lanjut Dokumen serta keterangan lain selain
jabatan jabatan yang sudah dipinjam
82
Dokumen yang Dipinjam Pada Saat Pemriksaan
83
Penyegelan
Penyegelan
Dilakukan Penyegelan
WP/Wakil/Kuasa menolak memberi
bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
Kondisi Dilakukan
WP/Wakil/Kuasa tidak berada ditempat
Pemeriksa
Pemeriksa Pajak
Pajak berwenang
berwenang melakukan
melakukan penyegelan
penyegelan dan tidak ada pihak yang mempunyai
untuk
untuk memperoleh atau mengamankan buku, catatn,
memperoleh atau mengamankan buku, catatn, kewenangan untuk bertindak selaku yang
dokumen termasuk data yang dikelola
dokumen termasuk data yang dikelola secara secara mewakili Wajib Pajak, sehingga diperlukan
Kondisi
elektronik,
elektronik, dan
dan benda-benda
benda-benda lainlain yang
yang dapat
dapat upaya pengamanan Pemeriksaan sebelum
memberi
memberi petunjuk tenteng kegiatan usaha atau
petunjuk tenteng kegiatan usaha atau Pemeriksaan ditunda
pekerjaan
pekerjaan bebas
bebas Wajib
Wajib Pajak
Pajak yang
yang diperiksa
diperiksa agar
agar
tidak
tidak dipindahkan,
dipindahkan, dihilangkan,
dihilangkan, dimusnahkan,
dimusnahkan,
diubah,
diubah, dirusak,
dirusak, ditukar,
ditukar, atau
atau dipalsukan
dipalsukan WP/Wakil/Kuasa tidak berada ditempat
dan pihak yang mempunyai kewenangan
untuk bertindak selaku yang mewakili
Wajib Pajak menolak memberi bantuan
guna kelancaran pemeriksaan
84
Penyegelan
Penyegelan dilakukan dengan
menggunakan tanda segel
Pembukaan segel harus dilakukan oleh Dalam hal tanda segel yang
Pemeriksa Pajak dengan disaksikan oleh 2 digunakan untuk melkukan
orang saksi dewasa penyegelan rusak atau hilang
Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal penyegelan atau
jangka waktu lain dengan mempertimbangkantujuan penyegelan
menandatangani Surat
Pernyataan Penolakan
Pemeriksaan
Dapat dijadikan dasar
untuk penetapan
Pajak secara jabatan Menolak menandatangani
atau usul pemeriksaan
bukti permulaan
WP memenuhi panggilan
WP menyatakan menolak namun menolak dilakukan
untuk dilakukan Pemeriksaan pemeriksaan
termasuk menolak menerima
Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Lapangan
ADA TIDAK
Ada pihak yang Surat Pernyataan
dapat mewakili? Penolakan Membantu
Kelancaran
Pemeriksaan tetap Pemeriksaan Menolak Pemeriksaan
dapat dilakukan ditunda membantu
Menolak lagi?
Sebatas
Penyegelan BA penolakan membantu
kewenangan Kelancaran Pemeriksaan
dari pihak
yang Pemeriksaan
mewakili dilanjutkan Dapat dijadikan dasar
untuk penetapan
Pajak secara jabatan
atau usul
Wajib Pajak Pemeriksaan bukti
permulaan
Wakil/Kuasa
TETP TIDAK ADA
Pemeriksa meminta Pegawai/Anggota
keluarga yg telah dewasa untuk
membantu kelancaran Pemeriksaan 89
Penolakan Pemeriksaan Lapangan
BA tidak dipenuhinya
Panggilan oleh WP
90
Penjelasan Wajib Pajak
Untuk memperoleh penjelasan yang lebih rinci, Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2
dapat memanggil Wajib Pajak, Wakil, Kuasa dari Wajib Pajak, Pegawai atau anggota
keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak
Dalam hal Wajib Pajak, wakil, kuasa Wajib Pajak, pegawai atau anggota keluarga yang telah
dewasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani berita acara, Pemeriksa Pajak membuat
catatan penolakan tersebut dalam berita acara
91
Permintaan Keterangan dan/atau bukti Kepada pihak ketiga
92
Permintaan Keterangan dan/atau bukti Kepada pihak ketiga
Secara
langsung/faksimili Lembar
7 HARI KERJA Pernyataan
SPHP SEJAK Persetujuan
Tanggapan Hasil
DITERIMANYA
tertulis Pemeriksaan
SPHP
Setuju
Menolak Perpanjangan
Menerima SPHP Tidak setuju
Surat 3 HARI
DAFTAR Pemberitahuan sebagian/sel
TEMUAN KERJA uruhnya
Perpanjangan
WP ttd Surat
Pernyataan
Penolakan
Menerima SPHP Surat
Tidak Sangahan
menyampaikan
Menolak lagi tanggapan
BA pernyataan BA tidak
Penolakan disampaikannya
Menerima SPHP tanggapan tertulis
atas SPHP 93
Undangan Pembahasan Akhir
94
Bagian Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
TANGGAPAN TERTULIS
96
Workflow Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance
WP MENGAJUKAN
PEMBAHASAN Pembahasan Dengan
DENGAN TIM Tim Quality
QUALITY Assurance
ASSURANCE
MASIH BA
RISALAH Risalah Tim
TERDAPAT Pembahasan
PEMBAHASAN Quality
PERBEDAAN Akhir Hasil
Assurance
PENDAPAT Pemeriksaan
WP TIDAK BA Ditandatangani
MENGAJUKAN Pembahasan pemeriksa dan WP
PEMBAHASAN Akhir Hasil
DENGAN TIM Pemeriksaan
QUALITY
ASSURANCE WP Menolak
Menandatangani
Membuat catatan
penolakan dalam BA
Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan
97
Workflow Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance
Undangan
Pembahasan
Pembahasan WP menolak
dengan Tim QA
Dengan Tim QA menandatangani
SYARAT PENGAJUAN:
•Risalah pembahasan telah di BA ketidakhadiran
ttd oleh Tim Pemeriksa dan WP WP+Risalah Tim QA
Max. 3 hari kerja •BA Pembahasan Akhir Hasil
Sejak Pemeriksaan belum di ttd
Penandatanganan Pembhasan dengan Tim
WP pemeriksa dan WP
Risalah QA dianggap telah
Pembahasan
dilakukan
98
Penandatanganan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Tidak
Mengajukan
mengajukan
pembahasan pembahasan
dengan Tim dengan Tim
QA QA
WP
WP
Menolak Surat Pernyataan
Menerima
Menerima Penolakan Menerima
Surat Panggilan
WP Menolak
Surat Panggilan untuk
menandatangani
menandatangani BA Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Penolakan Menerima
WP hadir dan bersedia tanda surat panggilan
tangan
Jika waktu untuk hadir
adalah 3 hari kerja sejak WP hadir tapi menolak tanda Catatan pada BA PAHP mengenai
tanggal Surat Panggilan tangan penolakan penandatanganan BA
diterima
Catatan pada BA PAHP mengenai
WP tidak hadir 99
tidak dipenuhinya panggilan
Dokumen yang dapat dipertimbangkan dalam Pembahasan Akhir
Penghitungan
peredaran usaha
atau penghasilan Kredit Pajak sebagai
bruto dalam rangka Pengurangan Pajak
penghitungan Penghasilan
penghasilan secara
jabatan
100
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen
101
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen
•Prosedur
•Pengujian Ditelaah oleh Supervisor
•Bukti yang Dituangkan dalam
dikumpulkan Kertas Kerja
•Simpulan Pemeriksaan (KKP)
Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP)
Pengembalian
buku, dokumen
dan catatan SKP/ STP
yang dipinjam
102
Pembatalan Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan tanpa Pemeriksaan tanpa Pembahasan
penyampaian SPHP Akhir Hasil Pemeriksaan
Dibatalkan
Catatan:
Untuk pemeriksaan dalam rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP
dilanjutkan dengan penerbitan:
1. Skp sesuai PAPH apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati
2. SPKLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati
103
Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT Selama Pemeriksaan
Pemeriksaan
KPP Wajib
Pajak
tetap SKP
dilanjutkan
Pengungkapan
Ketidakbenaran
Pengisian SPT
Syarat:
Ditandatangani WP
Kesadaran sendiri
Penghitungan
kekurangan Pajak
Laporan tertulis
Dikreditkan
Sepanjang SPHP belum SSP Kurang Bayar
disampaikan SSP kenaikan sebesar
50 %
105
Penagguhan Pemeriksaan
Pemeriksaan
ditangguhkan
Pemeriksaan
WP meninggal dunia dilanjutkan
Pengungkapan ketidakbenaran
Ps. 8 (3) KUP LHP SUMIR
Dilakukan
Pemeriksaan
Bukper Karena PS. 44A Pemeriksaan
Terbuka UU KUP dilanjutkan
Tidak Dilanjutkan
Penuntutan
Karena Ps. 44B
LHP SUMIR
UU KUP
Dilanjutkan
Pemeriksaan
Penyidikan
ditangguhkan
Terdapat putusan
pengadilan yang
Dilanjutkan berkekuatan Pemeriksaan
Penuntutan hukum tetap dan dilanjutkan
salinan putusan
Membuat laporan sudah diterima DJP
kemajuan pemeriksaan 107
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Tertutup)
Pemeriksaan
Karena PS. 44A UU KUP
Dilanjutkan dilanjutkan
Penuntutan
Terdapat putusan
pengadilan yang
berkekuatan hukum
Dilakukan tetap dan salinan Pemeriksaan
Pemeriksaan putusan sudah diterima dilanjutkan
Bukper Tertutup DJP
dan dilanjutkan
dengan
penyidikan
Tidak
Dilanjutkan Karena Ps. 44B UU KUP LHP SUMIR
Pemeriksaan Penyidikan
ditangguhkan
Membuat laporan
kemajuan pemeriksaan 108
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
109
Pemeriksaan Ulang
Dasar Alasan
●
●Persetujuan Dirjen Pajak ●
●Terdapat data baru, termasuk data
Instruksi Dirjen Pajak
●
● yang semula belum terungkap
HASIL
Keputusan mengenai
SKPKBT LHP Sumir
Rugi Fiskal
Kepada Wajib Pajak diberitahukan Digunakan sebagai dasar untuk
mengenai penghentian tersebut memperhiyungkan rugi fiskal ke
tahun Pajak berikutnya 110
OUTLINE
PEMERIKSAAN TUJUAN LAIN
111
RUANG LINGKUP
112
KRITERIA PEMERIKSAAN
1. Pemberian NPWP selain jabatan selain verifikasi
2. Penghapusan NPWP selain verifikasi
3. Pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak selain verifikasi
4. Wajib Pajak mengajukan keberatan
5. Pengumpulan bahan guna menyusun Norma Penghitungan
Penghasilan Neto
6. Pencocokan data dan/atau alat keterangan
Pemeriksaan
7. Penentuan Wajib Pajak berlokasi didaerah terpencil
Tujuan lain
8. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN
9. Pemeriksaan dalam rangka penagihan Pajak
10. Penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang
jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan dengan
pemberian fasilitas Perpajakan
11. Memenuhi permintaan informasi dari nrgara mitra P3B
113
STANDAR PEMERIKSAAN
Standar Umum
114
STANDAR PEMERIKSAAN
a) Persiapan yg baik, sesuai dg tujuan Pemeriksaan
dan dapat pengawasan yang seksama
Standar Umum b) Luas pemeriksaan disesuaikan dengan kriteria
dilakukannya pemeriksaan
c) Dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang
terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim,
dan seorang atau lebih anggota tim, dan dalam
keadaan tertentu ketua timn dapat merangkap
Standar sebagai anggota tim
Pelaksanaan d) Dapat dilaksanakan dikantor Direktorat Jenderal
Pajak, tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak, tempat kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas Wajib Pajak, dan/atau tempat
lain yang dianggap perlu oleh Pemeriksa Pajak
e) Dilaksanakan pada jam kerja dan apabila
Standar diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja
Pelaporan f) Pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan
dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan
115
STANDAR PEMERIKSAAN
a) LHP disusun ringkas & jelas, memuat ruang lingkup
atau pos-pos yg diperiksa sesuai dgn tujuan
Standar Umum Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak,
dan memuat pulan pengungkapan informasi lain
yang terikat
b) Laporan hasil pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban Perpajakan
antara lain mengenai:
1. Identitas Wajib Pajak
Standar
2. Penugasan Pemeriksaan
Pelaksanaan 3. Dasar (tujuan) pemeriksaan
4. Buku dan dokumen yang dipinjam
5. Materi yg diperiksa
6. Uraian hasil Pemeriksaan
7. Simpulan & Usul Pemeriksaan Pajak.
Standar
Pelaporan
116
Kewajiban Pemeriksa
Kewajiban Pemeriksa
1.
1. Menyampaikan
Menyampaikan Surat
Surat
Pemberitahuan 5. Menyampaikan Kuesioner
Pemberitahuan Pemeriksaan
Pemeriksaan
(Pemeriksaan pemeriksaan kepada Wajib Pajak
(Pemeriksaan Lapangan)
Lapangan) atau
atau surat
surat
panggilan 6. Mengembalikan Buku atau catatan,
panggilan (Pemeriksaan
(Pemeriksaan Kantor)
Kantor)
kepada dokumen yang dipinjam dari WP
kepada Wajib
Wajib Pajak
Pajak
2. 7. Merahasiakan kepada Pihak lain yg
2. Memperlihatkan
Memperlihatkan Tanda
Tanda Pengenal
Pengenal
Pemeriksa tidak berhak segala sesuatu yg
Pemeriksa Pajak
Pajak dan
dan surat
surat Perintah
Perintah
Pemeriksaan diketahui atau diberitahukan WP
Pemeriksaan
3. dalam rangka Pemeriksaan
3. Memperlihatkan
Memperlihatkan Surat
Surat yg
yg berisi
berisi
perubahan
perubahan Tim
Tim Pemeriksa
Pemeriksa Pajak
Pajak
kepada
kepada WP
WP apabila
apabila susunan
susunan timtim
Pemeriksa
Pemeriksa Pajak
Pajak mengalami
mengalami Kewajiban Pemeriksa
perubahan
perubahan
4.
4. Menjelasjan
Menjelasjan alasan
alasan dan
dan tujuan
tujuan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
117
Hak Wajib Pajak
Hak WP
Pajak untuk memperlihatkan 5. Meminta kepada Pemeriksa Pajak
Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak untuk Memperlihatkan Surat yg
dan Surat Perintah Pemeriksaan berisi Perubahan tim Pemeriksa
2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak Pajak apabila susunan tim
untuk memberikan Surat Pemeriksa mengalamai
pemberitahuan Pemeriksaan Perubahan
sehubungan dengan Pelaksanaan 6. Memberikan pendapat atau
Pemeriksaan Lapangan penilaian atas pelaksanaan
3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak Pemeriksaan oleh Pemeriksa
Hak WP
untuk memberikan penjelasan Pajak melalui pengisian
tentang alasan dan tujuan Kuesioner Pemeriksaan.
Pemeriksaan
118
Wewenang Pemeriksa
Pemeriksaan Lapangan
1. Melihat/ meminjam buku atau
1. Melihat/ meminjam buku atau
catatan, dokumen
catatan, dokumen
2. Mengakses dan/ atau
2. Meminta keterangan lisan
mengunduh data yang dikelola
dan/atau tertulis dari wajib Pajak
secara elektronik
3. Meminta keterangan dan/atau
3. Memasuki & memeriksa tempat
data yang diperlukan dari pihak
atau ruang, yang diduga
ketiga yg mempunyai hubungan
digunakan untuk menyimpan
dengan WP melalui Kepala UP2
buku, catatan, dokumen,
4. Meminta Kepada Wajib Pajak
Pemeriksaan Kantor
untuk memberi bantuan guna
kelancaran Pemeriksaan
5. Meminta keterangan dan/atau
data yg diperlukan dari pihak
ketiga yg mempunyai hubungan
dengan WP melalui kepala UP2
119
Kewajiban Wajib Pajak
Pemeriksaan Lapangan
1. Memperlihatkan/ meminjamkan
buku, catatan, dokumen
2. Memberi kesempatan Pemeriksa
untuk mengakses/ mengunduh 1. Memperlihatkan/ meminjamkan
data elektronik catatan/ dokumen
3. Memberi kesempatan pemeriksa 2. Memberikan keterangan lisan/
untuk memasuki tempat/ ruang tertulis serta data/keterangan
yg patut diduga digunakan lain yang diperlukan
sebagai tempat menyimpan
Pemeriksaan Kantor
buku/ catatan/ dokumen
4. Memberikan keterangan lisan/
tertulis serta data/keterangan
lain yang diperlukan
120
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN
Paling lama 4 Paling lama 14
bulan hari
121
Ketentuan mengenai hal tersebut dibawah ini mengacu pada ketentuan
Pemeriksaan Menguji Keputusan
Pemberitahuan/ pemanggilan
Pemeriksaan
Peminjaman Dokumen
122
PENOLAKAN PEMERIKSAAN
123
KONSEKUENSI PENOLAKAN PEMERIKSAAN
Surat
Pernyataan
BA Penolakan
Penolakan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Diterbitkan NPWP/
a. Pemberian NPWP secara jabatan dikukuhkan sebagai PKP
b. Pengukuhan PKP secara jabatan secara jabatan
a. Penghapusan NPWP
Tidak dikabulkan
b. Pencabutan pengukuhan
124
Penyampaian Formulir Kuesioner
Kuesioner
Tim pemeriksaan
Wajib Pajak
Pemeriksa
Jika pemeriksaan
Kuesioner Pemeriksaan oleh Kanwil/KPP
disampaikan pada saat
pertemuan dengan Wajib Pajak
126
Ketentuan Peralihan
127
Ketentuan Penutup
PMK 191/PMK.03/2007
Tentang Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Atas
Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak terhadap Wajib Pajak yang sedang dilakukan
pemeriksaan Bukti Permulaan tidak pidana dibidang
Perpajakan
PMK 198/PMK.03/2007
Tentang tata cara penyegelan dalam rangka
pemeriksaan di bidang Perpajakan
PMK 199/PMK.03/2007
Tentang tata cara pemeriksaan Pajak
PMK 82/PMK.03/2007
Tentang perubahan atas PMK 199/PMK.03/2007
tentang tata cara Pemeriksaan Pajak
128
PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN DAN SKP
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib pajak dapat memebatalkan hasil
pemeriksaan Pajak atau surat ketetapan Pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa: 1.
penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan atau 2. Pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan
Wajib Pajak
(Pasal 36 ayat 1 huruf d)
Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 1 (satu) kali.
(Pasal 36 ayat 1b)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal permohonan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima, harus memeberi keputusan atas permohonan yang diajukan
(Pasal 36 ayat 1c)
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat tetapi Direktur Jenderal Pajak tidak memeberi suatu keputusan,
permohonan WP dianggap dikabulkan
Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi
dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat 1c
(Pasal 36 ayat 1e)
129
PEMBATALAN SKP PP 74/2011
Catatan:
Untuk pemeriksaan dalam rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP dilanjutkan dengan
penerbitan :
1. Skp sesuai PAPH apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati
2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati
130
Pasal 13
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
132
IDLP Pasal 2
Keterangan baik yang disampaikan secara lisan maupun tulisan yang dapat
dikembangkan dan dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya bukti
permulaan tindak pidana di bidang Perpajakan
Pemberitahuan yang disampaikan oleh orang atau institusi karena hak atau
kewajiban berdasarkan Undang-undang kepada Pejabat yang berwenang
tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya tindak pidana di
bidang Perpajakan 133
Ruang Lingkup Pasal 2
IDLP
DIRJEN PAJAK
Apakah
telah
diterbitkan
Belum SKP?
Sudah
Apakah ada
dugasn
Tidak
tidak Pidana Pemeriksaan/
Pemeriksaan ulanh
YA dalam rangka
Penerbitan SKPKBT
Pemeriksaan Verifikasi/
134
Bukper Pemeriksaan
Perluasan Ruang Lingkup Pasal 3
Dugaan perbuatan tindak pidana di bidang
1 Perpajakan dan modus operandinya
Ruang
lingkup
pemerik- 2 Jenis Pajak
saan
bukper
Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun
3 Pajak
Tanpa melakukan
pengembangan dan
Ruang Lingkup analisis IDLP
Pemeriksaan
Bukper
diperluas Dengan melakukan
pengembangan dan
analisis IDLP
135
Jenis Pemeriksaan Bukper Pasal 4
Pemeriksaan Bukper
Terbuka Tertutup
Apabila terkait:
136
Standar Pemeriksaan Bukper Pasal 5
Standar
UMUM
Standar
Standar
PELAKSAAN
PELAPORAN
137
Standar Pemeriksaan Bukper Pasal 6
138
Standar Pemeriksaan (1) Pasal 7
Dapat dilaksanakan dikantor DJP, tempat tinggal atau tempat kedudukan WP,
tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP, dan/atau ditempat lain yang
dianggap perlu oleh Pemeriksa Bukper
STANDAR
PELAKSANAAN
Temuan Pemeriksaan Bukper didasrkan pada bukti yang sah, cukup dan sesuai
dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan
Dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam
kerja
139
Standar Pemeriksaan (2) Pasal 7
Bukti Permulaan
2. Instruksi Pemeriksaan bukti Permulaan
SEKURANG-KURANGNYA
Pemeriksa Mengalami
Bukper Perubahan Kepala Unit
PEMERIKSAAN BUKPER
Mengalami
Perubahan
LAPORAN PEMERIKSAAN
BUKPER
(Perkembangan
SP2 Bukper
Kepala Unit
Pelaksana Pemeriksaan Bukper)
Wajib Pajak
143
Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan Secara Terbuka
Wajib Pajak
BA Penolakan Pemeriksaan
Bukper
145
Jangka Waktu Pemeriksaan Bukper Terbuka Pasal 13
JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN BUKPER
PERPANJANGAN
Lama perpanjangan
6 BULAN oleh kepala unit
pelaksana
146
Kewajiban Dan Kewenangan Pemeriksa Bukti Permulaan
Dalam Pemeriksaan Bukper Secara Terbuka
1. Menyampaikan surat pemberitahuan Bukper secara tertulis tentang akan dilakukan pemeriksaan
Bukper kepada WP
2. Memperlihatkan kartu tanda pengenal pemeriksa Bukper kepada WP pada waktu melakukan
pemeriksaan Bukper
3. Memperlihatkan surat tugas penggantian Pemeriksa Bukper kepada WP apabila terdapat
KEWAJIBAN perubahan susunan tim pemeriksa Bukper dan diminta oleh WP
4. Mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan,
PEMERIKSA dan dokumen lainnya yang dipinjam dari WP dalam hal pemeriksaan Bukper tidak ditindaklanjuti
BUKPER dengan penyidikan
5. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui atau
diberitahukan kepadanya oleh WP dalam rangka pemeriksaan Bukper
6. Mengamankan barang bukti yang ditemukan dalam pemeriksaan Bukper apabila pemeriksaan
bukper ditindaklanjuti dengan penyidikan dan
7. Membuat laporan kejadian, dalam hal pemeriksaan Bukper ditindaklanjuti dengan penyidikan
1. Meminjam dan memeriksa buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha,
pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang Pajak
2. Mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik
3. Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga
atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk
KEWENANGAN tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang
PEMERIKSA terutang Pajak
4. Melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau barang tidak
BUKPER
bergerak
5. Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan
dengan Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan melalui Direktur Jenderal Pajak
6. Meminta keterangan kepada pihak lain yang berkaitan dan dituangkan dalam berita acara permintaan
keterangan dan
7. Melakukan tindakan lain yang diperlukan dalam rangka Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka 147
Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Dalam Pemeriksaan Bukper Secara Terbuka
1. meminta kepada pemeriksa bukti permulaan untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis
mengenai pelaksanaan pemeriksaan bukti permulaan
2. Meminta kepada pemeriksa bukti permulaan untuk memperlihatkan kartu tanda pengenal
HAK WAJIB pemeriksa bukti permulaan dan surat perintah pemeriksaan bukti permulaan dan
PAJAK 3. Meminta kepada pemeriksa bukti permulaan untuk memperlihatkan surat tugas penggantian
pemeriksaan bukti permulaan apabila terdapat perubahan susunan tim pemeriksa bukti
permulaan
1. Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan
atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan
usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang Pajak kepada pemeriksa Bukper
2. Memberikan kesempatan kepada pemeriksa Bukper untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang
dikelolah secara elektronik
3. Memberikan kesempatan kepada Pemeriksa Bukper untuk memasuki dan memeriksa tempat atau
ruang, barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak yang diduga atau patutu diduga digunakan
untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan,
KEWAJIBAN dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang
diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang Pajak
WAJIB PAJAK 4. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan Bukper yang antara lain berupa:
a. Menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses
data yang dikelola secara elelktronik memerlukan peralatan dan/atau keahlian khusus
b. Memberi kesempatan kepada pemeriksa Bukper untuk membuka barang bergerak
dan/atau tidak bergerak; dan/atau
c. Menyediakan ruang khusus untuk dilakukannya pemeriksaan Bukper dalam hal jumlah
buku, catatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawah ke kantor
Direktorat Jenderal Pajak
5. Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan
148
PeminjamanDokumen
Peminjaman Dokumen
Dokumen belum
diperoleh/ ditemukan
Surat Permintaan
Harus dipenuhi WP dalam
Peminjaman jangka waktu 7 hari
149
PeminjamanDokumen
Peminjaman Dokumen
WP wajib menyerahkan buku,
Jangka Waktu catatan & dokumen yg
Pemenuhan dipinjam pemeriksa maks 1
Pinjaman bulan sejak Surat Permintaan
Peminjaman disampaikan
7 Hari
7 Hari
WP menyatakan sudah
menyerahkan
seluruhnya
Pemeriksaan Bukti Permulaan dapat meminta keterangan kepada pihak lain yang berkaitan dan
keterangan tersebut dituangkan dalam berita acara permintaan keterangan
Permintaan keterangan dapat dilakukan dengan memanggil pihak lain dengan mengirimkan surat
panggilan pertama
Dalam hal lain yang dipanggil tidak hadir, Pemeriksa Bukti Permulaan mengirimkan surat panggilan
kedua
Dalam hal keterangan dari pihak lain tidak diperoleh, Pemeriksa Bukti Permulaan membuat berita
acara tidak terpenuhinya permintaan keterangan
151
PermintaanKeterangan
Permintaan KeteranganSecar
SecarTertulis
Tertulis
152
Penyegelan
WP/Wakil/Kuasa tidak memberi kesempatan
memasuki tempat atau ruang serta barang bergerak
dan/atau tidak bergerak, yang diduga atau patut
diduga digunakan untuk menyimpan buku, catatan,
dan/dokumen
Pembukaan segel harus dilakukan oleh Dalam hal tanda segel yang
Pemeriksa Bukper dengan disaksikan oleh digunakan untuk melakukan
2 orang saksi dewasa penyegelan rusak atau hilang
OK
Surat Pernyataan
Menandatangani
Penolakan
Pemeriksaan
USUL
PENYIDIKAN
Berita Acara
MENOLAK Penolakan
Penandatanganan
156
Pengungkapan Ketidakbenaran Perbuatan
Syarat:
Tanda Terima
YA
Meneliti
kelengkapan
KPP lampiran TIDAK WP dianggap belum
mengungkapkan 157
ketidakbenaran
Pengungkapan Ketidakbenaran Perbuatan
Pengungkapan
Ketidakbenaran
perbuatan
Bukper
Pemeriksaan Bukper
Tidak sesuai
Wajib Pajak dengan Usul Penyidikan
keadaan yg
Laporan Pemeriksaan
Pemeriksaan sebenarnya
Bukper
terbuka
tetap
Konsep Laporan
dilanjutkan Sesuai
Surat
pemberitahuan dengan ≥ dengan temuan
Konsep
SP2 Bukper dimulainya keadaan yg Pemeriksaan Bukper
Disampaikan penyidikan sebenarnya
belum ke
penuntut umum
Pemberitahu
Laporan
an tidak
Pemeriksaan Bukper Terbuka Hasil
Dilakukan
Pemeriksaan
Penyidikan
Pemeriksaan
Bukper Terdapat
data lain 158
Jangka Waktu Pemeriksaan Bukper Tertutup
Lama perpanjangan
6 BULAN ditetapkan oleh kepala
unit pelaksana
159
Kewajiban Dan Kewenangan Pemeriksa Bukti Permulaan
Dalam pemeriksaan Bukper Secara terbuka
1. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui
atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka Pemeriksaan Bukti
KEWAJIBAN Permulaan
PEMERIKSA 2. Mengamankan barang bukti yang ditemukan dalam Pemeriksaan Bukti Permulaan
BUKPER apabila Pemeriksaan Bukti Permulaan ditindaklanjuti dengan penyidikan dan
3. Membuat laporan kejadian, dalam hal Pemeriksaan Bukti Permulaan ditindaklanjuti
dengan Penyidikan
160
Pemeriksa Bukti Permulaan Secara Tertutup
Bersama Dengan Pemeriksaan Dan Verifikasi
PEMERIKSAAN
BUKPER TERTUTUP PENYIDIKAN?
YA TIDAK
PEMERIKSAAN
BUKPER TERTUTUP PENYIDIKAN?
YA TIDAK
Pemeriksaan Bukper
dilanjutkan dengan
mempertimbangkan
pembetulan Surat
Pemberitahuan
WP
Membetulkan
SPT
Wajib Pajak KPP
berhak untuk
melakukan
pembetulan
surat
pemberitahuan
162
Laporan Pemeriksaan Bukti Permulaan
163
Tindak Lanjut Pemeriksaan Bukti Permulaan
Tindak Lanjut
165
Indikasi tindak Pidana di Bidang Perpajakan Oleh Pegawai DJP & WP Lain
PEMERIKSA
BUKPER
TERDAPAT
TERDAPAT
INDIKASI PIDANA
INDIKASI PIDANA
OLEH WAJIB PAJAK
OLEH PEGAWAI DJP
LAIN
Terdapat
cukup bukti
adanya
indikasi
Kepala unit
pelaksana
Kepala Unit
Pelaksana
Dirjen Pajak Pemeriksaan
Bukper yang
membawahi KPP
WP terdaftar
MENTERI
KEUANGAN 166
Peraturan Pelaksanaan
Petunjuk Pelaksanaan
pengembangan dan analisis IDLP
Diatur dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Petunjuk pelaksanaan kegiatan
intelijen atau pengamatan dalam
rangka pengembangan dan
analisis IDLP
167
Ketentuan Peralihan
168
Ketentuan Penutup
169
PENYIDIKAN
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
Meminta penghentian
WP melunasi jumlah kerugian pada Menteri Jaksa
pendapatan negara sebesar: Keuangan Agung
a. Pajak yang tidak/ kurang dibayar/
seharusnya tidak dikembalikan Menghentikan
b. Jumlah Pajak dalam faktur Pajak/ Penyidikan paling
bukti potput/ bukti setoran Pajak lama 6 bulan sejak
c. Ditambah denda 4 kali Dihitung berdasarkan BA surat permintaan
pemeriksaan ahli sebelum Menkeu
dilakukan pelunasan
Dirjen Pajak/
Wajib Pajak Pejabat ditunjuk
171
ESCROW ACCOUNT
BANK
172
PERMOHONAN PENGHENTIAN PENYIDIKAN
MENTERI
KEUANGAN
DIRJEN PAJAK
173
PENDAPAT DIRJEN PAJAK
MENTERI
Teliti dan pendapat!
DIRJEN PAJAK
KEUANGAN
Hasil penelitian dan pendapat
Berisi:
•Nama Wajib Pajak
•NPWP
•Nama tersangka
•Kedudukan/ jabatan tersangka
•Masa Pajak dan/atau Tahun Pajak
•Tindak pidana dibidang Perpajakan yang disangkakan
•Tahapan perkembangan Penyidikan
•Jumlah kerugian pada pendapatan negara
•Jaminan pelunasan dalam bentuk escrow account dan
•Pendapat dari Direktur Jenderal Pajak
174
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
Pemberitahuan
tertulis
TIDAK
Permintaan
Penghentian JAKSA AGUNG
Penyidikan 175
KEPUTUSAN JAKSA AGUNG
Lengkapi/ perbaiki
Melengkapi/ memperbaiki
176
KETENTUAN PERALIHAN
177
KETENTUAN PERALIHAN
PMK 130/PMK.03/2009
PMK 189/PMK.03/2011
Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
178
PENETAPAN
Setiap Wajib Pajak membayar Pajak yang terutang sesuai
dengan
ketentuan peraturan Perundang-undangan Perpajakan, dengan
tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan Pajak.
179
PENETAPAN
180
KETETAPAN
181
SURAT KETETAPAN PAJAK
182
PENERBITAN SKPKB Pasal 13 (1) UU KUP
Dalam jangka waktu 5 (lima tahun) setelah saat terutangnya Pajak atau berakhirnya Masa Pajak,
bagian Tahun Pajak atau tahun Pajak , Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain Pajak terutang tidak atau kurang
dibayar
b. Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dam Pasal 3 ayat (3) dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya
sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran
c. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai PPN dan PPn BM
ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih Pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif
0 % (nol persen)
d. Apabila kewajiban sebagaiman dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhi,
sehingga
tidak dapat diketahui besarnya Pajak yang terutang
e. Apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan
sebagaiman dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a)
183
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR PP 74/2011
Dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya Pajak
Pemeriksaan
Verifikasi Pemeriksaan Bukti Permulaan
Pasal 14 184
VERIFIKASI DALAM RANGKA MENERBITKAN SURAT
KETETAPAN PAJAK
Kriteria:
Keterangan lain
Data Perpajakan
BA tidak
dipenuhi
Berita Acara
panggilan
Klarifikasi
dalam rangka
verifikasi
Berita Acara
LHV Pembahasan Akhir Pembahasan Akhir SPHV
hasil verifikasi hasil verifikasi
189
Kewajiban dan Kewenangan Petugas Verifikasi
KEWAJIBAN
KEWENANGAN
190
Kewajiban dan Hak Wajib Pajak
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
Memenuhi panggilan dalam rangka verifikasi
untuk memberikan klarifikasi secara lisan
dan/ atau tertulis
tujuan verifikasi
3. Menerima SPHV
4. Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil
Verifikasi
191
Hasil Kegiatan Verifikasi
Tidak terdapat
Membuat LHV tanpa usulan
kelebihan
penerbitan skp
pembayaran Pajak
192
Pembatalan Hasil Verifikasi
Selain itu:
Lap. Hasil Verifikasi Lap. Hasil Pemeriksaan Lap. Hasil Pemeriksaan Ulang Lap. Pemeriksaan Bukper
Nota Penghitungan
DIRJEN PAJAK
Dapat menerbitkan:
194
PENERBITAN SKP (TAHUN PAJAK 2007 DAN SEBELUMNYA )
Saat terutangnya/
berakhirnya Masa Pajak
/ Bagian Tahun Pajak/
Tahun Pajak 31 Desember 2013
10 Tahun
DIRJEN PAJAK
Dapat menerbitkan:
Terhadap WP yang
dipidana
karena melakukan tindak
pidana Perpajakan atau
pidana lainnya berdasarkan
Putusan Pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap
195
PENERBITAN SKP (TAHUN PAJAK 2008 DAN SETELAHNYA )
Saat terutangnya/
berakhirnya Masa Pajak
/ Bagian Tahun Pajak/
Tahun Pajak
5 Tahun
DIRJEN PAJAK
Dapat menerbitkan:
Terhadap WP yang
dipidana
karena melakukan tindak
pidana Perpajakan atau
pidana lainnya berdasarkan
Putusan Pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap
196
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR
SKPKB
Dalam hal terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar berdasarkan
SKPN
Diterbitkan berdasarkan
Hasil Pemeriksaan terhadap SPT sesuai
Pasal 17A ayat (1) KUP
SKPLB
Diterbitkan berdasarkan
Terhadap : Terhadap:
SPT yang lebih bayar sesuai Pasal
Kebenaran atas permohonan pengembalian 17 ayat (1) KUP
kelebihan Pajak yang seharusnya tidak terutang permohonan pengembalian kelebihan
sesuai Pasal 17 ayat (2) KUP pembayaran Pajak sesuai Pasal 17B KUP
SKPLB masih dapt diterbitkan apabila terdapat data baru, termasuk data yang semula belum terungkap, apabila
Pajak yang lebih dibayar jumlahnyalebih besar dari pada kelebihan pembayaran Pajak yang telah ditetapkan
198
CARA PENYAMPAIAN SURAT KETETAPAN PAJAK
SECARA
Tanda terima
Surat ketetapan LANGSUNG
Pajak
Bukti
DIRJEN WAJIB
POS pengiriman
PAJAK PAJAK
surat
PERUSAHAAN
Bukti
JASA
EKSPEDISI/
pengiriman
JASA KURIR surat
199
PENERBITAN SKP
Lap. Hsil Verifikasi Lap. Hasil Pemeriksaan Lap. Hasil Pemeriksaan ulang Lap. Pemeriksaan Bukper
Nota Penghitungan
DIRJEN PAJAK
Dapat menerbitkan:
200
PENERBITAN SKP (TAHUN PAJAK 2007 DAN SEBELUMNYA )
Saat terutangnya/
berakhirnya Masa Pajak
/ Bagian Tahun Pajak/
Tahun Pajak 31 Desember 2013
10 Tahun
DIRJEN PAJAK
Dapat menerbitkan:
Terhadap WP yang
dipidana
karena melakukan tindak
pidana Perpajakan atau
pidana lainnya berdasarkan
Putusan Pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap
201
PENERBITAN SKP (TAHUN PAJAK 2008 DAN SETELAHNYA )
Saat terutangnya/
berakhirnya Masa Pajak
/ Bagian Tahun Pajak/
Tahun Pajak
5 Tahun
DIRJEN PAJAK
Dapat menerbitkan:
Terhadap WP yang
dipidana
karena melakukan tindak
pidana Perpajakan atau
pidana lainnya berdasarkan
Putusan Pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap
202
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR
SKPKB
Dalam hal terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar berdasarkan
SKPKBT
Terhadap : Terhadap:
Data baru termasuk data yang semula belum
Keterangan tertulis dari WP atas kehendak sendiri
terungkap sesuai Pasal 15 (1) KUP
sesuai Pasal 15 ayat (3) KUP
Data baru berupa hasil klarifikasi/ konfirmasi Data baru dalam Putusan Pengadilan terhadap
Faktur Pajak WP yang dipidana karena melakukan tindak
pidana Perpajakan/ pidana lainnya yang dapat
Data baru berupa Faktur Pajak dalam putusan menimbulkan kerugian pada pendapatan negara,
pengadilan terhadap WP yang dipidana karena dan tidak dilakukan verifikasi
melakukan tindak pidana Perpajakan/pidana lainnya
yg dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara
204
CARA PENYAMPAIAN SURAT KETETAPAN PAJAK
SECARA
Tanda terima
Surat ketetapan LANGSUNG
Pajak
Bukti
DIRJEN WAJIB
POS pengiriman
PAJAK PAJAK
surat
PERUSAHAAN
Bukti
JASA
EKSPEDISI/
pengiriman
JASA KURIR surat
205
PENERBITAN STP Pasal 14 (1) UU KUP
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila:
Dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran Pajak sebagai akibat salah satu tulis dan/atau
b salah hitung
c Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/ atau bunga
d Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat Faktur Pajak,
tetapi tidak tepat waktu
e Pengusaaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP yang tidak mengisi Faktur Pajak secara lengkap
sebagaiman dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) UU PPN 1984 dan perubahannya, selain 1. identitas
pembeli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b UU PPN 1984 dan perubahannya; atau 2.
identitas pembeli serta nama dan tandatangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b
dan huruf g UU PPN 1984 dan perubahannya, dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran
f PKP melaporkan Faktur Pajak tidak sesuai dengan Masa penerbitan Faktur Pajak ; atau
PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam
g Pasal
9 ayat (6a) UUU PPN 1984 dan perubahannya
206
PENERBITAN STP (TAHUN PAJAK 2007 DAN SEBELUMNYA)
DIRJEN PAJAK
PPh dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar Ditambah dengan sanksi bunga
2%/bulan max 24 bulan, sejak saat
Dari hasil penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran Pajak sebagai akibat salah terutang atau berakhirnya
tulis/ salah hitung masa/Bagian Tahun/Tahun Pajak s.d.
diterbitkan STP
WP dikenai sanksi administrasi berupa denda/ bunga
Pengusaha yang telah dikukuhkan PKP tidak membuat Faktur Pajak atau membuat
faktur Pajak tidak tepat waktu
Pengusaha yang telah dikukuhkan PKP tidak mengisi FP secara lengkap, selain
1. Identitas pembeli sesuai Pasal 13 ayat (5) huruf b PPN; atau
2. Identitas pembeli serta nama dan tanda tangan sesuai Pasal 13 ayat (5) huruf b dan huruf g Selain wajib menyetor Pajak yang
PPN, dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran
terutang, dikenal sanksi denda 2%
dari DPP
PKP yang mengalami gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian PM 207
PENERBITAN STP (TAHUN PAJAK 2008 DAN SETELAHNYA)
DIRJEN PAJAK
WP dikenai sanksi administrasi berupa denda/ bunga Termasuk denda 50%dan 100%
(keberatan/banding)
Pengusaha yang telah dikukuhkan PKP tidak membuat Faktur Pajak atau membuat
faktur Pajak tidak tepat waktu Selain wajib menyetor Pajak yang
terutang, dikenal sanksi denda 2%
Pengusaha yang telah dikukuhkan PKP tidak mengisi FP secara lengkap, selain dari DPP
1. Identitas pembeli sesuai Pasal 13 ayat (5) huruf b PPN; atau
2. Identitas pembeli serta nama dan tanda tangan sesuai Pasal 13 ayat (5) huruf b dan huruf g
PPN, dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran
Sanksi bunga 2%/bulan dari Pajak
yanng ditagih kembali, dihitung dari
PKP yang mengalami gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian PM penrbitan SKBKPP s.d. tanggal
208
penerbitan STP
PENERBITAN SKP/STP SEBELUM NPWP/PKP DITERBITKAN
DAN SETELAH NPWP/PKP DIHAPUS
b i tkan
ner
Me
Skp/STP dalam US $
DIRJEN PAJAK (kecuali STP Pasal 7 KUP) WAJIB PAJAK yang
memperoleh izin
untuk
menyelenggarakan
pembukuan dan
diwajibkan untuk
menyampaikan SPT
dalam US $
210
PENERBITAN SKPBT Pasal 15 UU KUP
Ayat 1
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan dalam jangka waktub 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya Pajak atau
berakhirnaya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak apabila ditemukan
data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah Pajak yang terutang setelah
dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan
211
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBAHAN PP 74/2011
Data Baru
Verifikasi/
Pemeriksaan/
Pemeriksaan/ Verifikasi Verifikasi
Pemeriksaan Ulang
Pemeriksaan Ulang
SKPKBT (5 tahun setelah saat terutangnya Pajak atau berakhirnya Masa Pajak/
Bagian Tahun/ Tahun Pajak )
SKPKB
Dalam hal terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar berdasarkan
Terhadap: Terhadap:
Keterangan tertulis dari WP atas kehendak sendiri Data baru termasuk data yang semula belum
sesuai Pasal 15 ayat (3) KUP terungkap sesuai Pasal 15 ayat (1) KUP
213
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL
Pemeriksaan
SPT
214
Pasal 17
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR PP 74/2011
Verifikasi Pemeriksaan
SKPN
Diterbitkan berdasarkan
Hasil Pemeriksaan terhadap SPT sesuai
Pasal 17A ayat (1) KUP
SKPLB
Diterbitkan berdasarkan
Terhadap : Terhadap:
SPT sesuai Pasal 17 ayat (1) KUP
Kebenaran atas permohonan pengembalian
kelebihan Pajak yang seharusnya tidak terutang permohonan pengembalian kelebihan
sesuai Pasal 17 ayat (2) KUP pembayaran Pajak sesuai Pasal 17B KUP
SKPLB masih dapt diterbitkan apabila terdapat data baru, termasuk data yang semula belum terungkap, apabila
Pajak yang lebih dibayar jumlahnyalebih besar dari pada kelebihan pembayaran Pajak yang telah ditetapkan
216
PROSES PENERBITAN SKP PP 74/2011
Verifikasi Pemeriksaan Pemeriksaan ulang Pemeriksaan Bukper
Nota Penghitungan
Mempunyai
kedudukan hukum
yang sama
218
Pasal 22
KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 17B, Pasal 17C, dan Pasal 17D UU KUP Pasal 17 ayat 2 UU KUP
219
Ruang Lingkup
Terdapat pembayaran Pajak oleh WP yang bukan objek Pajak yang terutang atau yang
seharusnya tidak terutang
TERKAIT
PEMBAYARAN
Terdapat kelebihan pembayaran Pajak oleh WP yang terkait dengan Pajak-pajak dalam
rangka impor
220
PMK-10/PMK.03/2013
TERDAPAT PEMBAYARAN PAJAK OLEH WP YANG BUKAN OBJEK PAJAK YANG
1 TERUTANG ATAU YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG
4 1
Pembayaran Pajak terkait Pembayaran Pajak > Pajak
Pasal 44B UU KUP tidak yang terutang
disetujui
BACK
221
TERDAPAT KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK OLEH WP YANG TERIKAT
2 DENGAN PAJAK-PAJAK DALAM RANGKA IMPOR
SPKPBM, SPTNP, atau SPP yang telah diterbitkan keputusan keberatan dan
Meliputi: putusan banding
PPh Pasal 22 Impor ,
PPN Impor, dan/atau SPKPBM, SPTNP, atau SPP yang telah diterbitkan keputusan keberatan,
PPnBM Impor putusan banding, dan putusan peninjauan kembali
Yang telah dibayar
SPKTNP yang telah diterbitkan putusan banding
dan tercantum dalam
SPKTNP yang telah diterbitkan putusan banding dan putusan peninjauan
kembali
Dokumen yang berisi pembatalan impor yang telah disetujui oleh pejabat
yang berwenang
BACK 222
TERDAPAT KESALAHAN POT/ PUT YANG MENGAKIBATKAN PAJAK YANG
3 DIPOT/PUT LEBIH BESAR DARIPADA PAJAK YANG SEHRUSNYA DIPOT/ PUT
1
Potput PPh yg mengakibatkan
Pemungutan PPnBM PPh yg dipotput>PPh yg
terhadap PKP/ non PKP> seharusnya dipotput
Pajak yang seharusnya termasuk yg diatur dalam P3B
terutang
BACK
223
TERDAPAT KESALAHAN PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN YANG BUKAN
4 MERUPAKAN OBJEK PAJAK
BACK
224
PEMOHON DAN TEMPAT PENGAJUAN PERMOHONAN
PEMOHON TEMPAT PERMOHONAN
Terkait
dengan
KPP TERDAFTAR
PPN
PPN
225
PENGECUALIAN PEMOHON DAN TEMPAT PENGAJUAN PERMOHONAN
(TERKAIT PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN)
KPP PEMOTONG/
PEMUNGUT TERDAFTAR
Dalam hal WP
pemotong/
pemungut atau PKP
Pihak yang dipotong/
pemungut tidak
ditemukan antara
dipungut
lain karena
pembubaran usaha
226
PERSYARATAN PERMOHONAN DAN CARA PENYAMPAIAN
Cara Penyampaian:
Persyaratan:
227
DOKUMEN YANG HARUS DILAMPIRKAN DALAM PERMOHONAN (1)
M
Dalam hal permohonan Asli bukti pembayaran Pajak berupa SSP atau sarana administrasi lain yang
E
karena terdapat L dipersamakan dengan SSP
A
pembayaran Pajak oleh M
WP yg bukan objek P Perhitungan Pajak yang seharusnya tidak terutang
I
Pajak yg terutang atau R
yg seharusnya tidak K
Alasan permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran Pajak yang seharusnya
A
terutang N tidak terutang
Fotokopi bukti pembayaran Pajak berupa SSPCP atau sarana administrasi lain yang
dipersamakan dengan SSCP
M
Dalam hal permohonan E
karena terdapat L Fotokopi keputusan keberatan, putusan banding, dan putusan peninjauan kembali
A terkait dengan SPTNP, SPKTNP, SPKPBM, SSP, atau dokumen yang berisi pembatalan
kelebihan pembayaran M impor yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang
Pajak oleh WP yang P
I
terkait dengan Pajak- R Perhitungan Pajak yang seharusnya terutang
pajak dalam rangka K
A
impor N Alasan permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran Pajak yang seharusnya
tidak terutang
228
DOKUMEN YANG HARUS DILAMPIRKAN DALAM PERMOHONAN (2)
Untuk permohonan M
yang diajukan E • Asli bukti pemotongan/ pemungutan Pajak; atau
WP/PKP/non PKP yang • Asli Faktur Pajak atau dokumen lain yang dipersamakan
L
dipotong/ dipungut dengan Faktur Pajak
A
dan WPLN melalui M
BUT P
Untuk permohonan I Perhitungan Pajak yang seharusnya tidak terutang
Dalam hal yang diajukan oleh R
permohonan OP/ badan yang tidak K
wajib NPWP atau A Alasan permohonan pengembalian
karena terdapat WPLN tanpa BUT N
kesalahan
Pemotongan/
M • Asli bukti pemotongan/ pemungutan Pajak; atau
Pemungutan E • Asli Faktur Pajak atau dokumen lain yang dipersamakan
terkait PPh, PPN L dengan Faktur Pajak
dan PPnBM A
Untuk permohonan Perhitungan Pajak yang seharusnya tidak terutang
M
yang diajukan Wajib
P Surat permohonan dari pihak yang dipotong atau dipungut
Pajak Pemotong atau
pemungut I kepada Wajib Pajak
R
Surat kuasa dari pihak yang dipotong atau dipungut kepada
K
Wajib Pajak
A
N Alasan permohonan pengembalian
229
PROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN
(TERKAIT PEMBAYARAN)
Dapat meminta
LHV
dokumen
tambahan
an Terdapat Pajak
hon D
P
mo I yang seharusnya
Per A tidak terutang?
R VERIFIKASI
J
WAJIB PAJAK J
A
E
K
N
YA
TIDAK SKPLB
Pemberitahuan
tertulis
Terkait dengan pembayaran Pajak Terkait dengan pembayaran Pajak dalam hal impor
telah dibayar/ disetor ke kas negara Telah dibayar/ disetor ke kas negara
tidak dikreditkan dalam SPT Dalam hal PPh Pasal 22 impor, tidak dikreditkan
Dalam hal PPN Impor, tidak dikreditkan, tidak dibebankan
sebagai biaya, atau tidak dikapitalisasi
Dalam hal PPnBM impor tidak dibebankan sebagai
biaya, atau tidak dikurangkan 230
PROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN
(TERKAIT PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN)
LHV
Dapat meminta
o nan dokumen
h tambahan
er mo D
P I P Terdapat Pajak
R A yang seharusnya
WAJIB PAJAK J J VERIFIKASI
tidak terutang?
E A
N K
Pemberitahuan TIDAK YA SKPLB
tertulis
Terkait dengan pot/put PPh Terkait Put PPN Terkait Put PPnBM
telah dibayar/ disetor ke kas negara tidak
Telah dibayar/ disetor ke kas negara Telah dibayar/ disetor ke kas negara
dikreditkan dalam SPT
Tidak dikreditkan, tidak dibebankan, Tidak dibebankan sebagai biaya,
(dalam hal tidak FINAL) sebagai biaya, atau tidak dikapitalisasi atau tidak dikapitalisasi
Telah dilaporkan oleh
Telah dilaporkan oleh pemungut Telah dilaporkan oleh pemungut
Pemungut/ pemotong
Tidak diajukan keberatan Tidak diajukan keberatan Tidak diajukan keberatan
Dalam hal diajukan oleh WPLN harus memenuhi ketentuan: telah dibayar/disetor ke kas negara dan telah
dilaporkan oleh pemungut/ pemotong 231
PENERBITAN SKPLB TERHADAP WP YANG TIDAK WAJIB
WAJIB PAJAK
DIRJEN PAJAK
(OP/ Badan yang TIDAK WAJIB NPWP)
SKPLB
232
PERMOHONAN RESTITUSI dalam SPT
PEMERIKSAAN PENELITIAN
Paling lambat: 3 bulan sejak permohonan
Paling lambat 12 bulan sejak surat
diterima untuk PPh dan 1 bulan untuk
permohonan diterima, harus diterbitkan:
PPN, diterbitkan
233
Dalam hal diperiksa
Skema Restitusi PPN Kriteria
Resiko
Kriteria Wajib
Pajak
Proses
Pengambilan
Jangka
waktu
Produk
Hukum
terdapat KB
Sanksi Dasar Hukum
Pengembalian
Pengembalian Psl
Psl 17C
17C (5)
(5)
Kenaikan
Kenaikan
pendahuluan (Psl
pendahuluan (Psl atau
atau 17D
17D
PKP juga 1
1 bulan
bulan SKPPKP
SKPPKP 100%
100%
17C/17D
17C/17D UU
UU (5)
(5) UU
UU
berstatus WP SKPKB
SKPKB
KUP)
KUP) KUP
KUP
Patuh (17C)
Restitusi akhir tahun buku, selain atau WP Kecil
PKP (17D) Kenaikan
Kenaikan
Pemeriksaan
Pemeriksaan (Psl
(Psl 12
12 Psl
Psl 15
15 (2)
(2)
1. Eksportir SKPLB
SKPLB 100%
100%
17B
17B (1)
(1) UU
UU KUP)
KUP) bulan
bulan UU
UU KUP
KUP
KOMPENSASI 2. Penyerahan kpd pemungut SKPKBT
SKPKBT
PM>PK 3. Penyerahan yg PPN-nya tidak
dipungut
4. Ekspor JKP/BKP tidak berwujud PKP tidak
Kenaikan
Kenaikan
(Psl 9 ayat (4)) 5. Belum berproduksi berstatus WP Pemeriksaan
Pemeriksaan (Psl
(Psl 12
12 SKPLB 100%
Psl
Psl 15
15 (2)
(2)
17B SKPLB 100%
Patuh (17C) 17B (1)
(1) UU
UU KUP)
KUP) bulan
bulan SKPKBT
UU
UU KUP
KUP
SKPKBT
atau WP kecil
(Psl 9 ayat (4a)) (17D)
PKP tidak
Bunga
Bunga 2%
2%
berstatus WP Pengembalian
Pengembalian perbulan Psl
Patuh (17C) pendahuluan perbulan Psl 9
9 (4f)
(4f)
pendahuluan (Psl
(Psl 1
1 bulan
bulan SKPPKP
SKPPKP max
17C max 24
24 UU
UU PPN
PPN
atau WP Kecil 17C UU
UU KUP)
KUP) bulan
bulan
(17D)
Resiko
rendah
Restitusi setiap Masa Pajak, PKP
PKP tidak
tidak Bunga
Bunga 2%
2%
Pengembalian
Pengembalian
oleh PKP: berstatus
berstatus WP
WP perbulan
perbulan Psl
Psl 9
9 (4f)
(4f)
pendahuluan
pendahuluan (Psl
(Psl 1
1 bulan
bulan SKPPKP
SKPPKP
Patuh
Patuh (17C)
(17C) max
max 24
24 UU
UU PPN
PPN
17C
17C UU
UU KUP)
KUP)
atau bulan
1. Eksportir atau WP
WP Kecil
Kecil bulan
2. Penyerahan kepada (17D)
(17D)
pemungut
3. Penyerahan yg PPN-
nya tidak dipungut PKP tidak
Kenaikan
Kenaikan
4. Ekspor JKP/BKP tidak berstatus WP Pemeriksaan
Pemeriksaan (Psl
(Psl 12
12 Psl
Psl 15
15 (2)
(2)
SKPLB
SKPLB 100%
100%
Patuh (17C) 17B
17B (1)
(1) UU
UU KUP)
KUP) bulan
bulan UU
UU KUP
KUP
berwujud SKPKBT
SKPKBT
atau WP Kecil
Non (17D)
Pengembalian
Pengembalian Psl
Psl 17C
17C (5)
(5)
Resiko pendahuluan
Kenaikan
Kenaikan
5. Belum berproduksi pendahuluan (Psl
(Psl atau
atau 17D
17D
rendah 17C/17D
1
1 bulan
bulan SKPPKP
SKPPKP 100%
100%
PKP juga 17C/17D UU
UU SKPKBT
(5)
(5) UU
UU
KUP) SKPKBT KUP
berstatus WP KUP) KUP
Patuh (17C)
(Psl 9 ayat (4b)) atau WP Kecil Kenaikan
Kenaikan
Pemeriksaan
Pemeriksaan (Psl
(Psl 12
12 Psl 15
Psl 15 (2)
(2)
(17D) SKPLB
SKPLB 100% 234 UU KUP
100%
17B
17B (1)
(1) UU
UU KUP)
KUP) bulan
bulan UU KUP
SKPKBT
SKPKBT
SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIANA PENDAHULUAN
KELEBIHAN PAJAK PP 74/2011
Permohonan WP
Penelitian
Pasal 17C (1) UU KUP Pasal 17D (1) UU KUP Pasal 9 (4c) UU PPN
SKPKPP
Penelitian SKPPKP
•TPT 1 bln
SPT LB •KP2KP
•Pos/ Kurir 17C KUP, 17D KUP, 9 UTANG PAJAK
•e-filing (4c) PPN
Cara permohonan:
•Menggunakan SPT Pemeriksaan SKPLB
•Surat tersendiri 1 bln
12 bln
236
Permohonan RESTITUSI oleh WP SELAIN WP dengan kriteria tertentu dan WP (Pasal 17B
yang memenuhi persyaratan tertentu; UU KUP)
Ketentuan ini tidak berlaku terhadap Wajib Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti
permulaan tindak pidana di bidang Perpajakan
Abalila pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana dibidang Perpajakan tersebut, tidak
dilanjutkan dengan penyidikan; dilanjukkan dengan penyidikan ; tetapi tidak dilanjutkan
dengan penuntutan tindak pidana di bidang Perpajakan; atau dilanjutkan dengan
penyidikan dan penuntutan tindak pidana di bidang perpajakan, tetapi diputus bebas atau
lepas dari segala tuntutan hukum berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatanhukum tetap, dan dalam hal kepada Wajib Pajak diterbitkan SKPLB, kepada WP
diberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk paling lama 24 (dua
puluh empat) bulan, dihitung sejak berakhirnya jangka 12 (dua belas) bulan sebagaiman
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan saat diterbitkan SKPLB, dan bagian dari bulan
dihitung penuh 1 (satu) bulan
237
(Pasal 17C
WP dengan kriteria tertentu UU KUP)
Meliputi :
238
PENCABUTAN WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU PP 74/ 2011
Pasal 27 239
PMK- 74 / PMK.03/2012
TATA CARA PENETAPAN DAN PENCABUTAN PENETAPAN WAJIB
PAJAK DENGAN KRITERIA TERTENTU DALAM RANGKA
PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
PAJAK
240
PERSYARATAN WAJIB PAJAK DENGAN KRITERIA TERTENTU
Syarat untuk ditetapkan
sebagai Wajib Pajak
SPT tahunan selama 3 Tahun Pajak terakhir yang wajib disampaikan sampai dengan akhir
tahun sebelum tahun penetapan WP dengan kriteria tertentu dilakukan tepat waktu
SPT Masa yang terlambat dalam tahun terakhir sebelum tahun penetapan WP dengan kriteria tertentu
untuk Masa Januari sampai November tidak lebih dari 3 Masa Pajak untuk setiap jenis Pajak & tidak
berturut-turut
Seluruh SPT Masa dalam tahun terakhir sebelum tahun penetapan WP dengan kriteria
tertentu untuk Masa Pajak Januari sampai November telah disampaikan
SPT Masa yang terlambat telah disampaikan lewat dari batas waktu penyampaian SPT
Masa Pajak berikutnya
2 Tidak mempunyai tunggakan untuk semua jenis Pajak, kecuali terdapat izin mengangsur/ menunda
3 LK diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat WTP
3 tahun berturut-turut
LK yang dilampirkan dalam SPT Tahunan PPh yang wajib disampaikan selama 3 tahun
berturut-turut s.d. akhir tahun sebelum tahun penetapan WP dengan kriteria tertentu
4 Tidak pernah dipidana di bidang Perpajakan Berdasarkan Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap, 5 tahun terakhir 241
PERSYARATAN WAJIB PAJAK DENGAN KRITERIA TERTENTU
(BERDASARKAN PERMOHONAN )
onan
Permoh
Meneliti pemenuhan
PERSYARATAN
Pemberitahuan TIDAK MEMENUHI
penolakan
PERSYARATAN Keputusan paling lambat tgl
20 Februari
Pada tahun penetapan
Keputusan WP dengan kriteria tertentu
SECARA
JABATAN
Meneliti pemenuhan
PERSYARATAN Keputusan WP dengan kriteria tertentu
MEMENUHI
PERSYARATAN Berlaku 2 tahun terhitung sejak 1 Januari
243
PENGUJIAN PERMOHONAN
PENDAHULUAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
Mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Dalam hal tidak memberi tanda pada SPT,
Pajak secara tertulis dengan memberi tanda pada SPT SPT diproses dengan Pasal 17 (1) UU KUP
DIRJEN PAJAK
DIRJEN PAJAK
PPN PPh
Tidak diterbitkan
(Jangka Waktu 1 (jangka waktu 3
SKPPKP
bulan) Bulan)
Diterbitkan
jika kriteria yang tidak dipenuhi
a. SPT tidak lengkap atau
b. Kesalahan penulisan dan
penghitungan Pajak SKPPKP
Diproses
dengan 17C WP dianggap tidak mengajukan permohonan,
dan PEMBERITAHUAN TERTULIS ke WP bahwa
KUP
SPT menjadi SPTLB tanpa permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran Pajak 245
CAKUPAN SPT YANG DAPAT DIAJUKAN PENGEMBALIAN
PENDAHULUAN
WP dianggap tidak mengajukan permohonan, dan PEMBERITAHUAN TERTULIS ke WP bahwa SPT menjadi SPTLB
tanpa permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak (diproses dengan Pasal 17 (1) KUP)
246
TINDAK LANJUT PENCABUTAN PENETAPAN WAJIB PAJAK
DENGAN KRITERIA TERTENTU
Pemberitahuan tertulis
WP dengankriteria
tertentu
DIRJEN PAJAK
Konsekuensi:
Tidak dapat diberikan pengembalian pendahuluan
247
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pemeriksaan terhadap
Wajib Pajak dengan Kriteria tertentu:
1. Dirjen Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak dengan kriteria
tertentu dan menerbitkan surat ketetapan Pajak, setelah memberikan pengembalian
pendahuluan kelebihan Pajak
248
KETENTUAN PERALIHAN
ini:
Menteri ini:
Dengan berlakunya
249
Ketentuan Penutup
PMK 192/PMK.03/2007
Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
250
WP yang memenuhi persyaratan tertentu
(Pasal 17D UU KUP)
251
WP yang memenuhi persyaratan tertentu
(Pasal 17D UU KUP)
252
WP yang memenuhi persyaratan tertentu
(Pasal 17D UU KUP)
253
WP yang memenuhi persyaratan tertentu
(Pasal 17D UU KUP)
254
SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIANA PENDAHULUAN
KELEBIHAN PAJAK PP 74/2011
Permohonan WP
Penelitian
Pasal 17C (1) UU KUP Pasal 17D (1) UU KUP Pasal 9 (4c) UU PPN
SKPKPP
256
PEMBETULAN SUATU KEPUTUSAN
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
tanggal Surat Permohonan pembetulan diterima, harus memberi keputusan atas
permohonan pembetulan yang diajukan wajib pajak sebagamana dimaksud pada
ayat (1). (Pasal 16 ayat 2)
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah lewat, tetapi
Direktur jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan
pembetulan
yang diajukan tersebut dianggap dikabulan (Pasal 16 ayat 3)
Apabila diminta oleh Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan
keterangan secara tertulis mengenai hal-hal yang menjadi dasar untuk
menolak
atau mengabulkan sebagaimana permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud
ayat (1) (Pasal 16 ayat 4)
257
PEMBETULAN SUATU KEPUTUSAN PP 74/2011
Atas permohonan WP atau karena jabatan,
Dirjen Pajak dapat membetulkan:
Terdapat
Kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan per-UU-an Pajak
Cat:
Dalam hal terdapat kekeliruan pengkreditan Pajak Masukan
PPN pembetulan atas kekeliruan tersebut hanya dapat
Dilakukan apabila terdapat perbedaan besarnya Pajajk
Masukan yang menjadi Kredit Pajak & Pajak Masukan tersebut
tidak mengandung persengketaan
Pasal 34 258
KESALAHAN HITUNG PP 74/2011
SK keberatan
Putusan Banding
Putusan Peninjauan Kembali
Persetujuan Bersama (hasil MAP)
259
RUANG LINGKUP PEMBETULAN
Surat SKPKB SKPKBT
ketetapan Kesalahan Karena
Pajak SKPN SKPLB tertulis Jabatan
NEXT 260
1 Kesalahan Tulis
BACK
262
3 Kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam
peraturan perundang-undangan
6
2
3
Kekeliruan penerapan sanksi
4 administrasi
DIRJEN PAJAK
Proses
penyelesaian
6 bulan Permohonan
Memenuhi Pembetulan
persyaratan
Diterbitkan SK
PERMOHONAN Pembetulan
WAJIB PAJAK PEMBETULAN
Tidak 6 bulan
memenuhi Dikembalikan
persyaratan Tidak diterbitkan
SK Pembetulan
PEMBERITAHUAN TERTULIS
264
CARA PENYAMPAIAN DAN TANDA BUKTI PENERIMAAN
PERMOHONAN PEMBETULAN
WAJIB PAJAK
Permoh
onan Pe
mbetula
lan
SECARA
POS CARA LAIN
LANGSUNG
Bukti Penerimaan
e-Filing Elektronik
DIRJEN PAJAK
(KPP TERDAFTAR/PKP DIKUKUHKAN)
265
KEPUTUSAN PEMBETULAN DAN CARA PENYAMPAIAN
Permohonan pembetulan
dianggap dikabulkan apabila
Secara Jasa ekspedisi dalam 6 bulan:
POS langsung atau jasa kurir a. Dirjen Pajak tidak
memberi keputusan;
Bukti Bukti dan
Bukti Tanda b. Permohonan tidak
Pengiriman Pengiriman
Terima dikembalikan
Surat Surat
266
SK PEMBETULAN SECARA JABATAN
3 bulan sejak
Tanggal dikirim SK
Diterbitkan apabila
Pembetulan
b. Kesalahan hitung dalam SK keberatan akibat hasil MAP
267
KETENTUAN KHUSUS
268
KETENTUAN PERALIHAN
ini:
Menteri ini:
Dengan berlakunya
berlakunya PMK
ini dan belum diselesaikan s.d. penerbitan SK Pembetulan, proses
Peraturan
269
Pasal 25 ayat 1 UU KUP KEBERATAN
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
b. Surat Ketetapan Pajak Kutang Bayar Tambahan
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
d. Surat Ketetapan Pajak Nihil
e. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan Perpajakan
270
Pasal 25 UU KUP SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN
Keberatan diajukan atas suatu SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, Pemotongan atau pemungutan oleh pihak
ketiga berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan (ayat 1)
Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah Pajak yang
terutang atau juml;ah Pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib
Pajak dan disertai alsan-alasan yang jelas (ayat 3)
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan Pajak
atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali
apabila WP dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan
diluar kekuasaannya. (ayat 3)
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan Pajak, Wajib Pajak melunasi Pajak
yang harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajka dalam pembahasan akhir
pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan (ayat 3a)
Surat keberatan ditandatangani oleh WP, dan dalm hal tidak ditangani oleh bukan WP surat keberatan
tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus (PMK 194/2007)
Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga
tidak dipertimbangkan (ayat 4)
271
KEBERATAN PP 74/2011
Dalam jangka
SKPKB waktu 3 bulan Wajib
Pajak
SKPN
ATAN Dirjen
BE R SK
SKPLB KE Pajak SPUH KEBERATAN
SKPKBT
WP dapat mencabut Tidak dapat mengajukan
pengajuan keberatan permohonan pengurangan/
Pemotongan/ pembatalan skp yang tidak
pemungutan benar
Pihak III
Contoh
Apabila skp dikirim kepada WP tanggal 30 Nov 2012, maka WP dapat
mengajukan keberatan paling lama tanggal 28 Feb 2013
Pasal 28 273
KEBERATAN PP 74/2011
WP Keberatan
Dirjen Pajak
WP dapat mencabut
pengajuan keberatan
sejak pengajuan
keberatan diterima 12 bulan SPUH
oleh Dirjen Pajak s.d. SKPKB & SKPKBT menjadi
tanggal SK Keberatan utang Pajak
diterbitkan &
SK
Tidak dikenai denda 50%
KEBERATAN
Pasal 29 275
Outline
Pengertian
Ruang Lingkup
Pengajuan Keberatan
Ketentuan Penutup
Su r
at K
WAJIB PAJAK ebe DIRJEN PAJAK
rat
an
Pengajuan Keberatan
atas suatu Terdapat alasan keberatan
Hanya terbatas
Selain
Materi atau isi skp/
Materi atau isi skp/ pot/
pot/ put put
SKPKB TIDAK
SKPKBT DIPERTIMBANGKAN
(Kec SKPKB 13A) DIPERTIMBANGKAN
DALAM PENYELESAIAN
DALAM PENYELESAIAN
KEBERATAN
KEBERATAN
SKPLB SKPN
Mengemukakan jumlah Pajak yang terutang/ dipot/ put atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib
Pajak dengan disertai alasan
Ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus
278
PENGAJUAN KEBERATAN (TAHUN 2007 DAN SEBELUMNYA)
MEMENUHI SYARAT
Tanggal terima
279
SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN (TAHUN 2008 DAN SESUDAHNYA)
Mengemukakan jumlah Pajak yang terutang/ dipot/ put atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib
Pajak dengan disertai alasan
Ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus
280
PENGAJUAN KEBERATAN (TAHUN 2007 DAN SEBELUMNYA)
MEMENUHI SYARAT
281
KEADAAN DI LUAR KEKUASAAN WAJIB PAJAK
Setelah WP mengajukan keberatan terhadap penerbitan SK Pembetulan oleh Dirjen Pajak secara jabatan yang
mengakibatkan jumlah Pajak bertambah, proses penyelesaian keberatan tetap dilanjutkan oleh Dirjen Pajak
282
PEMBERITAHUAN TERTULIS
(SURAT KEBERATAN TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN)
K Proses
E Memenuhi
penyelesaian
S B persyaratan
keberatan
U E
WAJIB PAJAK R R
A A
T T
Tidak memenuhi • Tidak
A
persyaratan dan
N dipertimbangkan
tidak ada
• Tidak diterbitkan
perbaikan
dalam 3 bulan SK Keberatan
PEMBERITAHUAN TERTULIS
283
CARA PENYAMPAIAN DAN TANDA BUKTI PENERIMAAN
SURAT KEBERATAN
WAJIB PAJAK
Permoh
onan Pe
mbetula
lan
SECARA
POS CARA LAIN
LANGSUNG
Bukti Penerimaan
e-Filing Elektronik
DIRJEN PAJAK
(KPP TERDAFTAR/PKP DIKUKUHKAN)
284
CARA PENYAMPAIAN DAN TANDA BUKTI PENERIMAAN
SURAT KEBERATAN
Wajib memberikan
keterangan yang
diminta
285
CARA PENYAMPAIAN DAN TANDA BUKTI PENERIMAAN
SURAT KEBERATAN
DIRJEN PAJAK
SURAT
SPUH SK KEBERATAN
KEBERATAN
WAJIB PAJAK
Mencabut pengajuan
keberatan
SURAT PERMOHONAN
PENCABUTAN
Surat Persetujuan
Diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia beserta alasan Surat Penolakan
Ditandatangani oleh WP, dan dalam hal
ditandatangani oleh bukan WP, • Tidak akan mengajukan
dilampiri surat kuasa khusus permohonan Pasal 36 ayat (1) huruf
Disampaikan ke KPP terdaftar dengan b UU KUP
tembusan Dirjen Pajak dan Kepala • Masa/Bagian Tahun/Tahun Pajak
Kanwil DJP atasan Kepala KPP 2008 dan sesudahnya
SKPKB/SKPKBT yang tidak disetukui
menjadi UTANG PAJAK
12 bulan 286
Kewenangan Direktur Jenderal Pajak
287
Kewenangan Direktur Jenderal Pajak
Atas kehendak sendiri/ permintaan, dapat memberikan alasan tambahan/ penjelasan tertulis untuk
melengkapi dan/atau memperjelas Surat Keberatan sebelum SPUH
PERTAMA
PERTAMA
Wajib diberikan dalam
buku/ catatan/ data/ informasi 15 hari kerja
Surat permintaan keterangan
Meminjamkan/ memberi
keterangan WAJIB
DIRJEN
Tidak meminjamkan/ PAJAK
PAJAK
tidak memberi
keterangan
Surat permintaan peminjaman
buku/ catatan/ data/ informasi KEDUA
KEDUA
Wajib diberikan dalam
10 hari kerja
Surat permintaan keterangan
Dalam hal WP tidak memenuhi sebagian/ seluruh permintaan keterangan dan/atau tidak
asli bukti pemotongan atau pemungutan Pajak, keberatan tetap diproses sesuai dengan data
yang ada atau yang diterima dan dibuat berita acara
288
PERLAKUAN ATAS DOKUMEN DALAM PROSES PENYELESAIAN
KEBERATAN
TIDAK
DIPERTIMBANGKAN
Yang diminta pada saat pemeriksaan tetapi tidak diberikan oleh Wajib Pajak
DAPAT
DIPERTIMBANGKAN
Yang tidak diminta pada saat pemeriksaan dan keberatan tetapi diperlukan dan
diminta
oleh Dirjen Pajak serta diberikan oleh WP
Yang tidak diminta pada saat pemeriksaan tetapi diperlukan dan diminta oleh Dirjen
Pajak serta diberikan oleh WP
289
SURAT PEMBERITAHUAN UNTUK HADIR
SPUH
Berita acara
kehadiran WAJIB PAJAK
HADIR
Surat Pemberitahuan Mengenai pemberian kesempatan kepada Wajib Pajak untuk hadir
dalam waktu yang telah ditetapkan guna:
Untuk Hadir
(SPUH) 1. Memberikan keterangan atau
2. Memperoleh penjelasan
Mengenai hasil penelitian kebenaran dari tim peneliti keberatan
290
KEPUTUSAN ATAS KEBERATAN DAN CARA PENYAMPAIAN
PROSES PENYELESAIAN KEBERATAN
Berdasarkan Tanggal
Tanggal
diterbitkan
Terima Surat
Laporan penelitian keberatan SK
Keberatan
Keberatan
• Mengabulkan seluruhnya
Jasa ekspedisi
POS Secara langsung • Mengabulkan sebagian
atau jasa kurir
• Menolak
• Menambah besarnya jumlah
Bukti Pengiriman Bukti Tanda Bukti Pengiriman Pajak yang masih harus dibayar
Surat Terima Surat
291
PENGAJUAN MAP PENERBITAN SK KEBERATAN
SK KEBERATAN
Terbit dengan
YA memperhitungkan Persetujuan
bersama
Diajukan
keberatan
Surat
Ketetapan Persetujuan
Bersama
Pajak Sudah ada?
Diajukan MAP
Terbit dengan
TIDAK
mempertahankan
temuan pemeriksaan dalam
skp
292
PENGAJUAN MAP PENERBITAN SK KEBERATAN
WAJIB PAJAK
Sanksi denda 50 %
Menambah jumlah
Ditolak Dikabulkan sebagian Pajak yang masih
harus dibayar
293
PUTUSAN BANDING PP 74/2011
Dari
[jumlah Pajak
Mengabulkan sebagian
berdasarkan Putusan
banding]
Menambah Pajak yang harus dibayar -/-
Denda sebesar [pem,bayaran Pajak yang
100 % telah dibayar sebelum
Membetulkan kesalahan tulis dan/atau
kesalahan hitungyang menambah Pajak mengajukan keberatan]
Putusan yang masih harus dibayar
Banding Menolak
Tidak dikenai
denda SK Keberatan
Tidak dapat diterima sebesar 100 menjadi utang
Pajak sejak
% tetapi
tanggal
denda 50 % penerbitan SK
Keberatan
Pasal 32 294
PENGURANGAN, PENGHAPUSAN, ATAU PEMBATALAN
PP 74/2011
Pasal 35 295
PENGURANGAN, PENGHAPUSAN, ATAU PEMBATALAN
PP 74/2011
PERMOHO
NAN
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
DAPAT
PMK- 08 / PMK.03/2013
296
CARA PENYAMPAIAN SURAT PERMOHONAN
WAJIB PAJAK
Permoh
onan
CARA LAIN
POS SECARA LANGSUNG
Jasa ekspedisi atau
e-Filing
jasa kurir
DIRJEN PAJAK
(KPP TERDAFTAR/PKP DIKUKUHKAN)
298
KETENTUAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
Peng
ura Permoho
ngan/ na n
WAJIB PAJAK admi penghap DIRJEN PAJAK
nistr u
asi d san sank
alam si
299
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
Surat
Perm
oh o n
an
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
1 Permohonan untuk 1 skp/ STP, kecuali STP Pasal 19 ayat (1) KUP, sepanjang terkait dengan skp
yang sama maka 1 permohonan dapat diajukan untuk lebih dari satu STP
Dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak SK Dirjen Pajak atas
Permohonan pertama dikirim, kecuali terdapat keadaan diluar kekuasaan
Syarat WP
tambahan
permohonan ke-2
Tetap diajukan terhadap skp/ STP yang telah diterbitkan SK Dirjen Pajak
terhadap permohonan yang pertama
300
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
DIRJEN PAJAK
Menguji
KETENTUAN dan PERSYARATAN
Dalam hal tidak memenuhi KETENTUAN Dalam hal tidak memenuhi KETENTUAN
WP tidak dapat mengajukan termasuk jangka waktu 3 bulan WP tidak
permohonan kembali dapat mengajukan permohonan kembali
WAJIB PAJAK
301
PENELITIAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
6 bulan
Permohonan diterima SK Pengurangan/
penghapusan
sanksi administrasi
• Mengabulkan seluruhnya
MENELITI PERMOHONAN atau sebagian
• Menolak
Dirjen Pajak Dapat:
Permohonan yang diajukan
Meminta dokumen, data, dan/atau informasi oleh WP dianggap
dikabulkan apabila Dirjen
Pajak tidak memberi
Meminta keterangan tambahan keputusan dalam 6 bulan
302
PENELITIAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
WP dikenai sanksi administrasi karena keadaan yang disebabkan oleh pihak ke-3 dan bukan
karena
kesalahan WP
WP yang dikenai sanksi administrasi terkena bencana alam, kebakaran, hura-hura/
kerusuhan
massal, atau kejadian luar biasa lainnya
303
SKP YANG DAPAT DIKURANGKAN ATAU DIBATALKAN
Dikurangkan Dibatalkan
304
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PEMBATALAN
SKP YANG TIDAK BENAR
Surat Permohonan
Dengan ketentuan
Tidak dapat diajukan dalam hal surat ketetapan Pajak tersebut diajukan keberatan, tetapi dicabut oleh Wajib Pajak
305
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
Surat Pe
rmohon
an
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
Dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak SK Dirjen Pajak atas
Permohonan pertama dikirim, kecuali terdapat keadaan diluar kekuasaan
Syarat WP
tambahan
permohonan ke-2
Tetap diajukan terhadap skp/ STP yang telah diterbitkan SK Dirjen Pajak
terhadap permohonan yang pertama
306
PENGUJIAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PEMBATALAN
SKP YANG TIDAK BENAR
DIRJEN PAJAK
Menguji
KETENTUAN dan PERSYARATAN
Dalam hal tidak memenuhi KETENTUAN Dalam hal tidak memenuhi KETENTUAN
WP tidak dapat mengajukan termasuk jangka waktu 3 bulan WP tidak
permohonan kembali dapat mengajukan permohonan kembali
WAJIB PAJAK
307
PENELITIAN PERMOHONAN PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
SKP
• Mengabulkan seluruhnya
atau sebagian
• Menolak
MENELITI PERMOHONAN
Dalam hal penghasilan kena Pajak dalam skp dihitung secara jabatan, dokumen
yang dapat dipertimbangkan terbatas pada:
1. Dokumen terkait dengan penghitungan peredaran usaha/ penghasilan bruto
2. Dokumen kredit Pajak
308
PERMINTAAN PEMINJAMAN DAN KETERANGAN
TIDAK
309
STP YANG DAPAT DIKURANGKAN/ DIBATALKAN
MELIPUTI
Dikurangkan Dibatalkan
310
KETENTUAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PEMBATALAN
STP YANG TIDAK BENAR
Surat Permohonan
DIRJEN PAJAK
WAJIB PAJAK
311
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PEMBATALAN
STP YANG TIDAK BENAR
Surat Pe
rmohon
an
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
Dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak SK Dirjen Pajak atas
Permohonan pertama dikirim, kecuali terdapat keadaan diluar kekuasaan
Syarat WP
tambahan
permohonan ke-2
Tetap diajukan terhadap skp/ STP yang telah diterbitkan SK Dirjen Pajak
terhadap permohonan yang pertama
312
PENGUJIAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PEMBATALAN
STP YANG TIDAK BENAR
DIRJEN PAJAK
Menguji
KETENTUAN dan PERSYARATAN
Dalam hal tidak memenuhi KETENTUAN Dalam hal tidak memenuhi KETENTUAN
WP tidak dapat mengajukan termasuk jangka waktu 3 bulan WP tidak
permohonan kembali dapat mengajukan permohonan kembali
WAJIB PAJAK
313
PENELITIAN PERMOHONAN PENGURANGAN/ PEMBATALAN STP
6 bulan
Permohonan diterima SK Pengurangan/
penghapusan
sanksi administrasi
• Mengabulkan seluruhnya
MENELITI PERMOHONAN atau sebagian
• Menolak
Dirjen Pajak Dapat:
314
PERMINTAAN PEMINJAMAN DAN KETERANGAN
WP harus menjawab
Surat permintaan doumen paling lam 15 hari setelah
data, dan/atau informasi tanggal surat permintaan
dikirim
WP harus menjawab
Surat permintaan paling lama sesuai jangka
keterangan tambahan waktu dlm surat
permintaan
YA Memberikan Wajib
Dirjen
Pajak jawaban Pajak
TIDAK
Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi sebagian atau seluruh permintaan,
permohonan tetap di proses sesuai dengan buku, catatan, dokumen, data,
informasi, dan/atau keterangan yang ada atau yang diterima
315
SKP HASIL PEMERIKSAAN ATAU VERIFIKASI YANG DAPAT DIBATALKAN
Surat ketetapan pajaka hasil pemeriksaan atau verifikasi yang dapat dibatalkan
berdasarkan
PERMOHONAN WP
Surat permohonan
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
Dengan ketentuan
317
PERSYARATAN PERMOHONAN PEMBATALAN SKP DARI HASIL
PEMERKSAAN ATAU VERIFIKASI
DIRJEN PAJAK
Surat Permohonan
Menguji
KETENTUAN dan PERSYARATAN
TIDAK MEMENUHI
Surat pengembalian
permohonan MEMENUHI
WAJIB PAJAK
319
PENELITIAN PERMOHONANPEMBATALAN SKP DARI HASIL
PEMERIKSAAN ATAU VERIFIKASI
mengabulkan
MENELITI PERMOHONAN menolak
320
PERMINTAAN PEMINJAMAN DAN KETERANGAN
WP harus menjawab
Surat permintaan doumen paling lam 15 hari setelah
data, dan/atau informasi tanggal surat permintaan
dikirim
WP harus menjawab
Surat permintaan paling lama sesuai jangka
keterangan tambahan waktu dlm surat
permintaan
YA Memberikan Wajib
Dirjen
Pajak jawaban Pajak
TIDAK
Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi sebagian atau seluruh permintaan,
permohonan tetap di proses sesuai dengan buku, catatan, dokumen, data,
informasi, dan/atau keterangan yang ada atau yang diterima
321
TINDAK LANJUT TERHADAP
SURAT KEPUTUSAN PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK
Permohonan 6 bulan
Surat keputusan
diterima
Dalam hal WP melkukan pencabutan terhadap surat permohonan, WP tidak berhak untuk
mengajukan kembali permohonan yang sama dengan jenis permohonan yang dicabut
323
PENGURANGAN, PENGHAPUSAN ATAU PEMBATALAN SECARA
JABATAN
DIRJEN PAJAK
DIRJEN PAJAK
MENELITI DATA/INFORMASI
Terkait Pengurangan/Penghapusan
Sanksi Administrasi
325
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
SKP YANG TIDAK BENAR
dikurangkan dibatalkan
326
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
SKP YANG TIDAK BENAR
DIRJEN PAJAK
Dengan ketentuan
MENELITI DATA/INFORMASI
Terkait Pengurangan/Penghapusan skp Surat ketetapan pajak
yang tidak benar tersebut
Tidak diajukan keberatan
STP yang tidak benar yang terkait dengan STP yang tidak benar selain STP yang
penerbitan skp terkait dengan penerbitan skp
MELIPUTI
328
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
STP YANG TIDAK BENAR
Surat Keputusan
PembatalanKetetapan pajak
329
SKP HASIL PEMERIKSAAN ATAU VERIFIKASI
YANG DAPAT DIBATALKAN
Surat ketetapan Pajak hasil pemeriksaan atau verifikasi ynag dapat dibatalkan
SECARA JABATAN
330
PEMBATALAN SKP DARI HASIL PEMERIKSAAN ATAU
VERIFIKASI SECARA JABATAN
DIRJEN PAJAK
DATA/INFORMASI
MENELITI
Dirjen Pajak Dapat :
Surat Keputusan
PembatalanKetetapan pajak
331
Ketentuan Peralihan
Gugatan
Selain :
1. Skp yang penerbitannya telah sesuai
dengan prosedur/tata cara
penerbitan;
2. SK Pembetulan;
Pelaksanaan
3. SK Keberatan yg penerbitannya telah
Keputusan Perpajakan sesuai prosedur/ tata carapenerbitan;
4. SK Pengurangan Sanksi Administrasi;
5. SK Penghapusan Sanksi Administrasi;
6. SK Pengurangan Ketetapan Pajak;
Badan Peradilan
7. SK Ketetapan pembatalan pajak; dan
Pajak 8. SKPPKP
Pasal 37 334
Gugatan PP 74/2011
skp SK Keberatan
Gugatan
Putusan Gugatan
skp
1. Tidak didasarkan pada hasil:
Verifikasi;
Pemeriksaan;
2. Masa Pajak, Bagian Tahun Pemeriksaan Ulang;
Pajak atau Tahun Pajak tidak Pemeriksaan Bukper-> SKPKB (Ps 13A UU KUP)
sesuai dengan hasil:
SK Keberatan
Tidak didahului dengan penyampaian surat pemberitahuan untuk hadir kepada
Wajib Pajak
skp
Menerbitkan kembali skp sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan, kecuali:
1. Apabila jangka waktu 12 bulan ( Pasal 17 B (1) UU KUP) belum terlewati, skp diterbitkan
sesuai dengan prosedur atau tata cara yang sesuai
2. Apabila jangka waktu 12 bulan ( Pasal 17 B (1) UU KUP) terlewati, SKPLB diterbitkan
sesuai dengan SPT
SK Keberatan
Menerbitkan kembali SK Keberatan sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan
Dirjen Pajak menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh WP paling lama 12 bulan
dihitung sejak Putusan Gugatan diterima oleh Dirjen Pajak
337
Pasal 40 & 41
PELAKSANAAN PUTUSAN BANDING, GUGATAN, DAN PK
PP 74/2011
Putusan
Surat pelaksanaan Putusan
Peninjauaan
Peninjauan Kembali
Kembali Menerbitkan
338
Penjelasan Umum
1. Agar dapat menarapkan ketentuian peraturan perpajakan disetiap permasalahan
dengan benar, perlu memperhatikan ketentuan perlihan sebagiamana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP dan perubahanya.
2. Dalam pasal II angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 diatur bahwa terhadap
semua hak dan kewajiban Perpajakan Tahun 2001 sampai dengan Tahun Pajak 2007
yang belum diselesaikan, diberlakukan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 200[UU
KUP 2000].
4. Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 jo, Pasal 64 Peraturan
Pemerintah No 74 Tahun 2011 tidak mengatur tentang pelaksanaan hak dan
kewajiban terkait pemberian imbalan bunga, sehingga atas pelaksanaan pemberian
imbalan bunga berlaku ketentuan Pasal 36 ayat (1) jo. Pasal II angka 1 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007, yaitu ketentuan pelaksanaan pemberian imbalan bunga
berlaku sesuai dengan tahun pajak timbulnya kewajiban perpajakan.
339
KETENTUAN TENTANG PEMBERIAN IMBALAN BUNGA
12
2
2 2
STP SKP
Pembayaran lebih
sanksi administrasi
berupa denda Pasal 14
ayat (4) dan atau bunga Sebagaimana akibat diterbitkan Keputusan
Pasal 19 ayat (1) UU Keberatan atau Putusan Banding yang
menerima sebagian atau seluruh
permohonan Wajib Pajak
Berdasarkan Keputusan
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Kelebihan pembayaran dikembalikan
Administrasi dengan ditambah imbalan bunga sebesar
(Pasal 36 ayat (1) huruf 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan
a UU) 345
DASAR PEMBERIAN IB
BERDASARKAN UU KUP 2007
351
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam PP 74/2011 berdasarkan Pasal 27A
ayat (1) UU (terkait dengan penerbitan SKPKB/SKPN atas SPT LB)
352
Penjelasan
Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan Pajak
5 atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak atas skp atau STP (Pasal 27A ayat (1a))
Imbala bunga diberikan atas SK untuk SKPKB dan SKPKBT dihitung sejak
Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan tanggal pembayaran yang menyebabkan
Pajak, SK Pembatalan Ketetapan Pajak kelebihan pembayaran pajak s.d.
yang dikabulkan sebagian atau diterbitkan SK Pembetulan, SK
Seluruhnya menyebabkan kelebihan Pengurangan Ketetapan Pajak, atau SK
pembayaran pajak (berdarkan Pembatalan Ketetapan Pembatalan
permohonan Wajib Pajak) Ketetapan Pajak
untuk STP dihitung sejak tanggal untuk SKPN dan SKPLB dihitung sejak
pembayaran yang menyebabkan tanggal penerbitan skp s.d. diterbitkanya SK
kelebihan pembayaran pajak s.d. Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan
diterbitkanya SK Pembetulan, SK Pajak, atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak
Pengurangan Ketetapan Pajak, atau
SK Pembatalan Ketetapan Pajak
353
Penjelasan
Kelebihan pembayaran sanksi administrasi – terkait dengan upaya hukum
6 atas skp (Pasal 27A ayat (2) UU) dan Pasal 36 ayat (4) PP 74 /2011
STP SKP
Berdasarkan Keputusan
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi secara jabatan kelebihan pembayaran
( Pasal 36 ayat (1) dikembalikan tanpa imbalan bunga
huruf c UU)
354
Pelaksanaan pemberian imbalan bunga berdasarkan ketentuan Pasal 43 ayat
(6) PP 74 Tahun 2011
355
IMBALAN BUNGA (3)
Saat Pemberian
Diberikan
Imbalan Bunga
Putusan Banding Tidak Peninjauan
Kembali
Diberikan Imbalan
Putusan Banding Diajukan PK Bunga pada saat
Putusan PK diterima
oleh Direktu Jenderal
Pajak
356
IMBALAN BUNGA (4)
Atas SPTLB
PK dikabulkan sebagian/seluruhnya
PK dikabulkan sebagian/seluruhnya
SKPKB/SKPKBT Tahun Pajak 2007 & sebelumnya
358
Pasal 45
DALUWARSA PENAGIHAN
359
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
WP OP :
• Wajib Pajak dan/atau Penaggung Pajak meninggal dunia dan tidak mempunyai
harta warisan atau kekayaan;
• Wajib Pajak dan/atau Penaggung Pajak tidak dapat ditemukan
• Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
• Dokumen sebagia dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan
penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundan-undangan di
P bidan perpajakan; atau
E • Hak negara untuk melaukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena
kondisi tertentu sehubung dengan adanya perubahan kebijakan dan /atau
Y berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
E
B WP Badan :
Wajib Pajak bubar, likuidasi, atau pailit dan Penaggung Pajak tidak dapat
A ditemukan;
B Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
Dokumen sebagia dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan
penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundan-undangan di
bidan perpajakan; atau
Hak negara untuk melaukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena
kondisi tertentu sehubung dengan adanya perubahan kebijakan dan /atau
berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
360
Diperlukan penelitian setempat dan administrasi
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
DAFTAR PIUTANG YANG DIPERKIRAKAN TIDAK DAPAT ATAU TIDAK MUNGKIN DITAGIH LAGI
UNTUK DILAKUKAN PENELITIAN SETEMPAT, ATAU PENELITIAN ADMINISTRASI TENTANG
DALUWARSA PENAGIHAN PAJAK
362
DALUWARSA HAK MENDAHULU Pasal 21 UU KUP
Ayat (4)
Hak mendahului hilang setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun sejak taggal
diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali yang
menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah
Ayat (5)
363
PERHITUNGAN JANGKA WAKTU HAK MENDAHULU
SELAMA 5 TAHUN PP 74/2011
l
ha Diberikan
a lam Sejak batas akhir
D penundaan penundaan
pembayaran diberikan
l
ha
a lam
D Persetujuan Sejak tanggal
angsuran jatuh tempo
pembayaran angsuran
terakhir
364
Pasal 47
JANGKA WAKTU PELUNASAAN DAN SURAT TEGURAN
Surat
7 hari
WP setuju seluruhnya Tidak teguran
Dalam PAHP dan PAHV dilunasi
Wajib Pajak selain usaha
1 bulan sejak tgl . skp
kecil dan di daerah
tertentu
365
SURAT TEGURAN
366
SURAT TEGURAN
367
24/PMK.03/2008, Saat penerbitan Surat Teguran :
368
PENAGIHAN ATAS STP TERKAIT SKP PP 74/2011
369
KUASA WAJIB PAJAK (1)
Syarat :
a. Nama,alamat, ttd, di
atas materai & NPWP a. Menguasai peraturan
Pemberi Kuasa perpajakn
b. Nama, alamt, ttd & b. Memiliki surat kuasa
NPWP penerima kuasa khusus
c. Hak dan/atau c. Memiliki NPWP
kewajiban perpajakan d. Menyampaikan SPT
yang dikuasakan Tahunan PPh Tahun
Pajak Terakhir
e. Tidak pernah dipidana
di bidang perpajakan
370
KUASA WAJIB PAJAK (2)
Tidak daat
KUASA melimpahkan kuasa
kepada orang lain
Surat penunjukan
Menyampaikan
Kepada
dokumen perpajakan
pegawai DJP
tertentu
Orang lain/
karyawan
Menerima dokumen Dari
perpajakan tertentu pegawai DJP
371
KUASA WAJIB PAJAK (2)
Hanya mempunyai hak dan/atau kewajiban
perpajakan sesuai dengan surat kuasa khusus
kuasa
Wajib mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan
Menghalang-halangi
Dipidana karena
Melanggar ketentuan pelasanaan ketentuan
melakukan tindak
peraturan perundang- peraturan perundang-
pidana di bidang
undangan di bidan undangan di bidan
perpajakan atau tindak
perpajakan perpajakan
pidana lainnya
372
Pasal 51
RAHASIA JABATAN
Dilarang memberitahukan segala sesuatu yg
diketahui/diberitahukan kepadanya oleh WP
dalam rangka jabatan/pekerjaan
PIHAK LAIN
Izin tertulis Menkeu untuk memberikan
keterangan, bukti tertulis dari/tentang WP
PIHAK
Pejabat & TERTENTU
tenaga ahli
a. Hanya dapat meminta
dikecualikan keterangan dan/atau bukti
Memberikan keterangan tertulis yang tercantum
dan/atau memperlihatkan bukti dalam izin tertulis Menkeu
b. Wajib merahasiakan segala
tertulis dari atau tentang WP
keterangan dan/atau bukti
dalam rangka melaksanakan c. Hanya dapat memanfaatkan
tugas sesuai dg ketentuan keterangan dan/atau bukti
peraturan perundang-undangan tertulis sesuai dg tujuan
di bidang perpajakan diajukannya permintaan
Menteri Keuangan
kepada Gubenur Bank
Dirjen Pajak Indonesia sebagaimana
diatur dalam Undang-
Undang di bidang
perbankan 374
Pasal 54
PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA
EXCHANGE OF MUTUAL
AGREEMENT ADVANCE PRICING
INFORMATION (EoI) AGREEMENT
PROCEDURES
Perjanjian tertulis antara :
• Dirjen Pajak WP;
• Dirjen Pajak & Otoritas Pajak
Pemerintah Negara
Mitra/Yuridiksi Mitra P3B yang
melibatkan WP,
Untuk menyepakati
kriteria/pembentukan harga
wajar atau laba wajar dimuka
375
Pasal 55
EXCHANGE OF INFORMATION (EoI)
WP DALAM
NEGERI WP LUAR NEGERI
WPDN dikenai
sanksi bila tidak
memenuhi
permintaan
informasi
376
MUTUAL AGREEMENT PROCEDURES (MAP) (1)
Otoritas pajak
Dirjen MAP negara mitra atau
Pajak yurisdiksi mitra P3B
Hasil Pembetulan
skp MAP skp
MAP (Ps. 16 KUP)
Berisi koreksi Pengajuan MAP tidak
lokal dan int’l menunda penagihan
Kondisi II
Hasil
MAP Pembetulan
MAP
Keputusan SK Keberatan
skp
keberatan (Ps. 16 KUP)
keberatan
Kondisi III
MAP
Dirjen
skp Keputusan Putusan Pajak
Keberatan Banding
Keberatan
Berisi koreksi Penagihan skp tertunda
lokal dan int’i sampai keberatan selesai
Catatan :
Dalam hal MAP tidak menghasilkan persetujuan bersama, berlaku :
• skp;
• SK Keberatan
• Putusan Banding ; atau
• Putusan Peninjauan Kembali
379
Pasal 57
ADVANCE PRICING AGREEMENT (APA)
atau
WP dan otoritas pajak
Dirjen
negara mitra atau
Pajak
berlaku dan mengikat yurisdiksi mitra P3B