❑ Pemindahan Hak
Rp 350.000.000,00 Rp 80.000.000,00
untuk waris atau hibah wasiat bagi OP selain perolehan hak dari waris dan
yg msh dlm hub. klg. sedarah dlm. hibah wasiat
garis keturunan lurus 1 derajat keatas
atau kebawah termasuk suami/istri
TARIF BPHTB Pasal 6
Tarif Tunggal
5%
CARA PERHITUNGAN BPHTB
atau
NPOP Rp 460 jt
(-) NPOPTKP Rp 80 jt
NPOPKP Rp 380 jt
BPHTB Rp 19 jt
PENGENAAN BPHTB
WARIS DAN HIBAH WASIAT
Pasal 5 ayat (1)
Pergub. Provinsi DKI Jakarta No. 112 Tahun 2011
Pengenaan BPHTB yang terutang atas perolehan hak karena waris dan
hibah wasiat adalah sebesar
50%
dari BPHTB yang seharusnya terutang
PENDAFTARAN PEROLEHAN HAK WARIS DAN HIBAH WASIAT
Pasal 8
Pergub. Provinsi DKI Jakarta No. 112 Tahun 2011
▪ KEMENTERIAN
▪ LEMBAGA PEMERINTAH NON
KEMENTERIAN
PIHAK-PIHAK LAINNYA
▪ PEMERINTAH DAERAH
▪ LEMBAGA PEMERINTAH LAINNYA
▪ PERUM PERUMNAS
0% 50 %
SAAT TERUTANG
TEMPAT TERUTANG
Di wilayah :
Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
SSPD harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditanda tangani oleh
Wajib Pajak atau kuasanya
Ketentuan mengenai bentuk, isi dan tatacara pengisian SSPD diatur dengan
Peraturan Gubernur
SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN
1. Diajukan kepada Kepala Dinas melalui Kepala Suku Dinas atau Kepala Unit;
2. Diajukan secara tertulis dalam Bhs. Indonesia dengan mengemukakan jumlah
pajak menurut perhitungan WP dan alasannya;
3. Diajukan paling lama 3 bulan sejak tgl terima surat ketetapan, kecuali di luar
kekuasaannya (force majeur);
4. Keberetan yg tidak memenuhi syarat tidak dianggap sbg surat keberatan;
5. Kepala Dinas melalui Kepala Suku Dinas atau Kepala Unit harus memberikan
keterangan/penjelasan tertulis jika WP minta keterangan/penjelasan yg berhubungan
dng keberatan;
6. Pengajuan keberatan tidak menunda pembayaran dan penagihan pajak;
7. Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas atau Kepala Unit harus memberikan keputusan
keberatan paling lama 6 bulan sejak diterimanya surat keberatan dari WP;
8. Apabila jangka waktu tsb telah lewat dan keberatan belum diputuskan, maka
pengajuan keberatan dianggap diterima.
. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB)
❑ Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terhutangnya pajak, Direktur Jenderal Pajak
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terutang kurang bayar.
❑ Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Keputusan Pajak Daerah
Kurang Bayar ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua
persen) sebulan untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan,
dihitung mulai saat terutangnya pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan
Pajak Daerah Kurang Bayar
. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT)
❑ Jangka waktu 5 tahun sesudah saat terutang pajak, DJP dapat menerbitkan SKBKBT apabila
ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan
jumlah pajak yang terutang setelah diterbitkan SKBKBT.
❑ Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKBKBT ditambah dengan sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 100% dari jumlah kekurangan pajak tersebut, kecuali WP melaporkan sendiri
sebelum dilakukan pemeriksaan.
SKPDKB
❑WP memperoleh tanah dan bangunan pada tanggal 29 Maret 2018.
Nilai perolehan Objek Pajak Rp
180.000.000,00
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp
80.000.000,00 (-)
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp
80.000.000,00
Pajak terutang 5% x Rp 80.000.000,00 Rp
4.000.000,00
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada tanggal 30 Desember 2018,
ditemukan data yang belum lengkap yang menunjukkan bahwa NPOP sebenarnya
Rp 210.000.000,00 maka pajak yang seharusnya terutang adalah sebagai berikut :
❑ Nilai perolehan Objek Pajak Rp 210.000.000,00
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 80.000.000,00 (-)
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 130.000.000,00
❑ Pajak terutang 5% x Rp 130.000.000,00 Rp 6.500.000,00
❑ Pajak yang telah dibayar Rp 4.000.000,00 (-)
❑ Pajak yang kurang dibayar Rp 2.500.000,00
❑Sanksi administrasi berupa bunga dari 29 Maret 2019 sampai dengan 30 Desember 2018 10 x
2% x Rp 2.500.000,00 = Rp 500.000,00
SKPDKBT
Pada tahun pajak 2019, dari hasil pemeriksaan atau keterangan lain diperoleh data baru
bahwa NPOP ternyata adalah Rp 230.000.000 maka pajak yang seharusnya terutang
adalah sebagai berikut :
NPOP Rp 250.000.000
NPOPTKP Rp 80.000.000
NPOPKP Rp 170.000.000
BPHTB 5 % Rp 8.500.000
BPHTB (telah dibayar) Rp 6.500.000 -
BPHTB KB Rp 2.000.000
Sanksi 100 % Rp 2.000.000 +
SKBKBT Rp 4.000.000
PENGENAAN BPHTB
WARIS DAN HIBAH WASIAT
Pasal 5 ayat (1)
Pergub. Provinsi DKI Jakarta No. 112 Tahun 2011
PEMBAYARAN BANDING
diajukan scr tertulis dlm Bhs.
Indonesia dng alasan jelas dlm
waktu maks 3 bln
PENGADILAN PAJAK
KEPUTUSAN KEBERATAN
Pasal 21 ayat (1) dan (2)
Pergub. Provinsi DKI Jakarta No. 112 Tahun 2011
SKPDKB
SKPDKB SKPDKB
> Rp 1 milyar sd. Rp
sd. Rp 1 milyar > Rp 2,5 milyar
2,5 milyar
Pengurangan 25% :
- Rumah Sederhana (RS)
- Rumah Sangat Sederhana (RSS)
- RSS yg diperoleh langsung dari pengembang dan dibayar secara angsuran
Pengurangan 50% :
o WP Badan yang memperoleh hak baru selain hak pengelolaan
dan telah menguasai secara fisik >20 th. yg. dibuktikan dengan
surat pernyataan dan keterangan dari Pejabat
o WP orang pribadi yg.menerima hibah dari orang pribadi
mempunyai hubungan sedarah dalam garis keturunan lurus 1
derajat keatas atau ke bawah
o WP yg memperoleh hak atas tanah melalui pembelian dr hasil ganti rugi
pemerintah yg nilai ganti ruginya di bawah NJOP-PBB
o WP yg memperoleh hak atas tanah sbg pengganti atas tanah yg dibebaskan
oleh pemerintah untuk kepentingan umum
o WP Badan yg melakukan penggabungan usaha (merger )/peleburan usaha
(konsolidasi)
o WP Badan asuransi dan reasuransi yang memperoleh hak atas tanah
dan/atau bangunan yg berasal dari perusahaan induknya selaku pemegang
saham tunggal
o Tanah dan/atau bangunan yg digunakan kepentingan sosial/pendidikan
o WP OP Veteran, PNS, TNI/POLRI, Pensiunan PNS, Purnawirawan TNI/POLRI
atau janda/dudanya yg memperoleh rumah dinas pemerintah
Syarat2 permohonan pengurangan :
1. Diajukan scr tertulis kepada Kepala Dinas
2. Diajukan paling lama 30 hari
3. Permohonan harus dilengkapi persyaratan :
a. Rumah Sederhana (RS), Rumah Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Susun
Sederhana yg diperoleh langsung dari pengembang & dibayar secara angsuran:
- Bukti kepemilikan Rumah Susun;
- Bukti pembayaran PPh;
- Bukti pembayaran BPHTB;
- Bukti SPPT-PBB tahun berjalan;
- Surat pernyataan perolehan rmh dr pengembang.
b. WP Badan yg memperoleh hak baru selain hak pengelolaan & telah menguasai secara
fisik lebih dari 20 tahun :
- Akte Pendirian dan Perubahannya;
- Surat pernyataan atau keterangan dr pejabat pemerintah;
- Keputusan Kakanwil BPN mengenai pemberian HGB dll;
- Bukti pembayaran PPh;
- Bukti pembayaran BPHTB;
- Bukti pembayaran SPPT-PBB 5 tahun terakhir.
c. WP yg memperoleh hak atas tanah melalui pembelian dari hasil ganti rugi
pemerintah yang nilai ganti ruginya di bawah NJOP-PBB:
- Surat keterangan hasil ganti rugi;
- Akta jual beli;
- Identitas diri;
- Bukti pembayaran SPPT-PBB 5 tahun terakhir.
d. WP yg memperoleh hak atas tanah sbg pengganti atas tanah yg dibebaskan
pemerintah untuk kepentingan umum :
- Surat keterangan penggantian atas tanah dr pemerintah;
- Surat kavling atas tanah atau surat sejenisnya;
- Identitas diri;
- Bukti pembayaran SPPT-PBB 5 tahun terakhir.
e. Tanah dan/atau bangunan yg digunakan kepentingan sosial/pendidikan :
panti asuhan, panti jompo, rumah yatim piatu, sekolah/universitas dan
sejenisnya, rumah sakit swasta milik institusi/lembaga pelayanan sosial
masyarakat :
- Akte pendirian dan perubahannya;
- Surat Izin Usaha dari instansi berwenang;
- Surat keterangan atas tanah dan/atau bangunan yg digunakan kepentingan
sosial/pendidikan dari pejabat setempat ;
- Identitas diri;
- Bukti pembayaran SPPT-PBB 5 tahun terakhir.
f. WP OP atau Badan yg memperoleh hak pengelolaan selain kementerian, lembaga
pemerintah non kementerian,pemerintah provinsi, lembaga pemerintah lainnya
dan PERUM PERUMNAS :
- Akte pendirian dan perubahannya;
- Surat keputusan hak pengelolaan dari instansi di luar kementerian, lembaga
pemerintah non kementerian pemerintah provinsi, lembaga pemerintah lainnya
dan PERUM PERUMNAS;
- Akta dari Notaris atau PPAT;
- Identitas diri;
- Bukti pembayaran SPPT-PBB 5 tahun terakhir.
TATACARA PENGURANGAN
Pasal 7
Pergub. Provinsi DKI Jakarta No. 103 Tahun 2011
Notaris/PPAT/Kepala KP2LN/
Kakanwil/Kakan. Pertanahan
• Penandatanganan Akta
• Penandatanganan Risalah Lelang
• Pendaftaran hak/peralihan hak
Notaris/PPAT/Kepala KP2 LN
Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, pajak yang masih terutang
berdasarkan UU No. 21 Tahun 1997 tentang BPHTB jo. UU No. 20 Tahun
2000 dan sepanjang belum/tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini, masih
dapat ditagih selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat
terutang