Sejarah BPHTB
mengatur tentang
Bea Balik Nama atas setiap perjanjian pemindahan hak atas harta tetap
yang ada di wilayah Indonesia, termasuk peralihan harta karena hibah
wasiat yang ditinggalkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal terakhir
di Indonesia.
Harta tetap adalah barang-barang tetap dan hak-hak kebendaan atas tanah
yang pemindahan haknya dilakukan dengan pembuatan akta menurut cara
yang diatur dalam Ordonansi Bea Balik Nama Staatsblad 1834 Nomor 27.
Sejarah BPHTB
karena
•Kelanjutan pelepasan hak
PEMBERIAN HAK BARU •Di luar pelepasan hak
Objek Pajak BPHTB
Hak Milik
Hak Pakai
UU No. 16 Tahun 1985
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun diatur dalam tentang Rumah Susun
ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG MEMPEROLEH HAK ATAS TANAH & BANGUNAN
yang dikenakan
kewajiban
membayar pajak
WAJIB PAJAK
Dasar Pengenaan BPHTB
•Tukar Menukar
•Hibah
•Hibah wasiat
•Waris
•Pemasukan dalam perseroan / badan hukum lainnya
•Pemisahan hak yg mengakibatkan peralihan Nilai Pasar
•Peralihan hak karena putusan hakim yg mempunyai kekuatan hukum
tetap
•Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak
•Pemberian hak baru atas tanah di luar pelepasan hak
•Penggabungan / Peleburan / Pemekaran Usaha
•Hadiah Harga Transaksi
yang tercantum
•Penunjukan pembeli dalam lelang dalam Risalah
Lelang
Dasar Pengenaan BPHTB
Harga NPOP
Tidak Diketahui atau
Transaksi
Lebih Rendah dari NJOP NJOP
PBB
Nilai Pasar
NPOP
DKI Jakarta
Rp80 Juta
Paling rendah Rp60 Juta untuk selain Waris dan Hibah Wasiat
DKI Jakarta
Rp350 Juta
CARA PERHITUNGAN
atau
Pengenaan BPHTB yang terutang atas perolehan hak karena Waris dan
Hibah Wasiat adalah sebesar 50 % (lima puluh persen) dari BPHTB yang
seharusnya terutang.
Cara Perhitungan BPHTB
Seorang anak memperoleh hibah wasiat dari ayah kandungnya sebidang tanah
dan bangunan
Nilai Pasar sebesar Rp 500.000.000,00
NJOP pada SPPT PBB pada tahun yang bersangkutan atas tanah dan bangunan
tersebut sebesar Rp 450.000.000,00
NPOPTKP untuk hibah wasiat yang diterima orang pribadi yang masih dalam
hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus 1 (satu) derajat ke
atas atau 1 (satu) derajat ke bawah dengan pemberi hibah wasiat, termasuk
suami/isteri ditetapkan sebesar Rp 350.000.000,00
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
NPOP = Rp 500.000.000,00
NPOPTKP = Rp 350.000.000,00
NPOPKP = Rp 150.000.000,00
BPHTB terutang (5%) = Rp 7.500.000,00
Pengenaan 50% = Rp 3.750.000,00
BPHTB yang harus dibayar = Rp 3.750.000,00
Cara Perhitungan BPHTB
Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Piatu memperoleh hibah wasiat dari seseorang
berupa sebidang tanah dan bangunan
Nilai Pasar sebesar Rp 900.000.000,00
NJOP pada SPPT PBB pada tahun yang bersangkutan atas tanah dan bangunan tersebut
sebesar Rp 1.000.000.000,00
NPOPTKP untuk perolehan hak selain karena waris atau hibah wasiat yang diterima
orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan
lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah wasiat,
termasuk suami/isteri ditetapkan sebesar Rp 80.000.000,00
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
NPOP = Rp 1.000.000.000,00
NPOPTKP = Rp 80.000.000,00
NPOPKP = Rp 920.000.000,00
BPHTB terutang (5%) = Rp 46.000.000,00
Pengenaan 50% = Rp 23.000.000,00
BPHTB yang harus dibayar = Rp 23.000.000,00
Cara Perhitungan BPHTB
Keberatan BPHTB
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 112 Tahun 2011
Pasal 18 s.d. pasal 24.
Pengurangan BPHTB
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2011
Pasal 2, 6, 7, 8.
Keringanan BPHTB
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2011
Pasal 3, 9, 10.
Pembebasan BPHTB
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 112 Tahun 2011
Pasal 4, 11.
Keberatan BPHTB
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal
diterimanya surat ketetapan oleh Wajib Pajak
Atas permohonan Wajib Pajak, Gubernur atau pejabat yang ditunjuk dapat memberikan
pengurangan BPHTB setinggi-tingginya 50% (lima puluh persen) dari pokok pajak
berdasarkan pertimbangan untuk kepentingan daerah, kepentingan sosial dan
keagamaan.
Pengurangan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
diterbitkan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan.
Rumah Sederhana (RS), Rumah Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Susun
Sederhana yang diperoleh langsung dari pengembang dan dibayar secara angsuran. 25%
Wajib Pajak Badan yang memperoleh hak baru selain hak pengelolaan dan telah
menguasai tanah dan/atau bangunan secara fisik lebih dari 20 (dua puluh) tahun
50%
yang dibuktikan dengan surat pernyataan dan keterangan dari pejabat pemerintah
setempat
Wajib Pajak orang pribadi yang menerima hibah dari orang pribadi yang
mempunyai hubungan sedarah dalam garis keturunan lurus 1 (satu) derajat ke atas 50%
atau 1 (satu) derajat ke bawah
Pengurangan BPHTB
Wajib Pajak Badan dari perusahaan asuransi dan reasuransi yang memperoleh hak
atas tanah dan/atau bangunan yang berasal dari perusahaan induknya selaku
pemegang saham tunggal sebagai kelanjutan dari pelaksanaan Keputusan Menteri 50%
Keuangan tentang Kesehatan Keuangan dari perusahaan asuransi dan reasuransi
Tanah dan/atau Bangunan yang digunakan kepentingan sosial atau pendidikan yang
semata-mata tidak untuk mencari keuntungan antara lain untuk panti asuhan,
50%
panti jompo, rumah yatim piatu, sekolah/universitas dan sejenisnya, rumah sakit
swasta milik institusi/lembaga pelayanan sosial masyarakat
Wajib Pajak orang pribadi, Veteran, PNS, TNI/POLRI, Pensiunan PNS,
Purnawirawan TNI/POLRI atau janda/dudanya yang memperoleh hak atas tanah
dan/atau bangunan rumah dinas melalui jual beli atau perbuatan hukum lainnya 50%
yang diperoleh dari Veteran, PNS, TNI/POLRI, Pensiunan PNS, Purnawirawan
TNI/POLRI atau janda/dudanya yang sah sebagai penerima rumah dinas
pemerintah.
Pemberian pengurangan BPHTB hanya dapat diberikan untuk 1 (satu) SSPD-BPHTB per objek
pajak. Terhadap Wajib Pajak yang sama yang memiliki beberapa objek pajak hanya dapat
mengajukan permohonan pengurangan BPHTB untuk 1 (satu) objek pajak yang Nilai
Perolehan Objek Pajaknya (NPOP) terbesar diantara objek pajak yang lainnya.
Pengurangan BPHTB
Gubernur karena jabatannya atau pejabat yang ditunjuk dapat memberikan pembebasan
kepada Wajib Pajak atau objek pajak tertentu berdasarkan azas keadilan dan azas timbal
balik (resiprositas). Pemberian pembebasan dapat diberikan sebagian atau seluruhnya.
Pembebasan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
diterbitkan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan.
1.Wajib Pajak Orang Pribadi yang memperoleh hak baru melalui program pemerintah di
bidang pertanahan (PRONA) dan tidak mempunyai kemampuan secara ekonomi;
2.Wajib Pajak Orang Pribadi yang namanya tercatat langsung sebagai penerima rumah dinas 75%
dari pemerintah yaitu Veteran, Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, POLRI, Pensiunan PNS,
Purnawirawan TNI/POLRI atau janda/dudanya.
1. Wajib Pajak Badan Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) yang memperoleh hak
atas tanah dan/atau bangunan dalam rangka pengadaan perumahan bagi anggota
KORPRI/PNS;
2. Kepada Duta Besar dengan anggota Korps Diplomatik Negara Sahabat dengan
100%
pertimbangan azas timbal balik (resiprositas) sesuai dengan Konvensi Wina 1961 dan
perubahannya.
Saat dan Tempat Terutang
•Jual beli
•Tukar Menukar
•Hibah
•Hibah wasiat Sejak tanggal dibuat dan
•Pemasukan dalam perseroan / badan hukum lain ditandatanganinya akta
•Pemisahan hak yg mengakibatkan peralihan
•Penggabungan / Peleburan / Pemekaran Usaha
•Hadiah
•Lelang Sejak tanggal penunjukan Pemenang lelang
•Putusan hakim Sejak tanggal putusan Pengadilan yang tetap
•Warisan Sejak tanggal pendaftaran hak
•Pemberian hak baru atas tanah sebagai
kelanjutan dari pelepasan hak Sejak tanggal diterbitkannya surat keputusan
•Pemberian hak baru atas tanah di luar pelepasan Pemberian hak
hak
UU BPHTB UU PDRD
Orang pribadi atau badan yang
Subjek memperoleh hak atas tanah dan atau Sama
bangunan
Perolehan hak atas tanah dan atau
Objek Sama
bangunan
Tarif Sebesar 5% Paling Tinggi 5%
Paling banyak Rp300 Juta untuk Waris Paling rendah Rp300 Juta
dan Hibah Wasiat untuk Waris dan Hibah Wasiat
NPOPTKP
Paling banyak Rp60 Juta untuk Selain Paling rendah Rp60 Juta untuk
Waris dan Hibah Wasiat Selain Waris dan Hibah Wasiat