Anda di halaman 1dari 73

UNDANG-UNDANG NO.

21 TH 1997
JO. UU NO. 20 TH 2000
TENTANG
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN
( UU BPHTB )
Terbaru
UU Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (PDRD) per tanggal 1 Januari
2011 KPP Pratama tidak melayani
lagi BPHTB
Berdasarkan Undang-undang
No:21 Tahun 1997 jo Undang-
undang No:20 Tahun 2000 :
BPHTB adalah Pajak yang di
kenakan atas Perolehan Hak Apa itu
atas Tanah dan/atau Bangunan, BPHTB ???
UU no 28 tahun 2009, Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN / ATAU BANGUNAN
PERBUATAN atau PERISTIWA
HUKUM yang mengakibatkan
diperolehnya HAK ATAS
TANAH dan/atau BANGUNAN
oleh orang PRIBADI atau
BADAN.
OBJEK PAJAK
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN / ATAU BANGUNAN
YANG MELIPUTI :

 PEMINDAHAN HAK
 PEMBERIAN HAK BARU
JENIS PEROLEHAN HAK ATAS
TANAH DAN / ATAU BANGUNAN
• PEMINDAHAN HAK KARENA :
1. Jual beli 2. Tukar menukar
3. Hibah 4. Hibah wasiat
5. Waris 6. Pemisahan Hak
7. Pemasukan dl Perseroan/Bdn Hukum lainnya
8. Penunjukan pembeli dl lelang
9. Pelaksanaan Put.Hakim 10. Penggab.Usaha
11. Peleburan Usaha 12. Pemekaran Usaha
13. Hadiah
• PEMBERIAN HAK BARU : 1. Kel.Pelepasan Hak
2. Diluar Pelepasan Hak
OBJEK YG TDK KENA BPHTB
• Perwkl.Diplo/Kons. Berdasar azas timbal balik
• Negara utk Penyel.Pemerintahan / Kepent.
Umum
• Badan/Perwkl.Organisasi Internasional
• Konversi hak /perbuatan Hk lain tanpa
perubahan nama
• Karena Wakaf
• Karena Ibadah
1. Hak Milik
Hak-Hak H
2. Hak Guna Usaha
Atas 3. Hak Guna Bangunan
Tanah 4. Hak Pakai
( diatur dlm UUPA )

Hak milik atas satuan


Rumah Susun
( UU No:16/1985 )

Hak Pengelolaan
(BPHTB diatur dg PP)
SUBJEK PAJAK
Orang Pribadi/ Badan yg memperoleh Hak
atas Tanah dan atau Bangunan

Dikenakan kewajiban membayar pajak


TARIF DAN DASAR PENGENAAN
Jual beli : Harga Transaksi
TARIF
5%
Tukar menukar
Hibah/H.Wasiat
Dasar Waris
P Pemasukan dl Perseroan
E Pemisahan Hak
Peralihan Hak (Put.Haklim) Nilai Pasar
N
Pemberian Hak Baru
G Penggabungan Usaha
E Peleburan Usaha
N Pemekaran Usaha
A Hadiah
A
N Lelang : yg tercantum dl Risalah Lelang
Eh! Kalo tidak salah ada batas
tdk kena Pajaknya Yaa?!
Yaitu : NPOPTKP, tapi berapa ???

Batas tdk kena pajak (NPOPTKP)


Nah!! ada 3 macam :
Ini dia 1. Maksimum : Rp300 juta
2. Sebesar : Rp42 juta
3. Maksimum : Rp60 juta
dan ditetapkan secara Regional
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA UU BPHTB DG UU PDRD

NO URAIAN UU BPHTB UU PDRD


UU NO 20 THN 2000 UU NO 28 THN 2009
1 TARIF 5% (FIXED) 1. Paling Tinggi 5%
2. Ditetapkan dengan perda
2 Dasar Nilai Pero;ehan Objek NPOP
pengenaan Pajak (NPOP)
3 NPOPTKP 1. Paling Banyak 1. Paling Rendah 300.000.000
300.000.000 untuk untuk waris dan hibah
waris wasiat
2. Paling Banyak 2. Paling rendah 60.000.000
60.000.000 untuk untuk selain waris dan hibah
selain waris dan hibah wasiat
wasiat 3. Ditetapkan dengan perda
3. Ditetapkan metri
keuangan
4 Penghitungan 1. 5% dari (NPOP- 1. 5% maksimal dari (NPOP-
BPHTB NPOPTKP) NPOPTKP)
PerMenKeu No: 86/PMK.03/2006
Tanggal : 4 Oktober 2006:

a. NPOPTKP maks : Rp300 juta diperlakukan utk:


1. Waris
2. Hibah Wasiat yg diterima orang
pribadi yg masih dl hub klg sedarah
dl garis keturunan lurus satu derajat
ke atas/ke bawah termasuk suami
/ istri.

b. NPOPTKP seb:Rp42 juta diberlakukan utk:


1. Rumah Sederhana Sehat
2. RSS melalui KPR Bersubsidi

c. NPOPTKP maks : Rp60 juta untuk selain


a dan b diatas

d. Apabila c > b, maka b = c


CARA MENGHITUNG PAJAK

BPHTB = TARIF x ( NPOP – NPOPTKP)


bila NJOP sebagai Dasar Pengenaan
maka:
BPHTB = TARIF x ( NJOP – NPOPTKP)
Ini bangunan
Udeh gue beli
Berapa BPHTBnya ???

BPHTB = Tarif x ( NPOP – NPOPTKP )


atau
BPHTB = Tarif x ( NJOP – NPOPTKP )
Ini gue beli dg harga
Rp500 juta, tapi di
SPPT PBB, NJOPnya
Rp600 juta, jadi
D.P. utk BPHTB = Rp600 juta
Apa nggak salah???
CONTOH PERHITUNGAN

Ini gue
Jual ame lu Weleh,weleh! kalo NPOPTKPnya
Rp800 jt aje! Rp50 juta, gue musti bayar :
5% x (900 jt – 50 jt)=Rp42,5 jt,
gede banget ?!?!

Nih! SPPT PBBnya,


NJOP = Rp900 jt

SPPT
PBB
BPHTB KARENA WARIS DAN
HIBAH WASIAT
Diatur dg PP No.111/2000 tgl 1-12-2000 :
1. BPHTB = 50%
2. Saat Terutang Pajak : sejak ybs
mendaftarkan Hak ke Kant.Pertanahan
3. Dasar Pengenaan (NPOP) : Nilai Pasar
pada saat pendaftaran Hak
4. NPOPTKP : a. Maksimum 300 juta
b. Maksimum 60 juta
Uhu, uhu, uhu Mat! babe Kalo lu sgra daftar Ke Ktr
gue udeh wafat. Uhu! Pertanahan, lu kena BPHTB
gue dpt tanah nih! 50% x 5% x (500 jt – 300 jt)
NJOPnya= Rp500 juta =Rp5 jt aje, krn NPOPTKP
di daerah kite seb:300 jt
Gue dpt hibah wasiat tanah dr Engkong
Gue, kalo gue daftar skrg nilai pasarnya
Rp1,5 M, gue cuman dapet NPOPTKP
sebesar Rp50 juta, berarti gue hrs bayar
BPHTB = 50% x 5%x (1,5 M – 50 jt)
Emmm, berarti = Rp36.250.000,-
Ihh! Lumayan gede !!
BPHTB KARENA PEMBERIAN
HAK PENGELOLAAN
Diatur dg PP No.112/2000 tgl 1-12-2000 :
1. BPHTB = 0% untuk :
Dep, LemPemNonDep, PemProp/Kab/Kota, LemPem
lainnya, Perum Perumnas
2. BPHTB = 50% untuk : Selain yg tersebut diatas
3. Saat Terutang pajak : sejak tgl diterbitkannya
Kep.Pemberian Hak Pengelolaan
4. Dasar Pengenaan (NPOP) : Nilai pasar pada saat
diterbitkannya Kep.Pemberian Hak Pengelolaan.
Hem.m.m., gue dpt Hak
Pengelolaan Tanah &
Gedung Parkir, NJOPnya
Rp2 M. Hem. m .m , berarti
Gue hrs bayar BPHTB=
50% x 5% x (2M – 50 jt)
= Rp48.750.000,-

Dir.BUMD Perparkiran
SAAT TERUTANG PAJAK
Jual Beli,Tukar Menukar,Hibah
Pemasukan dl Perseroan
Pemisahan Hak, Sejak Tgl dibuat dan ditanda
Penggabungan/Peleburan Usaha tanganinya AKTA
Pemekaran Usaha, Hadiah

Sejak tgl ybs mendaftarkan


Waris dan Hibah Wasiat peralihan Hak ke Kantor Pertanahan

Putusan Hakim Sejak Putusan Pengadilan

Pemberian Hak Baru Sejak Tgl ditandatangani dan diterbitkan


SK Pemberian Hak Baru

Lelang Sejak Tgl Penunjukan Pemenang Lelang


TATA CARA PEMBAYARAN

SSB : rangkap 5

Wajib Pajak
Bank/K.Pos TP
SSB lbr 1 : untuk WP
SSB lbr 2 : untuk KPPBB
SSB lbr 3 : untuk KPPBB
SSB lbr 4 : untuk Bank/K.Pos TP
SSB lbr 5 : untuk PPAT/Notaris/
K.Lelang/K.Pertanahan
TATA CARA PEMBAYARAN

SSB : rangkap 5

SSB: 1,3,5
Wajib Pajak
(SSB: 1)
Bank/K.Pos TP
(SSB: 2,4)
SSB: 5
SSB: 3

PPAT/NOTARIS PPAT/ KP.PBB


K.LELANG/K.PERTANHN
TATA CARA PENETAPAN
Dlm jk.waktu 5 tahun
berdasarkan hsl pemeriksaan/
keterangan lain

Pajak kurang
dibayar

SKBKB + bunga 2%
Per bln maks 24 bln
Wajib Pajak
TATA CARA PENETAPAN
SKBKB
Dlm jk.waktu 5 thn,
setelah terbit SKBKB,
dr hasil pemeriksaan

SKBKBT + sanksi
Wajib Pajak adm 100%
CONTOH PERHITUNGAN
• Transaksi tgl. 10-3-05 = 400 juta
NPOPTKP = 50 juta
BPHTB = 5% x (400 jt – 50 jt) = 17,5 jt
• Pemeriksaan tgl. 5-4-05: NJOP = 500 jt
BPHTB = 5% x (500 jt – 50 jt) = 22,5 jt
BPHTB telah dibayar = 17,5 jt
BPHTB kurang bayar = 5 jt
Denda : 1bl x 2% x 5 jt = 100 rb
SKBKB ( 5-4-05 ) = 5,1 jt
CONTOH PERHITUNGAN
• Tgl. 10-7-05 : data baru : NPOP = 600 jt
BPHTB = 5% x (600 jt – 50 jt) = 27,5 jt
BPHTB telah dibayar = 22,5 jt
BPHTB kurang bayar = 5 jt
Sanksi Adm. 100% = 5 jt
SKBKBT ( 10-7-05 ) = 10 jt
TATA CARA PENAGIHAN
BPHTB
• Apabila :
1.Pajak terutang tidak/kurang dibayar
2.Dari pemeriksaan, SSB kurang bayar
3.WP kena Sanksi administrasi berupa
denda/bunga
DJP menerbitkan Surat Tagihan BPHBT
(STB) ditambah sanksi Bunga 2%/bln
maksimum 24 bulan
TATA CARA PENAGIHAN
BPHTB
• Dasar Penagihan BPHTB :
SKBKB, SKBKBT, STB, SK Pembetulan,
SK Pengurangan, SK Keberatan, Putusan
Banding yg menyebabkan pajak
bertambah ------- Harus dilunasi dalam
waktu 1 (satu) bulan sejak diterima WP,
lewat waktu dapat ditagih dengan Surat
Paksa
KEBERATAN BPHTB
SKBKB, SKBKBT
SKBLB, SKBN

DJP
Keberatan dl waktu
3 bln sejak terima BA
Psk/Psl Pemerik
saan

Keputusan dl waktu 12
Wajib Pajak
bln sejak diterima dr WP
- Ditolak
- Diterima
- Menambah
BANDING
Surat Keputusan
Keberatan

Banding
Dlm waktu 3 bln
Sejak terima SK
Pengadilan
Wajib Pajak Pajak
(menolak)

Pembayaran

Wajib Pajak Bank/K.Pos


(menerima)
PENGURANGAN

Kondisi tertentu WP
yg ada hubnya dg OP

Kondisi WP yg ada
hubnya dg sebab2 tertentu

Tanah dan Bang.utk kepen


tingan sosial/pendidikan,
tdk utk keuntungan ( 50%)
Kondisi tertentu WP yg ada hubnya dg OP :
1.WP pribadi memperoleh hak baru melalui
program Pemerintah di bid .Pertanahan ( 75% )
2.WP pribadi menerima hibah dr keluarga sedarah
satu derajat keatas/kebawah ( 50% )
3. WP Badan memperoleh hak baru selain Hak
Pengelolaan ( 50% )
4. WP Pribadi memperoleh Hak atas tanah dan atau
bangunan RS/RSS ( 25% )
Kondisi WP yg ada hubnya dg sebab2 tertentu :
1. WP memperoleh Hak dari hasil pembelian uang
ganti rugi yg nilainya dibawah NJOP PBB ( 50% )
2. WP memperoleh Hak atas tanah sbg penggantian
dr tanah yg dibebaskan pemerintah utk kepent.
umum ( 50% )
3. WP Badan terkena dampak krisis ekonomi sehing
ga hrs melakukan restrukturisasi usaha / utang
usaha ( 75% )
4. WP Badan melakukan merger/konsolidasi dg
menggunakan nilai buku yg telah disetujui Dirjen
Pajak ( 50% )
5. WP memperoleh Hak ats OP yg tdk berfungsi lagi
krn bencana alam, dlsb ( 50% )
6. WP pribadi (veteran,PNS,TNI,Polri,Pensiunan, Purna
wirawan) yg memproleh hak ats rmh dinas ( 75% )
7. WP Bank Mandiri yg memproleh Hak ats Tanah dari
BBD, BDN, Bapindo, dan Bank Exim ( 100% )
8. WP Badan ( Korpri ) yg memproleh Hak ats tanah dlm
rangka pengadaan perumahan bagi PNS ( 100% )
9. WP Badan anak perusahaan Asuransi /Reasuransi
yg memperoleh Hak ats tanah dari perusahaan
induknya ( 50% )
TATA CARA PERMOHONAN
PENGURANGAN
KANWIL
DJP
3 bln sejak
KPPBB
pembayaran

Wajib pajak
DJP

Psk / psl
Keputusan ( 3 bln ) :
Mengabulkan/Menolak
s/d Rp2,5 M : KPPBB
BA PEM.
>2,5M s/d 5 M : KANWIL
>5M, Dampak Krisis, Merger
dan Bank Mandiri : DIRJEN
RESTITUSI BPHTB
• Sebab-sebab Restitusi :
1. Pajak dibayar > pajak terutang :
a. Permohonan pengurangan dikabulkan
b. Permohonan keberatan dikabulkan
c. Permohonan banding dikabulkan
d. Perobahan peraturan
2. Pajak dibayar yg seharusnya tdk terutang
MEKANISME RESTITUSI BPHTB

permohonan

KP.PBB
WP

Penelitian & pemeriksaan

12 bln
Keputusan

1. SKBLB
2. SKBKB
3. SKBN
IMBALAN BUNGA BPHTB
• Diberikan dalam hal :
1. Kelebihan pembayaran BPHTB krn pengajuan
keberatan atau permohonan banding
dikabulkan -- Bunga 2%/bln maks.24 bln
sejak pembayaran sd terbit SKBLB
2. Keterlambatan pengembalian kelebihan
pembayaran BPHTB -- bunga 2%/bln sejak
berakhirnya waktu 2 bln setelah terbit SKBLB
sampai terbit SPMK BPHTB
IMBALAN BUNGA
SKBLB
SKBKB
SKBN
(DL WAKTU 12 BLN)

LEWAT WAKTU WP DPT BUNGA 2%


DIKABULKAN PER BLN

LEWAT WAKTU

DL WAKTU 2 BLN LEWAT WAKTU


SKBLB WP DPT BUNGA
TERBIT SPMKB
(DL WAKTU 1 BLN) 2% PER BLN
PEMBAGIAN HASIL BPHTB
Jum’at
bayar
ssb = 5 L Saldo
ND+ssb:2
ssb: 1,3,5
Bank/K.Pos Bank/K.Pos
WP,ssb:1
Persepsi Oper. III
ssb:3 (ssb:4) SKU
ssb:5 Rabu
ND+ssb:2 saldo
Pusat : 20%

Lap.bln Prop : 16%


Copy
PPAT/NOTARIS ssb
K.Lelang/K.Pertan. KP PBB
Kab/Kota
64%
Tahun Anggaran 2006 Penerimaan BPHTB
secara Nasional sebesar: Rp8 T
Jumlah Kabupaten/Kota di Indonesia: 260
Berapa BPHTB yang diterima oleh masing-
masing Kab/Kota tersebut dari hasil peneri-
maan BPHTB bagian Pem.Pusat yang dibagi
secara merata?

Jawab:
Bagian Pem.Pusat secara Nasional=
20% x Rp8 T = Rp1,6 T
Bagian masing-masing Kab/Kota=
Rp1,6 T : 260 = Rp6.153.846.150
S-06/PJ.13/2007

Pembayaran BPHTB ke Bank/Pos Persepsi dinyatakan sah setelah


mendapatkan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan
Nomor Transaksi Bank (NTB)/Nomor Transaksi Pos (NTP).

Atas Pembayaran/Penyetoran BPHTB ke Bank/Pos Persepsi WP


diberikan bukti pembayaran/penyetoran berupa:
a. Bukti Penerimaan Negara (BPN), atau
b. Formulir SSB yang diterakan NTPN serta elemen lain sebagai
validasi pembayaran/penyetoran

Untuk memperluas pelayanan pembayaran, semua Bank/Kantor


Pos yang on-line dengan MPN di tiap-tiap kabupaten/kota ditunjuk
sebagai Bank/Pos Persepsi BPHTB
KETENTUAN BAGI PEJABAT

Wajib : Laporan / Pemberitahuan


bulanan paling lambat
tgl 10 bulan berikut
KP PBB
PPAT/NOTARIS/
Pej.Lelang/Pej,Pertanahan : Pelanggaran
Hanya dpt menandatangani Denda 250.000
Akta/Ris.Lelang/Kep.Pemb.Hak Atau PP 30/1980
Baru/SK.Peralihan Hak apabila
WP menyerahkan SSB dan
Menunjukkan aslinya.

Pelanggaran dikenakan
Sanksi : 7,5 juta
Atau PP 30/1980
contoh
Pada tanggal 1 Maret 2008, Bapak Gideon membeli sebuah
rumah seluas 200 M2 yang berada diatas sebidang tanah hak
milik seluas 500 M2 di Kota Bogor dengan harga perolehan
sebesar Rp500.000.000,. Berdasarkan data SPPT PBB atas
objek tersebut ternyata NJOPnya sebesar Rp.600.000.000,-
(tanah dan bangunan). Bila NPOPTKP ditentukan sebesar
Rp50.000.000,- maka berapa BPHTB yang harus dipenuhi
oleh Bapak Gideon?

Jawab: NPOP = Rp 600.000.000 NPOPTKP = Rp 50.000.000


NPOPKP = Rp 550.000.000 Tarif 5% BPHTB = Rp 27.500.000
contoh
Seorang cucu menerima hibah wasiat dari kakeknya
sebidang tanah seluas 300 M2 dengan nilai pasar pada
waktu pendaftaran hak sebesar Rp300 juta. Terhadap tanah
tersebut telah diterbitkan SPPT PBB pada tahun pendaftaran
hak dengan NJOP sebesar Rp250 juta. Apabila NPOPTKP
pada daerah tersebut ditentukan sebesar Rp50 juta maka
hitunglah BPHTB yang terutang?

Jawab: NPOP = Rp 300.000.000 NPOPTKP = Rp 50.000.000


NPOPKP = Rp 250.000.000 Tarif 50% x 5% BPHTB = Rp
6.250.000
contoh
Sebuah perusahaan negara milik daerah ( BUMD Perpakiran )
menerima hak pengelolaan dari pemerintah sebidang tanah dan
sebuah gedung untuk parkir dengan nilai pasar pada waktu
penerbitan hak sebesar Rp1 milyar. Terhadap tanah dan
bangunan tersebut telah diterbitkan SPPT PBB dengan NJOP
sebesar Rp1,25 milyar. Apabila NPOPTKP atas daerah tersebut
ditetapkan sebesar Rp50 juta maka hitunglah besarnya BPHTB
yang harus dibayar oleh BUMD Perpakiran tersebut?

Jawab:

NPOP = Rp 1.250.000.000 NPOPTKP = Rp 50.000.000


NPOPKP = Rp 1.200.000.000 Tarif 50% x 5% BPHTB = Rp
30.000.000
contoh
Bapak Krosbin Simatupang membeli sebidang tanah di Surabaya pada tanggal
5 Januari 2003 dengan harga perolehan menurut PPAT sebesar
Rp.300.000.000,- dan BPHTBnya telah dibayar lunas pada tanggal tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan PBB
Surabaya Satu pada tanggal 7 Pebruari 2003, ternyata NJOP PBB atas tanah
tersebut adalah sebesar Rp.350.000.000,- Pada tanggal 1 Maret 2003
diperoleh data baru (novum), ternyata transaksi yang benar atas tanah tersebut
adalah sebesar Rp400.000.000,- Atas temuan-temuan tersebut diatas Kepala
Kantor Pelayanan PBB Surabaya Satu telah menerbitkan SKBKB pada tanggal
7 Pebruari 2003 dan SKBKBT pada tanggal 1 Maret 2003. Berapa BPHTB
yang harus dibayar oleh Bapak Krosbin Simatupang tersebut berdasarkan
SKBKB dan SKBKBT yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan PBB
tersebut bila NPOPTKP ditentukan sebesar Rp50.000.000,- ?
BPHTB yang telah dibayar pada tanggal 5 Januari 2003
adalah: 5% x
(300.000.000 – 50.000.000) = Rp12.500.000,
BPHTB yang seharusnya terutang pada tanggal 7 Pebruari
2003 : 5% x
(350.000.000 – 50.000.000) = Rp15.000.000,-
BPHTB yang telah dibayar = Rp12.500.000,-
BPHTB kurang bayar = Rp 2.500.000,-
Denda : 2 x 2% x Rp2.500.000,- = Rp 100.000,- SKBKB = Rp
2.600.000,-
3. BPHTB yang seharusnya terutang pada tanggal 1 Maret
2003 :
5% x (400.000.000 – 50.000.000) = Rp17.500.000,-
BPHTB yang telah dibayar = Rp15.000.000,-
BPHTB kurang bayar = Rp 2.500.000,-
Sanksi administrasi ( 100% ) = Rp 2.500.000,- SKBKBT = Rp
5.000.000,-
Jawaban Kasus BPHTB pembelian Apartemen:
NJOP tanah sel: 5.000 x 3.100.000 = 15.500.000.000
Bangunan tipe-120: 100x120x 1.200.000 = 14.400.000.000
tipe-150: 100x150x1.516.000 = 22.740.000.000
Jl.lingk: 300x700.000 = 210.000.000
Parkir: 2.000x823.000 = 1.646.000.000
K.renang: 600x968.000 = 580.800.000
Lift: 1.500 x 968.000 = 1.452.000.000
NJOP bangunan seluruhnya = 41.028.800.000

NJOP Tanah/unit= 150/27.000x15.500.000.000=86.111.111


NJOP Bang/unit= 150/27.000x41.028.800.000=227.937.778
NJOP T+B per unit tipe-150 =314.048.889
BPHTB=5% x (314.048.889-50jt) = 13.202.444
Jawab:
a. Transaksi tanggal 20-1-2006
NJOP T = 500 x 2.352.000 = 1.176.000.000,-
BPHTB = 5% x (1.176.000.000 – 50 jt) = 56.300.000,-

b. Bukti tertulis tanggal 16-4-2006:


NPOP = 500 x 2.500.000 = 1.250.000.000,-
BPHTB= 5%x(1.250.000.000 – 50 jt) = 60.000.000,-
BPHTB telah dibayar = 56.300.000,-
BPHTB kurang bayar = 3.700.000,-
Denda Adm(bunga): 3blx2%=6% = 222.000,-
SKBKB ( 16-4-2006 ) = 3.922.000,-

c. Hibah Wasiat kepada Yayasan;


NPOP tanah = 500 x 2.600.000 = 1.300.000.000
NJOP tanah = 1.310.000.000 + 10 jt = 1.320.000.000,-
BPHTB=50%x5%x(1.320.000.000 – 50jt) x 50%
= 15.875.000,-
Bea Meterai
• Bea Meterai : Pajak yg dikenakan ats dokumen
• Dokumen : kertas yg berisi tulisan yg
mengandung arti dan maksud ttg perbuatan,
keadaan, atau kenyataan bagi seseorang
dan/atau pihak2 yg berkepentingan
• Benda Meterai : Meterai Tempel dan Kertas
Meterai
• Pemeteraian Kemudian : suatu cara pelunasan
BM yg dilakukan oleh Pejabat Pos ats permintan
pemegang dokumen yg BMnya belum dilunasi.
OBJEK DAN TARIF
• Objek :
1. Surat perjanjian & srt2 lain yg dibuat dg tujuan utk digunakan sbg
alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan, atau keadaan
yg bersifat perdata
2. Akta-akta Notaris termasuk salinannya
3. Akta-akta yg dibuat oleh PPAT termasuk rangkapnya
4. Surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp.1 juta:
a. Yg menyebutkan penerimaan uang
b. Yg menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dl rekening
bank
c. Yg berisi pemberitahuan saldo rekening bank
d. Yg berisi pengakuan bhw hutang uang seluruhnya atau sebagian telah
dilunasi atau diperhitungkan.
5. Surat-surat berharga yg nominalnya > Rp1 juta
6. Efek dg nama dan dlm bentuk apapun yg nominalnya > Rp1 juta
OBJEK PAJAK DAN TARIF
1. Surat2 Perjanjian dan
surat2 lainnya
2. Akta Notaris + Salinannya Rp6.000,-
3. Akta PPAT + rangkapnya

> Rp1 juta Rp6.000,-


Srt2 yg memuat > Rp250 rb – Rp1 juta
Rp3.000,-
jumlah uang Tdk lebih dari Rp250 rb
Tdk terutang

Srt2 Berharga : Wesel


Rp6.000,- ; Rp3.000,- ; Tdk.terutang
Promes, Aksep

Efek-Efek Rp6.000,- ; Rp3.000,- ; Tdk.Terutang

Srt biasa & kerumahtanggaan


Srt yg semula tdk kena digunakan utk tu Rp6.000,-
juan lain, untuk alat bukti di Pengadilan
PENGECUALIAN
• Dok. Yg dikaitkan langsung dg kegiatan perekonomian
• Segala bentuk Ijazah
• Tanda terima gaji dan sejenisnya
• Tanda bukti peneriman uang negara
• Kuitansi utk semua jenis pajak
• Tanda penerimaan intern organisasi
• Dok.yg menyangkut tabungan dan lainnya yg sejenis dg
itu
• Surat gadai dari Pegadaian
• Tanda pembagian keuntungan atau bunga dari Efek
SAAT TERUTANG BEA METERAI

Dokumen yg dibuat oleh


satu pihak : pada saat dok.
diserahkan > Surat Kuasa

Dokumen yg dibuat oleh lebih dari


satu pihak : pada saat selesainya
dokumen dibuat > Akta Jual Beli

Dokumen yg dibuat di Luar Negeri :


pada saat digunakan di Indonesia
SIAPA YANG
TERUTANG BEA
METERAI ???

YANG TERUTANG
BEA METERAI :
PIHAK2 YG BERKE
PENTINGAN
BENDA METERAI :
1. Meterai Tempel
2. Kertas Meterai

PELUNASAN
BEA METERAI

CARA LAIN :(ditetapkan


oleh MenKeu)
1. Mesin Teraan Meterai
2. Teknologi Percetakan
3. Sistem Komputer
PENGGUNAAN METERAI TEMPEL

• Met. tempel direkatkan seluruhnya dg utuh dan


tdk rusak diatas dok. yg akan dikenakan meterai
• Met. tempel direkatkan ditempat dimana t.t. akan
dibubuhkan
• Pembubuhan t.t. disertai dg pencantuman tgl,
bln, dan thn, sbgn t.t. ada di atas kertas dan
sebagian di atas meterai
• Jika digunakan lebih dari satu meterai tempel, t.t
hrs dibubuhkan sbagian di atas semua meterai
dan sebagian di atas kertas
PENGGUNAAN KERTAS METERAI

• Kertas meterai yg digunakan adalah yg


berlambang garuda Indonesia
• Kertas meterai yg sudah digunakan tdk
boleh digunakan lagi
• Bila isi dok. terlalu panjang maka dpt
digunakan kertas yg tdk bermeterai

MESIN TERAAN METERAI
• Jml rata2 setiap hari minimal 50 dok.
• Mngajukan permoh izin ke Dirjen Pajak up. KPP
setempat dg mncntumkan jenis, merek, thn pembuatan
mesin
• Mlmpirkan surat prnyataan ttg jml rata2 dok yg hrs
dilunasi BM setiap hari
• Mnyetor dimuka BM min.15 juta dg SSP
• Mlmpirkan srt ket laik pakai mesin teraan
• Izin penggunaan mesin berlaku 2 tahun
• Sbelum mesin digunakan dilakukan pengisian deposit
seb BM yg disetor dimuka dan pemasangan segel oleh
KPP
• Dibuat BA pemasangan segel utk pemakaian pertama
dan BA pembukaan dan pemasangan segel utk
perpanjangan pemakaian mesin teraan meterai
TEKNOLOGI PERCETAKAN

• Khusus utk dok uang ( cek dan bilyet giro )


• Mngajukan permoh izin ke Dirjen Pajak up
Dir.PPN/PTLL
• Mmbayar deposit min sejuml dok yg akan
dimeteraikan dlm satu bulan
• SSP lmbr ke-1 dan 3 dilampirkan dlm srt
permohonan
• Bila izin tlh keluar maka pngusaha mbawa izin
tsb ke Perum Peruri atau perus sekuritas yg
ditunjuk utk mncetak tanda lunas BM
SISTEM KOMPUTERISASI

• Dok yg brbntuk surat yg memuat jml uang


• Jml rata2 pmteraian tiap hari min 100 dok
• Permoh ke Dirjen Pjk dg mncantumkan jenis dan juml
dok yg akan dimtraikan setiap hari
• Pmbayaran dimuka min utk kebutuhan satu bulan
• Hrs menyampaikan lap blanan pling lmbat tgl 15, lewat
waktu izin dicabut
• Izin berlaku selama saldo cukup utk satu bln berikutnya
bl tdk hrs mohon izin baru dg mbayar dimuka min
kkrangan utk kebutuhan satu bulan
• Tanpa izin tertulis dikenakan sanksi pidana
• Kelebihan pmakaian dikenakan denda 200%dr krg byr
PEMETERAIAN KEMUDIAN

Dilakukan oleh Pejabat Pos dengan


Tata Cara yg ditetapkan MenKeu :
1. Dok.yg tidak/kurang dilunasi BM
sebagaimana mestinya.
2. Dok. yg semula tdk perlu meterai
tapi digunakan sbg alat bukti di
Pengadilan
3. Dokumen yg dibuat di Luar Negeri
dan akan digunakan di Indonesia
SARANA YG DAPAT DIGUNAKAN

• Meterai tempel : ditempelkan pada dok. yg


akan dimeteraikan, kemudian diketahui
oleh pejabat pos dan distempel
• SSP : pembayaran melalui Kantor Pos
dan diketahui pejabat pos kemudian
disatukan dengan dokumen yg akan
dimeteraikan dan merupakan suatu
kesatuan yang utuh.
KETENTUAN KHUSUS

Bagi Pej.Pemerintah, Hakim, Panitera, Juru Sita, Notaris, dan


Pejabat Umum lainnya tidak dibenarkan :
1. Menerima, mempertimbangkan atau menyimpan dokumen
yg BMnya tidak atau kurang bayar
2. Melekatkan dok.yg BMnya tidak atau kurang bayar sesuai dg
tarifnya pada dokumen lain yang berkaitan
3. Membuat salinan, tembusan, rangkapan atau petikan dari dok.
yang BMnya tidak atau kurang bayar
4. Memberikan keterangan atau catatan pada dokumen yg tidak
atau kurang dibayar BM sesuai dengan tarif yang berlaku

Bagi Pejabat yg melanggar ketentuan diatas dikenakan


Sanksi Administrasi sesuai dg Peraturan Per-U2an yg berlaku
DALUWARSA BEA METERAI

Kewajiban pemenuhan Bea Meterai dan


Denda Administrasi yang terutang men
jadi Daluwarsa setelah lewat 5 tahun
sejak tanggal Dokumen dibuat.
Ketentuan Pidana
• Brg siapa meniru/memalsukan Meterai /
kertas meterai dan tanda tangan
• Brg siapa sengaja menyimpan/ memasukkan
ke negera RI Meterai Palsu
• Brg siapa sengaja menggunakan/menjual/
menawarkan/menyerahkan/menyediakan utk
dijual/dimasukakkan ke negara RI meterai yg
telah digunakan
• Brg siapa mnyimpan bahan2/ perkakas utk
meniru/memalsukan meterai
Dipidana sesuai Kitab Undang2 Hukum Pidana
Ketentuan Pidana
• Barang siapa dengan sengaja
menggunakan cara lain untuk melunasi
Bea Meterai tanpa Izin Menteri
Keuangan DIPIDANA PENJARA
selama-lamanya 7 tahun

Anda mungkin juga menyukai