PERTEMUAN 9:
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB)
A. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) Anda harus mampu:
1.1 Memahami Pengenaan BPHTB
Karena Waris, Hibah Wasiat
dan Pemberian Hak Pengelolaan
1.2 Memahami Saat Dan Tempat
Pajak Terutang Serta Tata Cara
Pembayaran
1.3 Memahami Tata Cara Penetapan
dan Penagihan BPHTB
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Memahami Pengenaan BPHTB Karena Waris,
Hibah Wasiat dan Pemberian Hak Pengelolaan
Jawab:
BPHTB Terutang
= 50% x 5% x ( Rp 800 juta – Rp 60 juta)
= Rp 18.500.000,-
• PENGENAAN BPHTB KARENA
PEMBERIAN HAK
PENGELOLAAN
Sesuai dengan pasal 3 ayat (2) Undang-Undang
BPHTB, pengenaan BPHTB karena pemberian hak
pengelolaan diatur dengan peraturan pemerintah.
Untuk itu telah diterbitkan Peraturan Pemerintah
No: 112 Tahun 2000 tanggal 1 Desember 2000
yang mengatur hal-hal sebagai berikut :
1) Yang dimaksud dengan Hak Pengelolaan
adalah hak menguasai dari Negara atas
tanah yang kewenangan
pelaksanaannya sebagian dilimpahkan
kepada pemegang haknya untuk
merencanakan peruntukan dan
penggunaan tanah, menggunakan tanah
untuk keperluan tugasnya, menyerahkan
bagian-bagian tanah tersebut kepada
pihak ketiga dan atau bekerjasama
dengan pihak ketiga.
2) Besarnya BPHTB karena Hak
Pengelolaan adalah :
a) 0% dari BPHTB yang seharusnya
terutang bila penerima Hak
Pengelolaan adalah Departemen,
Lembaga Pemerintah Non
Departemen, Pemerintah
Propinsi/Kabupaten/Kota,. Lembaga
Pemerintah Lain dan Perum
Perumnas.
b) 50% dari BPHTB yang seharusnya
terutang untuk selain yang diatas.
c) Saat terutang Pajak yaitu sejak
tanggal ditandatangani dan
diterbitkannya keputusan pemberian
Hak Pengelolaan.
d) Dasar pengenaan ( NPOP) adalah
Nilai Pasar.
e) Apabila Nilai Pasar lebih kecil dari
NJOP PBB maka yang dipakai
adalah NJOPPBB.
Contoh :
1) Perum Perumnas menerima Hak
Pengelolaan dari Pemerintah sebidang
tanah seluas seluas 5 Ha dengan nilai
pasar pada waktu penerbitan hak
sebesar Rp 3 milyar. Apabila
NPOPTKP pada daerah tersebut
ditetapkan sebesar Rp 60 juta.
Tentukanlah besarnya BPHTB yang
harus dibayar oleh Perum Perumnas
tersebut !
Jawab :
BPHTB terutang
= 0% x 5% x (Rp 3 milyar – Rp 60 juta)
= 0 ( nihil ).
2) Sebuah perusahaan negara milik daerah
(BUMD Perpakiran) menerima hak
pengelolaan dari pemerintah sebidang
tanah dan sebuah gedung untuk parkir
dengan nilai pasar pada waktu
penerbitan hak sebesar Rp 1 milyar.
Terhadap tanah dan bangunan tersebut
telah diterbitkan SPPT PBB dengan
NJOP sebesar Rp 1,25 milyar. Apabila
NPOPTKP atas daerah tersebut
ditetapkan sebesar Rp 50 juta,
ditetapkan sebesar Rp 50 juta,
berapakah besarnya BPHTB yang harus
dibayar oleh BUMD Perpakiran
tersebut?
Jawab :
BPHTB yang harus dibayar :
= 50% x 5% x (Rp 1,25 milyar – Rp 50
juta)
= Rp 30 juta
= 5% x (300.000.000 - 50.000.000)
= Rp 12.500.000,-
= 5% x (350.000.000 - 50.000.000)
= Rp 15.000.000,-
BPHTB
Yang harus dibayar = Rp 15.000.000,-
= Rp 12.500.000,-
Yang telah dibayar (-)
Kurang bayar = Rp 2.500.000,-
Denda :
= 2 x 2% x Rp 2.500.000,- = Rp 100.000,-
= Rp
SKBKB 2.600.000,-
= Rp 17.500.000,-
= Rp
Yang telah dibayar 15.000.000,-
= Rp
Kurang bayar 2.500.000,-
= Rp
SKBKBT 5.000.000,-
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA
Modul Perpajakan 2
Modul Perpajakan 2
Modul Perpajakan 2
Modul Perpajakan 2
Modul Perpajakan 2
Modul Perpajakan 2
22