Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah pajak atas
Perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.
1 2 3
Adanya Objek Perolehan Hak Saat Terutang
Atas Tanah
03 Objek BPHTB Yang Dikecualikan
Menurut Supriyanto (2010:17) tarif ditetapkan paling tinggi sebesar 5% ( Lima persen).
Perhitungan pajak terutang BPHTB diperoleh dengan cara sebagai Berikut:
BPHTB : Tarif x (NPOP-NPOPTKP)
:5% x (NPOP-NPOPTKP)
BPHTB : Tarif x (NJOP-NPOPTKP)
: 5% x (NJOP-NPOPTKP)
NJOP : Nilai Jual Objek Pajak
NPOPTKP : Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
NPOP : Nilai Perolehan Objek Pajak
06 Proses Penghitungan BPHTB
BPHTB dikenakan atas perolehan hak atas tanah atau bangunan Yang nilai perolehannya di
atas NJOPTKP. Di Kabupaten Pati penetapan NPOPTKP BPHTB ditetapkan sebesar Rp
60.000.000 (enam puluh juta Rupiah) berlaku saat pengajuan pertama saja, sedangkan untuk
peristiwa hukum waris dan hibah wasiat ditetapkan Rp 300.000.000 (tiga ratus ribu Rupiah).
Rumus penghitungan:
BPHTB Terutang = Tarif x (NPOP-NPOPTKP)
= 5% x (NPOP-NPOPTKP)
Proses Penghitungan
Langkah 2
Langkah 1
Penentuan NPOP harus memperhatikan
Wajib Pajak menghitung dan menentukan NJOP PBB obyek yang akan
NPOP. NPOP adalah Nilai Perolehan Dipindahkan pada saat pengalihan hak
Objek Pajak yang merupakan besaran atas tanah dan/atau bangunan. NPOP
nilai/harga objek pajak diperoleh dari nilai tertinggi antara
nilai/harga objek pajak Sesungguhnya
dengan NJOP PBB objek pajak.
Langkah 3
Wajib pajak menentukan NPOPTKP Langkah 4
dengan melihat ketentuan pada pasal Wajib pajak menghitung pajak yang
ayat (1) Pada Peraturan Bupati No. terutang dengan tarif sebesar 5%.
12 Tahun 2012.
Contoh Perhitungan
5. Surat berharga
seperti wesel, promes
dan aksep
1.000.000,00.
4. Efek dengan nama dan 5. Sekumpulan Efek dengan
3. Cek dan Bilyet Giro dalam bentuk apapun yang nama dan dalam bentuk apapun
dikenakan Bea Materai mempunyai harga nominal yang tercantum dalam surat
dengan tarif sebesar Rp. sampai dengan Rp. kolektif yang mempunyai jumlah
3.000,- tanpa 1.000.000,00 dikenakan Bea harga nominal sampai dengan Rp.
batas pengenaan Materai Rp. 3.000,- 1.000.000,00 dikenakan Bea
besarnya harga nominal. sedangkan yang mempunyai Materai Rp. 3.000,- sedangkan
nominal lebih dari Rp. yang mempunyai nominal lebih
1.000.000,00 dikenakan Bea dari Rp. 1.000.000,00 dikenakan
Materai Rp. 6.000,00. Bea Materai Rp. 6.000,00.
TERIMA KASIH