3
Banyak Syaratsampel
Syarat sampelyang
yangbaik
baik
Jumlah
Sampel
Karak-
teristik
sampel
4
UkuranSampel
Ukuran Sampel
1. Biaya, waktu, tenaga yang tersedia
5
Tabel jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
6
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
100 80 500 217 6000 361
Ketika peneliti
bermaksud untuk Ketika peneliti
menggeneralisasikan tidak bermaksud untuk
hasil penelitiannya menggeneralisasikan
maka ambilah sampel hasil penelitiannya
secara acak dan atau ketika jumlah
representatif populasi tidak di-
ketahui secara pasti
maka ambilah sampel
secara tidak acak
9
Teknikpengambilan
Teknik pengambilansampel
sampel
SampelAcak
Sampel Acak SampelTidak
Sampel TidakAcak
Acak
(randomsampling)
(random sampling): : (non-randomsampling):
(non-random sampling):
Undian
Kalkulator / komputer
54463 22662 69505 70639 79365 67282 ……. ……..
15389 85205 18850 39226 42249 90669 ……. ……..
85941 40756 82414 02015 13858 78030 ……. ……..
61149 69440 11268 88218 58925 03638 ……. ……..
05219 81619 81619 10651 67079 92511 ……. ……..
96754 17676
34357 88040 Mis : Jumlah populasi 500
283593 37403 Sampel yang akan diambil 50
62111 52820 Maka yang terambil adalah
47534 09243 Unsur no 153, 052, 414, 283,
177, 409, 343, dst sd 50 unsur
…….. ………
…….. ………
Tabel angka acak disalin dari buku Reseach Methods for Business,
13
LR. Gay dan P.L. Diehl, 1992
POPULASI
Pendahuluan
2. Populasi terjangkau.
Populasi Terjangkau adalah populasi yang
terukur karena dibatasi oleh tempat dan
waktu. Misalnya jumlah orang yg
melahirkan di RS. Soepraoen tahun 2010.
Subjek terpilih ( Sampel)
Subjek yang benar-benar diteliti.(Sampel yg diteliti
= Sampel dikurangi drop out)
Disuatu tempat &
waktu tertentu. Populasi
Populasi
Target. terjangkau
Minimal
sampel
Di seluruh dunia atau
negara.
sampel
Drop out
Sampel yg Subjek
benar diteliti terpilih
Populasi terjangkau.
Keseluruhan individu yang terdapat pada batas
populasi (subjek, tempat & waktu tertentu), yang
menjadi acuan hasil penelitian yang akan berlaku.
Populasi terjangkau ini yg selanjutnya sering di
sebut sebagai POPULASI.
19
MASALAH TUJUAN
PENELITIAN. PENELITIAN.
a
d
POPULASI. DATA.
b
SAMPEL.
Keterangan.
ILUSTRASI
POPULASI
Representatif Fisibilitas
SAMPEL
Probability sampling
KEBAIKAN:
Cara penarikan sampel mudah dilakukan,
dengan cara lotre atau menggunakan bilangan
acak (random)
Penduga nilai tengah (rata-rata) sampel tidak
bias
Metode pendugaan sederhana dan mudah
Simple random sampling (3)
KEKURANGAN:
Sampel yang terpilih bisa berjauhan satu dengan yang
lain, sehingga diperlukan biaya dan waktu tambahan
Diperlukan kerangka sampel
Sampel yang terpilih dimungkinkan tidak mewakili
populasi sesungguhnya
PENGGUNAAN:
Jika populasi tidak terhampar secara luas berdasarkan
geografis
Jika populasi agak homogen terkait dengan variabel
yang diteliti.
Sistematic random sampling (1)
Sampel diambil setiap selang tertentu (k=N/n), di
mana pada selang pertama dilakukan pemilihan secara
random
Dapat digunakan pada populasi yang berkaitan
dengan dimensi waktu, misal pasien yang datang ke
rumah sakit, pengunjung supermaket, penghuni hotel,
dll.
Juga dapat digunakan pada populasi yang tersedia
kerangka sampel.
Sistematic random sampling (2)
KEBAIKAN:
Penarikan sampel mudah, terutama pada populasi
yang berkait dengan waktu (pasien, orang yang
belanja, penghuni hotel, dll)
Sampel yang terpilih terhampar pada seluruh
populasi
Bisa lebih teliti daripada simple random sampling
Sistematic random sampling (3)
KELEMAHAN:
Bilamana populasi mempunyai sifat berulang (musiman
atau siklus), maka ketelitiannya akan rendah
Kerangka sampel diperlukan
PENGGUNAAN:
Jika anggota populasi terletak secara teracak
Jika kerangka sampel tersedia
Jika populasi berkait dengan dimensi waktu, sehingga
bersifat infinite dan tidak tersedia kerangka sampel
secara lengkap, namun urutan anggota populasi dapat
Stratified random sampling (1)
Populasi dibagi menjadi dua segmen atau lebih yang
mutually exclusive yang disebut strata (lapisan),
berdasarkan kategori-kategori dari satu atau lebih
variabel yang relevan, baru kemudian dilakukan simple
random sampling atau sistematic random sampling pada
setiap strata.
Masing-masing lapisan kondisinya homogen (seragam)
dan antar lapisan heterogen
Strata atau lapisan ini bisa berupa tingkatan (misal
pendidikan SD, SLTP, SLTA dan PT) ataupun bukan
tingkatan (misal petani, pedagang, pegawai)
Stratified random sampling (2)
KEBAIKAN:
Pembuatan lapisan terhadap populasi memberikan jaminan
terhadap sampel yang representatif dan teliti
Pelaksanaanya mudah dan menyenangkan
KEKURANGAN:
Kerangka sampel masing-masing lapisan diperlukan atau
harus tersedia urutan dari populasi
Biaya (transportasi) besar jika populasi terhampar pada
wilayah yang luas
Stratified random sampling (3)
PENGGUNAAN:
Jika populasi heterogen dan dapat dibuat lapisan,
dimana masing-masing lapisan homogen
Populasi tidak terhampar secara luas
Jika persoalan penarikan sampel berbeda pada setiap
lapisan
Cluster sampling (1)
Simple random sampling dan stratified random sampling
berasumsi ada sampling frame, yaitu daftar lengkap dari
anggota populasi. Kalau tidak ada? Cluster sampling
bisa digunakan.
Populasi dibagi-bagi menjadi sekelompok (gerombol)
yang disebut clusters, biasanya berdasarkan pembagian
alami seperti lokasi, golongan sosioekonomi, dsb.
masing-masing gerombol dapat menggambarkan keadaan
populasi
Cluster sampling (2)
Jika cluster berupa wilayah (area), ada yang menyebut
area sampling
Berbeda dengan stratified: stratified mengambil
sampel dari tiap strata, cluster sampling tidak
mengambil sampel dari tiap cluster, tetapi memilih
cluster sebagai sampel.
Jika semua anggota cluster menjadi sampel single-
stage cluster sampling. Jika suatu cluster terdiri dari
cluster lagi dan sampel diambil dari clusters di
bawahnya multistage cluster sampling.
Primary sampling units secondary sampling units
dst.
Cluster sampling (3)
Kurang akurat dibandingkan dengan simple random
sampling atau stratified random sampling untuk jumlah n
yang sama.
Akurasi dapat ditingkatkan dengan mengambil sampel
KEKURANGAN:
Cara analisis data sukar
PENGGUNAAN:
Populasi dapat membentuk cluster, umumnya terkait
KEBAIKAN:
(1) Biaya transportasi rendah
(2) Pelaksanaannya mudah
KEKURANGAN:
Bila unit-unit tahap pertama (sebelumnya) tidak berukuran
PENGGUNAAN:
Jika populasi meliputi wilayah yang luas
Jika daftar populasi yang terkait dengan elements
End Part #1
Sample size (1)
DESKRIPSI MEAN
(b). Apabila tidak ada informasi sama sekali mengenai populasi, maka
besar sampel dapat ditentukan secara proporsional terhadap populasi,
misalnya 2, 5, 10, atau 50 % dari besar populasi (N).
1 Kota Yogyakarta
133
2 Kabupaten Sleman
12
3 Kawasan Wisata Kaliurang
21
4 Kabupaten Bantul
6
5 Kabupaten Gunungkidul
3
6 Kabupaten Kulon Progo -
Jumlah 175
• Unit Obsevasi: respondennya adalah para manajer puncak biasanya juga para
pemilik hotel
ILUSTRASI 2 (A)