Anda di halaman 1dari 10

“PERAN ADVOKASI 

PERAWAT
DI UNIT/INSTALASI GAWAT DARURAT” 

Oleh
Sunardi Adi Wibowo, S.Kep.,Ns.MH.Kes
“PERAN ADVOKASI PERAWAT
DI UNIT/INSTALASI GAWAT DARURAT” 
Istilah advokasi sering digunakan dalam konteks hukum yang berkaitan
dengan upaya melindungi hak-hak manusia bagi mereka yang tidak mampu
membela diri.  

Arti advokasi menurut ikatan perawat amerika/ANA (1985) adalah


“melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan dan keselamatan
praktik tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan
oleh siapa pun”
Advokasi Perawat di Unit Gawat Darurat Menurut  ANA
(1985).
1. Melindungi pasien dari pelayanan yang tidak bermutu, perawat disini harus
menjaga keselamatan pasien  baik dari kompentensi petugas yang tidak
profesional (petugas tidak ahli dibidang gawat darurat sebaiknya tidak
bertugas di Unit Gawat Darurat/Instalasi Gawat Darurat).
2. Menjaga pasien dari  alat dan sarana parasana yang tidak standar , sebaik
alat harus standar dan mempunyai kelayakan standar dan dikalibrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
3. Melindungi pasien dari sistem yang buruk dan bertele tele (sistem yang
merugikan pasien).
Peran Advokasi  
Dalam Praktik Etik Keperawatan.
• Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia,
keunikan, klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik,   dan agama yang dianut, serta kedudukan sosial.

• Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan


yang menghormati nilai nilai budaya, adat istiadat dan kelagsungan hidup beragama dan klien.

• Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.

• perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan  tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku etentuan hukum yang berlaku.
Peran advokasi perawat
menurut Undang Undang No. 38/2014,
Tentang Keperawatan, Pasal 38

Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban :


a.  Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan dan ketentuan peraturan perundang- undangan.

b.       Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar profesi, standar


pelayanan keperawatan, standar operasional prosedur, kode etik, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

C.       Menghormati hak Klien.


d.       Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani, yang meliputi:
1.       Dalam aspek pelayanan/asuhan keperawatan merujuk ke anggota
perawat lain yang lebih tinggi kemampuan atau pendidikannya; atau
2.       Dalam aspek masalah kesehatan lainnya merujuk ke tenaga kesehatan
lain.
e.        Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang Klien.
f.        Mendokumentasikan Askep berdasarkan standar pelayanan keperawatan.
g.       Memberikan informasi yang lengkap, jujur, jelas dan mudah dimengerti
mengenai tindakan keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai
dengan batas kewenangannya.
h.       Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain
yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan
i.         Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Peran perawat dlm penanggulangan Penderita Gadar
pada “UU no. 36 Th. 2009 Pasal 32, Ttg Kesehatan

(1) “Dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah


maupun swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan  bagi penyelamatan
nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu”.

(2) “Dalam keadaan darurat Fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah


dan swasta dilarang  menolak pasien dan/atau meminta uang muka”. 
Kesimpulan
• Peran Advokasi perawat gawat darurat sangat penting, agar pasien
terlindungi dari pelayanan yang tidak bermutu, perawat harus memahami
peran advokasi karena asuhan keperawatan bersifat bio, psiko, sosial dan
spritual.   
1.       Perawat harus menjadi advokasi melindungi pasien dari perbuatan
tindak kekerasan, pelecehan seksual.
2.       Perawat harus menjadi advokasi pasien dari lingkungan yang
memperburuk kedaan pasien.  
3.       Perawat harus melindungi pasien dari tindakan perawatan dan
pengobatan yang tidak rasional
6.       Perawat harus memahami konsep pelayanan gawat darurat
terkait keselamatan pasien, agar keselamatan pasien terjamin.

7.       Perawat harus tahu standar  sarana dan pra sarana, aturan dan
sistem  pelayanan gawat darurat yang ditetapkan peraturan perundang
undang.

8.       Perawat harus memahami kompetensi semua petugas yang


bertugas di Unit/Instalasi Gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai