Anda di halaman 1dari 9

membuat dokumentasi sistem

manajemen k3

Dwi Puspita Sari, S.Pd. M.Pd


Kelompok 2
• Nama kelompok :
• 1.muhammad arif fadli 06121282025023
• 2.m.lutfi sabilla rusdi 06121382025057
• 3.m.fadil aryatul 06121382025063
• 4.adhietya dwitama poetra 06121382025057
• 5.taufik hidayatullah 06121382025066
• 6.kayun nur abadi 06121382025067
• 7.fuji nugraha aru juniarta06121382025060
• 8.husada hutasoit 06121282025045
• 9.akbar al barokah 06121382025062
Definisi:

Dokumentasi adalah kumpulan data untuk mengetahui
jalannya sistem, memberi penejelasan proses dan syarat-syarat
pada organisasi, dan melihat keefektifan dari sistem tersebut.
• Dokumen kerja adalah sebuah hasil dari kegiatan kerja yang
ditulis setiap harinya, dokumen tersebut pasti selalu disimpan
setiap selesainya dokumen tersebut. penyimpanan dokumen
tidak hanya selalu dokumen kerja tetapi setiap kegiatan seperti
dokumen maintenance barang, hasil test, dan kegiatan kerja
yang terjadi pasti akan disimpan perusahaan.
• Dokumentasi adalah kumpulan data untuk mengetahui
jalannya sistem, memberi penejelasan proses dan syarat-syarat
pada organisasi, dan melihat keefektifan dari sistem tersebut.
Tujuan dokumentasi dalam k3

• Perusahaan mendata dan mengumpulkan ringkasan


dokumentasi untuk:
• Menggabungan kebijakan K3, tujuan K3 dan sasaran K3
secara beraturan
• Menjabarkan tujuan K3 dan sasaran K3
• Mendokumentasikan peranan, tanggung jawab dan prosedur
• Menjelaskan unsur SMK3 telah diterapkan dalam perusahaan.
Kegunaan dokumentasi terhadap k3

• Dokumen berguna sebagai panduan dalam pelaksanaan Sistem


Manajemen K3 di perusahaan. Tanpa dokumen maka
aktivitas-aktivitas berjalan tanpa arah yang jelas. Sedangkan
rekaman mungkin merupakan satu-satunya bukti bahwa sistem
telah dilaksanakan sesuai dengan dokumen yang ada. Karena
itu semua dokumen dan rekaman yang penting dalam sistem
manajemen k3 harus diidentifikasi dan dikendalikan.
Dokumentasi yang efektif dan efisien adalah dokumen yang
memiliki data lengkap dan dibuat seminimal mungkin.
Jenis jenis dokumentasi k3
• Manual: Manual dibuat untuk menjabarkan interaksi proses-proses
dalam Sistem Manajemen K3. Kita dapat menggunakan proses yang di
petakan dan dijelaskan sebagai pegangan. Manual menguraikan
kebijakan dasar dari penerapan Sistem Manajemen K3 yang disesuaikan
dengan klausul dalam OHSAS 18000 atau Permenaker 05/Men/1996.
• Prosedur: Prosedur adalah penjabaran secara detail dari aktivitas dalam
perusahaan. Proses dalam Sistem Manajemen K3 harus dijelaskan secara
detail mulai dari aturannya, pelaksana, dan ruang lingkup proses, setelah
itu dapat menentukaan prosedur yang akan dibuat. Baiknya dala
pebentukan Prosedur semua dijabarkan secara jelas agar semua pelakana
dapat memahami prosedur tersebut.
• Instruksi Kerja: Instruksi Kerja digunakan untuk menjelaskan
bagaimana cara pengoperasian alat-alat dan mesin. Intruksi kerja bersifat
lebih teknis karena instruksi kerja harus dijelaskan secara tahapan
aktivitas secara berurutan. Instruksi Kerja harus berada di tempat dimana
aktivitas pengoperasian dilakukan, biasanya ditempelkan di dekat mesin
atau peralatan yang digunakan.
Manfaat Sistem Manajemen K3

• Karena SMK3 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, masyarakat,


pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha
untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain itu
penerapan SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri kita
antara lain :
• 1. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.
• 2. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
• 3. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga
kerja merasa aman dalam bekerja.
• 4. Meningkatkan image market terhadap perusahaan.
• 5. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan.
• 6. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga
membuat umur alat semakin lama.
Model dalam penerapan sistem
manajemen K3
• Dalam penerapan sistem manajemen keselamatan ditemukan ada dua model yaitu
rational organisation theory dan socio-technical system theory. Rational organisation
theory menekankan pada pendekatan top-down,penerapan sistem manajemen
keselamatan didasarkan pada kebijakan atau instruksi dari top level manajemen dan
diteruskan sampai pada level yang paling bawah. Sementara socio-technical system
theory melakukan pendekatan dengan intervensi organisasi yang didasarkan pada
analisa hubungan antara teknologi,orientasi dari pekerja dan struktur organisasi
(Gallagher,2001).
• Gallagher juga mengklasifikasikan sistem manjemen keselamatan ke dalam 2 tipe, yaitu:
• 1. Safe Person Control Strategy
• Yaitu strategi pencegahan difokuskan pada kontrol perilaku pekerjaan.
• 2. Safe Place Control Strategy
• Yaitu strategi pencegahan difokuskan pada bahaya dari sumbernya melalui
identifikasi,kajian dan pengendalian.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai