RAHASIA

KEDOKTERAN
 TIGA DOKTRIN HUKUM KEDOKTERAN
REKAM MEDIS
(PERMENKES RI NO 269/MENKES/PER/III/2008)

PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

(PERMENKES RI NO 290/MENKES/PER/III/2008)

WAJIB SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN

(PERATURAN PEMERINTAH NO 10 TAHUN 1966)

RAHASIA KEDOKTERAN
(PERMENKES NO 36 TAHUN 2012)

2
 RAHASIA KEDOKTERAN
(PERMENKES NOMOR 36 TAHUN 2012
LANDASAN HUKUM :
 UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 29
TAHUN 2004 TTG PRAKTIK KEDOKTERAN
 UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 36 TAHUN
2009 TTG KESEHATAN
 UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 44 TAHUN
2009 TTG RUMAH SAKIT
 PERATURAN PEMERINTAH NO 32 TAHUN 1996 TTG
TENAGA KESEHATAN
 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO 269/MENKES/PER/III/2008 TTG REKAM MEDIS
 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO 290/MENKES/PER/III/2008 TTG PERSETUJUAN
TINDAKAN KEDOKTERAN
3
 BAB I. KETENTUAN UMUM - PASAL 1
 RAHASIA KEDOKTERAN :
DATA DAN INFORMASI TENTANG KESEHATAN
SESEORANG YANG DIPEROLEH TENAGA
KESEHATAN PADA WAKTU MENJALANKAN
PEKERJAAN ATAU PROFESINYA

 TENAGA KESEHATAN :
SETIAP ORANG YG MENGABDIKAN DIRI DALAM
BIDANG KESEHATAN & MEMILIKI PENGETAHUAN
DAN / ATAU KETRAMPILAN MELALUI PENDIDIKAN
DIBIDANG KESEHATAN YANG UTK JENIS
TERTENTU MEMERLUKAN KEWENANGAN UTK
MELAKUKAN UPAYA KESEHATAN
4
 BAB I. KETENTUAN UMUM
DOKTER / DOKTER GIGI :
DOKTER, DR SPES, DRG, DRG SPES LULUSAN PENDIDIKAN
KEDOKTERAN/ KEDOKTERAN GIGI BAIK DIDALAM/ DILUAR
NEGERI YG DIAKUI OLEH PEMERINTAH RI SESUAI DG
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN

PASIEN :
SETIAP ORANG YG MELAKUKAN KONSULTASI MASALAH
KESEHATANNYA UTK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN
YG DIPERLUKAN, BAIK SECARA LANGSUNG / TIDAK
LANGSUNG KEPADA TENAGA KESEHATAN YG BERWENANG;

KELUARGA TERDEKAT :
SUAMI/ ISTERI, AYAH/IBU KANDUNG, WALI, ANAK2 KANDUNG
YG TELAH DEWASA, SAUDARA2 KANDUNG YG TELAH DEWASA
5
 BAB I. KETENTUAN UMUM
REKAM MEDIS :
BERKAS YG BERISIKAN CATATAN DAN DOKUMEN
TENTANG IDENTITAS PASIEN, PEMERIKSAAN,
PENGOBATAN, TINDAKAN, DN PELAYANAN LAIN
YG DIBERIKAN KEPADA PASIEN, TERMASUK
DALAM BENTUK ELEKTRONIK
MENTERI :
MENTERI YG MENYELENGGARAKAN URUSAN
PEMERINTAHAN DIBIDANG KESEHATAN

6
 BAB I. KETENTUAN UMUM – PASAL 2
TUJUAN :
PENGATURAN RAHASIA KEDOKTERAN
BERTUJUAN UNTUK MEMBERIKAN
KEPASTIAN HUKUM DALAM :
 PERLINDUNGAN
 PENJAGAAN
 PENYIMPANAN RAHASIA KEDOKTERAN

7
 BAB II. RUANG LINGKUP – PASAL 3
 DATA DAN INFORMASI YG HARUS
DIRAHASIAKAN :
a) IDENTITAS PASIEN !!!!!!
b) KESEHATAN PASIEN (ANAMNESIS,
PEMERIKSAAN FISIK, PEMER PENUN -JANG,
DIAGNOSIS, PENGOBATAN , TINDAKAN
KEDOKTERAN)
c) HAL2 LAIN YG BERKENAAN DG PASIEN
 SUMBER DATA DIDAPAT DARI :
PASIEN, KELUARGA PASIEN,
PENGANTAR PASIEN,
SURAT KONSULTASI/ RUJUKAN/
SUMBER LAINNYA 8
 BA B III. – YG .WAJIB MENYIMPAN - PASAL 4
 YG TERLIBAT DALAM PELAYANAN
KEDOKTERAN/ MENGGUNAKAN DATA &
INFORMASI TTG PASIEN, MELIPUTI :
a. DOKTER – DRG SERTA NAKES LAIN YG PUNYA
AKSES THDP DATA – INFORMASI KESEHATAN
PASIEN
b. PIMPINAN FASYANKES
c. TENAGA YG TERKAIT PEMBIAYAAN YANKES
d. BADAN HUKUM/ KORPORASI DLL
e. MAHASISWA/ SISWA YG BERTUGAS DI FASYANKES

 KEWAJIBAN MENYIMPAN BERLAKU SELAMA

NYA, WALAU PASIEN TELAH MENINGGAL
9
 BA B IV. – KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 5
RAHASIA KEDOKTERAN HANYA BISA
DIBUKA UNTUK :
 KEPENTINGAN KESEHATAN PASIEN
 MEMENUHI PERMINTAAN APARATUR

PENEGAK HUKUM;
 PERMINTAAN PASIEN SENDIRI;
 ATAU BERDASARKAN KETENTUAN

PERATURAN PER UU-AN

PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN

DILAKUKAN TERBATAS SESUAI
KEBUTUHAN 10
 BA B IV. – KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 6
 KEPENTINGAN KESEHATAN PASIEN
MELIPUTI :
 KEPENTINGAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN, PENGOBATAN ,
PENYEMBUHAN & PERAWATAN PASIEN
---------- DILAKUKAN DG PERSETUJUAN
PASIEN
 KEPERLUAN ADMINISTRASI, ASURANSI
JAMINAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
-------DILAKUKAN DG PERSETUJUAN
PASIEN BAIK SECARA TERTULIS /
SISTEM INFORMASI ELEKTRONIK 11
 BA B IV. – KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 6
 KEPERLUAN ADMINISTRASI, ASURANSI
JAMINAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
-------DILAKUKAN DG PERSETUJUAN
PASIEN BAIK SECARA TERTULIS /
SISTEM INFORMASI ELEKTRONIK
------- PERSETUJUAN TELAH DINYATA
KAN PADA SAAT PENDAFTARAN PASIEN
DI FASYANKES

 BILA TIDAK CAKAP MEMBERIKAN

PERSETUJUAN ---- KELUARGA
TERDEKAT/ PENGAMPU NYA 12
 BA B IV. – KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 7
 UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN APARATUR
PENEGAK HUKUM DALAM RANGKA
PENEGAKAN HUKUM, yaitu pada ;
 PROSES PENYELIDIKAN
 PENYIDIKAN
 PENUNTUTAN
 DI SIDANG PENGADILAN
 DAPAT MELALUI PEMBERIAN DATA DAN
INFORMASI BERUPA :
 VISUM ET REPERTUM
 KETERANGAN AHLI
 KETERANGAN SAKSI
 DAN ATAU RINGKASAN MEDIS
13
 BA B IV. – KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 7
 DAPAT MELALUI PEMBERIAN DATA DAN
INFORMASI BERUPA :
 VISUM ET REPERTUM
 KETERANGAN AHLI
 KETERANGAN SAKSI
 DAN ATAU RINGKASAN MEDIS
 PERMOHONAN UTK BUKA RAHASIA HARUS
DILAKUKAN SECARA TERTULIS DARI PIHAK YG
BERWENANG
 PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN APABILA
DIDASARI PERINTAH PENGADILAN ATAU DALAM
SIDANG PENGADILAN ----------- REKAM MEDIS
SELURUHNYA DAPAT DIBERIKAN
14
 BA B IV. – KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 8
 PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN APABILA
DIDASARI PERINTAH PENGADILAN ATAU DALAM
SIDANG PENGADILAN ----------- REKAM MEDIS
SELURUHNYA DAPAT DIBERIKAN

PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN APABILA

ATAS DASAR PERMINTAAN PASIEN SENDIRI ----
BISA DILAKUKAN SECARA LISAN / TERTULIS

KELUARGA TERDEKAT PASIEN !!!!! DAPAT

MEMPEROLEH DATA DAN INFORMASI
KESEHATAN PASIEN, DAN SUDAH DIBERIKAN
PADA WAKTU PENERIMAAN PASIEN
15
 BA B IV. – KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 9
 PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN
BERDASARKAN KETENTUAN PERATURAN PER UU-
AN------ TANPA PERSETUJUAN PASIEN DALAM RANGKA
a) KEPENTINGAN PENEGAKAN ETIK ATAU DISIPLIN ,
MELALUI PERMINTAAN TERT:ULIS DARI
 MAJELIS KEHORMATAN ETIK PROFESI/
 MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA
b) KEPENTINGAN UMUM----- TANPA MEMBUKA IDENTITAS
PASIEN !!!!!!!!!
1) AUDIT MEDIS
2) ANCAMAN KLB/WABAH PENYAKIT MENULAR
3) PENELITIAN KESEHATAN UTK KEPENTINGAN NEGARA
4) PENDIDIKAN / PENGGUNAAN INFORMASI YG BERGUNA DIMASA
MENDATANG
5) ANCAMAN KESELAMATAN ORANG LAIN SECARA INDIVIDU/
MASYRAKAT
16
 BA B IV. – KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 9
b) KEPENTINGAN UMUM----- AD 2 DAN 5, YAITU :
 ANCAMAN KLB/WABAH PENYAKIT MENULAR
 ANCAMAN KESELAMATAN ORANG LAIN
SECARA INDIVIDU/ MASYARAKAT

IDENTITAS PASIEN DAPAT DIBUKA

KEPADA INSTITUSI / PIHAK YG
BERWENANG UTK MELAKUKAN TINDAK
LANJUT SESUAI PERATURAN PER UU-
AN !!!!!!!!!

17
 BA B IV. KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 10-11
SIAPA YG BERHAK MEMBUKA/ MENGUNGKAPKAN
RAHASIA KEDOKTERAN ????
 DPJP (DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
PASIEN)
 BILA PASIEN DIRAWAT/ DITANGANI OLEH TIM ----------
KETUA TIM
 KETUA TIM BERHALANGAN --- ANGGOTA TIM YG
DITUNJUK
 BILA DPJP DAN TIM TIDAK ADA ------- PIMPINAN
FASYANKES DAPAT MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN

DPJP / PIMPINAN FASYANKES DAPAT MENOLAK

MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN ------- APABILA
PERMINTAAN TSB BERTENTANGAN DENGA
KETENTUAN PERATURAN PER UNDANG2AN 18
 BA B IV. KAPAN RAHASIA DIBUKA- PASAL 12-14
PS 12.
PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN ---- HRS DIDASARKAN
PADA DATA DAN INFORMASI YANG BENAR DAN DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN
PS 13.
 PASIEN / KELUARGA TERDEKAT PASIEN YG TELAH
MENINGGAL DUNIA YANG MENUNTUT NAKES DAN / ATAU
FASYANKES ----- MENGINFORMASIKAN LEWAT MEDIA
MASSA --------- MELEPASKAN HAK RAHASIA
KEDOKTERANNYA KEPADA UMUM
 NAKES DIBERI KEWENANGAN UTK MEMBUKA ATAU
MENGUNGKAP RAHASIA SBG HAK JAWAB
PS 14
BILA PASIEN MENGGUGAT NAKES / FASYANKES ------ YG
DIGUGAT BERHAK MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN DALAM
RANGKA PEMBELAANNYA DALAM SIDANG PENGADILAN
19
 BA B V – PEMBINAAN & PENGAWASAN PASAL 15
 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PERMEN SESUAI
DENGAN FUNGSI DAN TUGAS MASING2 DILAKUKAN OLEH ;
 KEMENTERIAN KESEHATAN
 KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
 DINAS KESEHATAN PROPINSI
 DINAS KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA
 ORGANISASI PROFESI TERKAIT

 DALAM RANGKA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ------- DAPAT

MENGAMBIL TINDAKAN ADMINISTRATIF SESUAI DENGAN
KEWENANGAN MASING2

 TINDAKAN ADMINISTRATIF DAPAT BERUPA :

 TEGURAN LISAN
 TEGURAN TERTULIS
 PENCABUTAN SURAT TANDA REGISTRASI (STR)
 PENCABUTAN IZIN PRAKTIK NAKES DAN /ATAU
 PENCABUTAN IZIN FASYANKES
20
 BA B VI – KETENTUAN PENUTUP - PASAL 16
 PERATURAN MENTERI INI MULAI BERLAKU PADA
TANGGAL DIUNDANGKAN.
 AGAR SETIAP ORANG MENGETAHUINYA,
MEMERINTAHKAN PENGUNDANGAN PERMEN INI DENGAN
PENEMPATAN NYA DALAM BERITA NEGARA REPUBLIK
INDONESIA

 DITETAPKAN DI JAKARTA TANGGAL 10 AGUSTUS 2012

OLEH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

 DIUNDANGKAN DI JAKARTA TGL 12 SEPTEMBER 2012

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA

21
PELAKSANAAN AKREDITASI PRODI D3RMIK IIKBW
THANK YOU, BE PROFESIONAL
 CONCLUSION

MEDICAL RECORD
ARE IMPORTANT
“GOOD MEDICAL RECORD MEANS
GOOD MEDICAL CARE”
“GENERALLY, DATA ENTRIES IN A
HOSPITAL
MEDICAL RECORD REFLECT
INFORMATION ABOUT
THE HOSPITALIZATION”

“GOOD MEDICAL RECORD WILL SAVE YOU”

“POOR MEDICAL RECORD WILL DISCRET YOU”
“NO MEDICAL RECORD WILL DESTROY YOU”
WISNANINGSIH
SURJOSEPUTRO

BADAN PERTIMBANGAN
PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN

wies.an@yahoo.co.id
08125945268