Anda di halaman 1dari 13

MENENTUKAN POLARISASI

MENGGUNAKAN POLARIMETER

Kelompok 1 : 1). Afif Azizah


2). Firnanda Zuni
3). Husnul Khotimah Khoirunnisa
4). Noer Fitri Dewi Muhsini
5). Sri Wahyuni
PENGERTIAN POLARISASI

Polarisasi adalah suatu peristiwa perubahan arah getar


gelombang pada cahaya yang acak menjadi satu arah getar;
dari sumber lain mengatakan bahwa Polarisasi adalah peristiwa
penyerapan arah bidang getar dari gelombang.
Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang
transversal saja, sedangkan gelombang longitudinal tidak
mengalami gejala polarisasi. Fakta bahwa cahaya dapat
mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya merupakan
gelombang transversal.
POLARISASI (LANJUTAN)

Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya oleh suatu senyawa


optis aktif, maka besarnya perputaran itu bergantung pada
beberapa faktor yakni struktur molekul, temperatur, panjang
gelombag, banyaknya molekul pada jalan cahaya, jenis zat,
ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut. Polarisasi dapat
diakibatkan oleh pemantulan (Hukum Brewster)

rumus polarisasi karena pembiasan tg ip = n2/n1


dan pemantulan cahaya ip + r = 90
ip = sudut polarisasi
POLARIMETER

• Polarimeter atau spektropolarimeter adalah alat yang digunakan untuk


mengukur besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang
bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan.Jadi polarimeter ini
merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh
suatu senyawa optis aktif.
• Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi,
• Beberapa contoh zat aktif optis adalah karbohidrat, protein, dan steroid.
• Sedangkan zat yang inaktif optis tidak dapat memutar cahaya bidang
polarisasi
• Beberapa contoh zat inaktif optis adalah air, alkohol, larutan garam dalam air
RUMUS PERHITUNGAN HASIL PENGAMATAN
POLARISASI
• Rumus ini digunakan apabila diketahui basar sudut putar bidang polarisasi oleh larutan yang
diperiksa maka kadar/konsentrasi zat optis aktif dalam larutan yang digunakan dapat dihitung.

P = Bt . C . L

Dimana :
P = Besarnya sudut antara bidang polarisasi (hasil pengamatan)
Bt = Sudut putar spesifik zat optis aktif yang digunakan pada Tc.
C = Kadar/ konsentrasi zat optis aktif (gram/cc)
L = Panjang tabung pemeriksa
Catatan :
Bt diperoleh pada tabel (dengan standar temperatur 20C)
JENIS - JENIS POLARIMETER

1. Polarimeter Manual
Polarimeter paling awal, mulai
dikembangkan pada tahun 1830-an,
membutuhkan pengguna secara fisik
seperti memutar analyzer, dan
detektor itu mata pengguna menilai
saat yang paling bersinar cahaya
melalui. Sudut ditandai pada skala
yang mengelilingi analyzer tersebut.
Desain dasar masih digunakan
dalam polarimeter sederhana.
JENIS – JENIS POLARIMETER (LANJUTAN)
2. Polarimeter Semi Otomatis 3. Polarimeter Otomatis
Ada juga polarimeter semi-otomatis, Merupakan polarimeter yang paling
yang membutuhkan deteksi visual modern yang sepenuhnya otomatis
tetapi push menggunakan tombol dan hanya memerlukan user untuk
untuk memutar analisa dan menekan tombol dan menunggu
menawarkan tampilan digital. pembacaan digital.
PRINSIP KERJA DAN CARA MENGKALIBRASI
POLARIMETER

• Prinsip Kerja
Prinsip kerja nya adalah meneruskan sinar yang mempunyai arah getar yang sama
dengan arah polarisator. Sudut putar jenis bergantung pada konsentrasi dan jenis
larutannya
• Cara Mengkalibrasi
Polarimeter dapat dikalibrasi – atau setidaknya diverifikasi – dengan mengukur piring
kuarsa, yang dibangun untuk selalu membaca di sudut rotasi tertentu (biasanya 34 °,
tetapi +17 ° dan 8,5 ° adalah juga populer tergantung pada sampel) . piring Quartz yang
disukai oleh banyak pengguna karena contoh padat jauh lebih sedikit dipengaruhi oleh
variasi suhu, dan tidak perlu dicampur on-demand seperti solusi sukrosa.
BAGIAN-BAGIAN POLARIMETER

• Sumber Cahaya • Tabung Sampel


Sumber cahaya terdiri dari dua jenis, Tabung sampel terbuat dari kaca yang
yaitusumber cahaya filament dan memiliki dua pengaman, yaitu karet
sumber cahaya natrium.s dan skrup. Tabung sampel terdiri dari
Sumber cahaya filament digunakan bermacam-macam ukuran tergantung
untuk alat model lama, sedangkan jumlah sampel yang diuji.
sumber cahaya natrium digunakan
untuk alat model baru.
• Prisma Analisator
• Prisma Nichole
Fungsi prisma ini ialah untuk
Bagian ini disebut polarisator yang
mensejajarkan sudut yang dihasilkan
berfungsi mengubah cahaya
dari senyawa aktif optik.
monokromatis menjadi lebih
terpolarisasi.
BAGIAN-BAGIAN POLARIMETER (LANJUTAN)
• Skala Lingkar • Mikroskop dan Skala
Skala lingkar merupakan akala yang
Mikroskop berguna untuk
bentuknya melingkar dan pembiasan
menentukkan cahaya yang sudah
skalanya dilakukan jika telah
sejajar sehingga sudut hitung
didapatkan pengamatan tepat baur-
rotasinya dapat dilihat dari skala.
baur.
• Detektor
Detektor pada polarimeter manual
yang digunakan sebagai detector
adalah mata, sedangkan polarimeter
lain dapat digunakan detector
fotoelektrik.
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
PADA PENGGUNAAN POLARIMETER

• Larutan sampel harus jernih atau tidak mengandung partikel yang tersuspensi
di dalamnya. Partikel tersebut akan menghamburkan cahaya yang melewati larutan.
• Tidak terdapat gelembung udara pada tabung sampel saat diisi larutan.
• Selalu dimulai dengan menentukan keadaan nol untuk mengkoreksi pembacaan.
• Pembacaan rotasi optik dilakukan beberapa kali, sampai didapat data yang
dapat dihitung rata-ratanya
CONTOH PRAKTIKUM POLARISASI
MENGGUNAKAN POLARIMETER
Alat & Bahan
1.      Polarimeter 1 set
2.      Tabung pemutar
3.      Sumber cahaya monokromatis
4.      Aquades secukupnya
5.      Gulaku secukupnya
6.      Pipet tetes 1 buah
7.      Gelas plastic 2 buah
8.      Neraca Digital
9.      Tisu secukupnya
Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang 5.    Mengulangi langkah 4-5 sebanyak 2
digunakan dalam praktikum. kali.
2.      Mencuci bersih tabung pemutar, 6.    Mengisi tabung pemutar dengan
kemudian mengisi dengan air murni, larutan gula 1 gram + 20 ml air murni
dan mengusahakan tidak sampai 7.    Mengulangi langkah 3-5 sebanyak 3
ada gelembung udara dan kali.
masukkan ke dalam polarimeter.
8.    Mengisi tabung pemutar dengan
3.      Menentukan titik paling terang pada larutan gula 2 gram + 20 ml air murni
detektor dengan cara memutar skala
9.    Mengulangi langkah 3-5 sebanyak 3
putar analisator pada polarimeter.
kali.
4.      Membaca nilai sudut ( θ ) pada skala
10.  Mengisi tabung pemutar dengan
putar analisator pada polarimeter larutan gula 3 gram + 20 ml air murni
dan mencatat hasil yang diperoleh
pada tabel pengamatan. 11.  Mengulangi langkah 3-5 sebanyak 3
kali.

Anda mungkin juga menyukai