khasiat obat Beberapa faktor yg mempengaruhi khasiat obat yi: 1. Berat badan (BB)→ harus disesuaikan dgn BB → makin berat BB seseorang mk makin byk obat dpt terlarut di dlm tubuh → amat kritis pd bayi (infant) & anak kecil 2. Umur: pasien anak&usia lanjut amat sensitif thd efek obat2an → karena aktivitas metabolik, berkurangnya massa tubuh, berkurangnya kapasitas pengeluaran 3. Sek → wanita diperkirakan lebih sensitif thd kerja beberapa obat2an → efek lebih hebat & panjang, penyebab mungkin karena BB wanita yg lebih kecil & proporsi lemak lebih besar, shg banyak obat tersebut mengalami metabolisme jauh menjadi lebih perlahan, juga dipengaruhi hormon. 4. Cara beri & waktu pemberian obat → absorbsi sangat dipengaruhi oleh cara pemberian & waktu pemberian. 5. Kondisi patologik → kecepatan absorbsi, metabolisme&ekskresi dpt ditandai secara nyata oleh perubahan2 keadaan fisiologik normal seseorang. Contoh: ☻ Penyakit hati → mengurangi metabolisme obat di hati dan sintetis protein plasma sehingga meningkatkan kadar obat, terutama kadar bebasnya, dlm darah dan jaringan. → terjadi respons yg berlebihan/efek toksik. Beberapa prinsip umum penggunaan obat pd penyakit hati yg berat: a) Sedapat mungkin dipilih obat yg eliminasinya terutama melalui ekskresi ginjal. b) Hindarkan penggunaan: obat2 yg mendepresi SSP (morfin), diuretik tiazid&diuretik kuat, antikoagulan oral, kontrasepsi oral&obat2 hepatotoksik. Sedatif yg paling aman utk penderita hati: oksazepam & lorazepam c) Gunakan dosis yg lebih rendah dr normal, terutama utk obat2 yg eliminasi utamanya melalui metabolisme hati ☻Penyakit ginjal → dpt mengurangi ekskresi obat aktif melalui ginjal → akan meningkatkan kadarnya dlm darah&jaringan & menimbulkan respon yg berlebihan → toksik. Prinsip umum penggunaan obat pd penyakit ginjal: 1. Dipilih obat yg eliminasinya terutama melalui metabolisme hati 2. Hindarkan penggunaan: gol tetrasiklin utk semua derajat gangguan ginjal (kecuali:doksisiklin,dan minosiklin), diuretik hemat K, diuretik tiazid, antidiabetik oral, aspirin 3. Gunakan dosis yg lebih rendah dr normal, terutama utk obat2 yg eliminasi utamanya mel ekskresi ginjal. ☻ Penyakit saluran cerna → mengurangi kecepatan dan atau jlh obat yg diabsorbsi pd pemberian oral melalui perlambatan pengosongan lambung, percepatan waktu transit dlm saluran cerna, malabsorbsi, dan/atau metabolisme dlm saluran cerna. Prinsip umum penggunaan obat pd penyakit saluran cerna: a. Hindarkan obat iritan (KCl, aspirin, obat AINS) pd keadaan stasis/hipomotilitas saluran cerna. b. Hindarkan sediaan lepas lambat dan sediaan salut enterik pd keadaan hiper maupun hipomotilitas saluran cerna. c. Berikan levodopa dlm kombinasi dgn karbidopa.
6. Faktor genetik → terutama mempengaruhi metabolisme obat2 yg eliminasi
utamanya melalui ekskresi ginjal. 7. Faktor2 lain spt: a) Toleransi : penurunan efek farmakologi akibat pemberian berulang b) Efek plasebo: efek yg bukan disebabkan oleh obat yg selalu terikut dlm pengobatan → efek ini berbeda secara individual & dpt berubah dr waktu ke waktu pd individu yg sama. Manifestasinya dpt berupa: perubahan emosi, perasaan subyektif & gejala obyektif di bawah kontrol saraf otonom maupun somatik. c) Interaksi obat → dpt menguntungkan/ merugikan. Contoh Interaksi obat yg menguntungkan: 1. Penisilin dan probenesid → kadar Penisilin dlm plasma meningkat shg meningkatkan efektifitasnya dlm terapi gonore 2. Kombinasi obat2 antibiotik → memperlambat timbulnya resistensi kuman thd obat TBC 3. Kombinasi obat2 antihipertensi → meningkatkan efektifitas & efek samping. 8. Ekskresi : rute utama dr ekskresi adalah melalui ginjal, empedu, feses, paru2, saliva dan keringat 9. Faktor emosional: komentar2 sugestif mengenai obat&efek sampingnya dpt mempengaruhi efek obat 10. Riwayat obat : penggunaan obat yg sama atau berbeda dpt mengurangi atau menambah efek obat. 11. Efek penumpukan : tjd jika obat dimetabolisme/diekskresikan lebih lambat daripada kecepatan pemberian obat. 12. Absorbsi: tjd pd saat partikel2 obat keluar dr saluran gastrointestinal menuju cairan tubuh. Gangguan gastrointestinal, misalnya: muntah & diare → mempengaruhi absorbsi obat 13. Metabolisme atau biotransformasi → semua bayi dgn BB lebih rendah mempunyai fungsi hati dan ginjal yg belum matang. Orang lanjut usia jg kehilangan sebagian dari fungsi sel ginjalnya → mempengaruhi metabolisme obat 14. Distribusi obat : pengikatan dgn protein merupakan pengubah utama dari distribusi obat dlm tubuh. Propanolol (inderal) berikatan dgn protein sebanyak 90%. 15. Idiosinkrasi : menunjukkan suatu keganjilan reaksi tubuh yg menyebabkan seseorang itu bereaksi pd suatu obat dgn cara yg tdk normal. → reaksi dari hasil cacat genetik pd kemampuan pasien2 utk menangani obat2 ttt. Reaksi idionsinkrasi dpt mengambil berbagai bentuk dpt berkisar dr bentuk yg agak ringan (erytema, rash & fotosensitiviti) yg amat serius (diskrasia darah, dermatitis, reaksi lupus sistemik, anemia hemolitik).