PTK 1 B.hariyati
PTK 1 B.hariyati
Beberapa penyebab siswa belum dapat bermain peran dengan benar di antaranya adalah:
• (1) masih rendahnya keberanian siswa untuk berbicara;
• (2) guru melakukan pembelajaran bermain peran melalui metode penugasan, yakni,
guru membentuk kelompok belajar dan menugaskan kepada siswa pada tiap- tiap
kelompok untuk membaca teks dan menghafalkannya;
• (3) siswa hanya membaca dan menghafalkan naskah dramanya saja tanpa berusaha
memahami karakter tokoh yang akan diperankannya;
• (4) siswa kurang mengetahui cara- cara mengekspresikan dan menghayati karakter
tokoh yang akan diperankan;
• (5) pada saat bermain peran, siswa kurang berantusias;
• (6) siswa terlihat tidak serius dan lebih sering bersenda gurau dengan lawan mainnya.
Tujuan Penelitian
HAKIKAT DRAMA
• Drama berasal dari bahasa Yunani “ Draomai” yang berarti berbuat,
berlaku, bertindak, atau beraksi. Drama berarti perbuatan,
tindakan, beraksi, atau action (Waluyo, 2001:2). Menurut Ferdinant
Brunetierre, drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan
action. Menurut Belthazar Vertagen, drama adalah kesenian
melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak (Harymawan,
1993:1-2). Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang
diproyeksikan di atas pentas (Waluyo, 2001: 1).
Teknik pembelajaran rotating roles
Beberapa saran yang dapat disampaikan dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagi guru, teknik pembelajaran ini hendaknya digunakan secara terus menerus
dan berkelanjutan
2. Bagi sekolah, pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran
rotating roles perlu dikembangkan dan didukung dengan penyediaan berbagai
sarana yang menunjang
3. Bagi peneliti lain, dapat mengadakan penelitian mengenai peningkatan
keterampilan bermain drama dengan melibatkan faktor lain sehingga dapat
diketahui pengaruhnya dalam tindakan yang berbeda.
TERIMA KASIH