Dari semua pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa “budaya politik
menunjuk pada orientasi dari tingkah laku individu atau masyarakat terhadap sistem
politik”.
2. WUJUD ATAU BENTUK BUDAYA
POLITIK
Wujud dalam budaya politik dibagi menjadi tiga:
a. Wujud Ideal
Merupakan kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, norma,norma, peraturan-
peraturan, dan sebagainya yang bersifat ideal dan abstrak yang berfugsi memberi
jiwa kepada masyarakat. Contoh : sistem pemerintahan negara RI
b. Wujud Kegiatan
Merupakan kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam
mayarakat. Contoh : Kegiatan pemilu dan kegiatan kampanye
c. Wujud Material
Berupa benda-benda atau alat-alat yang diciptakan manusia untuk kemudahan
dan kelangsungan hidupnya. Contoh : Lambang negara dan bendera negara
Ketiga wujud budaya ini memilki keterkaitan yang sangat erat antara satu dengan
yang lainnya. Selain wujudnya adapun faktor faktor yang memengaruhi
Perkembangan Budaya Politik, berikut adalah hal yang memengaruhi nya
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK
Ada beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan budaya politik suatu negara .
Faktor-faktor ini yang menentukan bentuk serta tipe budaya politik yang berkembang
dalam suatu negara.
Selain adanya beberapa faktor yang telah dijelaskan tersebut,terdapat pula beberapa
faktor lain yang memengaruhi budaya politik masyarakat yaitu sebagai berikut:
1. Partisipan
2. Keyakinan keagamaan dan afiliasi politik
3. Kepatuhan kepada pemimpin lokal dan patron
4. Etnik dan tingkat loyalitas kedaerahan
5. Pertemanan dan hubungan yang terjalin dengan pemimpin politik
4. Orientasi Masyarakat Terhadap
Sistem Politik
Konsep budaya politik tidak dapat terlepas dari orientasi masyarakat terhadap
suatu sistem politik tertentu karena pada hakikatnya budaya politik merupakan sifat
atau karakter berpolitik pada suatu masyarakat. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba
mengklasifikasikan orientasi politik dalam budaya politik menjadi tiga bagian yaitu
sebagai berikut.
No. Orientasi Politik dalam Keterangan
Budaya Politik
1. Orientasi kognitif Orientasi kognitif merupakan berbagai
pengetahuan dan keyakinan tentang sistem
politik. Dalam orientasi kognitif rakyat hanya
memiliki pengetahuan mengenai sistem
politik yang ada dalam negaranya.
Berdasarkan pada ketiga orientasi tersebut, maka secara lebih jauh Gabriel A.
Almond dan Sidney Verba mengidentifikasi adanya tiga objek yang dituju dalam
orientasi politik yaitu sebagai berikut.
1. Peran atau struktur dari sebuah intitusi politik,dalam hal ini yang dituju
adalah institusinya bukan pada orang atau pelakunya. Contoh: peran atau
struktur presiden dalam pemerintahan.
2. Para pemegang jabatan atau pelaku dari sebuah institusi pemerintah, dalam
hal ini yang menjadi tujuan adalah pelaku/orang. Contoh: legislator,birokrat,
dan sebagainya
3. Kebijakan, keputusan, dan penguatan keputusan yang di buat oleh
penyelenggara negara dalam hal ini yang dituju adalah produk dari para
pelaku politik. Contoh: UU sebagai produk lembaga legislatif dan lain lain