POLITIK DI
INDONESIA
KELOMPOK 3
Anto Sugiarto Heranisa Pebriani
Indika Aprilia
1) Orientasi yang loyal terhadap sistem politik, misalnya sikap mendukung pemilihan presiden secara langsung.
2) Orientasi yg terasing atau tersisihkan dari sistem politik, misalnya sikap menolak dan berpendapat buruk tentang
pemilihan presiden secara langsung.
3) Orientasi yg apatis, misalnya sikap masa bodoh dan tidak mau menilai tentang pemilihan presiden secara langsung
b. Objek Politik
Yang dimaksud objek politik adalah hal yg dijadikan sasaran orientasi warga negara. Berikut jenis- jenis nya :
4) Objek Politik umum, berkaitan dengan unsur politik secara menyeluruh. Contohnya sejarah bangsa, negara, simbol
negara, kosntitusi dll.
5) Objek Politik input, berperan dalam memberikan masukan terhadap proses politik. Yang termasuk proses input adalah
lembaga atau pranata politik.
6) Objek Politik output, merupakan hasil dari proses politik. Yang termasuk dalam objek politik output adalah undang-
undang, peraturan, kebijakan, dll.
Tipe-Tipe Budaya Politik menurut Almond dan Verba
a) Budaya Politik Parokial
Merupakan budaya politik saat partisipasi warga masyarakat dalam politik masih
sangat rendah atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap politik.
Adapun ciri-cirinya :
1. Rendahnya dukungan kepada pemerintah
2. Adanya kedekatan warga dengan suku-suku, daerah, agama, atau kelompok
etnisnya sendiri.
3. Memandang keberhasilan dengan pesimistis sehingga dukungan kepada
pemerintah rendah.
Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews (1986) mengatakan bahwa budaya
politik parokial merujuk pd warga yg sama sekali tidak menyadari atau
mengabaikan adanya pemerintahan dan politik.
b. Budaya Politik Subjek
Budaya politik subjek adalah budaya politik yg terjadi ketika warga negara telah memiliki
pengetahuan mengenai pemerintah serta kebijakannya namun belum memiliki orientasi
untuk terlibat atau berpastisipasi secara aktif dalam proses politik.
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Ada dukungan yg tinggi kepada pemerintah
2. Terdapat lebih banyak kepercayaan terhadap grup-grup lain dalam masyarakat,
dibandingkan pada budaya politik parokial.
3. Warga tetap tidak melihat diri mereka sendiri sebagai peserta aktif yg akan
memengaruhi politik. Mereka beranggapan bahwa politik itu dibuat oleh para elite
bukan warga biasa.
Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews mengatakan bahwa budaya politik subjek merujuk
pada orang-orang yg secara pasif patuh pd pejabat-pejabat pemerintahan dan undang-
undang, tetapi tidak melibatkan diri dalam politik ataupun memberikan suara dalam
pemilihan.
c. Budaya Politik Partisipan
Merupakan budaya politik saat warga negara telah memiliki orientasi terhadap ketiga objek politik.
Ciri budaya politik partisipan antara lain sebagai berikut :
1. Serupa dgn budaya politik subjek dalam hal pengakuan dan penerimaan legitimasi pemerintah. Bedanya
warga negara dalam keyakinan besar berperan dalam memengaruhi pemerintah.
2. Kebanyakan orang dalam masyarakat menerima aturan yg sama untuk mendapatkan dan memindahkan
kekuasaan (misalnya melalui pemilu). Selain itu kesetiaan mereka terhadap negara lebih penting daripada
loyalitas kepada kelompok tertentu lainnya.
3. Warga memiliki keyakinan yg sangat tinggi bahwa tindakan mereka berpengaruh dalam kebijakan politik.
Dalam kenyataannya, menurut Almond dan Verba, tidak ada satu negara pun yg memiliki budaya politik murni
partisipan, pariokal, atau subjek. Ada variasi diantara ketiga tipe tersebut. Ketiga variasi tersebut adalah :