Anda di halaman 1dari 17

KASIH TANPA SYARAT

Oleh Pdt. Anita M. Siombo, MTh

Pendahuluan
Dalam kamus bahasa Indonesia, kata “Kasih” adalah kata benda
yang berarti merasa atau perasaan sayang kepada seseorang atau
kepada sesuatu yang kemudian kata ini dapat dijabarkan menjadi
beberapa kata kerja yakni mengasih, mengasihi, dan mengasihani.
Mengasih berarti memberi, mengasihi berarti mencintai, dan
mengasihani berarti menaruh belas kasihan kepada seseorang
atau kepada sesuatu yang semuanya berlandaskan pada ketulusan
hati.
JENIS-JENIS KASIH
STORGE
Storge adalah kata dalam bahasa Yunani. Storge merupakan kata benda
dan kata kerjanya adalah stergein. Kata ini dapat diterjemahkan dengan
kehangatan alamiah atau natural. Dengan demikian, cinta kasih storge
lebih terarah pada suatu hukum natural atau dalam hubungan
kemanusiaan yang lebih terarah pada hubungan darah. Pengungkapan
kata ini selalu bertumbuh dan berkembang dalam lingkup yang paling
dalam dan lebih akrab, misalkan ketika baru pertama kali bertemu
setelah perpisahan yang lama antara ayah, ibu, anak ataupun saudara-
saudari, maka dapat dibayangkan kehangatan alami dalam kasih
kerinduan yang mengalir tanpa disadari
Philia
 Philia atau phileo diterjemahkan dengan kasih persahabatan. Dengan kata lain, philia atau
phileo berarti perasaan cinta kasih terhadap teman atau sahabat. Hubungan persahabatan
cinta demikian, lebih bersifat psikologis dan sosial, artinya disini ungkapan cinta kasih
dapat terealisasi dalam hubungan persahabatan atau pacaran, antar keluarga, komunitas
dan hubungan lainnya dengan sesama. Hubungan cinta kasih yang terjadi di sini
merupakan ekspresi yang sejati dan bersifat timbal-balik dengan prinsip tidak ada pihak
yang dirugikan. Dengan demikian terlihat bahwa cinta kasih philia lebih merupakan suatu
desakan akal budi.Ungkapan cinta kasih philia terbukti dalam sejarah kehidupan Yesus
bersama para muridmurid-Nya, ungkapan cinta sejati-Nya dapat diartikan sebagai
pemenuhan hukum timbal-balik terhadap semua pengikut-Nya. Dengan menyapa para
murid-Nya sebagai sahabat (Yoh.15:13- 15) Yesus mau memperlihatkan bahwa Ia tidak
hanya membalas budi baik dari para murid-Nya yang senantiasa setia mengikuti-Nya,
melainkan Ia hendak memperhitungkan martabat kemanusiaan dari setiap orang sebagai
ciptaan yang serupa dengan Allah.
EROS

 Kata Eros sebenarnya adalah cinta yang sehat antara dua orang yang
membuat hidup lebih berharga demi kelangsungan hidup manusia.
Bagi orang-orang Yunani, kasih yang dimaksudkan ini adalah kasih
antara pria dan wanita, namun tidak berasal dari pemikiran dan
kemauan, melainkan menimpa manusia, sehingga diberi nama Eros.
Orang tidak mampu memahami dan menerima kenyataan bahwa ia
merasa tertarik pada orang tertentu dan bukan kepada orang lain
Agape
 Kata agape berasal dari kata Yunani agapao yang berarti menyayangi atau
menyukai. Kata ini pada awalnya dipakai untuk menamai cinta kasih
persaudaraan yang jangkauannya lebih luas. Agape juga berarti cinta yang
memberikan atau mengorbankan diri demi orang lain, demi kepentingan orang
lain tersebut. Kata agape secara teologis dianggap sebagai bentuk cinta kasih
tertinggi dan menjadi satu elemen dasar dalam agama Kristen. Cinta agape
diidentikkan sebagai cinta Tuhan, sebab cinta agape merupakan cinta yang
bersumber pada cinta Allah sebagai pihak yang telah terlebih dahulu memberikan
cinta kasih-Nya kepada manusia. Cinta manusia dapat dikatakan sebagai cinta
agape apabila manusia mencontohi dan memenuhi cinta ilahi dari Allah dalam
kehidupannya dengan sesama.
ALLAH ADALAH
KASIH
1 Yohanes 4:7-21
“Allak adalah kasih” merupakan sebuah pernyataan yang sangat jelas dan lugas yang
dicatat oleh Rasul Yohanes dalam suratnya. Bukan hanya satu kali, pernyataan yang
sama itu muncul dua kali dl dalam satu bagian perikop yang sama (1 Yoh 4:8, 16),
yang menandakan sebuah penegasan kebenaran mengenai identitas Allah. Allah
yang adalah kasih itu dapat dilihat secara jelas dan lengkap mulai dari kesaksian
Para Nabi dalam PL yang tergambar kepada Umat Israel dalam berbagai lukisan
yang mengungkapkan relasi timbal-balik. Kasih Allah kepada manusia digambarkan
sebagai kasih seorang Bapa kepada anaknya (Hos 11:1-4, Yer 3:19, 31:19). Namun
tidak hanya sampai di situ. Bahkan sesungguhnya kasih Allah itu lebih besar dari
kasih seorang Ibu kepada anaknya (Yes 49:15:66:13). Walaupun dalam perjalanan,
bangsa Israel kadang-kadang tidak setia dan meninggalkan kekasihnya yang pertama
yakni Allah, namun Allah tetap setia dengan mencarinya dan kembali serta memugar
persatuan yang terpecah itu.
Dan dalam PB Puncak dari kasih Allah, yaitu pengorbanan Putra
Tunggal-Nya Yesus Kristus, untuk keselamatan umat manusia
bahkan dunia ini ( Yohanes 3;16). Kehadiran Yesus dalam dunia
menjadi bukti dari kebenaran bahwa Allah adalah kasih. Lebih
lanjut, kehidupan dan karya_nya juga menjadi saksi akan hal yang
sama.
Karena Allah adalah kasih, maka kasih inilah yang menjadi
penggerak dan dasar dari segala karya yang dilakukan-Nya di dalam
kehidupan dunia ini. secara khusus, kasih Allah ini menjadi dasar
dari karya keselamatan yang dikerjakan di dalam Yesus Kristus. Dan
karya Yesus di kayu salib merupakan pernyataan yang paling
konkret tentang kasih Allah yang tidak terbatas. Sebab pengorbanan-
Nya di kayu salib adalah untuk semua orang bahkan dunia ini.
Kasih Allah inilah yang menjadi gambaran tentang
kasih yang sejati yaitu “Kasih tanpa Syarat”

Allah mengasihi kita, semata-mata karena kita


adalah buatan tangan-Nya. Sekalipun buatan
tangan-Nya telah rusak kerena dosa, tetapi kasih
Allah yang tidak bersyarat ini, kembali merajut
dan menenun kita. Dia tidak menghendaki kita
binasa karena dosa.
setelah kita memahami makna Kasih Allah,
karena itu kita, sebagai orang-orang percaya
mengikuti teladan Yesus, Yaitu mengasihi
sesamanya dengan kasih tanpa syarat. Dengan
hidup mengasihi, menunjukkan bahwa kita
berasal dari kebenaran (1 Yoh 3:190 dan lahir
dari Allah ( 1 Yoh 4:7)
PENERAPAN KASIH
TANPA SYARAT
Dalam kitab-kitab Injil, Yesus mengajar para murid-Nya untuk mentaati perintah yang
paling utama, yaitu mengasihi Allah dan sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri.
Dalam Injilo Lukas, ketika diminta untuk menjelaskan perintah tersebut, Yesus bercerita
tentang seorang Samaria yang rela menolong seorang asing yang terluka (Luk 10:29-37)
Injil Yohanes menekankan besar kasih Allah kepada dunia, dan Yesus mengajak murid-
murid-Nya untuk saling mengasihi (13:34-35). Ketika berkhotbah di bukit, Yesus
mengajarkan kepada para murid-Nya untuk mengasihi musuh-musuh mereka karena
Allah juga berbuat demikian (Mat 5:43-48)
Gagasan Rasul Paulus tentang kasih dalam 1 Kor 13 sangat terkenal. Menurut Paulus,
kasih bukanlah sekedar perasaan, melainkan juga bagaimana kita bersikap terhadap
orang lain, dan kasih itu menuntut kesediaan untuk berubah. Kasih adalah penuntun
utama hidup seseorang.
Kesempulan:

Baik dalam PL maupun dalam PB, kasih yang


dikehendaki Allah dari umat-Nya adalah kasih
yang nyata dan terbuka menjangkau sesama,
bahkan juga musuh sekalipun. Kasih seperti itulah
yang telah dikerjakan dalam diri Yesus Kristus
dan harus dilakukan oleh umat-Nya di dunia ini.
Daftar Pustaka

1. Alkitab
2. Alkitab Edisi Studi
3. Tafsiran Alkitab Masa kini
4. Kamus Alkitab
5. Kamus Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai