Anda di halaman 1dari 1

Pengertian Kasih menurut Alkitab

Kasih dalam pengertian insani atau pun ilahi merupakan bentuk ungkapan yang paling
dalam dari kepribadian sekaligus hubungan pribadi paling akrab dan paling dekat.

Kata Ibrani Perjanjian Lama yang paling dominan untuk kasih adalah “aheb”
berkonotasi beragam makna sesuai dengan konteksnya.

Perjanjian Baru kebanyakan menggunakan dua kata Yunani yaitu: “agape” dan “philia”.
Kata “agape adalah kata yang paling dominan dalam Perjanjian Baru.

Kata “agape” jarang digunakan dalam bahasa Yunani sebelum kata itu dipakai secara
khas oleh orang Kristen untuk mengungkapkan kasih. “Agape” dipakai untuk
menyatakan kasih Allah, kasih sejati, tidak mementingkan diri, tidak menuntut balas
jasa, dan kasih dari hati yang peduli pada orang lain.

Sedangkan kata “philia” yaitu kasih sayang antar sahabat atau teman; kata ini sering
diasosiakan dengan kasih persaudaraan.
Sebagaimana disebutkan dalam Alkitab, ada 4 definisi kasih yang perlu kita tahu yaitu:
1. Kasih adalah perintah
Tuhan memerintahkan kita supaya saling mengasihi. “Dan inilah kasih itu, yaitu
bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya.” (2 Yohanes 1: 6a)
2. Kasih adalah pilihan
Di 1 Korintus 14: 1 dikatakan, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu
memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”
Kalau kamu bertindak ‘mengejar’ sesuatu. Itu artinya kamu membuat pilihan.
3. Kasih itu adalah tindakan
Kasih atau cinta harus dibuktikan oleh tindakan/perbuatan. Alkitab
berkata, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3: 18).
4. Kasih adalah komitmen
Alkitab mengatakan dalam 1 Yohanes 4: 16b bahwa, “Allah adalah kasih, dan
barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah
di dalam dia.”
Hubungan kita dengan Tuhan sangat dipengaruhi oleh hubungan kita dengan
orang lain. Kalau kita berkomitmen untuk mengasihi dan tetap mengasihi orang
lain, maka kasih yang kita punya itu menyatu dengan kasihnya Tuhan. Saat itulah
Tuhan akan tetap tinggal bersama dengan kita, karena Tuhan itu adalah kasih itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai