Anda di halaman 1dari 3

MengasihiTeman

1 Yohanes 4:7-21

Surat Yohanes yang Pertama (disingkat Surat 1 Yohanes) adalah salah satu surat yang
terdapat di dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang merupakan sebuah surat yang dikirim
dan diedarkan kepada kelompok lain, di mana tulisan itu berupa sebuah wejangan untuk
membina iman yang sejati. Sebetulnya 1 Yohanes tidak benar-benar berupa surat, karena nama
penulis, nama si teralamat dan ciri-ciri lazim dalam sebuah surat pada zaman kuno tidak ada.
Surat Yohanes yang pertama ditulis oleh Yohanes sang Penginjil ketika berada di Efesus
sekitar tahun 100 M.[2] Orang yang paling awal mengutip isi surat ini adalah Bapa Gereja
Polikarpus yang merupakan uskup dari Smirna.[3] Polikarpus sendiri menjadi Kristen karena
pemberitaan dari para rasul yang kemudian menahbiskannya menjadi uskup.
1 Yohanes 4 (disingkat 1Yoh 4) adalah bagian dari Surat Yohanes yang Pertama dalam
Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang digubah oleh Yohanes, salah satu dari Keduabelas Rasul
pertama Yesus Kristus.
Dalam The four Loves, C.S. Lewis membandingkan kasih persahabatan dengan bentuk-
bentuk kasih yang lain:”Kekasih-kekasih pada umumnya berdiri berhadapan muka, saling
terpikat satu sama lain,” tulis Lewis, maka “teman-teman berdiri berdampingan, terpikat pada
minat/kepentingan yang sama.” Dan kemudian ia menulis:”Pernyataan khas yang membuka
persahabatan biasanya seperti ini, “Apa? Kau juga? Kukira Cuma aku.”
Akan tetapi, sekalipun Lewis berusahamembedakansatubentukkasihdari yang lainnya,
dalambabterakhirnyamengenaikasih saying, Lewis mengakuisumber yang
samadarisemuabentukkasih yang baik: “Ketikakitamelihatwajah Allah kitaakanyakinakanapa
yang telah lama kitarasakan ,yaitubahwaIatelahterlibatdalammembuat,
memeliharadanmenggerakkan, saat demi saat, semuapengalamanduniawikitatentangkasih yang
murni,. Semuaunsurkasihsejatidalampengalaman-pengalaman di duniainilebihmerupakanmilik-
Nya daripadamilikkita, danitumenjadimilikkitahanyakarena Dia.”
Tampaknya, Allah mengasihi kita sebagai suatu anugerah. Akan tetapi, Dia juga
menganugerahkan kepada kita karunia kasih – kepada sesama, bagi Diri-Nya sendiri. Kasih dari
sahabat adalah salah satu dari karunia-karunia kasih dari Allah itu.
Pertanyaan:
1. Siapa sahabat terdekat Anda dahulu? Bagaimana Anda dan sahabat Anda menunjukkan
bahwa Anda saling mengasihi?

2. Baca 1 Yohanes 4:7-21. Enam kali dalam surat ini (dua kali dalam bacaan ini) Yohanes
memakai ungkapan “Sahabat-sahabatku yang terkasih”(NIV)/”Saudara-saudaraku yang
terkasih”(LAI). Maukah Anda menjadi sahabat dari eseorang yang menulis surat seperti
ini? Mengapa?

3. Yohanes memakai kata “kasih” 27 kali dalam suratnya yang pendek ini. Apa saja yang
dia ajarkan (kepada kita) mengenai kasih Allah?

4. Ayat 19 mengatakan,”Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”


Menurut bacaan ini, apa seharusnya dampak kasih Allah pada usaha-usaha kita sendiri
untuk mengasihi? (dapatkan jawaban sebanyak-banyaknya).

5. Menurut Anda, bagaimana ciri-ciri seseorang yang berusaha menirukan kasih Allah
seperti yang digambarkan di sini?

6. Yohanes begitu menekankan hubungan antara mengasihi Allah dan mengasihi satu sama
lain. Mengapa?
7. Ayat 10 menggambarkan kasih Allah sebagai ”korban pendamaian.” Pengorbanan-
pengorbanan apa yang telah dilakukan orang lain karena kasihnya kepadaAnda?

8. Pengorbanan-pengorbanan seperti apa yang telah Anda lakukan karena kasih Anda
kepada orang lain?

9. Ayat 16 mengatakan,”Allah adalah kasih.” Apa bedanya dengan mengatakan,”Kasih


adalah Allah”?

10. Ayat 18 mengatakan,”Di dalamkasihtidakadaketakutan: kasih yang


sempurnamelenyapkanketakutan.” Kasihdanketakutankadang-
kadangtercampurdalamkasihmanusiawikita. Jelaskan.

11. Apabilamemikirkan yang diuraikandalambacaanini, adakahsesuatu yang


secarakhususAndasyukuri? Ambilwaktuuntukmerenungkannya!

12. KapanseorangtemanmemberikankepadaAndasalahsatuunsurkasih yang


digambarkandalambacaanini?
13. Pada saatini, hubunganAnda yang mana yang inginAndaperkayadenganunsur-unsurkasih
yang diuraikan di sini? BagaimanaAndaakanmemulainya? Pendalaman

Pendalaman

14. Baca 1 Yohanes 3:1-10. Bayangkan diri Anda sebagai seorang anak Allah yang sedang
mendengarkan perkataan-perkataan kasih ini untuk Anda. Bersyukurlah kepada-Nya atas
apa yang Dia berikan kepada Anda dalam ayat-ayat ini. Persembahkanlah kasih Anda
sendiri kepada-Nya sebagai ungkapan syukur.

Anda mungkin juga menyukai