Anda di halaman 1dari 67

DINAMIKA KELOMPOK

FRIDA LINA TARIGAN


KOMPETENSI MATA

KULIAH
Mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya dinamika
kelompok dalam proses pengembangan kepribadian,
sensitivitas, komunikasi, motivasi, kerjasama, pengambilan
keputusan & penanggulan konflik dalam kelompok

Mahasiswa mampu melakukan refleksi diri melalui berbagai


permainan kelompok serta menyadari kelebihan diri dan
kekurangan diri untuk optimalisasi dalam kehidupan
berkelompok (experiential learning)
PENGANTAR
 PENGALAMAN : guru terbaik, pelajaran
terbaik,
 Namun banyak yang belum & tidak tahu serta
tidak mau menggunakan pengalamannya
 Menemukan Hikmah/Makna dari pengalaman :
Merenungi & Berefleksi Diri
 DINAMIKA KELOMPOK merupakan salah satu
metode agar seseorang belajar dari apa yang
dipelajarinya selama hidup (situasi tertentu)
dalam suatu kelompok
PENGERTIAN KELOMPOK
 Robbins (1988), Kelompok/group :
Two or more individuals, interacting and
independent, who come together to achieve
particular objectives (Dua atau lebih orang yg saling
mempengaruhi dan saling bergantung, yg datang
bersama-sama untuk mencapai tujuan)
 Schein (1980), psycgological group :

Any number of people who interact with one another


are psychologically aware of one another and
perceive themselves to be group (sejumlah orang yang
berinteraksi satu dengan yang lain, secara psikologis
sadar satu dengan lain dan mempersepsikan diri
mereka sendiri sebagai kelompok)
INTERAKSI ANTAR ANGGOTA KELOMPOK
DAPAT MENIMBULKAN KERJA SAMA APABILA
MASING-MASING ANGGOTA KELOMPOK:
 a.       Mengerti akan tujuan yang dibebankan
di dalam kelompok tersebut
 b.      Adanya saling menghomati di antara
anggota-anggotanya
 c.       Adanya saling menghargai pendapat
anggota lain
 d.      Adanya saling keterbukaan, toleransi
dan kejujuran di antara anggota kelompok
MENURUT REITZ KELOMPOK MEMPUNYAI
KARAKTERISTIK SEBAGAI BERIKUT:

1. Terdiri dari dua orang atau lebih


2.      Berinteraksi satu sama lain
3.      Saling membagi beberapa tujuan yang
sama
4.      Melihat dirinya sebagai suatu kelompok
 Kesimpulan tentang pengertian kelompok
adalah kelompok tidak terlepas dari
elemen keberadaan dua orang atau lebih
yang melakukan interaksi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan bersama
PENGERTIAN
DINAMIKA
KELOMPOK
DINAMIKA : Bag dari ilmu Fisika (barang-barang yg bergerak
atau tenaga yg menggerakkan) ; DINAMIS (bertenaga,
berkekuatan, dan sanggup menyesuaikan diri
KELOMPOK : Beberapa orang yang berkumpul menjadi satu
kesatuan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan
DINAMIKA KELOMPOK : Beberapa orang yg berkumpul menjadi
satu, yg bertenaga & berkekuatan sehingga selalu bergerak
menyesuaikan diri
PENGERTIAN
DINAMIKA
KELOMPOK
DINAMIKA : Kekuatan atau gerak yang timbul sendiri
KELOMPOK: Sekumpulan individu yang berinteraksi
DINAMIKA KELOMPOK : Kekuatan yang ada dalam kelompok
(Keith Davis & J. Newstromild, 1993)
PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK
DINAMIKA KELOMPOK : Segala sesuatu yg bergolak,
menimbulkan sebab akibat serta cara- cara pembentukan
dan berfungsinya kelompok

STRUKTUR KELOMPOK : Hubungan antar anggota


kelompok (dominasi-subordinasi), persahabatan, persaingan
dan sifat-sifat lain (rasa ke-kitaan, kesetia-kawanan yg
memberikan ciri khas pada kelompok tsb
PENGERTIAN DINAMIKA
KELOMPOK
 Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan
sebagai konsep yang menggambarkan proses
kelompok yang selalu bergerak, berkembang
dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
yang selalu berubah-ubah
PENTINGNYA
DINAMIKA
KELOMPOK
Dinamika Kelompok : Metode & proses yg bertujuan
meningkat- kan nilai-nilai kerjasama kelompok yg dilandasi
pada prinsip
1) Gestalt Psikologi (Keseluruhan lebih besar dari
penjumlahan bagian
2) Nilai kerjasama kelompok bergantung pada interaksi &
perilaku para anggota
ALASAN
MEMBENTUK
Kebutuhan
KELOMPOK
Kedekatan

Daya Tarik
Tujuan Kelompok

Ekonomi
Humming (Senandung)
PERMAINAN
Setiap peserta memperoleh kertas yang berisikan
petikan lagu yang harus disenandung dengan keras

Pesertamembentuk kelompok berdasarkan


senandung yang diucapkan
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Setiap orang membawa pengalaman masa lalunya
Setiap orang datang dengan kepribadian masing-
masing
Setiap orang datang dengan sejumlah harapan
tertentu
DINAMIKA
KELOMPOK
SEBAGAI METODE
PENDIDIKAN
Metode Pendidikan dengan menggunakan seperangkat permainan
un- tuk menumbuhkan PENGALAMAN HIDUP BERKELOMPOK.
Pengalaman itu dipelajari, dianalisa, direnungkan dan ditemukan
maknanya.

Tujuan : Masing- masing pribadi berkembang, tumbuh menjadi


pribadi yang dewasa, kelompok menjadi terbuka, hidup dan
dinamis
DINAMIKA
KELOMPOK
(SEBAGAI ALAT
KOMUNIKASI)
Melalui permainan, latihan-latihan hingga MENGALAMI sesuatu,
terjadi INTERAKSI dan KOMUNIKASI diantara peserta.
Pengalaman Interaksi & Komunikasi muncul berbagai PERASAAN
(jengkel, frustrasi, malu, kasihan, gregetan)
PERASAAN yg muncul akibat KOMUNIKASI dipelajari, dirasakan,
dianalisa, direnungkan dan diambil maknanya Experiential
learning
DINAMIKA KELOMPOK MEMPUNYAI BEBERAPA TUJUAN, ANTARA
LAIN:

 .  1    Membangkitkan kepekaan diri seorang


anggota kelompok terhadap anggota
kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan
rasa saling menghargai
 2.      Menimbulkan rasa solidaritas anggota
sehingga dapat saling menghormati dan
saling menghargai pendapat orang lain
 3.      Menciptakan komunikasi yang terbuka
terhadap sesama anggota kelompok
 4.      Menimbulkan adanya i’tikad yang baik
diantara sesama anggota kelompok.
ALASAN PENTINGNYA DINAMIKA
KELOMPOK
 1.      Individu tidak mungkin hidup sendiri di
dalam masyarakat
 2.      Individu tidak dapat bekerja sendiri
dalam memenuhi kehidupannya
 3.      Dalam masyarakat yang besar, perlu
adanya pembagian kerja agar pekerjaan
dapat terlaksana dengan baik
 4.      Masyarakat yang demokratis dapat
berjalan baik apabila lembaga sosial dapat
bekerja dengan efektif
FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK

 1.      Individu satu dengan yang lain akan terjadi kerjasama


saling membutuhkan (individu tidak dapat hidup sendiri di
dalam masyarakat)
 2.      Dinamika kelompok memudahkan segala pekerjaan
(dalam dinamika kelompok ada saling bantu antara anggota
satu dengan anggota yang lain)
 3.      Melalui dinamika kelompok segala pekerjaan yang
membutuhkan pemecahan masalah dapat teratasi, mengurangi
beban pekerjaan yang terlalu besar, sehingga waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan dapat diatur secara tepat, efektif dan
efisien (dalam dinamika kelompok pekerjaan besar akan dibagi-
bagi sesuai dengan bagian kelompoknya masing-masing)
 4.      Meningkatkan masyarakat yang demokratis, individu satu
dengan yang lain dapat memberikan masukan atau berinteraksi
dengan lainnya dan memiliki peran yang sama dalam
masyarakat.
KELOMPOK SOSIAL
DEFINISI KELOMPOK SOSIAL DIKEMUKAN BEBERAPA AHLI SEPERTI:

 Muzafer Sherif
 Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup
intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat
pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
 Crech dan Curtchfield
 Kelompok sosial didefinisikan sebagai sistem yang terintegrasi yang
terbentuk karena adanya hubungan psikologis untuk menyelesaikan
keadaan secara obyektif.
 S.S.Sargent
 Penggambaran kelompok sosial  dapat diklasifikasikan dengan
berbagai cara, misal berdasarkan ukuran kelompok, jumlah anggota
yang ada, distribusi geografik,dll.
 Newcomb, Turner, dan Converse
 Sejumlah orang-orang, dilihat sebagai kesatuan tunggal, merupakan
satu kelompok sosial, terutama mempunyai perhatian terhadap
interaksi kelompok dan terhadap ciri-cirinya yang relatif stabil.
MACAM-MACAM KELOMPOK

 1. Berdasarkan Situasi kebersamaan


 Situasi kebersamaan didefinisikan sebagai
suatu situasi berkumpulnya sekumpulan
individu secara bersama-sama. Situasi
kebersamaan menimbulkan kelompok
kebersamaan, yaitu suatu kelompok individu
yang berkumpul pada suatu ruang dan waktu
yang sama, tumbuh dan mengarahkan
tingkah laku secara spontan. Kelompok ini
sering juga disebut massa atau crowd
Menurut kinch, ciri-ciri massa adalah:

 Bertanggung jawab dalam waktu yang relatif pendek


 Pesertanya berhubunga secara fisik (misal berdesak-
desakan)
 Kurang adanya autran yang terorganisir
 Interaksinya bersifat spontan

Brown membagi kerumunan massa/ crowd menjadi dua


golongan, yaitu Mobs dan Audience. Mobs merupakan
suatu kerumunan aktif yang meyebabkan kerusakan-
kerusakan, sedangkan Audience merupakan
terbentuknya suatu kelompok  karena adanya
penggerak yang sama.
2. BERDASARKAN SITUASI
KELOMPOK SOSIAL
 Situasi kelompok sosial didefinisikan sebagai
suatu situasi ketika terdapat dua individu
atau lebih mengadakan interaksi sosial yang
mendalam satu sama lain. Situasi kelompok
sosial ini akan melahirkan terbentuknya
kelompok sosial, artinya suatu kesatuan
sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih
individu yang telah mengadakan interaksi
sosial yang cukup intensif dan teratur,
sehingga diantara individu sudah terdapat
pembagian tugas, struktur, norma-norma
tertentu.
KELOMPOK SOSIAL SECARA UMUM DIIKAT
OLEH FAKTOR-FAKTOR BERIKUT INI
 :
 Bagi anggota kelompok, suatu tujuan yang
realistis, sederhana, dan memiliki nilai
keuntungan bagi individu
 Masalah kepemimpinan dalam kelompok
cukup berperan dalam menentukan kekuatan
ikatan antar anggota
 Interaksi dalam kelompok secara seimbang
merupakan alat perekat yang baik dalam
membina kesatuan dan persatuan anggota.
SITUASI KELOMPOK SOSIAL DAPAT MENIMBULKAN
BERMACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL, SEBAGAI BERIKUT:

 Charles H. Cooley membagi menjadi:


 1). Kelompok primer (primary group), suatu
kelompok yang anggota-anggotanya mempunyai
hubungan/interaksi yang lebih intensif dan lebih
erat antar anggotanya. Contoh: keluarga, rukun
tetangga/kelompok kawan sepermainan, kelompok
agama.
 2). Kelompok sekunder (secondary group), suatu
kelompok yang anggota-anggotanya saling
mengadakan hubungan yang tidak langsung,
berjauhan  (pertemuan tidak harus face to face)
dan formal, dan kurang bersifat kekeluargaan.
Contohnya: partai politik, perhimpunan
MORENO MEMBAGI MENJADI:
1). PSIKHE GROUP, BEBERAPA ORANG YANG BERINTERAKSI SATU DENGAN
YANG LAIN, MEMPUNYAI KESADARAN PSIKOLOGIS DAN MENERIMA MEREKA
SEBAGAI KELOMPOK
2). SOCIO GROUP, BERHUBUNGAN DENGAN POSISI SOSIAL, ATURAN DAN
STATUS  DARI ANGGOTA KELOMPOK
CRÈCH DAN CURTCHFIELD MEMBAGI MENJADI:
1). KELOMPOK STABIL, KELOMPOK YANG STRUKTURNYA TERS TETAP, TIDAK
BERUBAH DALAM JANGKA WAKTU YANG CUKUP LAMA
2). KELOMPOK TIDAK STABIL, KELOMPOK YANG MENGALAMI PERUBAHAN
PROGRESIF MESKIPUN TANPA TERDAPAT VARIASI-VARIASI YANG CUPUK
PENTING DARI SITUASI EKSTERNAL.
FRENCH MEMBAGI MENJADI:
1). KELOMPOK TERORGANISIR, KELOMPOK YANG MENUNJUKKAN SECARA
TEGAS, LEBIH MEMILIKI KEBEBASAN SOSIAL, PERASAAN KITA, SALING
KETERGANTUNGAN, KESAMAAN BERPARTISIPASI DALAM KEGIATAN
KELOMPOK, MOTIVASI, FRUSTASI DAN AGRESI TERHADAP ANGGOTA
KELOMPOK YANG LAIN
2). KELOMPOK TIDAK TERORGANISIR, KELOMPOK YANG SEDIKIT SEKALI
KEMUNGKINAN BAHWA INDIVIDU AKAN DIPENGARUHI OLEH APA YANG
DIKERJAKAN ORANG LAIN
3. BERDASARKAN TINGKAT
KEFORMALAN
 ). Kelompok formal/kelompok resmi, suatu kelompok yang
sengaja dibentuk  untuk pelaksanaan dan realisasi tugas
tertentu, anggota-anggotanya diangkat dan dilegimitasi oleh
suatu badan/organisasi. Kelompok ini ditandai dengan adanya
peraturan serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Contohnya adalah komite, panitia, organisasi pemuda.
 2). Kelompok informal, kelompok yang terbentuk dari proses
interaksi, daya tarik dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
Anggota kelompok tidak diatur dan diangkat atau
dilegalisasikan dalam pernyataan normal. Kelompok ini tidak
didukung oleh peraturan atau anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga. Kelompok  ini bisa berkembang dalam
kelompok formal, karena adanya beberapa anggota yang
secara tertentu memiliki nilai-nilai yang perlu dibagi dengan
sesama anggota.
KARAKTERISTIK KELOMPOK YANG EFEKTIF
ADALAH:

 Komunikasi dua arah


 Tujuan kelompok jelas dan diterima oleh anggota
 Partisipasi merata antar anggota
 Kepemimpinan didasarkan pada kemampuan dan
informasi, buka posisi dan kekuasaan
 Kesepakatan diupayakan untuk keputusan yang penting
 Kontroversi dan konflik tidak diabaikan, diingkari atau
ditekan
 Kesejahteraan anggota tidak dikorbankan hanya untuk
mencapai tujuan
 Secara berkala anggota membahas efektivitas kelompok
dan mendiskusikan cara memperbaiki fungsinya
TUJUAN DINAMIKA
KELOMPOK
1.Kami Bukan Anak Kecil Lagi (MELALUI PERMAINAN)
Permainan bukan sekedar main-main.Dibalik permainan tersembunyi
“peti kebijaksanaan” yg amat bernilai
2.Menurut Peserta
Mengenal diri, Nilai-nilai Berharga, Saling Pengertian, Setiakawanan
3.Menurut Pembimbing
Mengasah kepekaan, Menimbulkan solidaritas, Menimbulkan spontanitas
 Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang
masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-
beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok.
Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan
berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku
lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut sebagai “ice
breaking”. Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi
kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini
disebut ”storming”. Storming akan membawa perubahan pada
sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami
”forming”. Setiap kelompok harus ada aturan main yang
disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur
perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut ”norming”.
Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan
berbagai kegiatan, proses ini disebut ”performing”. Secara
singkat proses dinamika kelompok dapat dilihat pada gambar
berikut:
PRINSIP DINAMIKA KELOMPOK
 Prinsip Learning By Doing
Dari permainan diharapkan dpt dipelajari makna/esensi
 Prinsip Striptease (buka tabir)
Dinamika Kelompok tidak disampaikan melalui ceramah,
tetapi pesan itu akan diperoleh dari latihan/permainan
 Prinsip Variasi yang Menarik
Materi disiapkan secara bebas (permainan, role play,
foto, analisa kasus)
 Prinsip “Here And Now”
Berorientasi segala hal yang terjadi di kelompok itu,
pada saat/ waktu itu
FUNGSI PESERTA
DALAM DINAMIKA KELOMPOK
 Rasa Keterlibatan
Pengalaman dari keterlibatan penuh peserta mjd bahan
utama perkembangan proses belajar mengajar
 Dapat Mengungkapkan Pengalaman
Melalui Dinamika Kelompok sedikit demi sedikit peserta
terlatih mengungkapkan diri lewat pengalaman
 Dapat Merasakan Proses Dinamika Kelompok
Keharusan untuk mengikuti keseluruhan proses kelompok,
agar dapat menikmati apa yg dirasakan kelompok
 Refleksi
Refleksi atas dinamika kelompok yg telah dialami
membantu keberhasilan yg akan dicapai
FUNGSI PEMBIMBING
DALAM DINAMIKA KELOMPOK
 Bukan guru tetapi FASILITATOR
Pengalaman yg akan digali, perlu tercipta suasana
komunikasi antar peserta di dalam kelompok
 Mampu Menganalisa Proses Kelompok
Tidak boleh menggurui, tapi mampu menganalisa
proses kelompok, peka dan cepat mengambil
sikap yg tepat, siap membantu, terbuka
 Bijaksana
Menyadari peran yang dituntut darinya
BAHAYA YANG TIMBUL
DALAM DINAMIKA
KELOMPOK
Frustrasi
Kurang Serius
Perasaan Dipermainkan
Perasaan Tidak Diterima
PERBANDINGAN KELOMPOK EFEKTIF DAN KELOMPOK YANG
TIDAK EFEKTIF

Kelompo
Fakto Kelompo
k
r k efektif
inefektif
Informal, relaks, Tegang

Atm

● nyaman, dimana dan


anggota bisa
menunjukkan terkadang
osfer kesenangan dan
keterlibatannya.
muncul
kebosanan
PERBANDINGAN KELOMPOK EFEKTIF DAN KELOMPOK YANG
TIDAK EFEKTIF

Kelompo
Fakto Kelompo
k
r k efektif
inefektif
Tujuan, tugas

diklarifikasi, Tidak jelas,


tidak
Seting
dimengerti dan
● dimodifikasi,
sehingga anggota
dimengerti,
tujuan tidak
tujuan bisa komitmen
dan kooperatif mungkin
dengan tujuan
kelompok
dicapai
PERBANDINGAN KELOMPOK EFEKTIF DAN KELOMPOK YANG
TIDAK EFEKTIF

Kelompo
Fakto Kelompo
k
r k efektif
inefektif
Ada
Kepemim Didelegasikan atau
● ●

berdasar otoritas,
pergantian
pinan tiap
pemimpin
mendominasi
kelompok,
dan beberapa partisipasi anggota
waktu yang tidak seimbang
partisipas telah
(anggota yang
mempunyai otoritas 
i anggota disepakati. lebih mendominasi)
PERBANDINGAN KELOMPOK EFEKTIF DAN KELOMPOK YANG
TIDAK EFEKTIF

Kelompo
Fakto Kelompo
k
r k efektif
inefektif
Penekanan pada

Tidak


Penek tiga fungsi
kelompok  ada
anan (pencapaian
tujuan, penekan
pemeliharaan
an
tujuan internal dan
perkembangan). tujuan
PERBANDINGAN KELOMPOK EFEKTIF DAN KELOMPOK YANG
TIDAK EFEKTIF

Kelompo
Fakto Kelompo
k
r k efektif
inefektif

Kom
Terbuka dan dua

Tertutup dan

● arah. Di dorong satu arah,  tidak


untuk
semua ide diberi
mengeluarka ide

unik dan perasaan


(berhubungan
dengan masalah
dorongan,
tujuan individu
berlawanan

asi dan perjalanan


kelompok
dengan tujuan
kelompok
PERBANDINGAN KELOMPOK EFEKTIF DAN KELOMPOK YANG
TIDAK EFEKTIF

Kelompo
Fakto Kelompo
k
r k efektif
inefektif
Berdasar
Pembu



Secara otoritas dalam
kelompok
atan
mufak dengan
partisipasi
keputu minimal dari

san at anggota
kelompok
KEPEMIMPINAN
 Bagaimana cara mendefinisikan seorang
pemimpin atau bagaimana cara masyarakat
membedakan pemimpin dengan manajer
Manajer mempunyai kemampuan
pengelolaan yang baik.
Pemimpin sering diasosiasikan dengan
orang yang mempunyai
karisma/kekuasaan tinggi, sehingga dapat
menggerakkan orang lain dengan
karisma/kekuasaannya
SUMBER – SUMBER KEKUASAAN YANG
DIPEROLEH/DIDAPATKAN OLEH SEORAN PEMIMPIN
1. Kepakaran (Expert Power)
 Orang-orang yang memiliki kemampuan menciptakan
atau kreatifitas serta memiliki prakarsa (inisiatif) yang
tinggi, mereka dapat memupuk dan mengembangkan
kemampuannya sehingga dapat menciptakan suatu
usaha yang dipimpinnya sendiri secara baik.
 sumber kepakaran bisa dari bakat atau pendidikan
tertentu

2. Paksaan (Forced Power)


 Melalui penunjukan ataupun kekuasaan seseorang
artinya seseorang dapat menjadi pemimpin karena
ditunjuk oleh orang lain yang lebih tinggi kedudukannya
dalam instansi yang bersangkutan.
3. Balasan (Reward Power)
 Menunjuk seseorang untuk menjadi pemimpin
atas dasar kontribusi yang sudah diberikan
4. Legitimasi (Legitimate Power)
 Melalui pemilihan orang banyak Biasanya hal
ini terjadi di dalam organisasi-organisasi politik,
serikat pekerja, organisasi kesenian, olahraga,
dan sebagainya.
 Lazimnya pemimpin yang dipilih orang banyak
ini bertugas dalam jangka waktu yang terbatas:
dua tahun, tiga tahun, dan seterusnya.
5. Referensi (Refference Power)
 Melalui rekomendasi dari orang yang memiliki
kewenangan dan kekuasaan yang lebih tinggi
PENGERTIAN
 Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
pekerjaan dari anggota kelompok/ organisasi.

atau
 Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar
bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan
 Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan
yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat
dinyatakan, kepemimpinan adalah inti dari managemen.
UNSUR – UNSUR KEPEMIMPINAN
4 unsur penting dari definisi tersebut :
 Kepemimpinan melibatkan orang lain
 Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan
 Kepemimpinan adalah kemampuan menggunakan
berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi
tingkah laku pengikut /bawahan /orang lain
 Kepemimpinan adalah mengenai nilai  seberapa
besar kemampuan dari seorang pemimpin itu bisa
mempengaruhi /berpengaruh terhadap orang lain
(penggabungan dari ketiga hal sebelumnya)
JENIS – JENIS KEPEMIMPINAN
 Pada dasarnya pemimpin dapat digolongkan
berdasarkan berbagai jenis kegiatannya :
1. Kepemimpinan di bidang rohaniah
2. Kepemimpinan di bidang politik
3. Kepemimpinan di bidang militer, dan
4. Kepemimpinan di bidang managerial
TIPE KEPEMIMPINAN
 Berdasarkan sikap-sikap pemimpin dan dari cara mereka
menjalankan kepemimpinan, dikenal adanya beberapa tipe
kepemimpinan:
1. Kepemimpinan Pribadi
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara langsung
mengadakan kontak dengan bawahan.
 Kelebihan  hasil kerja dan hal yang bersifat Kecil
langsung diketahui oleh pimpinan tingkat dan biasanya
pemimpin ini menginginkan untuk mengetahui segala
hal sampai detail.
 Kekurangan  Dalam hal ini mudah timbul
kepemimpinan yang sentralistis yang kurang
memperhatikan hirarki atau pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab. Akibatnya jika ada pekerjaan yang
gagal, banyak pihak tidak mau ikut bertanggung jawab.
2. Kepemimpinan Non-Pribadi
Tipe kepemimpinan di mana pimpinan
tidak mengadakan kontak langsung dengan
bawahan, melainkan melalui saluran
jenjang hirarki yang sudah ada.
 Kelebihan  Dengan demikian masing-
masing bagian lebih merasa bertanggung
jawab.
 Kekurangan  kemungkinan pekerjaan
dan keputusan berjalan lambat, karena
segala sesuatu harus diputuskan melalui
tingkatan-tingkatan hirarki yang panjang.
3. Kepemimpinan Otoriter
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin
menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak
pribadinya sehingga ia tidak perlu berkonsultasi
dengan orang lain dan tidak boleh ada orang lain
yang turut campur.
 Kekurangan  Kepemimpinan semacam ini
sering dianggap berbahaya dan banyak
mengandung resiko.
4. Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin selalu
bersedia menerima dan menghargai saran-saran,
pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan,
melalui forum musyawarah untuk mencapai kata
sepakat
5. Kepemimpinan Kebapakan
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin
bertindak sebagai ayah kepada anak-anaknya:
mendidik, mengasuh, mengajar, membimbing,
dan menasehati.
 Pada dasarnya kepemimpinan
semacam ini baik, tetapi
kelemahannya tidak memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk
tumbuh menjadi dewasa dan lebih
bertanggung jawab.
6. Kepemimpinan Karismatis
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin
memiliki daya tarik yang amat kuat. Seolah-
olah dalam diri pemimpin tersebut terdapat
kekuatan yang luar biasa, sehingga dalam
waktu singkat dapat menggerakkan banyak
pengikut.
contoh : pemimpin semacam ini misalnya:
Gandhi, J.F.Kennedy dan Khomeini.
 Kepemimpinan tipe ini adalah baik selama
pemimpin berpegang teguh kepada moral yang
tinggi dan hukum-hukum yang berlaku. 
ASPEK – ASPEK KEPEMIMPINAN
1.Aspek internal  adalah pandangan seorang pemimpin
ke arah masalah masalah ketata-lembagaan yang
meliputi: keadaan, gerak tuntutan, dan tujuan
organisasi yang dipimpinnya.
 Dalam aspek ini harus diperhatikan bahwa :

a. Pandangan pemimpin terhadap organisasi harus


menyeluruh.
b. Pengambilan keputusan harus dilakukan dengan
cepat, tepat, dan tegas.
c. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
kepada bawahan dilaksanakan dengan baik
d. Hubungann dengan bawahan harus terbina baik
sehingga mudah mendapatkan dukungan dan
menggerakan mereka.
2. Aspek eksternal atau aspek
politik  adalah
pandangan seorang
pemimpin yang diarahkan
ke luar organisasi untuk
melihat perkembangan
situasi masyarakat
3. Aspek tingkah laku
a) Fungsi Kepemimpinan
Aspek yang dipertahankan kelompok dan
berkaitan dengan tugas yang harus
dilaksanakan oleh pemimpin agar kelompok
dapat berfungsi secara efektif.
b) Gaya Kepemimpinan
Berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh
pemimpin dalam proses mengarahkan
dan mempengaruhi pekerja.
SYARAT YANG HARUS DIPENUHI OLEH
SEORANG PEMIMPIN YANG BAIK :
1. Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah
dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan
banyak berfikir untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi.
2. Penguasaan emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai
perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat membangun
hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan
orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan
bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan
mampu menimbulkan semangat, gairah, dan
ketekunan dalam bekerja. 
5. Kecakapan berkomunikasi: kemampuan
menyampaikan ide, pendapat serta keinginan
dengan baik kepada orang lain, serta dapat
dengan mudah mengambil intisari
pembicaraan.
6. Kecakapan mengajar pemimpin yang baik
adalah guru yang mampu mengajar dan
memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk,
menerangkan yang belum dengan gambaran
jelas serta memperbaiki yang salah.
4. Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan
watak orang lain melalui pergaulan agar dengan
mudah dapat memperoleh kesetiaan dan
kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia
bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk
mencapai tujuan.
5. Kemampuan teknis : kepemimpinan mengetahui
azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan,
mengorganisasi, mendelegasikan wewenang,
mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain
untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus
menguasai baik kemampuan managerial maupun
kemampuan teknis dalam bidang usaha yang
dipimpinnya.
TEORI KEPEMIMPINAN
1.Teori Bakat
Berusaha melihat karakteristik
pemimpin (dilihat dari 4 karakter
manusia ) dan juga karakteristik
yang membedakan pemimpin yang
efektif dengan yang kurang
efektif (dilihat dari cara
penyelesaian tugasnya )
 pada dasarnya karakter manusia dibagi menjadi 4
golongan besar:
1. kolerik/dominant
karakter ini kuat, biasanya orang dg karakter memiliki
sifat tegas, suka memimpin, tidak suka diatur, tidak
sulit berkata TIDAK.
2. sanguinis/intim
sifat dari karakter intim berupa cheerfull, outspoken,
suka bergaul, sulit berkata TIDAK, diri nya sendiri
adalah fokus utama, berbicara dahulu baru berpikir.
3. plegmatis/stabil
sifat dari karakter stabil adalah pendiam, suka
memendam perasaan, tidak suka kerumunan, berpikir
sebelum berbicara.
4. melankolis
sifat dari karakter ini biasanya perasa, lembut,
mudah tersinggung, memendam dendam
2.Teori Perilaku
Berusaha melihat perilaku pemimpin
yang membedakan dengan perilaku
bukan pemimpin, atau pemimpin
efektif dengan kurang efektif.
Berdasarkan fungsinya yaitu berkaitan
dengan tugas serta kehidupan sosial
seorang pemimpin (fungsi pemimpin)
3.Teori Tannenbaum dan Warren H.
Schmidt.
 Menggambarkan gaya kepemimpinan
yang dipengaruhi oleh :
a) Garis kontinum dengan dua titik
ekstreem yaitu
- Fokus pada atasan ( otokratis )
- Fokus pada bawahan (demokratis )
b) Gaya Manajerial dengan menekankan
pada beberapa faktor yaitu
- Faktor dari manajer
- Faktor dari karyawan
- Faktor dari situasi/kondisi
perusahaan
4. Teori Kepemimpinan Kontemporer
Yaitu gaya kepemimpinan yang
tranformasional, transaksional dan
karismatik
Pemimpin karismatik adalah pemimpin
memiliki daya tarik yang amat kuat dan
dengan kekuatannya tersebut bisa
memgerakan dan mempengaruhi orang
lain
Pemimpin transformasional adalah
pemimpin yang mampu memotivasi
bawahan mengerjakan lebih dari yang
diharapkan.
Pemimpin transaksional merupakan
kepemimpinan pada kondisi “normal”.
5.Teori Kepemimpinan
Psikoanalisis
Kets de Vries menggunakan

pendekatan psikoanalisis dalam


teori kepemipinannya yaitu dengan
mengatakan bahwa seseorang
berperilaku tertentu untuk
memenuhi kebutuhan bawah
sadarnya.
 Pikiran Bawah Sadar atau yang sering kita
sebut sebagai Alam Bawah Sadar adalah
bagian dari pikiran kita sebagai gudang
kreativitas yang memproses intuisi
(pengetahuan tanpa belajar)
 Misalnya melalui pikiran bawah sadar atau
alam bawah sadar kita mengetahui hal-hal
yang tersembunyi dan mengetahui
berbagai hal penting pada pribadi Anda
seperti mengetahui bakat, pekerjaan
yang cocok, bisnis yang cocok, memilih
pasangan yang cocok atau untuk
mengetahui solusi masalah pribadi Anda.
HUBUNGAN DENGAN TEORI KEPEMIMPINAN
MELALUI PENDEKATAN PSIKOANALISA ADALAH
 Pendekatan ini menekankan bahwa kehidupan
individu sebagian besar dikuasai oleh 
alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak
didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti
keinginan, impuls/ dorongan yang ada dalam diri
manusia yang menyebabkan timbulnya macam –
macam aktivitas fisik dan psikis , jika keinginan
atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup
dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu
akan menuntut untuk dipuaskan.
6. Teori
Kepemimpinan
Romantis
Menurut teori ini, pemimpin

ada karena ada


pengikutnya.

Anda mungkin juga menyukai