Anda di halaman 1dari 68

Project co-financed by

European Union Project co- financed


by Asean

GMP
PENGAWASAN MUTU

Oleh

Prof. Dr. H. Elfi Sahlan Ben, Apt.

European Committee Disampaikan pada Pelatihan Auditor CPKB Untuk Petugas


for Standardization
Implementing Agency Ciloto, 23 – 27 April 2007 1
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

ISI PRESENTASI
 Pendahuluan
 Tujuan
 Ruang Lingkup
 Prinsip Quality Control
 Tinjauan QC
 QA dan QC
 Prinsip Umum
 Persyaratan dasar Quality Control
 Unit Quality Control
 Laboratorium Quality
 Tanggung Jawab
 Dokumen Quality Control
 Tugas Quality Control
 References
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 2
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENDAHULUAN

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 3
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENDAHULUAN
 Good Manufacturing Practice (GMP) adalah bagian dari Quality
Assurance yang menjamin bahwa produk dibuat dan diuji secara
konsisten dan dapat dipercaya . Konsistensi dari produksi dan
pengujian adalah sangat penting . Hal ini hanya terjadi bila tersedia
deskripsi yang jelas tentang cara bagaimana suatu pekerjaan akan
dilakukan .
 GMP secara khusus menunjukkan resiko kontaminasi silang dan
campur aduk yang tidak dapat di awasi secara menyeluruh dengan
melakukan pengujian produk jadinya.
 Resiko ini paling baik dikendalikan dengan cara mempunyai sistem
cara kerja yang diatur dengan baik ,yang memasukkan hal tersebut
kedalamnya . Hal ini berarti bahwa sistem pemeriksaan kualitas
harus dirancang dengan mempertimbangkan resiko ini dan
berusaha menemukan kemungkinan apakah telah terjadi suatu
kesalahan .
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 4
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

TUJUAN

 Memahami elemen dasar dalam


quality control .
 Memahami persyaratan spesifik
terhadap organisasi, prosedur, proses
dan sumber daya .

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 5
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

RUANG LINGKUP
 Quality control menyangkut sampling, pengamatan
dan pengujian bahan awal, in proses, setengah jadi,
ruahan dan produk jadi .

 Quality Control juga meliputi, bila diperlukan :


program pemantauan lingkungan, kajian tentang
dokumentasi bets, program contoh pertinggal, studi
stabilitas, merawat spesifikasi bahan dan produk
dengan baik.

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 6
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PRINSIP QUALITY CONTROL

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 7
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

TINJAUAN QUALITY CONTROL


Jaminan

Tujuan Produk dgn kualitas konsisten utk kegunaannya

Mengembangkan persyaratan Sistem Quality


Bagai-
Produk terdiri dari bahan yang sesuai dgn spesifik spesifikasi & kuantitas
mana?
Dibuat berdasarkan kondisi yg sesuai dgn SOP

Sampling
Inspeksi & testing dari Bahan awal , Bulk, Intermediate, Produk jadi
Fokus Program pemantauan lingkungan Kajian Bets record dokumentasi
Pokok
Area Program Sample Retention Studi Stabilitas Kalibrasi Reagent Handling
Release/Reject: Kontrol utk materials & Tersedianya produk

Reprosessing Specifikasi Kontrol Kembali


European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 8
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

QUALITY ASSURANCE & QUALITY CONTRO


• Istilah quaity assurance dan quality control sering tertukar pada saat
penggunaannya utk berkaitan dengan tindakan yang dilakukan utk
menjamin kualitas produk,servis atau proses .
• Kedua istilah , mempunyai banyak pengertian disebabkan oleh
berbagai definisi dari kata “ assurance “ dan “ kontrol “
• Sebagai contoh, definisi dibawah ini menunjukkan secara langsung
perbedaan spesifik diantara kedua istilah ini :
Assurance = The act
jaminan : Kegiatan of giving
utk memberi Quality assurance : Semua kegiatan yg
confidence,
kepercayaan the state of
, keadaan being
yang certain,atau
meyakinkan or direncanakan dan sistimatis dalam sistem
tindakan
the act ofutk membuat
making yakin .
certain. kualitas yang dapat ditunjukkan utk
memberikan kepercayaan thd produk atau
servis utk memenuhi persyaratan thd kualitas .

Kontrol : Suatu evaluasi utk menunjukkan Quality control :tehnik operasional dan
reaksi perbaikan yg diperlukan :kegiatan aktivitas yang digunakan utk memenuhi
panduan atau keadaan suatu proses yg persyaratan kualitas .
didalamnya variablitas dpt terjadi thd suatu
sistem konstan atau penyebabnya .
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 9
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PRINSIP UMUM
 Setiap pemilik ijin manufaktur harus mempunyai
Departemen QC .
 Ketidak tergantungan dari produksi atau departemen
lain merupakan keharusan .
 Berada dibawah authoritas seorang yang berkualitas
dan berpengalaman dengan satu atau beberapa
laboratorium uji yang tersedia buat orang tersebut .
 Bila tidak tersedia fasilitas uji , dapat diatur dengan
menunjuk laboratorium eksternal yang berkualitas.

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 10
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PERSYARATAN DASAR
QUALITY CONTROL

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 11
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PERSYARATAN DASAR
Departemen Quality Control harus mempunyai :
 sumber daya :
 fasilitas memadai
 personel yang bermutu
 prosedur tertukis yang disetujui
 tugas :
 sampling, pengawasan, pengujian
 pelulusan atau penolakan
 pemantauan
 objek :
 bahan awal, intermediates, ruahan, dan produk jadi
 produk kembalian
 kondisi lingkungan
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 12
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

LABORATORIUM QC
• Harus terdapat laboratorium QC berdekatan dengan unit
manufaktur
• Laboratorium harus mampu melakukan semua uji sesuai dengan
spesifikasi atau melaksanakan sebagian uji dan menyerahkan
sisa uji secara sub kontrak pengujian ke laboratorium yang telah
disetujui .
• Bila mungkin, lab QC harus terpisah dari area produksi
khususnya utk laboratorium mikrobiologi.
• Laboratorium harus didesain utk dapat menampung kegiatan
yang akan dilakukan didalamnya .Ruangan harus cukup tersedia
guna menghindari campur aduk dan kontaminasi silang . Harus
tersedia tempat untuk menyimpan sample dan catatan .
• Mungkin diperlukan suatu ruangan terpisah utk melindungi
peralatan yang peka terhadap vibrasi, gangguan elektrik ,
kelembaban dsb.
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 13
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

UNIT QUALITY CONTROL


• Perusahaan besar : Unit Quality Control .
• Perusahaan kecil :
 Unit utk tugas spesifik dgn peralatan laboratoriun yang
terbatas
 Kontrak pengujian dengan laboratoriun eksternal
• Tanggung jawab diterangkan dengan prosedur
tertulis
• Independent dari produksi dan departemen lain
merupakan hal yang fundamental.
• Dibawah authoritas seorang yang berkualitas baik
dan berpengalaman .

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 14
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

TANGGUNG JAWAB
• memeriksa , meluluskan atau menolak bahan datang,bahan
antara, ruahan , produk jadi dan produk kembalian .
• melaksanakan pengawasan selama produksi (in-process
control)
• membuat,membakukan dan melaksanakan semua prosedur QC
serta mengembangkan spesifikasi setiap barang datang.
• membuat spesifikasi produk antara , ruahan dan produk jadi
bersama dengan kepala bagian Produksi .
• menyetujui instruksi reproses dan rework
• mengkaji catatan produksi utk melihat kemungkinan adanya
kesalahan dan meyakinkan bahwa penyelidikan telah dilakukan
dan telah diambil tindakan perbaikan .
• terlibat dalam semua keputusan yang berkaitan dengan
kualitas produk .
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 15
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

TANGGUNG JAWAB LAIN


 membuat , memeriksa dan melaksanakan semua
prosedur QC .
 mengamati , merawat , menyimpan dan memantau
semua standard referens dan contoh pertinggal
 mengkaji ulang dokumentasi bets
 merawat spesifikasi dari bahan dan produk jadi
 uji stabilitas dari setiap produk jadi
 ikut berperan dalam :
 Penyelidikan keluhan
 Pemantauan lingkungan
 Pelatihan GMP

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 16
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

DOKUMEN QC

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 17
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

KONTROL SPESIFIKASI
 Setiap spesifikasi harus disetujui, tanda tangani,
diberi tanggal dan dirawat oleh unit QC

 Paling tidak , spesifikasi dibawah ini harus


dirawat dan di awasi :
 Spesifikasi bahan awal
 Spesifikasi air proses
 Bila perlu, produk antara atau ruahan
 Spesifikasi produk jadi
 Master formula
 Batch Manufacturing Record (BMR)

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 18
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

SPESIFIKASI BAHAN AWAL


 Rincian tentang hal dibawah ini harus dicantumkan
dalam spesifikasi :
 nama produk atau referensi kode internal bila ada
 persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas
penerimaan .

 Tergantung dari praktek di perusahaan , data lain


dapat ditambahkan ke spesifikasi :
 pemasok dan pembuat bahan .
 pengarahan utk sampling atau pengujian atau petunjuk ke
prosedur yang disetujui .
 kondisi penyimpanan atau tindakan pencegahan
 Periode penyimpanan maksimum sebelum pengujian
ulang .
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 19
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

SPESIFIKASI AIR UTK PROSES


• Standar air minum digunakan sebagai batas minimum
kualitas air yang digunakan utk pembuatan kosmetik .
 Spesifikasi yang memadai utk kualitas kimia dan
mikrobiologi harus dibuat didasarkan pada titik
penggunaan .
 Pengujian berkala harus dilakukan, misal sekali
per minggu .
• Perlakuan lebih lanjut mungkin diperlukan tergantung
dari : formula , proses dan persyaratan klaim .
Specifikasi utk air dengan perlakuan lebih lanjut harus
dikembangkan berdasarkan spesifikasi pembuat
desain atau standar farmakope .
Microsoft
European Committee
for Standardization
Module 7 PowerPoint Presentation
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 20
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

SPESIFIKASI PRODUK JADI


Spesifikasi produk jadi harus mencakup :
 Nama produk dan referensi kode internal bila ada
 No Formula
 Keterangan tentang produk jadi dan rincian tentang
wadah & kemasannya
 Persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas
penerimaannya
 Panduan utk sampling dan pengujian atau referensi dari
prosedur yang disetujui .
 Kondisi penyimpanan / tindakan pengamanan(bila ada)
 Shelf life, bila ada
 Persyaratan penomoran bets (termasuk tgl pembuatan
atau tgl kedaluwarsa )
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 21
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

IN-PROCESS CONTROL

• Pemeriksaan dan pengujian didasarkan pada


pemantauan proses atau pengujian sample
pada selang waktu dan lokasi sampling
• Harus didokumentasi dalam BMR
• Hasilnya harus sesuai dengan persyaratan
Manufaktur bets atau Catatan Pengemasan
• Kartu kontrol / cara statistik utk kemampuan
proses dapat digunakan utk analisis “ trend “

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 22
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

DOKUMENTASI LABORATORIUM L
Dokumen Laboratoriun yang lain berkaitan dengan :
 Prosedur sampling
 Kalibrasi dan perawatan peralatan
 Prosedur uji stabilitas bila diperlukan
 Pemantauan lingkungan bila diperlukan
 Prosedur pengujian dan pencatatan ( termasuk lembar
kerja dan atau catatan laboratorium )
 Laporan dan atau Certificate analisis

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 23
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENYIMPANAN CATATAN KUALITAS

• Master Formula dan Batch Manufacturing Record


produk harus disimpan selama masa shelf life + 1
tahun.
• Catatan laboratory yang lain ( hasil uji analisis,
pengawasan lingkungan )- disarankan untuk
disimpan dengan baik utk melihat kecenderungan .
• Data mentah yang lain seperti catatan laboratorium
dan atau catatan yang lain harus disimpan dan
mudah utk ditemukan .

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 24
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

TUGAS DARI
QUALITY CONTROL

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 25
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

ALUR KERJA QC
Start
Karantina
Karantina • Produk antara
• Bahan datang
• Ruahan
• Airr 2.Penerimaan • Produk jadi
• Produk kembalian
• Pemantauan Lingkungan

3. Sampling
Status QC/QA
4. Uji samples
Karantina Catatan
Karantina
Lab
5. Kajian catatan bets
Pelulusan
Pelulusan
NO 7. Tidak konform / Tidak
Penolakan
Penolakan Sesuai Spek sesuai Spesifkasi .
YES Peneyelidikan
6.Pelulusan Goods release
Diluluskan
Diluluskan
8. Goods Reject Ditolak
Ditolak
End
End
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 26
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENERIMAAN
• Harus terdapat prosedur tertulis pada penerimaan ,
pemberian label , karantina dan penyimpanan bahan
baku , bahan pengemas dan bahan lain secara memadai
• Pada saat penerimaan barang dari pemasok , identitas ,
kejelasan tulisan nomor bets , keadaan wadah luar dan
segelnya harus diperiksa sebelum diterima .
• Certificate Analysis harus disediakan oleh pemasok dan
diberikan pada saat bersamaan dengan pengiriman
barang.
• Barang dalam status karantina harus dipisahkan dari
barang yang sudah diluluskan .
• Barang ditolak harus disimpan di area tertentu dengan
membatasi akses nya ( misal : area dikunci )

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 27
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan sampel harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur tertulis yang meliputi:
 Metode pengambilan sampel
 Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel
 Jumlah sampel yang diambil
 Tipe dan kondisi dari wadah sampel yang digunakan
(yaitu: botol gelas warna kuning)
 Identifikasi dari wadah sampel
 Tindakan khusus untuk menangani bahan-bahan
berbahaya
 Instruksi untuk pembersihan dan penyimpanan alat-alat
pengambilan sampel
 Instruksi untuk menutup kembali wadah yang sudah
terbuka
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 28
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PROSES PENGAMBILAN SAMPEL


• Alat pengambilan sampel seperti pisau, penjepit, gergaji, palu, kunci
inggris, alat untuk membersihkan debu (dianjurkan vacuum cleaner)
• Bahan untuk menutup kemasan kembali (seperti sealing tape), dan juga
label untuk menunjukkan bahwa sebagian dari isi kemasan telah diambil
• Jika perlu wadah sampel harus dibersihkan dahulu
• Harus ada prosedur tertulis yang menjelaskan proses pengambilan sampel.
Prosedur ini harus meliputi aspek kesehatan dan keamanan dalam
pengambilan sampel
• Wadah yang digunakan untuk menyimpan sampel tidak boleh berinteraksi
dengan bahan sampel ataupun menyebabkan kontaminasi. Wadah tersebut
harus dapat melindungi sampel dari cahaya, udara, kelembaban, dll.,
seperti yang dianjurkan dalam cara penyimpanan sampel
• Alat-alat pengambilan sampel untuk uji mikrobiologi harus disterilkan
terlebih dahulu sebelum digunakan
• Teknik aseptik harus digunakan selama pengambilan sampel
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 29
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

RENCANA PENGAMBILAN SAMPEL


1. Bahan Baku
Rencana pengambilan sampel untuk bahan baku harus berdasarkan
pada standar pengambilan sampel yang sudah ditetapkan,
misalnya:
• “rencana n” berdasarkan pada formula n = 1+√N, dimana N
adalah jumlah pengambilan sampel dalam setiap pengiriman;
• “rencana p” berdasarkan pada formula p = 0.4 √N, dimana N
adalah jumlah pengambilan sampel;
• “rencana r” berdasarkan formula r = 1.5√N .
• Rencana pengurangan pengambilan sampel seperti dalam
“rencana p” bisa dipertimbangkan hanya bila terdapat
keseragaman yang pasti pada bahan baku

2. Bahan Kemas dan Produk Jadi


Rencana pengambilan sampel untuk bahan kemas harus
berdasarkan pada standar pengambilan sampel yang sudah
ditentukan, misalnya British Standard BS 6001-1, ISO 2859 atau
ANSI/ASQCZ1.4-1993. Microsoft Word

 European Committee Document


for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 30
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

ALAT-ALAT PENGAMBILAN SAMPEL

Sekop untuk bahan padat

Tube Dip Tombak untuk


untuk kemasan
cairan
Wadah dengan timbangan untuk tangki yang besar

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 31
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENGUJIAN & ANALISIS


• Semua pengujian harus dilaksanakan sesuai dengan
metode uji yang tertera dalam spesifikasi
• Rasionil pengurangan pengujian harus tercatat
• Pengujian dapat dilaksanakan di laboratorium sendiri
atau eksternal
• Apabila pengujian dilaksanakan sendiri, maka harus
tersedia laboratorium

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 32
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

DATA LABORATORIUM (1)


 QC harus menjaga pencatatan secara analitik yang
memadai mengenai pengujian materi dan produk
 Dalam pencatatan ini harus meliputi:      
 Hasil dari setiap pengujian, termasuk observasi dan kalkulasi,
yang mengikuti spesifikasi yang sudah ada (kalkulasi yang
dilakukan pada kertas coret-coretan juga harus diikut
sertakan)
 Sumber dari spesifikasi yang digunakan.
 Tanda tangan orang yang melakukan prosedur pengawasan
mutu.
 Tinjauan akhir (misalnya manajemen laboratorium),
keputusan yang diambil, dan pengesahan yang diberi tanggal
oleh bagian yang mempunyai otorisasi (misalnya
supervisor/manajer)
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 33
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

DATA LABORATORIUM (2)


• Data laboratorium harus tercatat sedemikian rupa
sehingga terjamin keakurasian, keaslian, dan
kekomplitannya, terjaga integritasnya, serta dapat
ditelusuri kembali
• Pencatatan data harus jelas, permanen (tidak
menggunakan pensil), dan dapat ditelusuri kembali
sesuai dengan pokok yang diuji.
• Catatan yang diperoleh, baik itu dari tulisan tangan atau
alat/komputer, harus ditinjau kembali, ditandatangai
serta diberi tanggal.
• Harus ada peraturan yang tertulis mengenai pengambilan
rata-rata, pencoretan kesalahan, angka-angka signifikan,
membiarkan halaman-halaman menjadi kosong atau
mengisi bagian-bagian yang kosong, dll.
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 34
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

RETAIN SAMPEL (1)


• Retain sample (sampel sisa) harus mewakili bets dari
materi atau produk dari mana mereka diambil.
• Jumlah retain sample harus mencukupi sedikitnya
untuk 2 kali pengujian secara menyeluruh
• Retain sample untuk setiap bets dari produk jadi harus
disimpan pada jangka waktu yang sudah ditentukan
• Produk jadi harus disimpan dalam kemasan akhir
dengan kondisi penyimpanan yang sudah ditentukan
(misalnya: konsumer menggunakan kondisi suhu
kamar)

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 35
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

RETAIN SAMPEL (2)

• Catatan retain sampel harus dijaga dan


meliputi identifikasi sampel, nomor bets, dan
lokasi penyimpanan supaya mudah ditelusuri
• Inspeksi secara visual harus dilaksanakan
sebelum pemusnahan retain sampel

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 36
Project co-financed by

PENGONTROLAN DARI
European Union Project co- financed
by Asean

PENERIMAAN BAHAN BAKU AWAL


1. Semua bahan awal harus diverifikasi sebelum
digunakan.
2. Verifikasi harus meliputi hal hal sbb:
 Tinjauan ulang dari Certificate Analysis dari pabrik
dibandingkan dengan spesifikasi yang sudah disetujui
 Pengujian-pengujian laninya dapat dilaksanakan bila
diperlukan:
 Uji identifikasi / identifikasi kemasan dan karakter
lainnya dari materi harus diperiksa.
 Kemasan priemer: tidak ada kebocoran, lekukan,
sobekan, bagian-bagian yang keluar dan segel yang utuh

 Label, identifikasi, dan nomor bets yang dapat dibaca


 Frekuensi: Setiap bets dari bets pabrik
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 37
Project co-financed by

PENGONTROLAN DARI
European Union Project co- financed
by Asean

PENERIMAAN AIR YANG DIPROSES

• Setidaknya memenuhi standar nasional atau untuk


air minum dari WHO
• Spesifikasi air yang telah diberi perlakuan harus
berdasarkan spesifikasi dari pemasok atau standar
farmakope

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 38
Project co-financed by
European Union Project co- financed

PENGONTROLAN DARI by Asean

PENERIMAAN PRODUK ANTARA & RUAHAN


• Inspeksi dan pengujian untuk bahan-bahan in
process harus dilaksanakan dengan memantau
proses atau dengan analisis sampel yang sebenarnya
pada lokasi dan waktu yang sudah ditentukan.
• Hasil yang diperoleh harus sesuai dengan parameter
proses yang sudah ada atau masih dalam batas
toleransi yang dapat diterima.
• Line clearance harus dipraktekkan pada semua lini
kemasan
• Dimana dibutuhkan, referensi standar untuk
pemberian label dan format / persyaratan untuk
kode harus tersedia.
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 39
Project co-financed by

PENGONTROLAN DARI
European Union Project co- financed
by Asean

PENERIMAAN PRODUK JADI


• Peninjauan ulang dari pencatatan bets produksi
• Peninjauan ulang semua ketidak samaan atau
deviasi yang tercatat pada BMR dan proses ulang
yang dilaksanakan atau instruksi untuk
mengerjakan ulang
• Peninjauan ulang hasil uji secara fisik, kimia, dan
mikrobiologi
• Peninjauan ulang sampel dari bets untuk
memverifikasi kesamaannya dengan persyaratan
BMR.
• Menyetujui Certificate Analysis dengan ringkasan
yang jelas mengenai status produk, yaitu:
“Dibebaskan” atau “Ditolak”
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 40
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

INVESTIVIGASI YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT


 Prosedur tertulis harus tersedia.
 Secara umum, investigasi termasuk:
• Peninjauan ulang kalkulasi untuk menyakinkan bahwa
semua sudah benar.
• Peninjauan ulang prosedur uji yng digunakan.
• Peninjauan ulang alat, kolom, grafik dan analisis sampel
yang sebelumnya dari produk/materi yang sama
• Peninjauan ulang bahan-bahan reaksi/ standarisasi yang
dilaksanakan untuk pengujian (misalnya pipet).
• Investigasi lengkap dan evaluasi dari hasil awal sebelum
melakukan uji ulang.
• Peninjauan ulang sejarah produk / materi
• Menunjuk orang yang bertanggung jawab untuk
investigasi
• Alasan yang terdokumentasi untuk melakukan pengujian
atau pengambilan sampel ulang
 Dokumentasi investigasi yang memadai, rekomendasi dan
penggantian posisi harus pada tempatnya
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 41
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

BAHAN PEREAKSI LABORATORIUM


• Bahan-bahan pereaksi harus disiapkan sesuai dengan prosedur
tertulis.
• Volume larutan, tanggal terakhir standarisasi, dan faktor baru
terakhir harus terindikasi
• Bila diperlukan, tanggal penerimaan setiap bahan reaksi harus
terindikasi pada wadah. Instruksi penggunaan dan penyimpanan
harus diikuti.
• Bila diperlukan, pengujian identifikasi dan/atau pengujian lainnya
dari bahan reaksi dibutuhkan setelah penerimaan atau sebelum
penggunaan.
• Secara umum, bahan pereaksi yang diberi sertifikat oleh produser
awal dengan tingkat kualitas tertentu harus memiliki CoA untuk
meninjau ulang dan memverifikasi pada saat penerimaan
• Pedoman keamanan laboratorium harus tersedia untuk keamanan
dalam penggunaan bahan reaksi dan kimia

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 42
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

BAHAN PEREAKSI LABORATORIUM

Semua bahan reaksi harus diberi label


yang mempunyai informasi sbb:
Nama bahan reaksi
Kekuatan atau konsentrasi
Tanggal kadaluarsa
Tanggal pembuatan
Nama orang yang membuatnya
Material Safety Data Sheet (MSDS)

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 43
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENGAWASAN LINGKUNGAN (1)


• Bila diperlukan, lingkungan harus dimonitor.
• Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa
lingkungan pabrik berada pada tingkat
pengontrolan mikroba yang sesuai untuk produk /
kelompok produk yang spesifik.
• Sisi pemilihan pengambilan sampel berdasarkan
pada:
Pola / ukuran ruangan
Proses pabrik
Kerentanan produk
• Pengambilan sampel yang potential meliputi:
Ruangan / area pengambilan sampel untuk bahan baku
awal
Area pengeluaran
Area pabrik
Laboratorium mikrobiologi
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 44
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENGAWASAN LINGKUNGAN (2)


• Batas peringatan dan tindakan harus
ditentukan berdasarkan metode statistik.
• Frekuensi pengambilan sampel harus
ditentukan, misalnya setiap minggu.
• Seleksi media yang digunakan untuk
mendeteksi dan untuk pertumbuhan
particulate hidup yang ada di udara, harus
ditentukan
• Metode langsung dan tidak langsung yang
umumnya digunakan adalah STA air sampler,
SAS air sampler and settling plate.
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 45
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

STABILITY STUDY (1)


 Uji Stabilitas harus dilaksanakan bila diperlukan

 Waktu stabilitas yang sesungguhnya harus dilakukan


sampai akhir periode shelf life untuk semua produk
baru dan harus meliputi parameter sbb:
 Nomor bets untuk ukuran bets yang berbeda
 Metode pengujian fisik, kimia dan mikrobiologi yang sesuai
 Kriteria penerimaan
 Deskripsi wadah sistem tertutup
 Jangka waktu pengujian (time points)
 Deskripsi kondisi penyimpanan

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 46
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

STABILITY STUDY (2)


• Jumlah bets dan frekuensi pengujian harus menyediakan
data yang cukup yang memungkinkan dilakukannya
analisis tren.
• Pola bracketing dan matrixing dapat diaplikasikan bila
diperlukan.
• Situasi kasus yang terburuk harus diatasi dalam program
stabilitas waktu yang sesungguhnya setelah adanya
perubahan yang signifikan atau deviasi dari proses atau
kemasan, yaitu: setelah pengerjaan ulang atau proses
ulang.
• Ringkasan data harus dibuat, dengan kesimpulan
sementara pada analisis tren.
• Hasil uji stabilitas harus ditinjau ulang oleh orang yang
mempunyai otorisasi.
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 47
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

KALIBRASI
• Untuk menjaga akurasi dan presisi dari alat-alat
pengujian sepanjang waktu.
• Untuk menjamin tingkat kepercayaan tertinggi dalam
semua pengukuran yang mempengaruhi keputusan
disposisi material, dengan rantai penelusuran yang tidak
terputus sesuai dengan standar nasional.
• Untuk menunjukkan apakah alat-alat masih dalam kondisi
yang baik untuk tujuan yang diinginkan.
• Berdasarkan pada perbandingan antara standar primer
atau alat dengan akurasi yang sudah diketahui dengan
alat lainnya (yang akan dikalibrasi).
• Digunakan untuk mendeteksi, mengkorelasi, melaporkan
atau mengeliminasi dengan mencocokkan setiap variasi
dalam keakurasian alat yang dikalibrasi
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 48
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

KLASIFIKASI ALAT
 Alat kritis:
 Pengukuran langsung yang dapat mempengaruhi
kualitas produk jadi
 Pengukuran pada parameter proses yang kritis
dalam spesifikasi proses

 Alat tidak kritis


 Pengukuran secara tidak langsung yang tidak
mempengaruhi secara langsung kualitas produk
jadi
 Harus dijaga berdasarkan jadwal pemeliharaan
dari perusahaan
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 49
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

INTERVAL KALIBRASI

Bergantung pada:
 Klasifikasi kritis atau tidak kritis
 Penggunaan (ringan atau berat usage)
 Penanganan (ringan atau berat)
 Rekomendasi dari pabrik
 Referensi kepada NIST atau akriditasi badan
petunjuk untuk sistem pengukuran yang
spesifik
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 50
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

STANDAR PRIMER
• Sistem pengukuran dengan tingkat
akurasi tertinggi
• Dapat ditelusuri untuk standar
nasional atau international

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 51
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

REFERENCE STANDAR*/MATERIAL
• Standar referensi
Harus dikalibrasi oleh badan yang dapat membuktikan
penulusuran balik. Standar referensi pengukuran yang
dipakai oleh laboratorium hanya boleh digunakan
untuk mengkalibrasi. Kalibrasi harus dilakukan sebelum
dan sesudah pengukuran
• Material Referensi
Di mana mungkin, harus dapat ditelusuri kepada SI
units dari pengukuran, atau kepada Certified Reference
Materials. Internal Reference Material akan diperiksa
sejauh hal itu praktis untuk dilakukan secara tehnik
dan ekonomi
European Committee
Note: * Working Standards
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 52
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

HASIL KALIBRASI

• Dapat ditelusuri pada standar nasional


dan internasional
• Standar pengukuran dispesifikasi
dengan periode validitas
• Kesimpulan dibuat berdasarkan validitas
kalibrasi
• Sertifikasi ditinjau ulang oleh orang
yang mempunyai otorisatas
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 53
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

VERIFIKASI
• Dapat diterapkan untuk alat yang tidak dapat
dikalibrasi (pencocokan, korelasi, dsb)
• Verifikasi dibandingkan dengan standar
pengukuran dengan faktor korelasi yang
tercatat
• Laporan aktual dari hasil meliputi faktor
korelasi
• Faktor koreksi temperatur “- 2 0C”.
 Nilai yang diukur: 240 C
 Nilai yang dilaporkan = 24 0 C –2 0 C= 22 0 C
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 54
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

DILUAR STANDARD KALIBRASI


• Jangan gunakan alat
• Investigasi yang tidak memenuhi syarat
dilaksanakan untuk menentukan sumber
ketidakakurasian
• Evaluasi pengaruh hasil OOC pada kualitas
produk final dan data lainnya yang diukur
sebelumnya
• Semua penemuan investigasi harus tercatat

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 55
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENCATATAN KALIBRASI
• Rencana Master Kalibrasi
Termasuk kontrol dari semual alat pengukur
kritis yang meliputi hal hal sbb:
 Nama
 Identifikasi dengan nomor model dan seri
 Lokasi
 Pemilik / Yang bertanggung jawab
 Frekuensi kalibrasi
 Tanggal kadaluarsa kalibrasi
• Setifikat Kalibrasi
• Prosedur Kalibrasi
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 56
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

SERTIFIKAT KALIBRASI
• Nama dan alamat dari laboratorium kalibrasi
yang sudah dikontrak
• Nama dan alamat dari klien
• Deskripsi dan identifikasi dari alat yang
dikalibrasi
• Kondisi lingkungan saat kalibrasi dilakukan
• Tanggal penerimaan alat, tanggal kalibrasi dan
tanggal untuk kalibrasi berikutnya
• Metode kalibrasi
• Hasil kalibrasi
• Tanda tangan dan jabatan orang yang
bertanggung jawab untuk kalibrasi
• Kontrak kalibrasi eksternal akan dianugerahi
“Accredited” oleh institusi nasional
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 57
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

IDENTIFIKASI KALIBRASI
• Status kalibrasi alat akan tersedia dan
melekat pada alat dimana diperlukan.
• Identifikasi alat harus memiliki informasi
sbb:
 nama alat
 nomor seri
 tanggal kalibrasi
 status
 Jadwal untuk kalibrasi berikutnya dan
 inisial/tanda tangan dari orang yang
melakukan kalibrasi

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 58
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PROSES ULANG (1)


• Proses ulang (reprocessing) meliputi definisi dari proses
ulang and kerja ulang (rework)
• Definisi
 Reprocessing: Meliputi semua atau sebagian dari
bets/lot dari in-process bulk, produk antara atau produk
jadi dari satu bets atau lot pada langkah yang sebelumnya
dari proses pabrik atau kemasan yang sudah disetujui
karena kegagalan dalam memenuhi spesifikasi yang sduah
ditentukan
 Rework: Meliputi semua atau sebagian dari bets/lot dari
Subjecting all or part of the batch /lot in-process bulk,
produk antara atau produk jadi dari satu bets atau lot
pada langkah alternatif dari proses pabrik atau kemasan
yang sudah disetujui karena kegagalan dalam memenuhi
spesifikasi yang sduah ditentukan
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 59
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PROSES ULANG (2)


• Investigasi lengkap dari OOS/Non-conformance dengan
resiko assessmen pada keputusan perbaikan,
berdasarkan pada prosedur yang sudah disetujui
• Instruksi reprocessing meliputi:
Penambahan bahan di mana diperlukan
Instruksi reprocessing
Tanggung jawab
Rencana pengambilan sampel
Kriteria penerimaan

• Persetujuan instruksi reprocessing oleh QC


• Penyesuaian bets yang merupakan bagian dari In-
Process Quality Control tidak dapat dipertimbangkan di
mana ada reprocessing.
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 60
Project co-financed by

PENGONTROLAN DARI
European Union Project co- financed
by Asean

PRODUK YANG DIPROSES ULANG

• Memenuhi kriteria penerimaan dari instruksi


tertulis proses ulang
• Di mana stabilitas produk diragukan,
penambahan pengujian dari produk jadi yang
telah di proses ulang harus dilaksanakan,
studi stabilitas harus diikutsertakan
sebagaimana seharusnya.

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 61
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENGEMBALIAN PRODUK (1)


• Definisi- Produk jadi yang telah didistribusi dan
dikembalikan karena alasan lainnya selain keluhan produk.

• Produk yang dikembalikan harus diidentifikasi dan ditahan.


Apabila kondisi dimana produk yang dikembalikan telah
ditahan, disimpan atau dikirimkan sebelum atau selama
pengembaliannya, atau jika kondisi produk, wadah, karton,
atau label, karena penyimpanan dan pengiriman,
meragukan keamanan,identitas, atau kualitas dari produk,
maka produk yang dikembalikan harus dimusnahkan
kecuali bila diperiksa, diuji, atau diinvestigasi lainnya yang
dapat membuktikan bahwa produk tersebut memenuhi
standar persyaratan dari keamanan, identitas, dan kualitas.
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 62
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENGEMBALIAN PRODUK (2)


• Suatu produk dapat di dikerjakan ulang /
diproses ulang jika produk berikutnya dapat
memenuhi standar persyaratan dan
karakternya.

• Pencatatan dari produk yang dikembalikan


harus dijaga dan harus termasuk didalamnya
nama, nomor lot, (atau nomor kontrol atau
nomor bets), alasan pengembalian, kuantitas
yang dikembalikan, tanggal disposisi, dan
pokok disposisi dari produk yang dikembalikan

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 63
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PENGEMBALIAN PRODUK (3)


• Jika alasan dari produk yang dikembalikan
berhubungan dengan bets, maka investigasi yang
memadai akan dilaksanakan.
• Prosedur untuk menahan, menguji, dan memproses
ulang produk yang dikembalikan akan dicatat dan
diikuti.
• Pengembalian yang rasionil akan tercatat dengan
persetujuan dari QC
• Pemusnahan dari produk yang dikembalikan akan
berdasarkan pada prosedur yang telah disetujui.
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 64
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

KONTROL DARI PRODUK YG DIKEMBALIKA


 Produk yang mengalami kondisi penyimpanan yang tidak
seharusnya seperti ekstrem dalam temperatur, kelembaban,
asap, api, tekanan, umur, atau radiasi karena bencana alam,
kebakaran, kecelakaan, atau kesalahan pada alat tidak dapat
diselamatkan dan dikembalikan ke pasar.

 Apabila ada pertanyaan apakah produk yang telah mengalami


kondisi-kondisi tersebut, maka operasi penyelamatan hanya
dapat dilakukan bila kriteria-kriteria berikut ini terpenuhi:
 Label produk memenuhi persyaratan regulasi yang ada
 Pengujian laboratorium terhadap produk memenuhi
spesifikasi produk
 Inspeksi secara visual terhadap produk dan kemasannya
utuh dan dapat dibandingkan dengan standar.

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 65
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

DOKUMENT HIPERLINK TERKAIT


 Trainer Manual of GMP ASEAN Quality Control
 ASEAN GMP Supplementary Module : Water
 ASEAN GMP Supplementary Module : Calibration
 WI of QC Working Procedure
 WI of Sampling of Incoming Raw Materials
 WI of Sampling of Incoming Packaging Materials
 WI of Handling Incoming Materials
 WI of Handling Finished Goods
 WI of Handling and Testing of Raw Materials
 WI of Stability Study
 WI of Environment Monitoring
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 66
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

PUSTAKA
• Guideline on ASEAN Cosmetic GMP (2003)
• U.S. Food Drug Administration, Center for Food Safety Applied
Nutrition, Cosmetic Compliance program
• NIST
• WHO Guideline for Drinking Water Quality
• EUDRALEX, Medicinal Products for Human and Veterinary Use :
Good Manufacturing Practice, ,Volume 4.
• WHO, Good Manufacturing Practices: Starting Materials.
• Ariffin F., Consultation to Discuss : Stability Studies in a Global
Environment.
• International Pharmacopoeia
• WHO Guideline For Sampling OF Pharmaceuticals and related
materials.
• PDA Technical Report No. 13 revised, Fundamentals of an
Environmental Monitoring Program
European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 67
Project co-financed by
European Union Project co- financed
by Asean

European Committee
for Standardization
Module 7
Implementing Agency GMP Workshop Jakarta 4 – 5 April 2006 68

Anda mungkin juga menyukai