Penjaminan mutu di IAI Sidogiri dilaksanakan oleh Tim Penjaminan Mutu (TPM)
Penetapan Unit Penjaminan Mutu (UPM) dan Tim Penjaminan Mutu (TPM) n Institut
Agama Islam (IAI) KH. Kholil Nawawi Sidogiri Periode Tahun 2024-2028. TPM
standar.
koreksi/perbaikan.
Sistem Penjaminan Mutu Internal IAI Sidogiri Tanggal 6 April 2022 Halaman 2; dan 2)
SPMI
c. Standar SPMI
d. Formulir SPMI
dengan unit
lain.
7. Evaluasi AMI
kepentingan (kegiatan)
9. Laporan pelaksanaan
kegiatan
Output:
a. Hasil pelaksanaan
penjaminan mutu
pelaksanaan kegiatan
b. Identifikasi masalah
dan potensi
peningkatan efektivitas
pelaksanaan
kegiatan
AMI
Hasil Tindaklanjut
dan peningkatan
efektivitas pelaksanaan kegiatan.
Output:
Benchmarking
Penjaminan Mutu
Kegiatan Penjaminan
Mutu di Program
Studi
VISI
Terwujudnya institut yang inovatif dan terkemuka dalam bidang pendidikan, ekonomi
dan hukum islam, dan melahirkan lulusan yang Profesional, Mandiri berakhlaqul
karimah
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang
berkarakter dan berdaya saing tinggi;
2. Menyelenggarakan penelitian berkualitas dan inovatif untuk mendukung
pembangunan daerah dan nasional dalam bidang Pendidikan, ekonomi dan hukum
islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis penerapan penelitian;
4. Menerapkan manajemen mutu terpadu dibidang pendidikan, ekonomi dan hukum
islam melalui penerapan prinsip transparansi, pastisipatif, efisiensi, dan produktif;
5. Mewujudkan Institut yang mandiri.
TUJUAN
Dalam rangka mencapai visi dan misi IAI Sidogiri, maka dirumuskan dalam bentuk
yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis, dalam rangka
memecahkan permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan visi dan misi, maka
tujuan strategis yang harus dicapai adalah:
1. Menjadi Institut yang bermutu di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat;
2. Menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan
,dalam bidang Pendidikan ,ekonomi dan hukum islam dalam menyelesaikan masalah-
masalah kekinian yang muncul dalam masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan, keimanan, dan ketaqwaan;
3. Memberikan pelayanan yang maksimal bagi seluruh stakeholders;
4. Menjadi institut yang akuntabel mencirikan good governance;
5. Menjadi mitra (partner in progress) bagi pembangunan daerah, dan nasional
Manual Penetapan Standar berlaku ketika Standar SPMI pertama kali disusun dan
berlaku untuk merancang, merumuskan dan menetapkan semua standar di IAI Sidogiri
yang meliputi:
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi Pembelajaran
3. Standar Proses Pembelajaran
4. Standar Penilaian Pembelajaran
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran
9. Standar Hasil Penelitian
10. Standar Isi Penelitian
11. Standar Proses Penelitian
12. Standar Penilaian Penelitian
13. Standar Peneliti
14. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
15. Standar Pengelolaan Penelitian
16. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
17. Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
18. Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat
19. Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat
20. Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat
21. Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat
22. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat
23. Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat
24. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat
25. Standar Visi dan Misi
26. Standar Kerjasama
27. Standar Kemahasiswaan
28. Standar Suasana Akademik
29. Standar Tata Pamong dan Tata Kelola
30. Standar Pengelolaan Alumni
DEFINISI ISTILAH
1. Merancang Standar IAI Sidogiri adalah kegiatan olah pikir untuk menghasilkan Standar IAI Sidogiri yang meliputi (1)
Standar Kompetensi Lulusan, (2) Standar Isi Pembelajaran, (3) Standar Proses Pembelajaran, (4) Standar Penilaian
Pembelajaran, (5) Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, (6) Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran, (7) Standar
Pengelolaan Pembelajaran, (8) Standar Pembiayaan Pembelajaran, (9) Standar Hasil Penelitian, (10) Standar Isi
Penelitian, (11) Standar Proses Penelitian, (12) Standar Penilaian Penelitian, (13) Standar Peneliti, (14) Standar Sarana
dan Prasarana Penelitian, (15) Standar Pengelolaan Penelitian, (16) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian, (17)
Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat, (18) Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat, (19) Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat, (20) Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat, (21) Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat, (22) Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat, (23) Standar
Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat, (24) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat,
(25) Standar Visi dan Misi, (26) Standar Kerjasama, (27) Standar Kemahasiswaan, (28) Standar Suasana Akademik, (29)
Standar Tata Pamong dan Tata Kelola, (30) Standar Pengelolaan Alumni.
2. Merumuskan Standar adalah menuliskan isi setiap standar ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan
menggunakan kaidah ABCD atau KPIs.
3. Kaidah ABCD adalah salah satu cara perumusan standar yang terdiri dari Audience, Behaviour, Competence, dan
Degree (ABCD) yang berarti:
Audience: menyebutkan siapa pelaku atau pengelola standar, siapa yang bertanggungjawab/ditugasi dalam
pencapaian standar tersebut.
Behaviour: menjelaskan kondisi/keadaan, tindakan, perilaku yang bersifat “should be” yang harus selalu dapat diukur.
Competence: menjelaskan target/ sasaran/ tugas/ materi/ objek dalam perilaku (behaviour) yang telah dirumuskan.
Degree: menetapkan waktu/ periode yang harus dicapai untuk mencapai atau melakukan tindakan/perilaku pada
standar tersebut.
Jika standar dinyatakan dalam struktur kalimat lengkap, A adalah subjek, B berada pada predikat, C menempati posisi
objek dan D adalah keterangan.
4. Menetapkan Standar adalah persetujuan oleh Senat Institut dan pengesahan standar oleh Ketua Senat sehingga standar
dinyatakan berlaku.
5. Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian Pembelajaran lulusan.
6. Standar Isi Pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi Pembelajaran.
7. Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan Pembelajaran pada Program Studi untuk
memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
8. Standar Penilaian Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
9. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi dan kompetensi Dosen dan
Tenaga Kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
10. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan isi dan proses Pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
11. Standar Pengelolaan Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan Pembelajaran pada tingkat Program Studi.
12. Standar Pembiayaan Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen dan besaran biaya investasi dan
biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
13. Standar Hasil Penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil Penelitian.
14. Standar Isi Penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi Penelitian.
15. Standar Proses Penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan Penelitian yang terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan.
16. Standar Penilaian Penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil penelitian.
17. Standar Peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian.
18. Standar Sarana Dan Prasarana Penelitian merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian.
Standar Pengelolaan Penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan
dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian.
20. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan
pembiayaan penelitian.
21. Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kriteria minimal hasil Pengabdian kepada Masyarakat
dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
22. Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi
Pengabdian kepada Masyarakat.
23. Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kriteria minimal tentang kegiatan Pengabdian kepada
Masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan.
24. Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kriteria minimal tentang penilaian terhadap proses
dan hasil Pengabdian kepada Masyarakat.
25. Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kriteria minimal kemampuan pelaksana untuk
melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat.
26. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kriteria minimal tentang sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk menunjang proses Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka memenuhi hasil
Pengabdian kepada Masyarakat.
27. Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.
28. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kriteria minimal sumber dan
mekanisme pendanaan dan pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat.
29. Standar Visi dan Misi merupakan kriteria minimal tentang penyusunan, sosialisasi, implementasi, evaluasi capaian, dan
evaluasi pemahaman visi, misi, tujuan dan strategi visi dan misi di IAI Sidogiri.
30. Standar Kerjasama merupakan kriteria minimal tentang pedoman, pengembangan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi kerjasama di IAI Sidogiri.
31. Standar Kemahasiswaan merupakan kriteria minimal tentang publikasi dan penerimaan mahasiswa, peningkatan
softskills mahasiswa, pelayanan mahasiswa, pembinaan mahasiswa berprestasi, pembinaan kemahasiswaan, dan
monitoring serta evaluasi kegiatan kemahasiswaan di IAI Sidogiri
32. Standar Suasana Akademik merupakan kriteria minimal yang mengatur tentang pelaksanaan kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan, pengembangan suasana akademik, penyediaan sarana dan prasarana
pendukung suasana akademik, serta monitoring dan evaluasi pencapaian standar suasana akademik di IAI Sidogiri.
33. Standar Tata Pamong dan Tata Kelola merupakan kriteria minimal tentang organisasi institut, tata kerja, rencana
strategis, rencana operasional, pengelolaan akademik, pengelolaan operasional, dan pengelolaan personalia di IAI
Sidogiri
34. Standar Pengelolaan Alumni merupakan kriteria minimal tentang pengelolaan alumni yang meliputi organisasi
pengelola, metode pelacakan alumni, jejaring alumni, temu alumni dan bantuan alumni untuk kegiatan akademik dan non
akademik
III. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR IAI SIDOGIRI
1. Rektor menetapkan Tim Penyusun Standar IAI Sidogiri dalam Surat Keputusan Rektor,
yang bertugas menyusun draft Standar IAI Sidogiri. Tim Penyusun Standar
beranggotakan pejabat struktural dan dosen perwakilan dari program studi yang ada di
IAI Sidogiri yang dikoordinasikan oleh Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) IAI
Sidogiri
2. Dalam merancang, merumuskan dan menetapkan Standar IAI Sidogiri , Tim Penyusun
harus mengacu kepada:
a. Statuta IAI Sidogiri ;
b. Visi, Misi, dan Tujuan IAI Sidogiri;
c. Hasil evaluasi diri;
d. Hasil Audit Mutu Internal (AMI);
e. Hasil tracer study dari pengguna lulusan
3. Tim Penyusun mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-
undangan yang relevan dengan aspek kegiatan yang hendak dirumuskan dalam Standar
IAI Sidogiri , antara lain:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
f. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
i. Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 tahun
2018 tentang Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri, Panduan Penyusunan
Laporan Kinerja Perguruan Tinggi, dan Matriks Penilaian dalam Instrumen
Akreditasi Perguruan Tinggi.
j. Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 5 Tahun
2019 tentang Instrumen Akreditasi Program Studi.
k. Peraturan Yayasan Pembina IAI Sidogiri Nomor 01/STATUTA.IS/III/2024 tentang
Statuta IAI Sidogiri Tahun 2020.
l. Keputusan Rektor Nomor 017/R.UMK/Kep/Sek/A.52.03/III/2019 tentang Perubahan
Pedoman Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) IAI Sidogiri
m. Peraturan Rektor IAI Sidogiri Nomor 043/R.UMK/Kep/Sek/C.17.02/XII/2014
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Penelitian di Lingkungan IAI Sidogiri.
n. Peraturan Rektor IAI Sidogiri Nomor
40/R.UMK/Kep/Sek/C.17.01/XI/2014 tentang Panduan Pengabdian kepada
Masyarakat IAI Sidogiri.
4. Tim Penyusun menyelenggarakan pertemuan atau melaksanakan studi pelacakan
(tracer study) atau survey kepada stakeholders internal dan eksternal IAI Sidogiri untuk
mendapatkan berbagai masukan atau informasi yang dapat digunakan dalam
merumuskan Standar IAI Sidogiri.
5. Pimpinan Institut menugaskan Pengelola Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan/atau
unit-unit dan/atau dosen dan/atau tenaga kependidikan untuk mengikuti workshop dan
pelatihan-pelatihan penjaminan mutu dan penyusunan standar pendidikan tinggi.
6. Tim Penyusun merumuskan pernyataan isi Standar IAI Sidogiri dengan menggunakan
konsep ABCD (Audience, Behavior, Competence, dan Degree) atau KPI’s.
7. Pimpinan Universitas menyelenggarakan lokakarya hasil perumusan Standar IAI
Sidogiri dengan para pemangku kepentingan internal dan eksternal, untuk mendapatkan
saran perbaikan atas standar yang akan ditetapkan.
8. Tim Penyusun melakukan revisi atas isi, redaksi, dan struktur kalimat rumusan Standar
IAI Sidogiri, dengan memperhatikan hasil lokakarya.
9. Tim Penyusun menyampaikan draft hasil perumusan standar kepada Pimpinan Institut.
10. Pimpinan Institut mengusulkan Penetapan Standar IAI Sidogiri kepada Senat IAI Sidogiri.
11. Senat IAI Sidogiri menyelenggarakan Rapat Senat untuk menetapkan dan mengesahkan
Standar IAI Sidogiri.
12. Senat IAI Sidogiri mengesahkan dan memberlakukan Standar IAI Sidogiri dengan
menerbitkan Surat Keputusan Senat IAI Sidogiri.
13. Pimpinan Institut, Pimpinan Fakultas dan Ketua Program Studi melakukan sosialisasi hasil penetapan Standar IAI
Sidogiri kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa IAI Sidogiri.
14. Unit/organik di lingkungan IAI Sidogiri dapat menetapkan standar sejenis atau standar terkait apabila unit/organik
tersebut dinyatakan telah melampaui standar yang ditetapkan Institut melalui kegiatan audit mutu internal.
15. Standar SPMI unit/organik disahkan oleh pemimpin unit kerja dan untuk Standar pada tingkat Fakultas disahkan oleh
Dekan setelah mendapat persetujuan Senat Fakultas
IV. KUALIFIKASI PENYUSUN STANDAR
INSTITUT SIDOGIRI
V. CATATAN
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan
Tinggi.
7. Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 59 tahun 2018 tentang Panduan Penyusunan
Laporan Evaluasi Diri, Panduan Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi, dan Matriks Penilaian dalam Instrumen
Akreditasi Perguruan Tinggi.
8. Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 5 Tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi
Program Studi.
9. Peraturan Yayasan Pembina IAI Sidogiri Nomor 01/STATUTA.IS/III/2024 tentang Statuta IAI Sidogiri Tahun 2024.
Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik – Pendidikan Vokasi – Pendidikan Profesi – Pendidikan
Jarak Jauh tahun 2018. Direktorat Penjaminan Mutu. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.4
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 1 dari 10
Tabel 1. Langkah Pengendalian yang perlu dilakukan yang bergantung pada hasil
Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI
No Pelaksanaan Standar Pengendalian Standar SPMI
SPMI
1 Mencapai Standar dalam Unit (Organ)/Institut mempertahankan
SPMI pencapaian dan berupaya meningkatkan
Standar dalam SPMI.
2 Melampaui Standar Unit (Organ)/ Institut mempertahankan
dalam SPMI pelampauan dan berupaya lebih
meningkatkan Standar dalam SPMI.
3 Belum mencapai Unit (Organ)/ Institut melakukan tindakan
Standar dalam SPMI koreksi pelaksanaan Standar dalam SPMI
agar Standar dalam SPMI dapat
dicapai.
4 Menyimpang dari Unit (Organ)/ Institut melakukan tindakan
Standar dalam SPMI koreksi pelaksanaan Standar dalam SPMI
agar pelaksanaan Standar dalam SPMI
kembali pada Standar dalam SPMI.
5. Bila hasil evaluasi ditemukan belum mencapai atau menyimpang dari Standar dalam
SPMI, maka Badan Penjaminan Mutu menyampaikan kepada Rektor untuk
menerbitkan Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) pada Unit/Organ tersebut.
6. Unit/Organ melakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk membahas
Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) yang diterbitkan Rektor. Perbaikan/koreksi
terhadap ketidaksesuaian tersebut sesuai dengan jenis tindakan koreksi yang harus
dilakukan dengan batas waktu yang telah disepakati.
7. Jenis tindakan koreksi sebagai langkah pengendalian pelaksanaan Standar dalam SPMI,
adalah:
a. Penyelenggaraan rapat pimpinan yang khusus membahas hasil evaluasi.
b. Penjatuhan tindakan koreksi tertentu, antara lain penerbitan instruksi, teguran,
peringatan, penghentian perbuatan/kegiatan, investigasi atau pemeriksaan mendalam,
dan
c. Penjatuhan sanksi ringan, sedang, hingga berat.
8. Unit/ Organ melaksanakan tindakan koreksi sesuai hasil RTM tersebut.
9. Pimpinan Unit/ Organ bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tindakan koreksi.
10. Setiap bentuk tindakan koreksi yang diambil atas hasil evaluasi pelaksanaan Standar
dalam SPMI, harus dicatat di dalam formulir yang dilengkapi dengan informasi tanggal,
pihak yang harus melakukan tindakan koreksi, alasan penjatuhan tindakan
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.4
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 7 dari 10
koreksi, pihak yang menjatuhkan tindakan koreksi, durasi waktu tindakan koreksi
harus dilakukan, serta keterangan tentang apakah tindakan koreksi tersebut telah
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Pencatatan Langkah tindakan koreksi atas
hasil evaluasi pelaksanaan Standar dalam SPMI merupakan salah satu luaran SPMI
yang akan diperiksa oleh BAN-PT atau LAM dalam menetapkan status akreditasi
dan peringkat terakreditasi.
11. Pimpinan Unit/Organ melaporkan tindakan koreksi dan pelaksanaan tindakan
koreksi kepada Rektor dengan tembusan kepada Ketua Badan Penjaminan Mutu.
12. Rektor menyelenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) tingkat institut yang
dihadiri semua unsur yang terlibat pada pelaksanaan Standar dalam SPMI IAI Sidogiri
untuk merumuskan upaya perbaikan pelaksanaan Standar dalam SPMI.
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.4
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 8 dari 10
VI. CATATAN
VII. REFERENSI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Surat Keputusan Rektor Universitas Muria Kudus Manual Penetapan, Pelaksanaan,
Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Standar Sistem Penjaminan Mutu
Universitas Muria Kudus iv
iii
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.2
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PELAKSANAAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 1 dari 11
1. Manual pelaksanaan standar adalah manual yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan standar yang mencakup prosedur yang harus dipenuhi dalam setiap
pelaksanaan standar.
2. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian Pembelajaran lulusan.
3. Standar Isi Pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan
keluasan materi Pembelajaran.
4. Standar Proses Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan
Pembelajaran pada Program Studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
5. Standar Penilaian Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian
proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan.
6. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan merupakan kriteria minimal tentang
kualifikasi dan kompetensi Dosen dan Tenaga Kependidikan untuk
menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan.
7. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses Pembelajaran dalam
rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
8. Standar Pengelolaan Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
kegiatan Pembelajaran pada tingkat Program Studi.
9. Standar Pembiayaan Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen
dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
10. Standar Hasil Penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil Penelitian.
11. Standar Isi Penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan
materi Penelitian.
12. Standar Proses Penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan Penelitian
yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
13. Standar Penilaian Penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses
dan hasil penelitian.
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.2
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PELAKSANAAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 5 dari 11
26. Standar Visi dan Misi merupakan kriteria minimal tentang penyusunan, sosialisasi,
implementasi, evaluasi capaian, dan evaluasi pemahaman visi, misi, tujuan dan
strategi visi dan misi di Universitas Muria Kudus.
27. Standar Kerja Sama merupakan kriteria minimal tentang pedoman, pengembangan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kerjasama di Universitas Muria Kudus.
28. Standar Kemahasiswaan merupakan kriteria minimal tentang publikasi dan
penerimaan mahasiswa, peningkatan softskills mahasiswa, pelayanan mahasiswa,
pembinaan mahasiswa berprestasi, pembinaan kemahasiswaan, dan monitoring serta
evaluasi kegiatan kemahasiswaan di Universitas Muria Kudus.
29. Standar Suasana Akademik merupakan kriteria minimal yang mengatur tentang
pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan,
pengembangan suasana akademik, penyediaan sarana dan prasarana pendukung
suasana akademik, serta monitoring dan evaluasi pencapaian standar suasana
akademik di Universitas Muria Kudus.
30. Standar Tata Pamong dan Tata Kelola merupakan kriteria minimal tentang
organisasi Universitas, tata kerja, rencana strategis, rencana operasional, pengelolaan
akademik, pengelolaan operasional, dan pengelolaan personalia di Universitas Muria
Kudus.
31. Standar Pengelolaan Alumni merupakan kriteria minimal tentang pengelolaan
alumni yang meliputi organisasi pengelola, metode pelacakan alumni, jejaring
alumni, temu alumni dan bantuan alumni untuk kegiatan akademik dan non
akademik.
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.2
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PELAKSANAAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 7 dari 11
Pelaksanaan isi Standar dalam SPMI merupakan kegiatan Pelaksanaan dari siklus
PPEPP dalam siklus SPMI. Standar SPMI IAI Sidogiri setelah ditetapkan oleh Senat Institut,
maka selanjutnya para pihak yang menjadi subyek atau audience dari standar tersebut harus
mulai melaksanakan isi Standar dalam SPMI itu. Subyek ini dapat berbeda tergantung dari
isi masing-masing Standar SPMI. Secara manajerial, semua pejabat struktural sesuai dengan
tugas dan fungsinya bertanggungjawab dalam Tahap Pelaksanaan Standar dalam SPMI.
Pelaksanaan isi Standar dalam SPMI menjadi tugas dari setiap pihak yang ada di IAI
Sidogiri, baik sebagai pejabat struktural, bukan pejabat struktural, dosen, tenaga
kependidikan yang bukan dosen, dan juga mahasiswa, sesuai dengan isi masing-masing
standar SPMI, sehingga pelaksanaan Standar dalam SPMI secara keseluruhan bukan menjadi
tugas dan tanggungjawab Badan Penjaminan Mutu. Perlu diperhatikan bahwa masing-
masing Standar dalam SPMI memiliki karakteristik tersendiri, sehingga penerapannya tidak
dapat digeneralisasi untuk semua Standar dalam SPMI.
Pelaksanaan Standar dalam SPMI perlu didukung oleh sumber daya yang memadai,
oleh karena itu Pelaksanaan Standar dalam SPMI perlu dimuat dalam Rencana Strategis
(lima tahun), Rencana Kerja dan Anggaran (tahunan), baik di aras Institut, Fakultas, Program
Studi, dan semua Unit/Organ di UMK.
Prosedur Pelaksanaan Standar dalam SPMI
Tahap-tahap kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan sebuah Standar dalam
SPMI adalah:
1. Persiapan Pelaksanan Standar dalam SPMI
Ketika sebuah Standar dalam SPMI akan diberlakukan, biasanya diawali dengan
melakukan persiapan teknis dan/atau administratif, sesuai isi Standar dalam SPMI yang
telah ditetapkan.
2. Sosialisasi Isi Standar dalam SPMI
Langkah strategis berikutnya adalah mensosialisasikan isi Standar dalam SPMI
kepada Pimpinan/Pejabat dan para pihak yang berkepentingan di perguruan tinggi yang
akan melaksanakan Standar dalam SPMI tersebut.
3. Penyiapan Dokumen Pelaksanan Standar dalam SPMI
Untuk melaksanakan Standar dalam SPMI yang telah ditetapkan, perlu disiapkan
beberapa dokumen yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencatat/ merekam pelaksanaan
Standar dalam SPMI, misalnya untuk pelaksanan Standar Kompetensi Lulusan diperlukan
dokumen Rencana Pembelajaran Semester (RPS), untuk memantau
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.2
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PELAKSANAAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 8 dari 11
bahan kajian yang disajikan di dalam kegiatan tatap muka diperlukan dokumen Berita
Acara Perkuliahan.
4. Pelaksanaan Standar dalam SPMI
Setelah semua dokumen yang diperlukan telah tersedia, barulah Standar dalam
SPMI dilaksanakan atau dilaksanakan dengan menggunakan Standar dalam SPMI
tersebut sebagai tolok ukur pencapaian pelaksanaan Standar.
Pada saat akan dilaksanakan, Pemimpin perguruan tinggi dapat memanfaatkan
kesempatan tersebut untuk mendeklarasikan pemberlakuan Standar dalam SPMI di
perguruan tinggi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal. Selain
berbentuk deklarasi, sosialisasi pelaksanaan Standar dalam SPMI dapat dilakukan
melalui penyampaian dalam rapat pimpinan, dosen, pegawai, mahasiswa, kegiatan
formal seperti seminar, lokakarya, dan menyebarkan lewat sosial media atau media
massa. Sosialisasi merupakan langkah penting untuk keberhasilan pelaksanaan
Standar dalam SPMI, mengingat tujuan sosialisasi adalah untuk memasyarakatkan isi
Standar dalam SPMI, sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh semua pihak
yang akan melaksanakan Standar dalam SPMI tersebut. Oleh karena itu, sosialisasi
harus dilakukan secara periodik dan berkelanjutan.
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.2
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PELAKSANAAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 9 dari 11
Standar SPMI Institut Sidogiri dilaksanakan oleh semua unsur yang ada di kampus
sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi masing-masing yang meliputi:
a. Pimpinan Institut
b. Pimpinan Fakultas
c. Ketua Program Studi
d. Pimpinan Unit/ Organ di IAI Sidogiri
e. Dosen
f. Tenaga Kependidikan
g. Mahasiswa
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.2
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PELAKSANAAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 10 dari 11
VI. CATATAN
VII. REFERENSI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Surat Keputusan Rektor Universitas Muria Kudus Manual Penetapan, Pelaksanaan,
Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Standar Sistem Penjaminan Mutu
Universitas Muria Kudus iv
iii
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.3
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL EVALUASI STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 1 dari 14
Manual Evaluasi Standar berlaku ketika semua Standar SPMI IAI Sidogiri
telah dilaksanakan oleh organ di UMK, yang meliputi:
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi Pembelajaran
3. Standar Proses Pembelajaran
4. Standar Penilaian Pembelajaran
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran
9. Standar Hasil Penelitian
10. Standar Isi Penelitian
11. Standar Proses Penelitian
12. Standar Penilaian Penelitian
13. Standar Peneliti
14. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
15. Standar Pengelolaan Penelitian
16. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
17. Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
18. Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat
19. Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat
20. Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat
21. Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat
22. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat
23. Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat
24. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat
25. Standar Visi dan Misi
26. Standar Kerjasama
27. Standar Kemahasiswaan
28. Standar Suasana Akademik
29. Standar Tata Pamong dan Tata Kelola
30. Standar Pengelolaan Alumni
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.3
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL EVALUASI STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 4 dari 14
1. Audit Mutu Internal (AMI) adalah suatu kegiatan penilaian atas mutu yang bersifat
independen dan objektif. Kegiatan ini dirancang untuk:
a. Menilai kinerja (kegiatan operasional) akademik dan non akademik di IAI Sidogiri;
b. Menilai kesesuaian antara kinerja dengan standar yang telah ditetapkan;
c. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
2. Sistem Mutu adalah sistem yang mencakup struktur organisasi, tanggungjawab,
prosedur, proses dan sumberdaya untuk melaksanakan manajemen mutu.
3. Unit Pelaksana Akademik IAI SIdogiri adalah Program Studi dan unit kerja yang
bertugas menjalankan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi.
4. Auditor adalah orang yang mempunyai kualifikasi atau yang diberi wewenang
untuk melakukan audit mutu akademik.
5. Teraudit (auditee) adalah organisasi yang diaudit meliputi fakultas, program studi,
bagian, lembaga, unit pelaksana teknis dan biro.
6. Bukti Objektif (BO) adalah informasi yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif,
catatan ataupun pernyataan tentang fakta mengenai mutu pelayanan, eksistensi dan
implementasi elemen-elemen sistem mutu yang didasarkan pada pengamatan,
pengukuran dan dapat diverifikasi.
7. Hasil audit dikelompokkan ke dalam tiga kategori:
a. Tidak Lengkap (TL) adalah pernyataan tentang temuan selama audit, didasarkan
atas bukti objektif yang menunjukkan ketidaklengkapan atau ketidakcukupan yang
memerlukan penyempurnaan dalam waktu singkat.
b. Tidak Sesuai (TS) adalah tidak terpenuhinya persyaratan karakteristik mutu atau
unsur sistem mutu yang telah ditetapkan.
c. Sesuai (S) adalah pernyataan tentang terpenuhinya persyaratan karakteristik
mutu sesuai dengan Standar SPMI yang telah ditetapkan.
8. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) adalah surat perintah dari Rektor kepada
teraudit untuk menindaklanjuti temuan audit mutu internal atau temuan monev.
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.3
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL EVALUASI STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 5 dari 14
1. Bentuk Kegiatan
Kegiatan evaluasi pelaksanaan standar dilakukan dalam bentuk Audit Mutu Internal
(AMI) Standar SPMI IAI Sidogiri untuk semua unit/organ yang ada di IAI Sidogiri
yang dilaksanakan setiap akhir semester dan/atau setiap akhir tahun akademik dan/atau
atas permintaan Rektor.
2. Tujuan Audit
a. Memeriksa ketercapaian atau ketidaktercapaian butir-butir mutu dengan Standar
SPMI yang telah ditentukan;
b. Memeriksa efektifitas pencapaian Standar SPMI yang telah ditetapkan.
3. Manfaat Audit
a. Memfasilitasi evaluasi kinerja, sistem kontrol dan prosedur penjaminan mutu;
b. Meyakinkan bahwa sebuah unit/ organ memiliki akuntabilitas terhadap mutu dan
standar yang telah ditentukan;
c. Meningkatkan kemampuan institusi untuk memprioritaskan lingkup tertentu dan
memfasilitasi pengambilan keputusan;
d. Memudahkan institusi untuk memberikan tanggapan lebih baik terhadap
persyaratan yang diminta audit mutu eksternal serta untuk menilai mutu;
e. Menyediakan sarana untuk identifikasi tata kelola yang baik;
f. Menyediakan sarana untuk peningkatan dan pengembangan mutu.
4. Prosedur Audit
a. Audit dilaksanakan oleh Tim Auditor yang terdiri Ketua dan Anggota yang
ditugasi oleh Rektor untuk melakukan audit terhadap teraudit (auditee).
b. Uraian Tugas dalam Pengauditan adalah sebagai berikut:
1) Ketua Tim Auditor bertugas:
a) menentukan keperluan tiap penugasan audit termasuk kualifikasi auditor
yang diperlukan;
b) merencanakan audit, menyiapkan piranti kerja untuk anggota tim dan
mengarahkan tim audit;
c) mengkaji ulang dokumen aktivitas mutu yang berlaku untuk menentukan
kecukupannya (audit system/desk evaluation);
d) membuat jadwal audit yang disepakati oleh teraudit;
e) melakukan supervisi terhadap anggota tim audit;
f) memberitahukan dengan segera ketidaksesuaian yang berat kepada teraudit;
g) melaporkan setiap hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan audit
kepada Ketua Badan Penjaminan Mutu.
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.3
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL EVALUASI STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 6 dari 14
Audit dilakukan secara berkala setiap akhir semester dan atau atas inisiatif Rektor.
3) Telaah awal sistem mutu teraudit
a) Sebagai dasar perencanaan audit, auditor menelaah metode yang ada untuk
memenuhi persyaratan sistem mutu teraudit.
b) Jika hasil telaah terhadap sistem mutu tidak memenuhi persyaratan, langkah
audit selanjutnya tidak diteruskan sampai persyaratan tersebut dipenuhi.
d. Persiapan Audit
1) Perencanaan audit
Rencana audit disusun Ketua Badan Penjaminan Mutu, dikomunikasikan kepada
Auditor dan Teraudit. Rencana audit dirancang secara fleksibel agar dapat diubah
berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama audit dan memungkinkan
penggunaan sumber daya yang efektif.
Rencana audit meliputi:
a) Tujuan dan lingkup audit;
b) Identifikasi individu yang bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dan
lingkup audit;
c) Identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara lain standar sistem mutu dan
manual mutu teraudit;
d) Identifikasi Ketua dan Anggota Tim Auditor;
e) Tanggal dan tempat audit dilakukan;
f) Identifikasi unit organisasi Teraudit;
g) Waktu dan lama audit untuk tiap aktivitas audit;
h) Jadwal pertemuan yang diadakan dengan pimpinan teraudit;
i) Jadwal penyerahan laporan audit.
Jika keberatan terhadap rencana audit, Teraudit segera memberitahukan kepada
Ketua Badan Penjaminan Mutu dan harus diselesaikan sebelum pelaksanaan
audit.
2) Penugasan Tim Auditor
a) Tim Auditor bekerja berdasarkan Surat Tugas Rektor;
b) Masing-masing anggota Tim Auditor mengaudit unsur sistem mutu atau
bagian fungsional yang telah ditentukan.
3) Dokumen kerja
Dokumen kerja yang diperlukan untuk memfasilitasi tugas Tim Auditor adalah:
a) Daftar pengecekan yang disiapkan oleh tim audit;
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.3
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL EVALUASI STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 8 dari 14
VI. CATATAN
VII. REFERENSI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Surat Keputusan Rektor Universitas Muria Kudus Manual Penetapan, Pelaksanaan,
Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Standar Sistem Penjaminan Mutu
Universitas Muria Kudus iv
iii
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.4
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 1 dari 10
Manual Peningkatan Standar berlaku ketika semua Standar SPMI UMK telah
dilaksanakan oleh Unit/ Organ di UMK dan telah dievaluasi oleh Badan Penjaminan
Mutu, yang meliputi:
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi Pembelajaran
3. Standar Proses Pembelajaran
4. Standar Penilaian Pembelajaran
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran
9. Standar Hasil Penelitian
10. Standar Isi Penelitian
11. Standar Proses Penelitian
12. Standar Penilaian Penelitian
13. Standar Peneliti
14. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
15. Standar Pengelolaan Penelitian
16. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
17. Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
18. Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat
19. Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat
20. Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat
21. Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat
22. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat
23. Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat
24. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat
25. Standar Visi dan Misi
26. Standar Kerjasama
27. Standar Kemahasiswaan
28. Standar Suasana Akademik
29. Standar Tata Pamong dan Tata Kelola
30. Standar Pengelolaan Alumni
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.4
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 4 dari 10
Peningkatan Standar dalam SPMI merupakan tahap P terakhir dari siklus PPEPP di
dalam SPMI. Tahap peningkatan standar ditempuh setelah suatu Unit/ Organ atau Institut
berhasil melaksanakan 4 (empat) tahap siklus SPMI sebelumnya, yaitu Penetapan,
Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pengendalian Standar dalam SPMI, hingga akhirnya mampu
memenuhi Standar dalam SPMI.
Peningkatan Standar dalam SPMI tidak mungkin dilakukan jika Standar dalam SPMI
belum melalui tahap Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam SPMI terlebih dahulu, sekalipun
Unit/Organ atau Institut telah melaksanakan Standar dalam SPMI. Sebaliknya, setelah suatu
Standar dalam SPMI dievaluasi pelaksanaannya, tetapi tidak ditingkatkan isi atau luas
lingkupnya, maka mutu Unit/Organ atau Institut tidak akan mengalami peningkatan, padahal
isi Standar dalam SPMI masih dapat ditingkatkan.
Peningkatan Standar dalam SPMI merupakan kegiatan untuk meningkatkan atau
meninggikan isi Standar dalam SPMI. Peningkatan Standar dalam SPMI tidak saja didorong
oleh keharusan meningkatkan mutu berkelanjutan (kaizen) untuk mencapai visi UMK, tetapi
juga didorong oleh perkembangan di dalam masyarakat, perkembangan Ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan tuntutan dari pemangku kepentingan eksternal yang menginginkan
layanan pendidikan yang lebih baik.
Perlu diperhatikan bahwa yang harus ditingkatkan bukan hanya Pelaksanaan,
Evaluasi Pelaksanaan ataupun Pengendalian Pelaksanaan Standar dalam SPMI, melainkan
terutama isi Standar dalam SPMI itu sendiri.
Peningkatan isi Standar dalam SPMI dapat dilakukan secara serentak atau secara
parsial. Peningkatan Standar dalam SPMI dapat dilakukan dalam kurun waktu yang berbeda
tergantung pada masing-masing Standar dalam SPMI. Sebagai contoh, kaizen isi Standar
Kompetensi Lulusan yang dinyatakan dalam capaian pembelajaran lulusan (CPL) tidak
mungkin dilakukan setiap tahun karena diperlukan paling sedikit 4 (empat) tahun atau
setelah menghasilkan lulusan dari program pendidikan tersebut, untuk dapat mengevaluasi
dan menilai ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan tersebut. Sebaliknya, kaizen isi
Standar Kebersihan dapat dilakukan setiap bulan atau setiap semester.
1. Prosedur Peningkatan Standar dalam SPMI
a. Peningkatan Standar dalam SPMI harus dilakukan oleh Pelaku (Audience) dari
Standar dalam SPMI tertentu, seperti dalam keempat tahap PPEPP sebelumnya. Perlu
diperhatikan bahwa agar tidak terjadi kaizen secara sporadis untuk beberapa Standar
dalam SPMI tertentu dengan Audience yang sama, sebaiknya kaizen terhadap seluruh
Standar dalam SPMI dilakukan secara kelembagaan, di bawah koordinasi Badan
Penjaminan Mutu yang ditugasi oleh Rektor untuk melakukan peningkatan standar.
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.4
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 6 dari 10
1. Kegiatan Peningkatan Standar SPMI dilakukan oleh Tim Peningkatan Standar SPMI
yang ditugasi oleh Rektor dan di bawah koordinasi Badan Penjaminan Mutu.
2. Tim terdiri dari Pejabat Struktural dan Dosen yang menguasai peraturan-peraturan
terkait dengan isi Standar SPMI yang akan ditingkatkan.
3. Tim bertugas membahas dan merumuskan Standar SPMI yang ditingkatkan.
4. Tim mengusulkan draft Standar SPMI yang ditingkatkan kepada Rektor untuk disetujui
dan ditetapkan oleh Senat institut.
Nomor Dokumen:
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM. UMK. BPM. 2. 5.4
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Revisi: 3
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR Tanggal: 4 Mei 2020
UNIVERSITAS MURIA KUDUS Hal 9 dari 10
VI. CATATAN
VII. REFERENSI