Bahan Pembantu Proses
Bahan Pembantu Proses
PROSES
MATERI SEMESTER 3
Disusun
Kunthi Widhyasih
Politeknik LPP
Yogyakarta
OUTLINE
Mata Kuliah : Bahan Pembantu Proses
Kode : KMA304
SKS : 1 SKS Teori 2 SKS
Praktiku m
Tujuan : Agar mahasiswa dapat memahami sifat-sifat, cara penyediaan dan cara analisis
bahan pembantu proses pengolahan gula
Materi :
1. Macam bahan pembantu proses
2. Sifat fisis, khemis, dan fisis-khemis bahan-bahan pembantu proses
3. Kualitas bahan pembantu proses dan pengaruhnya terhadap proses pengolahan gula
4. Cara penyiapan bahan-bahan pembantu proses
5. Cara-cara analisis bahan-bahan pembantu proses
Pustaka :
a. Honig, P. 1953. Prinsiples of sugar technology. Vol. I. Elsevier Publishing Company.
Amsterdam-New York. London.
b. Pustaka lain terkait proses gula dlm bahasa indonesia ataupun bahasa inggris
BAGIAN DARI TEBU DAN
PROSES
PENGOLAHAN
GULA
PROSES TERBENTUKANYA GULA DI DALAM TEBU DAN BAGIAN DARI
TEBU
%
Komponen
(padatan terlarut)
TEBU Sugar 75-92
Sukrosa 70-88
AIR ZAT PADAT Fruktosa 2-4
73-76% 24-27% Glukosa 2-4
Garam 3-4.5
LARUT Asam anorganik 1.5-4.5
10 - 16% TIDAK Asam organic 1.0-3.0
- Sucrose LARUT Asam Organik 1.5-5.5
- asam zat 11 – 16%
Asam Karboksilat 1.1-1.3
- organik, - sabut
Asam Amino 0.5-2.5
- protein,
Senyawa organik lain
- asam amino,
- lemak, Protein 0.5-0.6
kering
Anorganik
(abu)
Bahan sabut
organik
PROSES PENGOLAHAN
GULA
PENGUAPA AIR
N
Nira Kental
KRISTALISASI AIR
Masakan
Blower
Defekator 1
Defekator 2
Flash
P1 SO2 Tank
Tangk P2
i Susu Tower
Kapur
Nira Encer
Clarifier
Tangk
i
NM Filtrat
Batu Kapur
Peran Kapur dalam Proses
Ion Ca2+ bereaksi dengan ion
PO4 & ion SO3
membentuk
3- 2-
Susu
Kapur endapan Ca3(PO4)2 & CaSO3
Kapur
Tohor
bersama dengan protein.
Siklus Kapur
Secara umum berperan
CaCO3 + panas → CaO + CO2 penting dalam proses
CaO + H2O → Ca(OH)2 + panas pemurnian nira.
Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
Kapur Tohor (CaO)
Alumina 0,17
Karakteristik kapur Magnesia 0,22
hidrat yang
digunakan di Sulfur trioksida 0,09
Amerika Selatan :
Kehilangan dalam pembakaran 24,47
SYARAT-SYARAT KAPUR TOHOR, CAO
Kadar CaO 85 – 90 %
Zat tak larut dalam HCl Maks. 2 %
Asam kiesel Maks. 2 %
Oksida besi dan aluminium Maks. 2 %
Oksida magnesium Maks. 2 %
Sulfat (sebagai SO3) Maks. 0,2 %
Berat air per berat Kapur
1. Zat oksida besi dan aluminium serta zat-zat yang tidak larut dalam
HCl akan berbentuk koloid dalam susu kapur. Koloid dari kapur
tohor ini akan menambah beban kerja pemurnian.
B 99 mL Baik
C 76 mL Cukup
D 97 mL Baik
E 93 mL Baik
F 95 mL Baik
Endapan sisa 90-95 mL (mutu baik) ; 60-90 (mutu cukup) ; < 60 (mutu jelek)
KUALITAS KAPUR TOHOR ( CAO) DILIHAT DARI JUMLAH
RESIDU ( SISA PEMADAMAN)
Moisture 1 %
Ash 0.1 %
Bituminous substance 0.1 %
Arsenic 0.05 %
PEMBUATAN GAS SO 2
363 o C S (L)
+ S (g) ∆H=- 2217 kkal/ kg
O 2 (g) SO 2 (g)
S
S (g)
Pada suhu 1200 ͦC, SO 2 terurai menurut
reaksi:
SO 2 S + O2
dan O 2 yang terbentuk akan bereaksi dengan
SO 2 membentuk SO 3 , dengan reaksi
2SO 2 +O 2 2SO 3
PEMBAKARAN BELERANG, S SO 2
2 SO2 + O2 2 SO3
Bila suhu lebih tinggi lagi , maka sulfit (bila tak ada oksigen) akan dapat
terpecah menjadi belerang bebas.
- Reaksi : SO2 S + O2
Proses Pembakaran Belerang
Furnaces
Kapasitas furnace: 20-25 kg S/m 2 /jam (kadang-kadang
mencapai 35 kg S/m 2 /jam).
Jika menggunakan kompresor maka udara yang
dibutuhkan 6
m3 (pada 0 ͦC dan 1 atm) untuk menghasilkan 12%
gas SO 2 .
Cooler
Suhu furnace 320-350 ͦC, dan 260-290 ͦC di outlet
furnace,
suhu diatas 300 ͦC sebaiknya dihindari karena akan
menyebabkan terjadinya sublimasi.
Suhu gas SO 2 masuk sulphiteur 75 ͦC
Sublimator
Sublimasi uap S
Beroperasi dibawah 300 ͦC
Proses Pembakaran Belerang
1. Gas buang CO2 yang keluar dari boiler di salurkan ke sebuah scrubber
tower, yang berfungsi mendinginkan gas CO2 s/d suhu 33° C dan
menyaring kotoran-kotoran berupa karbon-karbon dan partikel lain sampai
kadar polutan mendekati 0%.
2. Gas CO2 yang sudah dingin dan bersih dari scrubber tower, didorong
dengan FDF (Force Draft Fan) ke dalam tangki penampung gas CO2 yang
terletak di St. Pemurnian, sehingga dibutuhkan power listrik untuk
menggerakkan FDF.
3. Gas CO2 di dalam tangki penampung yang sudah dingin dan bersih, dapat
digunakan untuk proses pemurnian nira / leburan.
Mengapa Gas CO2
dari Stack Gas Steam Boiler ?
Parameter
– Asam phosphat
asam phosphat yang baik
(H3PO4) antara
= 75,68 % lain :
– Phosphat anhydrat (P2O5) = 54,73 %
– Fe = < 0,03 %
– Timbal = 0,3 ppm
– Arsenik sebagai As2O3 = 0,2 ppm
– Fluorine = 1,0 ppm
– Warna = menyerupai air
FLOKULAN
FLOKULAN
Settling
Test
PEMBUATAN FLOKULAN
Fungsinya :
Membuat larutan kerja (working solution) 0,01 %
Powder Flocculant
Disperser
Tangki Pembuatan
Floculan
Water SOP Pembuatan Flokulan :
Liquid Flocculant
Water
1. Masukan powder floculant corong
Dissolving Tank water penjatah
(1%) 2. Larutkan dengan air dingin
Diluting Tank sampai 1 %
(0.1%)
sebagai larutan induk .
3. Alirkan ke tangki II untuk diencerkan
Service Tank dengan air dingin sampai 0,1 %
(0.01%)
4. Alirkan lagi ke tangki II dan encerkan
Pump dengan air dingin dengan rpm
rendah sampai 0,01 %
THREE POINT INJEKSI
Fungsinya :
CO2
• Membuat larutan nira encer dengan turbidity
<100 NTU
Standartd Operational
1 Procedure
2 3 NIRA TERSULFITIR
dari JH II
Percent Solids:
liquor density • vol/vol = 40.7*100/1000
ρl = 1.14 g/cm3 => 4.07 %
1203.6 • wt/vol = 110*100/1000
=> 11.00 %
• wt/wt = 110*100/1203.9
=> 9.14 %
SODA API
SODA NAOH – NA 2 CO 3
(mg/l)
1 CaO < 300 400 – 500 > 600
2 MgO < 100 100 – 200 > 200
3 Fe2O3 < 20 30 – 40 < 45
4 Al2O3 <5 5 – 20 < 25
5 SiO2 < 150 200 – 250 < 300
6 P2O5 < 30 40 – 70 < 100
7 SO4 < 300 300 - 400 < 600
Kecepatan Pengerakan
Di Dalam Stasiun Penguapan Pabrik Gula