Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA NON KESEHATAN


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SIMALUNGUN TENTANG SWAMEDIKASI
PENYAKIT GASTRITIS

LOGO
KAMPU
S

OLEH
NAMA : Eka Angelin Putria Elizabeth
NIM: P07539018008
BAB-1
PENDAHULUAN
BAB-1
PENDAHULUAN

Mahasiswa merupakan kalangan terpelajar yang memiliki pendidikan dan pengetahuan yang
lebih luas apalagi dimasa sekarang yang didukung oleh kemajuan teknologi. Dengan semakin
luasnya sumber pengetahuan dapat menimbulkan kecenderungan untuk melakukan
swamedikasi atau pengobatan sendiri terhadap penyakit atau keluhan ringan.

Berdasarkan ilmu yang dipelajari mahasiswa dapat dikelompok menjadi mahasiswa kesehatan
dan mahasiswa non kesehatan. Mahasiswa kesehatan lebih mempelajari tentang kesehatan
mulai dari penyakit sampai cara pengobatannya, sehingga tingkat pengetahuan kesehatan
dikalangan mahasiswa kesehatan lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non kesehatan
BAB-1
PENDAHULUAN

Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa


non Kesehatan
di Fakultas Hukum Universitas Simalungun terhadap
swamedikasi maag?
BAB-1
PENDAHULUAN

Tujuan Khusus
tTujuan Umum 1. Mengetahui gambaran
pengetahuan mahasiswa non
Untuk mengatahui gambaran Kesehatan di Fakultas Hukum
pengetahuan dan sikap Universitas Simalungun
mahasiswa non Kesehatan di terhadap swamedikasi maag.
Fakultas Hukum Universitas
Simalungun tentang 2. Mengetahui gambaran
Swamedikasi penyakit maag sikap terhadap swamedikasi
(gastritis) penggunaan obat maag pada
mahasiswa non kesehatan di
Fakultas hukum Universitas
Simalungun
BAB-2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan hasil pengindraan manusia, atau hasil seseorang terhadap objek

melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).

Tahu (know) Memahami (comprehension) Aplikasi ( aplication )

Analisis ( analysis ) Sintesis Evaluasi


Sikap memiliki beberapa tingkatan

1. Menerima (receiving)
4.Bertanggung jawab (responsible)

2. Merespon
3. Menghargai (valuing)
Swamedikasi

Defenisi Swamedikasi

Swamedikasi atau pengobatan sendiri (self-medication) adalah


pengobatan yang dilakukan seseorang secara mandiri mulai dari
mengenali penyakit atau gejala yang dialami sampai dengan
pemilihan penggunaan obat.

Tujuan Swamedikasi

Swamedikasi bertujuan untuk meningkatkan kesehatan diri,


mengobati penyakit ringan dan lebih terfokus pada penanganan
terhadap gejala penyakit secara cepat dan efektif tanpa intervensi
sebelumnya oleh konsultan medis kecuali apoteker.

Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah perilaku untuk


mengatasi sakit ringan sebelum mencari pertolongan ke petugas
atau fasilitas kesehatan. Lebih dari 60% dari anggota masyarakat
melakukan swamedikasi, dan 80% di antaranya mengandalkan
obat modern
Kondisi Yang Diperbolehkan Swamedikasi

Mengatasi penyakit ringan

Perawatan simptomatik minor, seperti rasa tidak enak badan dan cedera ringan.
Profilaksis/pencegahan dan penyembuhan penyakit ringan
Penyakit kronis yang sebelumnya sudah pernah didiagnosis dokter atau tenaga medis
profesional lainnya,seperti asma dan astritis
Pada pengobatan sendiri harus mampu menilai kondisi yang dialami pasien

Kerugian Swamedikasi
Keuntungan Swamedikasi
a. Kesalahan diagnosis
b. Kesalahan terapi
a. Keamanan
c. Kegagalan nasihat
b. Efikasi
d. Resiko farmakologis
c. Pengalaman
e. Kegagalan mengenali zat aktif
d. Ekonomis
f. Salah dalam rute pemberian
e. Cepat
obat
g. Kesalahan penyimpanan obat
Informasi Obat

Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh
semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah,
meringankan, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit

Kriteria Obat yang digunakan dalam Swamedikasi

Penggolongan Obat yang digunakan Dalam Swamedikasi

Obat Bebas adalah obat yang dijual secara bebas di warung kelontong, toko
obat dan apotek. Yang termasuk obat golongan ini contohnya (promag,
Mylanta,polysilane)

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat


keras tetapi masih dapat diperjual belikan bebas tanpa resep dokter.
Contoh obat yang termasuk Neosanmaag.

Obat Wajib Apotek adalah beberapa obat keras yang dapat


diserahkan tanpa resep dokter namun harus diserahkan oleh apoteker
di apotek.
Gambar 2.1 Peringatan pada obat Bebas Terbatas (Rohmawati 2016)

Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas


harus diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan
aman. Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur
pada kemasan obat bebas dan bebas terbatas
Maag (Gastritis )

Pengertian Maag
Gejala Maag
Penyebab Maag
Gastritis atau dyspepsia
atau istilah yang sering dikenal Beberapa gejala sakit
1. Pola makan tidak teratur
oleh masyarakat sebagai maag maag yang merupakan dasar
2. Makanan yang pedas atau
atau penyakit lambung adalah diagnosa riwayat rasa tidak
asam.
kumpulan gejala yang dirasakan enak berulang di ulu
3. Minuman bersoda, kopi,
sebagai nyeri terutama di ulu hati1/2 hingga 1 jam
alcohol
hati, orang yang terserang setelah makan (pencernaa)
4. Obat-obat yang bersifat
penyakit ini biasanya sering dan timbul terutama pada
iritatif
mual, muntah, rasa penuh, dan dini hari, merupakan gejala
5.Faktor Stress
rasa tidak nyaman. khas
Jenis-Jenis Maag (Gastritis)

Maag Akut Maag Kronis

Maag akut atau gastritis akut Maag kronik adalah suatu


adalah kondisi saat lapisan peradangan permukaan mukosa
lambung mengalami peradangan lambung yang bersifat multi
yang timbul secara mendadak. factor dengan perjalanan klinik
1. Maag Stres akut bervariasi.
2. Maag Crosif Kronis 1. Maag superfisial
3. Maag eosinofilik 2. Maag atropi
3. Maag hipertropi
Pengobatan Maag (Gatritis)

Pengobatan Umum Pemberian obat

1. Antasida
1. Istirahat yang cukup
2. Melatih diri untuk tenang 2. Penghambat Sekresi Asam
3. Hindari stress a. Obat Antihistamin H2-Blockers
4. Mengatur pola makan b. Penghambat Pompa Proton (Proton Pump
Inhibitor/PPI)
c. Antikolinergika
d. Analog Prostaglandin E.1
3. Zat-Zat Pelindung Mukosa
4. Antibiotika
5. Obat yang Memperkuat Motilitas Lambung
6. Obat penenang
Kerangka Konsep

Pengetahuan

Variabel Bebas

Sikap

Variabel Terikat Swamedikasi penyakit gastritis

Baik
Parameter Cukup
Kurang
Tidak baik
Defenisi Operasional

Pengetahuan adalah apa


yang diketahui para Sikap merupakan reaksi
mahasiswa dan mahasiswi atau respons yang masih
tentang swamedikasi penyakit tertutup dari mahasiswa
gastritis (Maag). terhadap swamedikasi
Pengukuran tingkat penyakit gastritis. Data yang
pengetahuan dengan terkumpul dikategorikan
menggunakan kuesioner e- menurut skala ordinal
form
BAB-3
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

Jenis Penelitian Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di Fakultas
Penelitian ini menggunakan Survei
Hukum Universitas Simalungun
deskriptif,dimana dalam bidang
Pematang Siantar
kesehatan, survei deskriptif
digunakan untuk menggambarkan
atau memotret masalah kesehatan Waktu Penelitian
serta yang terkait dengan kesehatan
sekelompok penduduk atau orang
Penelitian ini dilaksanakan selama
tinggal dalam komunitas tertentu
tiga bulan dari bulan Februari
sampai April 2021.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswi di Fakultas
Hukum Universitas Simalungun di Pematang Siantar. Pengambilan
sampel penelitian ini adalah Quota Sampling, yaitu dengan menetapkan
sejumlah anggota sampel.

Kriteria Inklusif
Kriteria inklusif adalah kriteria Kriteria Ekslusif
atau ciri-ciri yang harus dipenuhi Kriteria eksklusif adalah kriteria
setiap masing-masing anggota atau ciri-ciri anggota populasi
populasi yang akan dijadikan yang bisa dijadikan sebagai
sampel. sampel penelitian. (kriteria
1. Mahasiswa fakultas Hukum inklusif dan eksklusif menurut
2. Bersedia menjadi responden notoatmojo).
 
Jenis Dan Cara Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari lembaran laporan google form


berupa kuesioner yang diberikan kepada responden. Dimana
Data primer: kuesioner berisi pernyataan dan dipilih jawaban yang telah
Jenis Data disajikan.
Data sekunder: Data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti akan
tetapi diperoleh dari data yang sudah ada. Data yang diperoleh
dari kantor tata usaha Fakultas Hukum Universitas
Simalungun.

Diperoleh langsung menggunakan kuesioner melalui


google form yang dapat diakses oleh responden, melalui
Cara Pengumpulan Data link ini
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdrr8dyMg_G
VQ_4g66Su61Gb-UUyczeaygRy-Rgs_DrCrLNtg/viewform
?usp=sf_link
Pengolahan Data dan Analis

Pengolahan Data Analisis Data

a. Penyuntingan Data (editing)


b. Membuat Lembaran Kode
1. Analisa Univariat
c. Memasukkan Data (data entry) 2. Analisa Bivariat
d. Tabulasi (tabulating)
Metode pengukuran Variabel
Pengetahuan dapat diukur dengan mengggunakan skala Guttman. Nilai tertinggi
tiap satu pertanyaan adalah satu, jumlah pertanyaan 10 maka nilai tertinggi dari
seluruh pertanyaan adalah 10.

Sikap diukur menggunakan skala Likert berbentuk checklist. Skala


Likert digunakan untuk mengukut sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Data yang terkumpul dikategorikan menurut


skala ordinal, sebagai berikut:

  scoring untuk penarikan kesimpulan a. Skor< 40% jawaban benar :Tidak Baik
ditentukan dengan membandingkan skor b. Skor 40-55% jawaban benar: Kurang Baik
maksimal :
c. Skor 56-75% jawaban benar: Cukup Baik
Skor = d. Skor 76-100% jawaban benar :Sikap
Baik
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai