Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 1

Nadya Sriwahyuni Sihotang 18031104097


Ersa Mamonto 18031304117
Patricia Like Mambu 18031104154
Chelsea Pradita Modeong 18031104040
Loudewicjk S Saroinsong 16031104086
Reval W I Tidajo 17031104150
Flyndo Hiskia Gerung 18031104017
Yohanes Rumeen 18031104069

PROYEKSI PETA
Mata kuliah : Dosen Pengampu :
Sistem Informasi Geografis Ir. Elsje P. Manginsela, MS, MURP, PhD, CAW
1
Definisi Proyeksi Peta

Proyeksi peta ini adalah upaya memindahkan garis-garis


paralel serta meridian dari bidang lengkung (globe) ke
bidang datar.

Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai


ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari
permukaan Bumi ke atas permukaan peta.

https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 2
SYARAT PROYEKSI PETA

peta harus equivalen, yaitu peta harus sesuai dengan


Equivalen luas sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan
dengan skala.

Equidistant ini maksudnya merupakan jarak yang


Equidistan digambar pada peta tersebut harus tepat
perbandingannya dengan jarak sesungguhnya

Conform ini maksudnya ialah format yang


Conform dicerminkan di peta tersebut harus cocok dengan
aslinya.

https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-jenis-jenis-proyeksi-peta.html 3
JENIS – JENIS
PROYEKSI PETA

4
4
Proyeksi Azimutal/Proyeksi Zanital
Menurut bidang Proyeksi Kerucut
proyeksi yang
Proyeksi Silinder
digunakan
Proyeksi Normal
Menurut posisi Proyeksi miring
sumbu simetri bidang Proyeksi Transversal
proyeksi
Proyeksi Mercator

Proyeksi Sinusoidal

Proyeksi Bonne
Menurut Modifikasi
JENIS atau Gubahan
Proyeksi Mollweide

Proyeksi Homolografik

Proyeksi Gall

Menurut Kedudukan Proyeksi Tangent


Bidang proyeksi
Proyeksi Secant
terhadap bumi

Proyeksi Ekuidistan
Menurut Ketentuan Proyeksi Konform
Geometrik yang di
Proyeksi Ekuivalen
penuhi
Susunan peta konsep berdasarkan kumpulan- kumpulan daftar pustaka yang didapat 5
A. Menurut bidang proyeksi yang digunakan
1. Proyeksi Azimutal/Zenital
Proyeksi zenital ini bidang

proyeksinya berupa bidang datar.

Proyeksi zenital ini sesuai digunakan

untuk memetakan daerah kutub,

namun akan mengalami penyimpangan

yang besar jika digunakan untuk

menggambarkan daerah yang berada

di sekitar khatulistiwa

6
https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-jenis-jenis-proyeksi-peta.html
A. Menurut bidang proyeksi yang digunakan
2. Proyeksi Kerucut
Proyeksi kerucut ini bidang

proyeksinya berupa kerucut.

Proyeksi seperti ini sesuai di

gunakan untuk menggambarkan

daerah yang berada pada lintang

tengah seperti pada negara-

negara di Eropa.

7
https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-jenis-jenis-proyeksi-peta.html
A. Menurut bidang proyeksi yang digunakan
3. Proyeksi Silinder
Proyeksi bidang silinder, yakni
proyeksi yang menggunakan
bidang silinder ialah  sebagai
bidang proyeksi.  Dalam
memebentuk proyeksi silinder
tersebut bisa atau dapat dengan
menggunakan bidang proyeksi
yang berebentuk silinder yang
membahas semua daerah
permukaan bumi.

8
https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-jenis-jenis-proyeksi-peta.html
B. Menurut posisi sumbu simetri bidang proyeksi

PROYEKSI suatu proyeksi peta yang garis sumbu yang bidang


NORMAL proyeksinya itu berimpit yakni dengan sumbu bumi.

proyeksi peta yang garis sumbu bidang proyeksinya itu


PROYEKSI
memotong (di antara) sumbu bola bumi serta garis
MIRING
ekuator.

PROYEKSI proyeksi peta yang garis sumbu bidang


TRANSVERSAL proyeksinya berimpit dengan garis ekuator.

https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-jenis-jenis-proyeksi-peta.html 9
C. menurut modifikasi atau gubahan

PROYEKSI
PROYEKSI HOMOLOGRAFIK
MERCATOR (GOODS)

PROYEKSI
PROYEKSI BONNE
SINUSOIDAL PROYEKSI
GALL

PROYEKSI
MOLLWEIDE

https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 10
1. PROYEKSI MERCATOR

Proyeksi mercator ialah menggambarkan suatu

bentuk bumi pada bidang silinder yang sumbunya itu

berdekatan dengan bumi serta seolah silindernya

tersebut dibuka menjadi sebuah bidang datar. Pada


Ciri Proyeksi Mercator :
Proyeksi mercator tersebut sangat cocok di dalam
•jarak interval antar meridiannya tidak
menggambarkan suatu daerah yang berdekatan itu berbeda.
•Jarak interval antarparalel akan
dengan ekuator, namun distorsi pada peta akan meningkat pada saat akan mendekati
kutub
mengalami suatu peningkatan pada saat mendekati
• pada seluruh kutub tersebut sangat sulit
untuk dipetakan sebab letaknya itu berada
kutub.
dalam posisi tak bisa dijangkau 11
https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 11
2. PROYEKSI SINUSOIDAL

Proyeksi sinusoidal yang menggambarkan

sebuah sudut serta juga jarak yang sangat

akurat terhadap siati wilayah yang terdapat

meridian tengah. menggunakan proyeksi ini

bisa atau dapat menggambarkan daerah yang

sangat kecil yang terdapat di tiap-tiap belahan

bumi mana saja, bahkan untuk daerah yang

luas sekalipun yang mana letaknya itu jauh dari

wilayah khatulistiwa

https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 12
3. PROYEKSI BONNE

Proyeksi ini menggambarkan suatu sudut itu


dengan jarak tepat serta akuran dari meridian
tengah serta juga peta standar. Setelah itu
Distorsi peta akan mengalami suatu
peningkatan apabila menjauhi meridian
tengah.

Maka karna sebab itu, pada proyeksi bonne ini


dinilai sangat cocok untuk dapat dipergunakan
di dalam menggambarkan suatu wilayah Asia
yang letaknya berada di sekitar khatulistiwa

https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 13
5. PROYEKSI MOLLWEIDE

Pada Proyeksi Mollweide yang mana


mempunyai ukuran yang sama luas hingga
sampai menuju ke wilayah pinggir proyeksi
tiap bagian.

Setelah itu apabila semakin mendekati kutub,


maka akan membuat ukuran dari wilayah itu
akan terlihat berubah menjadi sangat kecil.
Maka pada umunya Proyeksi mollweide itu
kerap digunakan di dalam menggambarkan
suatu peta statistika, lalu peta arus laut, serta
juga peta pertanian

https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 14
5. PROYEKSI HOMOLOGRAFI (GOODS)

Proyeksi homolgrafik yakni merupakan hasil


refisi perbaikan dari kesalahan yang sudah
terjadi di dalam pembuatan proyeksi
mollweide.

Selain dari itu pada proyeksi ini memiliki sifat


yang sama luas. Maka dari Jenis proyeksi ini
sangat cocok untuk dapat menggambarkan
suatu penyebaran fenomena geosfer yang
terjadi di permukaan bumi

https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 15
6. PROYEKSI GALL

Proyeksi gall merupakan proyeksi persegi

panjang yang memetakan semua area

sedemikian rupa sehingga memiliki ukuran

relatif yang tepat satu sama lain. Untuk Ciri

khas yang dipunyai oleh proyeksi gall ini ialah

yang mana mempunyai bentuk yang berbeda

dari wilayah lintang yang mendekati kutub

https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 16
D. Menurut Kedudukan Bidang proyeksi terhadap bumi

1. Proyeksi Tangent (Menyinggung) 2. Proyeksi Secant (Memotong)


yaitu apabila bidang proyeksi yaitu apabila proyeksi
bersinggungan dengan permukaan berpotongan dengan permukaan
bumi bumi

https://www.gurupendidikan.co.id/proyeksi-peta/#ftoc-heading-6 17
E. Menurut ketentuan geometrik yang dipenuhi

Jarak antara titik yang terletak di atas peta sama


PROYEKSI dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi
EKUIDISTAN (dengan memperhatikan faktor skala peta).

Besar sudut atau arah suatu garis yang


PROYEKSI
digambarkan di atas peta sama dengan besar
KONFORM
sudut atau arah sebenarnya di permukaan bumi

Luas permukaan yang digambarkan di atas peta


PROYEKSI sama dengan luas sebenarnya di permukaan bumi
EKUIVALEN (dengan memperhatikan faktor skala peta).

https://www.gurupendidikan.co.id/proyeksi-peta/#ftoc-heading-7 18
PEMILIHAN PROYEKSI PETA

Di dalam melakukan pemilihan proyeksi peta sebaiknya itu memperhatikan


hal-hal berikut ini (Mutiara, Ira A, 2004):

1.Pemetaan topografi dengan suatu wilayah memanjang dengan arah barat-timur,


umumnya itu menggunakan proyeksi kerucut, normal, konform, serta juga
menyinggung di titik tengah wilayah yang dipetakan. Proyeksi untuk hal seperti ini
dikenal yakni sebagai proyeksi LAMBERT.
2.Pemetaan yang dengan wilayah yang wilayahnya itu memanjang yakni dengan
arah utara ke selatan, biasanya itu menggunakan proyeksi seperti konform,
transversal, silinder, serta juga menyinggung meridian yang berada tepat di tengah
wilayah pada pemetaan tersebut. Proyeksi ini dikenal juga dengan sebutan
proyeksi Tranverse Mercator (TM) atau juga Universal Tranverse Mercator (UTM).
3.Pemetaan wilayah di sekitar kutub, umumnya itu menggunakan proyeksi normal,
azimuthal, konform. Proyeksi tersebut dikenal yakni sebagai proyeksi stereografis.

https://pendidikan.co.id/pengertian-proyeksi-peta/ 19
PROYEKSI PETA YANG UMUM DI PAKAI
DI INDONESIA

PROYEKSI
PROYEKSI UNIERSAL
POLYENDER TRANSVERSE
MERCATOR
(UTM)

PROYEKSI
PROYEKSI TRANSVERSE
TRANSVERS MERCATOR 3°
MERCATOR (TM- 3°)

https://www.gurupendidikan.co.id/proyeksi-peta/#ftoc-heading-7 20
1. Proyeksi Polyender

Proyeksi Polyeder adalah proyeksi kerucut normal konform. Pada proyeksi ini,
setiap bagian derajat dibatasai oleh dua garis paralel dan dua garis meridian yang
masing-masing berjarak 20′. Diantara kedua paralel tersebut terdapat garis paralel
rata-rata yang disebut sebagai paralel standar dan garis meridian rata-rata yang
disebut meridian standar. Titik potong antara garis paralel standar dan garis
meridian standar disebut sebagai ‘titik nol’ (ϕ0, λ0) bagian derajat tersebut. Setiap
bagian derajat proyeksi Polyeder diberi nomor dengan dua digit angka. Digit
pertama yang menggunakan angka romawi menunjukan letak  garis paralel
standar (ϕ0) sedangkan  digit kedua yang menggunakan angka arab menunjukan

garis meridian standarnya (λ0).

https://www.gurupendidikan.co.id/proyeksi-peta/#ftoc-heading-7 21
2. Proyeksi Tranverse Mercator

Proyeksi Tranverse Mercator adalah proyeksi yang memiliki ciri-ciri silinder,


tranversal, conform dan menyinggung. Pada proyeksi ini secara geografis
silindernya menyinggung bumi pada sebuah meridian yang disebut meridian
sentral. Pada meridian sentral, faktor skala (k) adalah 1 (tidak terjadi distorsi).
Perbesaran sepanjang meridian akan semakin meningkat pada meridian yang
semakin jauh dari meridian sentral kearah timur maupun kearah barat.
Perbesaran sepanjang paralel semakin akan meningkat pada lingkaran paralel
yang semakin mendekati equator. Lebar zone proyeksi TM biasanya sebesar 3º.
Setiap zone mempunyai meridian sentral sendiri. Jadi seluruh permukaan bumi
tidak dipetakan dalam satu silinder.

https://www.gurupendidikan.co.id/proyeksi-peta/#ftoc-heading-7 22
3. Proyeksi Universal Tranverse
Mercator (UTM)
Proyeksi UTM adalah proyeksi yang memiliki mercator yang memiliki sifat-sifat khusus.
Proyeksi UTM adalah proyeksi yang memiliki mercator yang memiliki sifat-sifat khusus.
Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh proyeksi UTM adalah :
a.Proyeksi : Transvere Mercator dengan lebar zone 6°.
b.Sumbu pertama (ordinat / Y) : Meridian sentral dari tiap zone
c.Sumbu kedua (absis / X) : Ekuator
d.Satuan : Meter
e.Absis Semu (T) : 500.000 meter pada Meridian sentral
f.Ordinat Semu (U) : 0 meter di Ekuator untuk belahan bumi bagian Utara dan 10.000.000
meter di Ekuator untuk belahan bumi bagian Selatan
g.Faktor skala : 0,9996 (pada Meridian sentral)

https://www.gurupendidikan.co.id/proyeksi-peta/#ftoc-heading-7 23
4. Proyeksi Transverse Mercator
3° (TM-3°)
Proyeksi TM-3° adalah proyeksi yang memiliki mercator yang memiliki sifat-sifat khusus.
Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh proyeksi TM-3° adalah :

a.Proyeksi : Transverse Mercator dengan lebar zone 3°


b.Sumbu pertama (ordinat / Y) : Meridian sentral dari tiap zone
c.Sumbu kedua (absis / X) : Ekuator
d.Satuan : Meter
e.Absis Semu (T) : 200.000 meter + X
f.Ordinat Semu (U) : 1.500.000 meter + Y
g.Faktor skala : 0,9999 (pada Meridian sentral)
h.Penomoran zone : Dimulai dengan zone 46.2 dari 93° BT s/d 96° BT, zone 47.1 dari 96° BT
s/d 99° BT, zone 47.2 dari 99° BT s/d 102° BT, zone 48.1 dari 102° BT s/d 105° BT dan
seterusnya sampai zone 54.1 dari 138° BT s/d 141° BT
i.Batas Lintang : 6° LU dan 11° LS

https://www.gurupendidikan.co.id/proyeksi-peta/#ftoc-heading-7 24
25

Anda mungkin juga menyukai