Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN

ANTROPOMETRI
RELINA SINAGA SSt Spd,M.Kes
ANTROPOMETRI

 Adalah ilmu dalam pengukuran


komposisi tubuh
 Dimulai sejak Hipocrates pada 400
masehi mengenai bentuk tubuh yang
tinggi, kurus dan pendek kurus
 Dalam fisioterapi ada pengukuran
antropometri
Karakteristik Antropometri

 Ciri yang menggambarkan dimensi tubuh


 Dimensi tubuh : tinggi badan, berat
badan, lingkar tubuh, komposisi lemak,
 Diintegrasikan dengan temuan riwayat
dan sistim review dengan hasil tes
lainnya
 Digunakan untuk penegakan diagnosa
Tes dan Pengukuran
antropometri

 Komposisi tubuh
 Dimensi tubuh
 Oedema
Data yang dihasilkan
digunakan untuk
 Pendokumentasian
 Mengetahui
somatipe tubuh
 Tingkat abnormalitas
tubuh
 Menentukan
olahraga yang sesuai
Pengukuran
 Tinggi badan
 Berat badan
 Panjang segmental
 Lingkar segmen
tubuh
 Indeks massa tubuh
 Koposisi lemak tubuh
Tinggi badan
 Mengukur panjang seluruh tubuh dalam posisi
vertikal
 Alat yang digunakan : meteran metal dan
penggaris.
 Cara pengukuran
Pasien berdiri tanpa alas kaki, menempel pada
permukaan rata, letakkan penggaris pada
ujung kepala, ukur dengan meteran metal
kemudian catat pengukuran dengan cm.
BERAT BADAN

 Alat yang digunakan :


- Timbangan badan
 Cara pengukuran
Letakkan timbangan pada permukaan
rata, pasien berdiri diatas timbangan
dengan pakaian seminimal mungkin, lihat
jarum penunjuk, catat hasil dalam kg.
PANJANG SEGMENTAL
 Mengukur panjang tungkai
 Ada tiga macam pengukuran yaitu :
True lenght (TL), Bone lenght (BL) dan apperence lenght(AL).
 Alat yang digunakan :
meteran metal dan spidol
 Cara pengukuran :
terlentang, gunakan titik tubuh untuk dijadikan patokan, untuk
TL ukur tungkai dari SIAS ke Maleolus Medialis dengan melalui
patella.
BL ukur dari Trochanter Mayor ke Tuberositas Tibia.
AL ukur dari umbilicus ke maleolus lateralis melalui patella
PENGUKURAN LINGKAR
SEGMEN TUBUH
 Pengukuran yang ditujukan untuk mengetahui
apakah ada atropi otot, oedema, mengetahui
bentuk otot, dan ketebalan tubuh.
 Cara pengukuran
pengukuran segmen tubuh yang umum diukur
adalah : lingkar lengan atas, lingkar lengan
bawah, lingkar tangan, lingkar tungkai atas,
lingkar tungkai bawah, lingkar kaki dan lingkar
pinggul.
 Prosedur Pelaksanaan
Pengukuran lingkar lengan atas

 Dari acromion 10 cm ke distal

 Dari acromion 20 cm kedistal

 Dari acromion 30 cm ke distal


LINGKAR LENGAN BAWAH

 Dari epicondilus lateralis 10 cm ke distal

 Dari epicondilus lateralis 20 cm ke distal

 Dari epicondilus lateralis 30 cm ke distal


Lingkar lengan
 Dari pertengahan pergelangan tangan sampai
ujung jari tengah
 Lingkarkan pada tangan

Lingkar tungkai atas

 Dari SIAS 10 cm ke distal


 Dari SIAS 20 cm ke distal
 Dari SIAS 30 cm ke distal
Lingkar tungkai bawah

 Dari tuberositas tibia 10 cm ke distal


 Dari tuberositas tibia 20 cm ke distal
 Dari tuberositas tibia 30 cm ke distal

Lingkar kaki
 Dari maleolus medialis dan lateralis tarik garis sampai
jung kaki, ukur lingkar kaki yang sudah ditandai.

Lingkar panggul
 Ukur dengan melewati kedua SIAS
Indeks Massa Tubuh
(Body Mass Index)
BMI merupakan suatu pengukuran yang
menghubungkan (membandingkan) berat
badan dengan tinggi badan. Walaupun
dinamakan "indeks", BMI sebenarnya
adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan
sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi
dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter).
Seseorang dikatakan mengalami obesitas
jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.
BMI
 Satuan Metrik menurut sistem satuan
internasional : 
BMI = kilogram / meter²
Rumus : BMI = Ƅ / ț²
 dimana  Ƅ adalah berat badan dalam satuan
metrik kilogram dan  ț adalah tinggi badan
dalam meter.
IMT = Indeks massa tubuh
 BB. = 60 kg
 TB. = 160 cm/ 1.6 ² m
 Indeks masa tubuhnya:
 60:1.6 ² = 23.4 (normal)

 60:2,56 = 23.4375.
BMI Klasifikasi

< 18.5 berat badan di bawah normal

18.5–24.9 normal

25.0–29.9 normal tinggi

30.0–34.9 Obesitas tingkat 1

35.0–39.9 Obesitas tingkat 2

≥ 40.0 Obesitas tingkat 3


Langkah awal dalam mengobati obesitas
adalah menaksir lemak tubuh penderita dan
risiko kesehatannya dengan cara
menghitungBMI. Resiko kesehatan yang
berhubungan dengan obesitas akan
meningkat sejalan dengan meningkatnya
angka BMI :
Resiko rendah : BMI < 27
Resiko menengah  : BMI 27-30
Resiko tinggi  : BMI 30-35
Resiko sangat tinggi  : BMI 35-40
Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau
lebih
Ekspansi Thorak

 Ekspansi atas  diukur melinggkar


dibawah axila, beri jarak 4 cm di depan
dada, tarik napas, lihat jarak sesudah
tarik napas, hitung selisihnya
 Ekspansi medial pada dada melewati
papila
 Ekspansi bawah tepat diatas diagphrama

Anda mungkin juga menyukai