b) Top Hourglass, Yaitu ukuran pinggang hampir sama dengan pinggul, dan bahu dengan pinggul juga hampir sama
lebarnya, yang harus diperhatikan untuk proporsi busananya adalah pada bagian atas (bahu).
c) Battom Hourglass, Yaitu ukuran pinggul lebih besar dari payudara, yang perlu diperhatikan dalam proporsi
busananya adalah bawahan yang sedikit pas atau sesuai dengan pinggul dan pinggang.
d) Hourglass, Hourglass Yaitu ukuran pinggul dan payudara hampir sama, dengan pinggang yang lebih ramping,
proporsi busana apa saja cocok dengan bentuk badan ini.
e) Inverted, Yaitu bahu dan dada lebih besar dari pinggul, proporsi busana yang sesuai adalah garis leher dan
bukaan yang sedikit lebar dengan bawahan yang bervolume dan memperlihatkan kaki.
Sumber 2
Judul buku : pembuatan pola
Penerbit : Ani Nugrahani
ISBN : 78-623-271-206-5
Tahun : 2020
● Bentuk Tubuh Segitiga
Buah apel biasanya berbentuk kecil di atas serta melebar di bawah. Ciri fisik yang
menonjol ialah bagian bahu sempit, pinggang lebar, dan pinggul yang membesar. Hal inilah
yang membuat seseorang dengan bentuk tubuh seperti ini disebut memiliki bentuk tubuh
segitiga.
Mengetahui berat badan ideal adalah langkah pertama yang diperlukan untuk memulai program diet. Hal ini
dilakukan supaya dapat melakukan diet yang benar dan menghasilkan berat badan yang sehat. Berikut
beberapa cara untuk menghitung berat badan ideal :
Berat Badan ( Kg )
IMT =
Tinggi badan (m) X Tinggi badan (m)
• Kalikan tinggi badan Anda dalam satuan meter yang dikuadratkan → 1,75 x 1,75 = 3,06
• Selanjutnya, bagi angka berat badan Anda dengan hasil kuadrat tinggi badan → 75 : 3,06 = 24,5.
Setelah Anda mendapatkan angka IMT, Anda dapat menentukan apakah berat badan Anda sudah ideal, kurang, atau
justru berlebih berdasarkan klasifikasi IMT menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berikut ini:
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kekurangan berat badan tingkat rendah <17,0 – 18,4
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat berat 25,1 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat rendah > 27,0
2. Rumus Brocca
Rumus berat badan ideal yang pertama dibuat oleh seorang ahli bedah perancis bernama Dr.P.P. Brocca pada tahun 1897
(Halls, 2005). Rumus Broca yang dikutip dari tulisan Steven B.Halls (2005) adalah :
• Siluet A
Menunjukan garis sempit di atas dan mengembang di bawah
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan
bagian bawah besar, bisa juga tidak mempunyai lengan.
• Siluet Y
Besar di atas dan mengecil di bawah. Merupakan model pakaian
dengan model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau rok
mengecil
• Siluet I
Besar di atas dan di bawah, bagian tengah lurus
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas
besar atau lebar, bagian badan atau tengah lurus dan
bagian bawah atau rok besar
• Siluet s
Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian
atas besar, bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau rok
besar.
• Siluet L
Bagian belakang ada ekornya
Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet,
dapat diberikan tambahan dibagian belakang dengan
bentuk yang panjang (drapery), bentuk ini biasanya
terlihat pada pakaian pengantin barat
• Siluet H
Menunjukan garis nisi lurus dari atas ke bawah.
Merupakan bentuk pakaian yang longgar, simpel,
praktis, dan fleksibel. Biasanya siluet H terlihat
pada busana formal maupun busana santai.
Siluet berdasarkan bentuk dasar
• Siluet Lurus
Bentuknya lurus menyerupai pipa serta terlihat kaku. Siluet
sangat sederhana, tanpa memperlihatkan bentuk tubuh,
dapat di buat sangat longgar atau tidak terlalu longgar. Siluet
ini sebaiknya di pakai oleh orang dengan bentuk tubuh kuus
sehingga terkesan menambah volume tubuh.
• Siluet lonceng
Disebut juga siluet penuh karena memperlihatkan
bentuk yang berisi, lobar dan melengkung
menyerupai lonceng.
“THANKYOU”
—Someone Famous