Anda di halaman 1dari 37

Topik : 4

Penentuan prioritas
pengambilan keputusan

Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes

Bagian Administrasi & Kebijakan Kesehatan


Fakultas Kesehatan Masyarakat – Universitas Diponegoro
PENDEKATAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Kualitatif
a. Teknik Brainstorming
b. Teknik Brainwriting
c. Diskusi / Curah Pendapat
d. Delphi Technique
e. Teknik Kelompok Nominal
PENDEKATAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
2. Kuantitatif
a. Metode Delbecq
b. Metode Hanlon Kuantitatif
c. Metode Hanlon Kualitatif
d. Metode CARL
e. Metode BRYANT
f. Metode REINKE
Pendekatan kualitatif
( Penentuan Prioritas Keputusan )
Teknik brain-storming

• Merupakan teknik sumbang saran


• Mengutamakan demokratisasi dalam penyampaian pendapat
scr lisan dlm diskusi kelompok yg relatif kecil
• Peluang hrs diberikan kpd setiap anggota
• Semakin banyak pikiran yg masuk, akan semakin baik
• Semua usulan/saran yg ada ditampung & dituliskan pd papan
tulis
• Peserta yg lain tdk dibolehkan menampilkan kritik sebelum
semua pihak selesai berbicara & menyampaikan pendapat
(tidak diijinkan menanggapi pembicara sebelumnya, ttp hrs
menyampaikan pendapat baru).
Teknik brain-storming

• Setelah semua ide terkumpul & tertulis, didiskusikan bersama


& pencetus ide diberi kesempatan utk membela,
mempertahankan dgn argumentasi & alasan yg meyakinkan
shg akhirnya diperoleh kesimpulan yg lebih merupakan
gabungan dari berbagai ide.
• Diperlukan peserta yg kreatif dgn kemampuan inovatif yg
tinggi dlm memperoleh ide-ide baru yg brilian
• Bisa menggunakan pendekatan terstruktur ataupun tidak
terstruktur.
Teknik brain-writing
• Prinsipnya sama dgn teknik brain-storming, namun
penyampaian ide/pendapat dilakukan secara tertulis melalui
kertas2 yg dibagikan oleh pemimpin diskusi
• Peserta dalam kelompok yg relatif kecil (6-8 org) dan
memiliki keahlian & latar belakang pendidikan & pengalaman
yg relatif sama / homogen
• Masalah diajukan pd secarik kertas & diletakkan di atas meja,
semua peserta membaca & menuliskan pendapatnya masing2
pd kertas2 yg ada
• Kertas2 tsb dikumpulkan & semua pendapat dituliskan di
kertas atau papan tulis, kemudian didiskusikan utk dicari
pendapat yg terbanyak
• Hal tsb dilakukan berulang-ulang sehingga ditemukan
pendapat yg memperoleh dukungan terbanyak
Teknik diskusi/curah pendapat

• Prinsipnya sama dgn teknik brain-storming atau brain-writing


• Pemimpin diskusi merupakan fasilitator
• Diperlukan fasilitator yg handal & menguasai masalah shg dpt
mengarahkan tujuan diskusi pd proporsi yg diharapkan
• Peserta diskusi dapat mengemukanan pendapat scr lisan tetapi
tetap menghindari saling kritik
• Peserta diskusi memiliki keahlian & kemampuan serta
pengalaman yg relatif sama / homogen
• Waktu efektif diskusi sekitar 1 jam & jumlah peserta dibatasi
maksimal 10-12 orang.
Teknik delphi

• Teknik ini menghindari tatap muka antar peserta dlm proses


pengambilan keputusan, shg mencegah adanya pembicara
vokal yg sering menguasai lebih banyak waktu daripada
peserta lainnya
• Perdebatan langsung antar peserta digantikan dgn pertukaran
informasi dan pandaangan yg dilakukan melalui pengisian
kuesioner yg diedarkan / dikirimkan
• Diperlukan satu tim kecil yg ahli dalam masalah yg akan
dibicarakan.
• Langkah-Langkah :
a. Tim ahli merumuskan kuesioner yg akan dikirim
kpd setiap peserta & kuesioner berisi
pertanyaan2 umum
Teknik delphi

b. Setiap peserta menjawab / mengisi kuesioner &


mengembalikannya kepada tim
c. Tim ahli mengedit semua jawaban, menyimpulkan
dan mengembangkan laporan yg masuk, lalu
mengirimkan lagi kpd setiap peserta bersama
dgn kuesioner berikutnya yg berisi pertanyaan yg
khusus.
d. Tiap peserta melakukan evaluasi lagi thd laporan
tim tsb & memberikan penilaian, kemudian
mengembalikan lagi kpd tim
e. Tim ahli mencoba merangkum & menyimpulkan
lagi scr lbh spesifik serta mengembalikannya lagi
kpd tiap peserta bersama dgn kuesioner yg berisi
pertanyaan yg lebih khusus
Teknik delphi

f. Peserta melakukan evaluasi, memberikan


penilaian & sekaligus menentukan prioritas atas ide-ide yg
dirangkum dlm kuesioner sebelumnya utk dikirimkan
kembali pd tim
g. Tim ahli menarik suatu kesimpulan yg merup
intepretasi keinginan dan harapan yg dituangkan oleh para
peaerta dlm jawaban kuesioner
• Beberapa tahap yg diperlukan utk merampungkan diskusi ini
tergantung pd kejelasan kuesioner, kejelasan jawaban &
tingkat ketrampilan tim ahli itu sendiri
• Merupakan teknik survei kpd para peserta yg relatif
homogen, baik pendidikan, ketrampilan, keahlian &
pengalaman serta setiap peserta didukung oleh data-data yg
cukup
Teknik kelompok nominal (tkn)
The Nominal Group Tecnique (NGT)
• Teknik peran serta dlm pengambilan keputusan yg dipakai dlm
proses perencanaan
• Merupakan suatu cara utk mengumpulkan pandangan &
penilaian perorangan dlm suasana ketidakpastian &
ketidaksepakatan mengenai inti persoalan suatu masalah, lalu
mencari jalan penyelesaian terbaik
• Pandangan pribadi masing2 peserta memegang peranan
penting
• TKN paling tepat dipakai utk kelompok kecil dgn anggota
maks 15 org dan wkt diskusi 1,5-3 jam
• Pertanyaan TKN diketik di atas selembar kertas & dibagikan
kpd setiap peserta sebelum sidang dimulai
Teknik kelompok nominal (tkn)
The Nominal Group Tecnique (NGT)
• Elemen-Elemen TKN :
* Hrs ada satu pertanyaan yg sdh dipikirkan scr
masak & dirumuskan dlm satu kalimat yg dpt dijawab scr
jelas oleh peserta dlm kelompok
* Ada sekelompok org dgn tugas khusus & memiliki
keahlian ttg masalah yg didiskusikan
* Pemimpin kelompok diskusi hrs menguasai TKN &
tugasnya sbg fasilitator & tdk mempengaruhi
• TKN merupakan “teknik satu pertanyaan tunggal”, shg
rumusan pertanyaan memainkan peranan sentral
* Pertanyaan tdk hrs detail, ttp masih memiliki
karakteristik abstraksi pd tk ttt
* Mis : Hambatan2 apa yg anda lihat menjadi
penyebab utama kurangnya kesadaran masyarakat utk
hidup bersih ?
Teknik kelompok nominal (tkn)
The Nominal Group Tecnique (NGT)

• Langkah-Langkah TKN :
a. Silent Generation of Written Ideas
Waktu maks 8 mnt & peserta diminta memberikan
jawaban yg sungguh2 menurut jln pikiran masing2 dgn
menulis di atas kertas & tdk dikumpulkan
b. Recording of Ideas
* Tiap peserta menyebutkan scr lisan satu ide, yg dlm
bentuk kalimat pernyataan. Tdk boleh ada interupsi
selama penyampaian ide berlangsung sampai seluruh
peserta selesai berbicara. Ketua sidang mencatat pemikiran
peserta di papan kertas di dinding
* Memberi kesempatan apakah ada diantara ide2 yg
msh tumpang tindih shg hrs diperbaiki kalimatnya
Teknik kelompok nominal (tkn)
The Nominal Group Tecnique (NGT)

* Ketua sidang mencatat secepat mungkin setiap ide


yg dikemukakan. Kalimat yg hrs dicatat harus
sama dgn kalimat peserta sendiri & tidak
disimpulkan oleh ketua
* Semua papan kertas yg sdh ditulisi penuh hrs
dijejer di dinding spy jelas terbaca setiap peserta
c. Serial Discussion of Ideas
* Ketua membaca ide yg tertulis scr berurutan dan satu
persatu dimintai tanggapan dari peserta. Setiap peserta
dapat setuju atau menolak ide tsb, ttp tdk perlu diadakan
diskusi panjang krn setiap peserta akan memperoleh
kesempatan berikutnya dlm bentuk pemungutan suara
Teknik kelompok nominal (tkn)
The Nominal Group Tecnique (NGT)

* Ketua sidang mendorong setiap peserta utk


memikirkan mana dari klp ide yg diperkirakan dpt
dijadikan keputusan. Ketua menghindari bertanya kpd
pencetus ide, namun merangsang anggota lain utk
memberikan tambahan penjelasan atas ide tsb. Bilamana
ada informasi / penjelasan baru, kalimat di papan dpt
direvisi.
d. Voting of Ideas
Melakukan voting / pengumpulan suara utk memilih ide
terbaik dgn cara :
1. Ketua memberikan 5 buah kartu dan para peserta
diminta menuliskan 5 ide yg dianggap paling penting.
Tiap ide ditulis di atas 1 kartu & diberikan
nomor urut dari ide tsb (dari yg paling penting sampai yg
kurang penting)
Teknik kelompok nominal (tkn)
The Nominal Group Tecnique (NGT)

1. Ketua memberikan 5 buah kartu dan para peserta


diminta menuliskan 5 ide yg dianggap paling penting.
Tiap ide ditulis di atas 1 kartu & diberikan
nomor urut dari ide tsb (dari yg paling penting sampai yg
kurang penting)
2. Ketua mencatat hasil pemilihan ide pd papan
kertas, mis :
butir no 1 : 2, 1, 4, 3, 1, dst (sesuai jml peserta)
butir no 2 : 1, 1, 3, 4, 2, dst
3. Ketua memimpin diskusi mengenai ketepatan
pemberian rangking thd ide yg paling banyak suaranya.
Teknik ini juga merup salah satu jalan utk mencapai
mufakat, yaitu kesepakatan yg diperoleh scr
rasional & terstruktur
Pendekatan kuaNTITatif

( Penentuan Prioritas Keputusan )


Metode delbecq

• Merupakan metode penentuan prioritas dgn teknik pemberian


bobot (yg merupakan nilai maksimum dan berkisar antara 0-
10)
• Kriteria yang digunakan :
1. BESAR MASALAH
Yaitu persentase (%) atau jml kelompok penduduk yg
ada & kemungkinan terkena masalah tsb atau % jumlah dan
besarnya keterlibatan penduduk & instansi terkait.
2. KEGAWATAN MASALAH
Kecenderungan tingginya angka morbiditas &
mortalitas dari waktu ke waktu
Metode delbecq

3. KETERSEDIAAN DANA / BIAYA


Jumlah / besaran dana yg diperlukan utk mengatasi
masalah, baik dari instansi yg bertanggungjawab thd
penyelesaian masalah atau dari masyarakat yg terkena
masalah. Terkait dgn besar anggaran yg dikeluarkan utk
mengatasi masalah
4. KEMUDAHAN
Tersedianya sumberdaya (tenaga, sarana/prasarana,
waktu, cara/metode dan teknologi dlm penyelesaian suatu
masalah. Termasuk dalam kriteria ini adalah tingkat
kemudahan dalam penanganannya.
Metode delbecq

Langkah-Langkah :
1. Tentukan dahulu bobot dari masing2 kriteria, dengan
skoring antara 0 – 10
2. Isi setiap kolom dgn hasil perkalian antara bobot dgn nilai
skor dari setiap alternatif yg ada. Besarnya skor tidak boleh
melebihi bobot yg telah disepakati. Bila ada perbedaan
pendapat dlm menentukan besarnya bobot, maka skor yg
dipilih adalah rata-ratanya
3. Jumlahkan nilai masing2 kolom dan penentuan prioritas
ditentukan berdasarkan urutan jumlah nilai total skoring
yang dimiliki (dari yg tertinggi sampai yg terendah)
TABEL 1
PENENTUAN PRIORITAS KEPUTUSAN BERDASARKAN METODE DELBECQ
Masalah : Rendahnya cakupan K1 & K4 di Puskesmas Sukarasa

KRITERIA & BOBOT MAKSIMUM


INVENTARISASI
ALTERNATIF JUMLAH
BESAR KEGAWAT BESAR KEMUDAH SKALA
TOTAL
MASALAH AN BIAYA AN PRIORITAS
SKOR

BOBOT RATA-RATA (8) (9) (7) (8)

1. Penempatan para tenaga 6 x (8) = 48 5 x (9) = 45 5 x (7) = 35 6 x (8) = 48 176 VI


bidan di desa ( 15 desa )
2. Penyuluhan ttg pentingnya 8 x (8) = 64 6 x (9) = 54 7 x (7) = 49 8 x (8) = 64 231 II
upaya periksa hamil scr
teratur
3. Pemberian insentif berupa 8 x (8) = 64 7 x (9) = 63 6 x (7) = 42 8 x (8) = 64 233 I
gratis biaya periksa hamil
di nakes
4. Meningkatkan peran kader 7 x (8) = 56 7 x (9) = 63 6 x (7) = 42 4 x (8) = 32 193 IV
kesehatan dan tokoh
masyarakat
5. Menggiatkan Posyandu oleh 8 x (8) = 64 7 x (9) = 63 7 x (7) = 49 6 x (8) = 48 224 III
petugas Puskesmas
6. Memperbaiki fasilitas 5 x (8) = 40 6 x (9) = 54 6 x (7) = 42 7 x (8) = 56 192 V
transportasi ke pusat yankes
(Puskesmas)
Metode hanlon (kuantitatif)
• Hampir sama dgn metode Delbecq
• Dilakukan skoring atas serangkaian kriteria yang ada, yaitu
kriteria A, B, C dan D (PEARL factors)
A = BESAR MASALAH
Yaitu jml / persentase (%) kelompok penduduk
yg terkena masalah. Dapat juga berupa tk
keterlibatan dan peran serta masyarakat dan
instansi terkait. Skala 0 – 10 (kecil-besar)
B = KEGAWATAN MASALAH
Yaitu tingginya angka morbiditas dan
mortalitas serta kecenderungannya (trend)
dari waktu ke waktu. Skala 0-10 (tidak gawat-
gawat)
Metode hanlon (kuantitatif)
C = EFEKTIVITAS / KEMUDAHAN
PENANGGULANGAN
Dilihat dari perbandingan antara perkiraan
hasil / manfaat penyelesaian masalah yg akan
diperoleh dgn sumberdaya yg ada (tenaga,
sarana / prasarana, cara & metode) utk
menyelesaikan masalah. Skala 0-10 (sulit-
mudah)
D = PEARL – Factors
Berbagai pertimbangan yg hrs dipikirkan dlm
kemungkinan pelaksanaannya. Skor 0 = TIDAK
& 1= YA.
NPD = Nilai Prioritas Dasar = ( A+B ) x C
NPT = Nilai Prioritas Total = ( A+B ) x C x D
pearl - factors

P E A R L
Economic Resources
Appropriatness Acceptability Legality
Feasibility Availability

Dukungan aspek
Kesesuaian Situasi Ketersediaan
hukum dan
masalah dan penerimaan sumberdaya utk
perundangan
alternatif dgn Kelayakan dari masyarakat dan mengatasi
yg berlaku dan
prioritas segi pembiayaan, instansi terkait masalah melalui
terkait.
kebijakan yaitu tersedia atau instansi alternatif ttt
Kesesuaian dgn
program atau tidaknya di atasnya. (tenaga, sarana,
berbagai
pemerintah / dana / biaya Kesesuaian dgn prasarana,
peraturan &
kegiatan instansi tata nilai yg ada peralatan &
kebijakan yg
terkait di lingkungan waktu)
ditetapkan

0 = Tidak 0 = Tidak 0 = Tidak 0 = Tidak 0 = Tidak


1 = Ya 1 = Ya 1 = Ya 1 = Ya 1 = Ya
TABEL 2
PENENTUAN PRIORITAS KEPUTUSAN BERDASARKAN METODE HANLON (KUANTITATIF)
Masalah : Rendahnya pemanfaatan air bersih di wilayah Puskesmas Jatisari

KRITERIA & PEARL-factors


INVENTARISASI BOBOT MAKSIMUM NPD (D) NPT
SKALA
MASALAH /
PRIORITAS
ALTERNATIF UPAYA (A+B)xC P E A R L NPDx(D)
A B C

1. Pembuatan sumur artesis 8 8 7 112 1 1 1 1 1 112 IV


2. Pembuatan sumur gali pd daerah
miskin / kurang air 9 8 8 136 1 1 1 1 1 136 I
3. Penyaringan air sungai 8 6 5 70 1 1 1 1 1 70 XI
4. Pembuatan samijaga 9 8 7 119 1 1 1 1 1 119 III
5. Pembuatan kamar mandi umum di
setiap desa (10 desa) 8 8 5 80 1 1 1 1 1 80 IX
6. Pembuatan waduk utk sarana irigasi
dan air bersih 8 9 4 68 1 0 1 1 1 0 XIII
7. Penyuluhan bagi KK di setiap desa
(10 desa) 7 8 7 105 1 1 1 1 1 105 V
8. Pembuatan IPAL / tempat
pembuangan limbah (khusus) 7 8 6 90 1 1 1 1 1 90 VIII
9. Pengiriman air bersih rutin seminggu
1x 8 7 8 120 1 1 1 1 1 120 II
10. Perbaikan lingkungan perumahan &
sanitasi 8 7 5 75 1 1 1 1 1 75 X
11. Pembuatan taman desa 6 6 5 60 1 1 1 1 1 60 XII
12. Pengembangan model rumah sehat
(arisan perbaikan rumah) 6 8 7 98 1 1 1 1 1 98 VI
13. Pembinaan kader desa 8 8 6 96 1 1 1 1 1 96 VII
14. Peran serta tokoh masy & tokoh
agama 7 8 5 75 1 1 1 1 1 75 X
Metode hanlon (kualitatif)

• Lebih efektif dipergunakan utk masalah ataupun alternatif


yg bersifat kualitatif, dan data / informasi yg tersediapun
bersifat kualitatif, mis pd : peran serta & keterlibatan masy,
kerjasama lintas program & lintas sektor, motivasi, sikap &
etos kerja karyawan, dll.
• Prinsip utama metode ini adalah membandingkan tingkat
kepentingan masalah atau alternatif yang satu dengan
masalah atau alternatif yg lainnya dengan cara “matching”
Metode hanlon (kualitatif)
Langkah – Langkah :
1. Membuat matriks masalah atau matriks alternatif
2. Menuliskan semua masalah / alternatif yg berhasil dikumpulkan pd
sumbu vertikal maupun horisontal
3. Membandingkan (matching) antara masalah / altrntf yg satu dgn yg
lainnya pd sisi kanan diagonal. Beri tanda (+) bila masalah / alternatif
pertama dianggap lebih penting / lebih baik dan beri tanda (-) bila
dianggap kurang penting
4. Menjumlahkan tanda (+) sisi horisontal pd kotak Total (+) horisontal
5. Menjumlahkan tanda (-) sisi vertikal pd kotak Total (-) vertikal
6. Pindahkan hasil penjumlahan pd kotak Total (+) horisontal di bawah
kotak Total (-) vertikal
7. Jumlahkan hasil vertikal dan horisontal dan masukkan pada kotak
Total
8. Hasil penjumlahan pd kotak Total yg mempunyai nilai tertinggi
adalah urutan pertama prioritas
Tabel 3
Penentuan prioritas berdasar teknik hanlon (kualitatif)
Masalah : Rendahnya Disiplin Kerja Pegawai Dinas Kesehatan
TOTAL (+)
ALTERNATIF A B C D E F Horisontal

A- Meningkatkan pengawasan melekat dgn melibatkan - + - -


atasan langsung
- 1
B- Memberikan insentif bg karyawan yg terbukti rajin &
tdk pernah mangkir (penghargaan) - + + - 2
C. Menyelenggarakan OD (Organizational-Development)
+ + - 2
D. Memperbaiki sarana & prasarana kantor
- - 0
E. Liburan bersama utk sejenak beristirahat &
penyegaran / refreshing - 0
F. Memperbaiki struktur gaji utk seluruh pegawai Dinas
(peningkatan) 0

Total (-) Vertikal 0 1 2 0 1 5

Total (+) Horisontal 1 2 2 0 0 0


1
TOTAL 1 3 4 0 1 5

Prioritas Alternatif IV III II V IV I


Metode “carl”

• Metode yg relatif baru dlm penerapan di bid kesehatan


• Didasarkan pd serangkaian kriteria dgn skor 0 – 10
• Meliputi :
C = CAPABILITY
Ketersediaan sumberdaya yg diperlukan
A = ACCESSIBILITY
Kemudahan dlm mengatasi masalah. Kriteria yg
seringkali dipakai adalah bahwa masalah yg ada dpt diatasi
dgn mudah atau sukar berdasarkan ketersediaan metode/
cara/ teknologi serta sarana penunjang lainnya (akses)
Metode “carl”

R = READINESS
Kesiapan para tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran dan motivasi yg dimiliki
L = LEVERAGE
Seberapa besar pengaruh kriteria yg satu dng kriteria
yg lain dlm pemecahan masalah ataupun dlm
pengembilan keputusan yg dilakukan
• Setelah semua masalah atau alternatif diidentifikasikan,
berikan nilai/ skor utk setiap masalah / alternatif tsb pada
setiap tabel kriteria “CARL” yg ada
• Nilai total tertinggi dari hasil perkalian (C)x(A)x(R)x(L)
merupakan priritas pertama dan seterusnya.
Tabel 4
Penentuan prioritas keputusan berdasar metode “carl”

NILAI
MASALAH / ALTERNATIF C A R L TOTAL URUTA
N

a. Persalinan nakes yg rendah 8 8 8 8 4096 II

b. K4 yang belum memenuhi 9 8 7 8 4032 III


target

c. Cakupan neonatal belum 8 7 8 7 3139 IV


memenuhi target

d. Deteksi bumil resti oleh nakes 8 9 8 8 4608 I


masih rendah
Metode “Bryant”

• Teknik pengambilan keputusan dengan menggunakan skoring 1 – 5,


dengan kriteria-kriteria :
P = PREVALENCE
Besar masalah yg terjadi, yaitu jumlah individu/ kelompok/
masyarakat yg terkena masalah
S = SERIOUSNESS
Kegawatan masalah yg dilihat berdasarkan angka morbiditas &
mortalitas serta kecenderungannya
C = COMMUNITY CONCERN
Perhatian & komitmen masyarakat dan pemerintah terhadap
masalah tsb
M = MANAGEBILITY
Kemampuan pengelolaan & ketersediaan sumberdaya yg
diperlukan (tenaga, biaya, sarana/ prasarana, metode, waktu,
teknologi, dll)
Tabel 5
Penentuan prioritas keputusan / masalah
berdasar metode “bryant”

TOTAL
MASALAH / ALTERNATIF P S C M P+S+C+ URUTA
M N

a. Persalinan nakes yg rendah 5 4,5 4 4 17,5 II

b. K4 yang belum memenuhi 5 5 3,5 3,5 17 III


target

c. Cakupan neonatal belum 5 3 3,5 4 16,5 IV


memenuhi target

d. Deteksi bumil resti oleh nakes 5 4,5 5 5 19,5 I


masih rendah
Metode “REINKE”
• Teknik ini juga merupakan metode penentuan prioritas dengan
menggunakan nilai skoring berkisar 1 – 5, dengan kriteria :
M = MAGNITUDE
Besarnya masalah yg terjadi
I = IMPORTANCY
Kegawatan masalah yg dilihat berdasarkan angka morbiditas &
mortalitas serta kecenderungannya
V = VULNERABILITY
Sensitif atau tidaknya masalah atau pemecahan masalah yg terjadi.
Dapat diketahui dari perkiraan hasil (output) yg diperoleh dibandingkan
dgn pengorbanan (input)
C = COST
Biaya / dana yg diperlukan utk melaksanakan alternatif ttt
• Prioritas (P) ditentukan dengan menggunakan rumus
P=(MxIxV):C
Tabel 6
Penentuan prioritas keputusan / masalah
berdasar metode “reinke”

TOTAL
MASALAH / ALTERNATIF M I V C (MxIxV):C URUTA
N

a. Persalinan nakes yg rendah 5 4,6 5 3 38,33 II

b. K4 yang belum memenuhi 5 4,2 3 5 25,55 III


target

c. Cakupan neonatal belum 4,6 4 3,5 3,2 19,55 IV


memenuhi target

d. Deteksi bumil resti oleh nakes 4,8 5 5 3,1 38,71 I


masih rendah
Terimakasih
untuk perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai