Anda di halaman 1dari 15

Apresiasi Sastra Anak

Pendekatan Dalam Apresiasi Sastra


A.Pendekatan Struktual
B.Pendekatan Semiotik
C.Pendekatan Respons Pembaca
D.Pendekatan Moral Dan Psikologis
E.Pendekatan Feminisme
Disusun Oleh : Kelompok 4
Nama NIM
Agung Wijaya 2018143319
Anisa Korima 2018143333
Annisya Shabrina 2018143543
Aprilia Nurul Khasanah 2018143312
Eka Setiyawati 2018143309
M Juan Parestu 2018143337
Neni Ulandari 2018143338
Widia Kemilau 2018143506
A. Pendekatan Struktual

Pendekatan struktural yaitu suatu pendekatan yang objeknya


bukan kumpulan unsur yang terpisah-pisah melainkan keterikatan
unsur satu dengan unsur yang lain.

Nurgiyantoro (1998: 36-37) berpendapat bahwa


pendekatan strukturalisme dapat dipandang sebagai salah satu
pendekatan (penelitian) kesastraan yang menekankan kajian
hubungan antar unsur pembangun karya yang bersangkutan.
1. Pendekatan Struktural Terhadap Karya Sastra

 Strukturalisme Klasik.
Struktulalisme klasik adalah strukturalisme yang paling awal.

 Strukturalisme Genetik.
Strukturalisme genetik adalah Strukturalisme yang tidak hanya
melibatkan struktur sastra melainkan juga kehidupan
pengarang dan kondisi sosial masyarakat yang mendorong
karya itu lahir

 Strukturalisme Dinamik.
strukturalisme dinamik adalah kajian strukturalisme dalam
rangka semiotik. Artinya, karya sastra dikaitkan dengan sistem
tanda.
2. Impilikasi Strukturalisme Dalam
Pembelajaran Sastra

Dalam strukturalisme bahwa sastra merupakan suatu


konstruk yang dapat dianalisis dan bukannya produk
inspirasi yang keramat.
B. Pendekatan Semiotik

Pendekatan Semiotik adalah pendekatan yang bertolak dari


pandangan bahwa semua yang terdapat dalam karya sastra
merupakan lambang atau kode yang mempunyai arti atau
makna tertentu. Arti atau makna ini berkaitan dengan sistem
yang dianut oleh karena itu, pengetahuan tentang kehidupan
masyarakat tidak dapat diabaikan dalam menganalisis karya
satra dengan pendekatan semiotik ini. Ada tiga jenis tanda
yaitu ikonik, indeksial, dan simbolik.
C. Pendekatan Respons Pembaca

Dalam pendekatan reader response, dikenal beberapa istilah


pembaca. Pembaca yang dimaksud adalah sebagai berikut:

 Pembaca biasa
 Pembaca ideal
 Pembaca implisit
 Pembaca eksplisit
 Pembaca terinformasi (informed readers)
A. Jenis Penelitian
a. Penelitian Sinkronis
Kekuatan penelitian sinkronis adalah sebagai berikut:
 Reponden dapat ditentukan tanpa harus mencari artikel kritik sastranya terlebih
dahulu;
 Penelitian resepsi sinkronis dapat dilakukan secara langsung tanpa menunggu
kemunculan kritik atau ulasan mengenai karya sastra; dan
 Dapat dilakukan pada karya sastra populer.

Sedangkan, kelemahannya adalah sebagai berikut:


 Eksperimental dapat mengalami beberapa kendala saat pelaksaannya di lapangan,
khususnya dalam pemilihan responden, pemilihan teks sastra, dan penentuan teori;
dan
 Hanya dapat digunakan untuk mengetahui tanggapan pembaca pada satu kurun
waktu sehingga apabila diterapkan untuk karya sastra yang terbit beberapa tahun
yang lalu, akan sulit membedakan antara tanggapan yang dulu dan masa sekarang.
b. Penelitian Diakronis
Kekuatan penelitian diakronis adalah sebagai berikut:
 Peneliti dapat melakukan penelitian atas hasil-hasil intertekstual, penyalinan,
penyaduran, maupun penerjemahan, yang berupa karya sastra turunan;
 Peneliti juga dapat menerapkan teori lain, seperti teori intertekstualitas, teori
sastra bandingan, teori filologi, dan beberapa teori lain yang mendukung; dan
 Peneliti dengan mudah mencari data, yaitu tanggapan pembaca ideal terhadap
suatu karya sastra.

Sedangkan kelemahan penelitian diakronis adalah sebagai berikut:


 Umumnya peneliti pemula akan mengalami kesulitan dalam menentukan karya
sastra yang dijadikan objek penelitian. Karena umumnya karya sastra yang dikenal
banyak orang telah diteliti resepsinya oleh peneliti-peneliti terdahulu; dan
 Selain itu, dalam penelitian terhadap karya sastra turunan, khususnya hasil
intertekstual, peneliti akan kesulitan dalam menemukan teks asal dari karya sastra
turunan tersebut.
B. Metode Penelitian

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian sinkronis


adalah sebagai berikut:
 Penentuan sumber data penelitian
 Pengumpulan data
 Pengolahan data (hasil wawancara)

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian diakronis


adalah sebagai berikut:
 Penentuan sumber data penelitian
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
D. Pendekatan Moral dan Psikologis
1. Pendekatan Moral

Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan


bahwa aspek moral adalah ukuran yang digunakan untuk
menentukan betul salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat
dari segi baik buruknya berdasarkan pandangan hidup
masyarakat.
2. Pendekatan Psikologis

Pendekatan psikologi sastra adalah suatu cara


analisis berdasarkan sudut pandang psikologi dan
bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja
membahas tentang peristiwa kehidupan manusia yang
merupakan pancaran dalam menghayati dan
menyikapi kehidupan (Harjana dalam kutipan Sartika,
2011).
3. Metode Psikoanalisis

Suwignyo (2008:137) mengatakan bahwa dari


hasil analisis psikologi pengarang, muncul banyak
anggapan tentang diri pengarang. Anggapan itu
misalnya sastrawan adalah orang jenius, kejeniusan
dianggap disebabkan oleh semacam kegilaan.
E. Pendekatan Feminisme

Feminisme adalah sebuah paham atau gerakan perempuan


yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak
pria dengan wanita. Feminisme berasal dari bahasa Latin,
femina atau perempuan. Istilah ini mulai digunakan pada
tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan
perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak
perempuan.

Anda mungkin juga menyukai