Analisis Kebangkrutan
Analisis Kebangkrutan
TAHUN : 2017/2018
1
Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas
atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt >
asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban
melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an,
puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak
ingin bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang
sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar
sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai
saat ini. Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga
kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia.
4
ANALISIS KEBANGKRUTAN
1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
1) Analisis Univariate
Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan
Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya
tetap berbanding pendapatan operasi (operation income) atau
rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE)
yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari
laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan
dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya.
2) Analisis Multivariate.
Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu
persamaan. Contohnya model regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan
analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic.
5
ANALISIS KEBANGKRUTAN
Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman
di New York University pertengahan tahun 1960 menggunakan
“analisis diskriminan” untuk memprediksi kebangkrutan
perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang
kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA
dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam
memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak.
11
ANALISIS KEBANGKRUTAN
12
ANALISIS KEBANGKRUTAN
A. Tingkat kesehatan:BUMN
1. Sehat, terdiri dari :
a. AAA apabila total (TS) > 95
b. AA apabila 80 <=”95
c. A apabila 65 <TS<=”80.
2. Kurang Sehat, yang terdiri dari :
a. BBB apabila 50<TS<=”65
b. BB apabila 40<.TS<=”50
c. B apabila 30<TS< =”40.
3. Tidak sehat, yang terdiri dari:
a. CCC apabila 20<TS<”30
b. CC apabila 10<TS<=”20
c. C apabila TS<=”20
Tingkat kesehatan BUMN berdasarkan penilaian terhadap Kinerja
perusahaan meliputi:
A. Aspek Keuangan.
B. Aspek Operasional.
13
C. Aspek Administrasi.
A. ASPEK KEUANGAN.
INDIKATOR DAN BOBOT KEUANGAN BUMN NON INFRA STRUKTUR
RASIO
1. ROE skor 2. ROI skor 3. KAS Skor
15<ROE 20 18<ROI 15 X>35 5
11<ROE<=15 18 15<ROI>=18 13,5 25<=x<35 4
9<ROE<=13 16 13<ROI>=15 12 15<=x<25 3
7,9<ROE<=9 14 12<ROI>=13 10,5 10<=x<15 2
6,6<ROE<=7, 12 10,5<ROI<= 9 5<=x<10 1
9 12
5,3<ROE<=6, 10 9<ROI 7, 0<=x<5 0
<=10,5
4 <ROE<=5,3 8,5 7<ROE<=9 6
2,5<ROE<=4 5,5 3<ROI<=7 5
1<ROE<=2,5 4 1<ROI<=3 3
0<ROE<=1 2 0<ROI<=1 2
ROE <0 0 ROI <0 1 14
RASIO
4. Rasio SKor 5. DSO Skor 6. TATO(%) Skor
Lancar
125<=x 5 x=60 5 120<=x 5
110<x<=125 4 60<x<=90 4,5 105<x<=120 4,5
100<x<=110 3 90<x<=120 3,5 90<x<=105 4
95<x<=100 2 120<x<=150 3 60<x<= 90 3,5
90<x<=95 1 150<x<=180 2,4 40<x<= 75 3
X<90 0 180<x<=210 1,8 20<x<= 40 2,5
240<x<=270 1,2 0<x<20 0
270<x<=300 0,6
0,6
300<x 0
0
15
RASIO
7. Inventory turn over skor 8. Rasio total modal Skor
( perputaran persediaan terhadap total aktiva (%)
dalam hari)
X<= 60 5 x<=0 0
60<x<=90 4,5 0<=x< 10 4
90<x<=120 4 10<x< 20 6
120<x<=150 3,5 20<x< 30 7,25
150<x<=180 3 30<x< 40 10
180<x<=210 2,4 40<x< 50 9
210<x<=240 1,8 50<x< 60 8,5
240<x<=270 ,12 60<x< 70 8
270<x<=300 0,6 70<x< 80 7,5
300<x 0 80<x< 90 7
90<x< 100 6,5
16
B. Aspek Operasional.
Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs.
Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan
Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan
Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan
Baik Sekali, dsb artinya sekurang-kurangnya mencapai standar
normal atau di antara normal baik diukur dari segi
kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas
(produktivitas,rendemen).
Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar
normal namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi
kualitas maupun segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi
kualitas dan kuantitas.
Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal.
Indikator yang dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling
dominant dalam menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan
misi perusahaan. 17
Contoh perhitungan indikatornya:
Kaderisasi
3. Research&Devmt. 10 B 8 Kepedulian
manajemen
Total 35 25
Data mengenai aspek operasional ini umumnya diberikan oleh
Persero BUMN. 18
C. Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur)
Laporan perhitungan tahunan Skor
s/d akhir bulan ke 4 3
s/d akhir bulan ke 5 2
lebih dari akhir bulan ke 5 0
19
3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan
Pemegang saham atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan
setelah berakhirnya periode. Jumlah keterlambatan :
Lebih cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan
0<x< 30 hari skor = 2, 30<x<60 hari skor =1, dan <60 skornya
=0
4) Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)
merupakan hal yang harus dilakkan oleh BUMN.
Indikatornya dengan menilai efketivitas penyaluran bantuan
nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian
pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini = 6.
Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data
maupun laporannya ke Menteri, Dekom, Pemegang Saham
disampaikan tepat waktu begitu juga masalah PUKK dsbnya,
karena para Direksi dapat melakukan koordinasi masalah ini
dengan divisi-divisinya.
20
Contoh:
BUMN , Persero “KFM”, TBK, Non Infrastruktur,thn 2004.
Pendapatan Pendapatan
dan Biaya Biaya Total
BEP Penyusutan
Biaya Tetap
Penyusutan
BEP Cash - SDP
Pengeluaran
kas tetap
0 Q 28
Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi
Kebangkrutan Perusahaan.
32
* Nilai Perusahaan.
Untuk menilai perusahaan dilakukan dengan reorgnisasi.
a. Misalkan kurator/pihak penilai memprediksi/
memperkirakan setelah reorganisasi mampu
menghasilkan pendapatan bersih per tahun $ 20
juta.Tingkat kapitalisasi sebesar $ 20%.
Nilai perusahaan = $ 20 juta/0,2= $100 jt.
b. Menentukan struktur modal yang baru.
Kompenen Jumlah
Utang $ 10 juta
Utang disubordinasikan 5
Saham preferen 5
Saham biasa 20 .
Total $ 40 juta.
33
Diadakan negosiasi dengan kreditor/pemasok dengan
kurator dan hasilnya:
1). Sebesar 50% “ utang diturunkan statusnya
menjadi utang disubordinasikan”
2). Sebesar 50% yang disubordinasikan statusnya
diturunkan menjadi saham preferen.
3). Sebsar 50% saham preferen statusnya
diturunkan menjadi saham biasa.
Struktur Modal Baru.
Kompenen Jumlah
Utang $ 5 juta
Utang disubordinasikan 7,5
Saham Preferen 5
Saham Biasa 2,5
Total $ 20 juta.
34
Dalam kondisi diatas, Pemegang Saham yang lama tidak dapat apa-apa.
Mungkin saja, Pemegang Saham Lama (PSL) dapat bagian, andaikata setiap
kreditor/pemasok bersedia memberikan $ 1 juta kepada PSL. Maka PSL
akan menerima sebesar $ 3 juta. Kalau ini terjadi maka struktur modal baru
ke dua adalah:
1) Sebesar $ 4 juta utang lama diturunkan statusnya menjadi utang yang
disubordinasikan.
2) Sebesar 50% utang disubordinasikan (setelah dikurangi bagian
pemegang saham lama) statusnya diturunkan menjadi saham preferen.
3) Sebesar 50% saham pereferen (setelah dikurangi bagian pemegang
saham lama) statusnya diturunkan menjadi saham biasa.
Struktur Modal yang Baru ke II
Kompenen Jumlah
Utang $ 5 juta
Utang disubordinasikan 6
Saham preferen 4
Saham biasa 5 .
Total $ 20 juta
Saham biasa $ 5 juta ini terdiri dari $ 3 juta pemegang saham lama dan $ 35
2
juta pemegang saham preferen lama.
> Alternatif menyehatkan "Persero BUMN”
1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja dan
investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati Nusantara,
Garuda Indonesia, PLN dan lainnya.
2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen, melakukan
Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya.
3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank pemerintah
lainnya.
4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen
5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension)
kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan pemeritnah.Penilaian
kembali struktur modal baru.
6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN
7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS Pertamina, RS Pelni,
Garuda Maintenance Facility dan lainnya..
8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual asset
yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh menjual
rumah-rumah dinas dllnya.
9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli saham Persero,
kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya.
10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing.
11. Dan lainnya.
36
Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi.
37