Anda di halaman 1dari 35

MODUL MADYA

PNEUMOTORAKS
Pembimbing :
Prof.Dr.M.Sidhartani Zain, Msc, SpA(K)
Dr. Dwi Wastoro Dadiyanto, SpA(K)
Dr.MS.Anam, Msi.Med, SpA
Dr. Riza Sahyuni, Sp. A(K), M.Kes Afriliana Mulyani
Definisi
 Keadaan terdapat akumulasi udara
ektrapulmoner dalam rongga pleura, antara
pleura viscera; dan parietal yang dapat
menyebabkan timbulnya kolaps paru

 Pada keadaan normal rongga pleura tidak berisi


udara, sehingga paru-paru dapat leluasa
mengembang terhadap rongga dada dan
tekanan pada rongga pleura lebih negatif
daripada di paru

Said M, Kaswandani N, Wulandari D. Pneumothorax. Dalam: Rahajoe N, Suriyatno B, Setyanto DB(editor). Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi Pertama. Jakarta: Badan Penerbit
IDAI. 2018: 540-44
EPIDEMIOLOGI

 Insidensi spontaneous pneumothorax primer adalah 5-10 kasus per 100.000 populasi pertahun
usia kurang 18 tahun

 Angka kejadian lebih tinggi pada neonatus


(♂: ♀ ratio 6:1)

Carrion A, Sharma G. Pediatric pneumothorax. Available from https://emedicine.medscape.com/article/1003552-print. Accessed at 17 Juli


2020
Pneumotoraks tertutup
Penyakit paru
ETIOLOGI
• Benda asing
• RDS Pneumotoraks terbuka
• Infeksi • Prosedur invasif paru dan
• Asma bronkial pleura
• Cystic fibrosis • Trauma dada
• Pneumonitis chemical
• Penyakit paru diffuse
• Tumor
Iatrogenik Pneumotoraks spontan
• Ventilasi mekanik • Idiopatik (ruptur subpleural)
• Kateterisasi vena sentral • Familial
Luh S. Diagnosis and treatment of primary spontaneous pneumothorax. Journal of Zhejiang University Science B. 2010;11(10):735-744.
KLASIFIKASI Pneumotoraks

spontan traumatik

primer sekunder Iatrogenik Non iatrogenik

Prosedur Ventilasi Trauma


Trauma tumpul
intervensi tekanan positif penetrasi
ETIOLOGI Spontan
1. Idiopatik Primer
Tanpa disertai peny. Paru 2. Bleb Sekunder
mendasari

Peningkatan tekanan Infeksi: Penyakit Paru Penyakit paru


Difus: kongenital Keganasan
intrathorakal:
• Asma  Pneumatokel • Histositosis • Congenital
• Bronkiolitis  Abses paru sel Cystic
• Sindrom blockade  Fistula Langerhans Adenomatoi
udara pada bronko- • Tuberoskler d
neonates pleura osis Malformatio
• Fibrosis kistik • Sindrom n (CCAM)
• Benda asing saluran marfan • Kista
nafas • Sindrom bronkogenik
ehlers • Hipoplasia
danlos paru

Said M, Kaswandani N, Wulandari D. Pneumothorax. Dalam: Rahajoe N, Suriyatno B, Setyanto DB(editor). Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi Pertama. Jakarta: Badan Penerbit
IDAI. 2018: 540-44
ETIOLOGI Traumatik

1. Non Iatrogenik 2. Iatrogenik

• Torakotomi
• Penetrasi trauma • Torakoskopi, torakosintesis
• Trauma tumpul • Trakeostomi
• Tekanan udara tinggi • Pungsi
• Ventilasi mekanis

Said M, Kaswandani N, Wulandari D. Pneumothorax. Dalam: Rahajoe N, Suriyatno B, Setyanto DB(editor). Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi Pertama. Jakarta: Badan Penerbit
IDAI. 2018: 540-44
Keseimbangan
PATOFISIOLOGI jaringan paru untuk kolaps
+ dinding dada secara alamiah untuk
mengembang  tekanan lebih positif
dalam rongga pleura.

paru akan kolaps.

kompresi paru, pendorongan struktur


mediastinum ke kontra lateral,
penurunan venous return, dan
penurunan cardiac output.
Manifestasi Klinis

Aw i t a n t i b a t i b a S e s a k n a f a s Nyeri Menurunnya suara nafas


Intensitas gejala yang timbul tergantung jumlah
udara yang masuk ke dalam rongga pleura, ambang
nyeri pasien, dan derajat toleransi respiratori
sebelum kelainan terjadi.

D i s t re s s p e r n a f a s a n S i a n o s i s R e t r a k s i L a r i n g , Tr a k e a , J a n t u n g
Karakteristik nyeri yang timbul bervariasi:
 nyeri dada retrosternal yang terlokalisasi sampai bergeser kearah
nyeri hebat pleuritic yang tidak dapat
dilokalisasikan sumbernya
 Nyeri ipsilateral berlawanan
Choi WI. Pneumothorax. Tuberculosis and Respiratory Diseases. 2014;76(3):99-104.
Pemeriksaan Fisik
‐ Inspeksi dan Palpasi  Diminished chest  Reduction in total
movements chest expansion
 Dyspnoea
 Marked  Increase in size of
 Accessory muscles diminished vocal affected hemithorax
of respiration fremitus on
affected side
 Diminished
 Shift of trachea
expansion of the
 Shift of mediastinum affected
to opposite side hemithorax
 Fullness of chest on
the affected side

10
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik:
‐ Pasien dengan pneumothorax ‐ Perkusi: hipersonor pada paru
kecil (<15%) pemeriksaan yang mengalami pneumothorx
fisik normal namun didapatkan
‐ Kulit: emfisema subkutis
takikardia sebagai salah satu
tanda klinis ‐ Auskultasi:
‐ Tidak menunjukkan gejala ‐ Suara napas menghilang pada
(silent) yang terdapat pada 5-10% paru yang mengalami
pasien,biasanya pada jenis pneumothorax

pneumotoraks spontan primer

Said M, Kaswandani N, Wulandari D. Pneumothorax. Dalam: Rahajoe N, Suriyatno B, Setyanto DB(editor). Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi
Pertama.
1. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2018: 540-44
DIAGNOSIS
- Indikasi CT scan
- pasien yang dicurigai
dengan pneumothorax
namun tidak
ditemukan hasil pada
rontgen thorax. Hal ini
terjadi mungkin
dikarenakan
pneumothorax kecil
- Pasien dengan
spontaneous
pneumothorax primer
untuk deteksi bleb/
bullae pada sisi
X FOTO CT kontralateral
THORAX SCAN rekuren 30%

Choi WI. Pneumothorax. Tuberculosis and Respiratory Diseases. 2014;76(3):99-104.


FOTO THORAX

• Paru kanan lebih lusen dibanding kiri


• Terlihat garis samar PARALEL dinding dada pleura viseral
• Lateral garis  tak tampak corakan vaskuler

O’Connor AR, Morgan WE. Radiological review of pneumothorax. BMJ : British Medical Journal. 2005;330(7506):1493-1497.
Simple Tension

• Mediastinum • Progresif,
terletak di tengah pergeseran jantung
• Kondisi klinis stabil dan struktur
• Dapat menunggu mediastinum ke
X-Foto Thorax arah berlawanan
untuk konfirmasi • Kondisi klinis tidak
diagnosis stabil
• Jangan menunggu
X-Foto Thorax
untuk konfirmasi
diagnosis
Simple Pneumotoraks Sinistra

Garis pleura
viseral

Tidak ada
pergeseran
mediastinum

O’Connor AR, Morgan WE. Radiological review of pneumothorax. BMJ : British Medical Journal. 2005;330(7506):1493-1497.
Tension pneumotoraks dextra

Mediastinum
bergeser ke kiri
O’Connor AR, Morgan WE. Radiological review of pneumothorax. BMJ : British Medical Journal. 2005;330(7506):1493-1497.
Ukuran Pneumotoraks
Jarak apeks – cupula (ACCP)
-2001
a <= 3 cm (kecil)
a > 3 cm (besar)

Jarak interpleural pada hilum


(BTS)-2010
b <= 2 cm (kecil)
b > 2 cm (besar)

Thelle A, Gjerdevik M, Grydeland T, Skorge TD, Larsen TW, Bakke PS. Pneumothorax size measurements on digital chest radiographs : intra and inter
rater reliability. European Journal of Radiology. 2015
4x14 AID
Average Intrapleural
Distance

Thelle A, Gjerdevik M, Grydeland T, Skorge TD, Larsen TW, Bakke 18 PS. Pneumothorax size measurements on digital chest
radiographs : intra and inter rater reliability. European Journal of Radiology. 2015
Penyebab Lain Tidak Adanya Corakan
Vaskuler
Emfisematous bulla besar
Hanya pneumotoraks yang
memiliki garis putih yang
Kista paru besar
paralel dengan dinding dada
Emboli paru

O’Connor AR, Morgan WE. Radiological review of pneumothorax. BMJ : British Medical Journal. 2005;330(7506):1493-1497.
TATALAKSANA
Tension Tindakan Torakosin
Luas Pneumotoraks Darurat tesis

Pneumotoraks kecil - sedang pada


BERRGANTUNG anak yang tampak normal 
PADA beresolusi secara spontan kurang
lebih 1 minggu
Penyakit
paru Etiologi
mendasari
Matuszczak E, Dębek W, Hermanowicz A, Tylicka M. Spontaneous pneumothorax in children –
management, results, and review of the literature. Kardiochirurgia i Torakochirurgia Polska =
Polish Journal of Cardio-Thoracic Surgery. 2015;12(4):322-327.
TATALAKSANA
Observasi dan Pemberian O2 100%

Derajat kolaps
Tindakan dekompresi
≥ 3 cm
 WSD

Torakostomi

Komplikasi: emfisema Indikasi Tindakan:


subkutis, reaksi vasovagal, Rekuren
Tindakan Bedah pneumonia, hemothorax
Tension pneumothorax
Kolaps ≥ 3 cm
Sekunder akibat fibrosis kistik
Rehabilitasi

1. Haynes D, Baumann MH. Management of pneumothorax. Semin Respir Crit Care Med.2010;31:769-80


2. Said M, Kaswandani N, Wulandari DS. Pneumotoraks. Dalam: Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB, editor. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi Pertama. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2018: hal
540-544
3. Sayar A, Kok A, Citak N, Metin M, Buyukkale S, Gurses A. Size of pneumothorax can be a new indication for surgical treatment in primary spontaneous pneumothorax: a prospective study. Ann
Thorac Cardiovasc Surg. 2014;20:192–197
BRITISH THORACIC SOCIETY
Ukuran Pneumothoraks
• Dalam menentukan strategi manajemen, klinis lebih penting dari ukuran pneumotoraks
• Pneumotoraks besar : tepi yang terlihat > 2 cm antara batas paru dan dinding dada (setinggi hilus)

Pneumotorhaks Spontan Primer

• Sesak (-) + ukuran < 2 cm  Observasi, X Foto Thoraks ulangan untuk follow up
• Sesak (-) dan atau ukuran > 2 cm  Aspirasi
• Apirasi gagal 2 kali  Chest drain

Pneumotorhaks Spontan Sekunder


• Hampir seluruh pasien  chest drain
• Kebocoran udara persisten  harus dikonsultasikan pada BTKV dalam 48 jam

MacDuff A, Arnold A, HarveyJ. Management of Spontaneous pneumothorax: British Thoracic Sociaty pleural disease guideline 2010. Thorax. 2010;65(2):18-31.
BRITISH THORACIC SOCIETY

MacDuff A, Arnold A, HarveyJ. Management of Spontaneous pneumothorax: British Thoracic Sociaty pleural disease guideline 2020. Thorax. 2010;65(2):18-31.
Paediatric Guideline
• Sampai saat ini belum ada guideline spesifik untuk manajemen tatalaksana
pneumothoraks spontan pada.
• Belum ada rekomendasi tentang ukuran pneumotoraks pada pasien anak-anak
• Ukuran pneumothoraks pada anak sulit dinilai karena ukuran cavum thoraks anak
berbeda beda setiap usia
• AAP saat ini mengikuti American College of Chest Physicians (AACP) untuk ukuran
besar kecilnya pneumothorax
• Pneumothoraks kecil dan klinis stabil  tidak membutuhkan intervensi, observasi, O2
aliran tinggi dalam 24 jam
• Pneumothoraks besar /luas  rawat inap, intervensi
(pemasangan chest tube pada Linea Axilaris media setinggi SIC IV-V kanan atau kiri 
bila kebocoran menetap > 4 hari, konsultasi ke BTKV untuk pembedahan)

Hulme KM, Isaacs D, Marais BJ, Robinson PD. Spontaneous Pneumothorax In A Young Child With Pulmonary Tuberculosis. Pediatric Infectious Disease Journal. 2018;37(12):E343–45
O’Lone E, Elphick HE, Robinson PJ. Spontaneous Pneumothorax In Children: When Is Invasive Treatment Indicated? Pediatric Pulmonology. 2008;43(1):41–6
Ringkasan perbedaan tatalaksana BTS dan ACCP
Ukuran BTS ACCP
Pneumothoraks
Stabil & Kecil Observasi observasi
Asimtomatik
Besar 1. Aspirasi jarum intercostal Chest
jika gagal drain
2. intercostal Chest
drain
Tidak stabil atau NA 1. Aspirasi jarum intercostal Chest
sesak jika gagal drain
2. intercostal Chest
drain
• Kriteria stabil : RR <24x/min, HR 60-120 x/m, Saturasi O2 >90% udara kamar, TD >90/60 mmhg,
bisa mengucapkan kalimat penuh

Yoon J, Sivakumar P, Okane K, Ahmed L. A need to reconsider guidelines on management of primary spontaneous pneumothorax?. International Journal of Emergency Medicine .2017:10(9);1-3.
TATALAKSANA

Contou D, Schlemmer F, Maitre B, Prost ND. Management of primary spontaneous pneumothorax by intensivists. Intensive Care Med. 2016
Tindakan
Closed Thoracostomy
 Insersi chest tube dan dilakukan
drainase udara yang terperangkap
melalui kateter( WSD)
 Torakotomi dilakukan di midaxila
sela iga 4-5
 Tekanan negatif pada suction ≈
-20 mmH2O). Dipertahankan
sampai tidak ditemukan udara
lagi.

Takanami I. Pulmonary artery perforation by a tube thoracostomy. Interact


CardioVasc Thorac Surg. 2005;4:473–474
Tindakan Needle thoracostomy
Indikasi: Tension pneumothorax
Dilakukan dengan kateter 14G di SIC II linea
midclavicularis

Ball CG, Wyrzykowski AD, Kirkpatrick AW, Dente CJ, Nicholas JM, Salomone JP, Rozycki GS, Kortbeek JB, Feliciano DV. Thoracic needle decompression for
tension pneumothorax. Can J Surg. 2010; 53(3):184–8.
Tindakan

Dilakukan dengan
melakukan plication of
bleb, penutupan fistula,
stripping of pleura, dan
basilar pleural abrasion
terutama pada
recurrent pneumothorax

1. Freixinet JL, Canalís E, Julia G, et al. Axillary thoracotomy versus videothoracoscopy for the treatment of primary spontaneous pneumothorax. Ann Thorac Surg
2004;78:417-20.
2. Horio H, Nomori H, Kobayashi R, et al. Impact of additional pleurodesis in video-assisted thoracoscopic bullectomy for primary spontaneous pneumothorax. Surg Endosc
2002;16:630-4.
Tindakan Video-assisted thoracoscopic surgery (VATS):
 Memiliki morbiditas << dibandingkan open thoracostomy
 Pada VATS dilakukan blebectomy, pleural stripping,
pleural brushing, dan pemberian sclerosing agent
Baumann M, Noppen M. Pneumothorax. Respirology. 2004;9:157–164
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai