Anestesi
Anestesi
KOMBINASI
KETAMIN-XYLAZIN
Nama : Wanda Ferdiansyah
NPM : 1802101010066
Kelas : 02
Mata Kuliah : Farmakologi
Veteriner
Dosen Pengajar : drh. Rosmaidar, M.
Si
o Ketamine adalah salah satu jenis o Efek fisik dan mental tinggi terjadi di
anestesi umum atau obat bius total, otak
obat ini diberikan untuk o Ketamine membuat pengguna merasa
menghilangkan kesadaran pasien memisahkan diri dari tubuh mereka
yang akan menjalani suatu prosedur dan dapat menyebabkan halusinasi
medis, misalnya pembedahan. (pada dosis tinggi)
o Ketamin merupakan disosiatif o Mati rasa pada bagian kaki (pada dosis
anestetikum yang mempunyai sifat rendah)
analgesik, anestetik, dan kataleptik o Pengguna dapat merasa mengantuk
dengan kerja singkat (Florancia, atau lesu" atau bingung dan kikuk.
2015). o Pengguna menjadi muntah.
o Obat ini bekerja dengan mengganggu o Ketamin mempengaruhi sistem saraf
sinyal di otak yang berperan pada pusat" dan dapat mengurangi jumlah
respon tubuh terhadap kesadaran dan Strutur Kimia Ketamin
oksigen yang sampai ke otak dan C13H16ClNO.HCl
rasa sakit. organ vital lainnya. (daily med.nlm.nih.gov, 2012)
03 Xylazin
Lanjutan
o Dosis ketamin adalah 10-15 mg/kg Contoh Penerapan yang akan diberikan untuk anestesi
Berat badan, sedangkan xylazin total pada seekor kucing dengan berat badan 4 kg :
memiliki dosis 1-2 mg/kg Berat Maka : Cara Pemberian
badan, untuk memudahkan o Ketamin 10% Diberikan melalui IM & IV
perhitungan maka dosis yang
diberikan disesuaikan dengan Diketahui :
jumlah konsentrasi Berat Badan = 4kg
Dosis obat = 10mg/kg Berat badan
o Nilai dosis yang digunakan
Dosis pakai = 10mg/kg x 4kg = 0,4 ml
sebaiknya disesuaikan dengan nilai 100mg/ml
konsentrasi yang tertera.
Contohnya jika nilai konsentrasi o Xylazine 2% Diberikan melalui IM & IV
xylazin bernilai 20 mg/kg maka Diketahui:
dosis yang digunakan adalah 2 Berat Badan = 4kg (Dikombinasikan
mg/kg Berat badan (Dapat dilihat Dosis obat = 2mg/kg Berat badan dalam satu spuid)
didalam petunjuk kemasan obat) Dosis Pakai = 2 mg/kg x 4kg = 0,4ml
(Sumirat, 2016) 20mg/ml
05 Kelebihan dan Kekurangan
KELEBIHAN
KEKURANGAN
Pada kucing, ketamin menyebabkan respirasi
yang terengahengah (tachypnoe). Untuk 01 Penggunaan ketamin-xilazin secara IV dapat
01
meminimalkan hal tersebut maka pemberian menyebabkan depresi pernafasan yang
ketamin sebagai anestetikum pada kucing menyebabkan meningkatnya frekuensi pernafasan
dikombinasikan dengan xylazin. Xylazin disaat masa sedasi dan kembali menaik disaat masa
menyebabkan penekanan respirasi (Arieski et recovery. Karena efek dari ketamin-xilazin ini maka
al., 2018). penggunaannya tidak dianjurkan untuk pasien yang
Penggunaan kombinasi tersebut juga mempunyai menderita gangguan pernafasan walaupun memiliki
banyak keuntungan, antara lain: mudah dalam batas keamanan yang luas jika diberikan secara
02
pemberian, ekonomis, induksinya cepat begitu pula 05 intramuskulus (Sayuti et al., 2016).
dengan pemulihannya, mempunyai pengaruh
relaksasi yang baik dan jarang menimbulkan
komplikasi klinis (Arieski et al., 2018)
Arieski, Y., Roslizawaty. dan Syafruddin. (2018). Pengaruh ketamin – xylazin terhadap peningkatan frekuensi jantung dan
nafas pada kucing lokal (Felis domestica) yang diovariohisterektomi. JIMVET, 2(4) : 593-598.
Florancia, P.P. (2015). Perbandingan pengaruh anestesi ketamin – xylazin dan ketamin – zoletil terhadap fisiologis kucing l
okal (Felis domestica) [skripsi]. [diunduh 2020 Maret 26]. Tersedia pada:
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/15705.
Https://catatandrhikhsansumirat.blogspot.com/2016/09/penggunaan-cara-kerja-dan-efek-samping_21.html . [dijelajahi
pada 2020 maret 26]
Mentari, N. (2013). EFektivitas anestetikum kombinasi zoletil-ketamin-xylazin pada babi lokal (Suis domestica) . [Skripsi]
[diunduh 26 Maret 2020]. Tersedia pada: https://www.scribd.com/ doc/171442712/fisiologianestesi
Pemayun, I.G.A.G.P., Sindhu, I.G.A.W. dan Wardhita, A.A.G.J. (2018). Waktu induksi, durasi dan pemulihan anestesi ketamin
dengan berbagai dosis premedikasi xilazin secara subkutan pada anjing lokal. Indonesia Medicus Veterinus, 7(6) : 652
: 663.
Daftar Pustaka
Plumb, DC. (1991) Veterinary Drug Handbook. Pharma Vet Publishing, Minnesota.
Sudisma, I.G.N., Widodo, S., Sajuthi, D. dan Soehartono, H. (2012). Anestesi infus gravimetrik ketamin dan propofol pada
anjing, Jurnal Veteriner. 13 (2) : 189-198.
Tambing, T. (2014) . Perbandingan pengaruh anestesi ketamin-xylazin dan ketamin-zoletil terhadap frekuensi nafas dan
denyut jantung pada kucing lokal (Feline domestica) dalam kondisi sudden loss of blood, [skripsi]. [diunduh 2020 maret 26].
Tersedia pada: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/15705.
Widyawati, R. dan Ayomi, B.D.S. (2015). The comparison of ketamine, xylazine and ketamine-xylazine combination to rat
(Rattus norvegicus). JURVITEK, 1(1): 1-5.
Yusuf, M.C., Syafruddin, Roslizawaty. (2018). Pengaruh ketamin-xylazin terhadap onset dan sedasi kucing lokal (Felis catus)
yang diovariohisterektomi. JIMVET , 2(4): 599-693.
Thank you
Viva Veteriner Indonesia