Anda di halaman 1dari 6

Variasi

Bahasa
• Berfi Sally Zulfa 1401667
• Hanna Mazaya Hadi 1903764
• Shahnaz Jihan Hanifah 1900786
• Zahra Rahmawati 1900292
PENGERTIAN
Variasi Bahasa

3) Variasi bahasa merupakan seperangkat pola tuturan manusia yang


1) Variasi bahasa adalah jenis ragam bahasa yang
mencukupi bunyi, kata, dan ciri-ciri gramatikal yang secara unik
pemakaianya disesuaikan dengan fungsi dan situasi
dapat dihubungkan dengan faktor eksternal, seperti geografis dan
tanpa menghasilkan kaidah-kaidah pokok yang berlaku
faktor sosial (Wardhaugh, 1986:22).
dalam bahasa yang bersangkutan (Suwito, 1985: 29).

2) Variasi bahasa berkenaan dengan penggunannya,


Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat
pemakainya atau fungsinya disebut fungsiolek ragam
disimpulkan bahwa variasi bahasa merupakan
atau register. Variasi ini biasanya dibicarakan seperangkat pola tuturan manusia yang mencukupi
berdasarkan bidang penggunaan gaya atau tingkat bunyi, kata, dan ciri-ciri gramatikal, yang
keformalan dan sarana penggunaan (Nababan melalui pemakaiannya disesuaikan dengan fungsi dan
Chaer, 1995: 89-90). situasi, berhubungan faktor-faktor seperti geografis
dan faktor sosial, dan tidak menghasilkan kaidah-
kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang
bersangkutan.
SEBAB-SEBAB
Terjadinya Variasi Bahasa

Interferensi Status Sosial


Chaer (1994: 66) memberikan batasan bahwa interferensi adalah Aswilah, (1985) mengungkapkan bahwa “Kelas sosial (social class) mengacu
terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang pada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang
digunakan, sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan
bahasa yang digunakan itu. sebagainya.

Integrasi Situasi berbahasa


Chaer (1994:67) menyatakan, bahwa integrasi adalah unsur-unsur
Bahasa dapat berubah karena situasi tertentu. Misalnya dalam situasi formal,
dari bahasa lain yang terbawa masuk serta sudah dianggap,
bahasa yang digunakan akan menjadi bahasa yang formal, dan sopan. Berbeda
diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima
bila bahasa digunakan dalam situasi non formal misalnya ketika berbincang
atau yang memasukinya.
dengan teman sebaya, atau teman sekelompoknya, bahasa yang digunakan ialah
bahasa sehari-hari, hal ini dapat menimbulkan penggunaan bahasa yang hanya
Campur Kode dapat dimengerti oleh kelompok tersebut.
Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau
ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa
lain) (Chaer, 1994: 67). Campur kode adalah dua kode atau lebih
digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi
Bahasa Gaul
santai (Chaer, 1994: 69).
BENTUK-BENTUK Berdasarkan Keformalan
Chaer (2004:700) membagi variasi bahasa atas
Variasi Bahasa
lima macam gaya, yaitu:
• Ragam Beku (Frozen)
• Ragam Resmi (Formal)
• Ragam Usaha (Konsultatif)
• Ragam Santai (Casual)
• Ragam Akrab (Intimate)
Berdasarkan
Berdasarkan Penutur Pemakaian
• Idiolek • Disebut fungsiolek atau register
• Dialek • Variasi bahasa yang menyangkut bahasa
• Kronolek itu digunakan untuk keperluan atau
• Sosiolek; berdasarkan usia, bidang apa.
pendidikan, seks, profesi, tingkat • Misalnya bidang jurnalistik, militer, Berdasarkan Sarana
kebangsawanan, tingkat ekonomi. pertanian, perdagangan, pendidikan, dan
sebagainya. Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi
• Setiap bidang kegiatan biasanya sarana atau jalur yang digunakan. Misalnya,
mempunyai kosakata khusus yang tidak telepon, telegraf, radio yang menunjukan
digunakan dalam bidang lain.. adanya perbedaan dari variasi bahasa yang
digunakan.
CONTOH
• Bahasa Bali terdapat beberapa dialek, yaitu bahasa Bali dialek Nusa Penida, bahasa
k, menurut data dari Bali dialek Klungkung, yang berbeda dengan bahasa Bali dialek Singaraja atau
m em ili ki be rba ga i di ale
• Bahasa Sunda yang dialek Tabanan. Contoh pengucapan kata suba (bahasa Bali) yang bisa diucapkan
bu d. go .id, da ri ha si l pe ng hit un gan dialektometri, bahasa
petabahasa.kem dik [sUbO] oleh masyarakat Tabanan dengan dialek Tabanan atau diucapakan [sUbɘ]
a ba rat ter ba gi ke da la m du a di ale k, yaitu (1) dialek [h] dan
Sunda di daerah jaw oleh masyarakat Klungkung dengan dialek Klungkung. Perbedaan dialek dari segi
(2) dialek non-[h]. kosa kata misalnya, kata nani digunakan sebagai sapaan kepada teman yang akrab
oleh masyarakat Singaraja, tetapi kata nani ini tidak digunakan oleh masyarakat
gl ish), ya ng m erup ak an va riasi bahasa
rnacular En
• AAVE (African American Ve a, ya ng memiliki perbedaan
Klungkung yang tinggal di Klungkung.
orang A frika- A m er ik
Inggris yang dituturkan oleh
nnya tersendiri.
gramatik, kosa-kata, dan akse
• Dalam bahasa Jawa dialek Banten (Jawa Serang/Jaseng), pengucapan huruf 'e', ada

' di tw itte r ya ng did asa ri da ri ba ha sa Inggris, dan juga dituturkan oleh dua versi. ada yang diucapkan 'e' saja, seperti pada kata "teman". Dan juga ada yang
• Bahasa ‘stan
Ing gr is, ya ng um um ny a dig un aka n oleh fans K-pop, ditandai diucapkan 'a', seperti pada kata "Apa". Daerah yang melafalkan 'a' adalah kecamatan
pengguna bahasa
-is til ah ya ng ha nya di pa ham i/d igunakan oleh sesama Keragilan, Kibin, Cikande, Kopo,
dengan adanya istilah
penggunanya,

a umu mn ya me ngg una kan bah asa Jaw a saat ber inte raksi sosial, hanya
• Masyarakat Jaw • .Bahasa Sunda Cirebonan merupakan ragam percakapan bahasa Sunda yang ada di
unakan penutur kepada lawan
saja ada kelas bahasa yaitu bahasa Jawa Ngoko yang dig wilayah eks-Karesidenan Cirebon dan sekitarnya, yang meliputi Kuningan,
g me mi liki usi a yan g sam a, sed ang kan bah asa Jaw a Krama diujarkan oleh
tutur yan Majalengka, Cirebon, Indramayu dan Subang serta Brebes di Jawa Tengah
penutur kepada lawan tutur yang memiliki usia lebih tua.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai