Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reza Anggraini

Nim : 1215020174
Kelas : 6D
Matkul : Sosiolinguistik

A. Pengertian Variasi Bahasa


- Variasi bahasa (Ragam bahasa) adalah keberagaman bahasa karena ada pola-pola
bahasa yang sama. Pola-pola tersebut dapat dianalisis secara deskriptif. Pola-pola
tersebut dibatasi oleh makna, dan kemudian dipergunakan oleh penuturnya untuk
berkomunikasi (Pateda, 1992:52).
- Menurut Kridalaksana (2001:184) variasi bahasa adalah ragam bahasa yang berbeda
karena topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, dan medium pembicaraan.

B. Pembagian Variasi Bahasa


- Halliday (1970) membagi variasi bahasa menjadi dua, yaitu variasi bahasa
berdasarkan pemakaiannya (ragam) dan variasi bahasa berdasarkan pemakainya
(dialek) (Pateda, 1992:53).
- Pateda (Ibid) membagi variasi bahasa menjadi tujuh bagian yang dapat dilihat dari
segi tempat, waktu, pemakai, situasi, dialek yang dihubungkan dengan sapaan,
status, dan pemakaiannya (ragamnya).

1. Variasi Bahasa dari Segi Tempat


Variasi tempat adalah variasi bahasa yang didasarkan pada lingkungan ekologis,
seperti air, daratan, gunung dan hutan. Variasi yang seperti ini menghasilkan apa yang
disebut dengan “dialek”. Dialek berasal dari bahasa Yunani, dialektos (yang berkenaan
dengan bahasa Yunani ketika itu) (Pateda, 1992:53).

Dialek adalah bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda dan tidak harus mengambil
semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa. Aspek perbedaan dalam dialek meliputi fonetik
(bunyi), semantik (makna), onomasiologis (nama yang berbeda atas satu konsep),
semasemiologis (nama yang sama untuk konsep yang berbeda), dan morfologis (perubahan
bentuk kata). Variasi bahasa berdasarkan tempat meliputi bahasa daerah, kolokial atau bahasa
sehari-hari, dan vernakular. Dalam bahasa Arab, dialek disebut lahjah dan terbagi menjadi
lima jenis.

2. Variasi bahasa dari segi waktu


Variasi bahasa dari segi waktu adalah variasi bahasa yang terjadi dari waktu ke waktu.
Contohnya, kata "juara" sekarang memiliki makna yang berbeda dengan zaman sebelumnya.
Dialek temporal dalam bahasa Arab juga terjadi, seperti perubahan dalam pemakaian kata
"shalat".

3. Variasi bahasa dari segi pemakai


Variasi bahasa dari segi pemakai meliputi glosolalia (ujaran saat kesurupan), idiolek
(tuturan seseorang pada suatu waktu), jenis kelamin, monolingual (penutur satu bahasa), rol
(peranan dalam interaksi sosial), status sosial, dan usia.

4. Variasi bahasa dari segi pemakaiannya


Variasi bahasa dari segi pemakaiannya meliputi diglosia (penggunaan dua bahasa
dengan perbedaan tinggi dan rendah), kreol (bahasa hasil kontak dua bahasa), lisan,
nonstandar, pijin, register (pemakaian bahasa terkait pekerjaan), repertories (peralihan bahasa
berdasarkan lawan bicara), dan reputations (pemilihan bahasa berdasarkan penilaian terhadap
bahasa tersebut).

5. Variasi bahasa dari segi situasi


Variasi bahasa dari segi situasi terdiri dari bahasa resmi (dokumen tertulis, rapat,
kuliah, khotbah) dan bahasa tidak resmi (tawar-menawar di pasar).

6. Variasi bahasa dari segi stastusnya


Variasi bahasa dari segi stastusnya meliputi bahasa ibu, bahasa daerah, lingua franca,
bahasa nasional, bahasa negara, bahasa pengantar, bahasa persatuan, dan bahasa resmi.

C. Contoh Variasi Dalam Bahasa Arab


Fahfahah: adalah gejala kebahasaan untuk menganti ha’ dengan 'ain. Dialek ini
dinisbatkan kepada suku Hudzeil . Contoh ayat Al Quran: ‫ حتى حين‬diubah menjadi ‫عتى حين‬
Nampaknya gejala ini bukanlah gejala umum, akan tetapi khusus pada kata hauaa saja,
buktinya kata hiin tidak diubah. Rabin berkata bahwa kata-kata 'atta diambil dari kata hatta
dalam bahasa Arab dengan 'ada atau 'adaa dalam bahasa Sabaiyah. Pendapat foi sebenarnya
hanyalah perkiraan yang tidak berdasarkan atas dalil atau pun bukti kuat.

Anda mungkin juga menyukai